ANTIBIOTIK BETALAKTAM
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Muaadzatul Izzah Sudarman ( G 701 15 024 )
Richa Hellen Marande ( G 701 15 009)
Tatat Rahmita Utami ( G 701 15 126)
Jesicha Natania ( G 701 15 )
Syarifah Aini ( G 701 15 )
Sinta ( G 701 15 )
Moh.Riski Aditya ( G 701 15 156 )
Sri devi ( G 701 15 )
Riri Anriyani ( G 701 15 )
Riski maulina T ( G 701 14 )
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Antibiotik betalaktam dengan baik meskipun banya kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usaha demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa depan yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN
Antibiotika atau dikenal juga sebagai obat anti bakteri adalah obat yg digunakan untuk
mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Alexander flening pada tahun 1927
menmukan antibiotika yang pertama yaitu penisilin. Setelah mulai digunakan secara umum
pada tahun 1940, maka antibiotika biasa dibilang merubah dunia pengobatan, serta
mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit infeksi secara
dramatis.
Arti Antibiotika sendiri pada awalnya merujuk pada senyawa yang dihasilkan oleh jamur
atau mikroorganisme yang dapat membunuh bakteri penyebab penyakit pada hewan dan
manusia. Saat ini beberapa jnis antibiotika merupakan senyawa sintetis ( tidak dihasilkan dari
mikroorganisme) tetapi juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.
Secara teknis, zat yang dpat membunuh bakteri baik berupa senyawa sintetis, atau alami
disebut dengan zat anti mikroba, akan tetapi banyak orang menyebutnya dengan antibiotika.
Meskipun antibiotika mempunyai manfaat yang sangat banyak, penggunaan antibiotika
secara berlebihan juga dapat memicu terjadinya resistensi antibiotika
Penggunaan antibiotik dalam jumlah yang banyak dan penggunaannya yang salah diduga
sebagai penyebab utama tingginya jumlah patogen dan bakteri komensal resisten di seluruh
dunia. Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan akan antibiotik-antibiotik baru.
Pengurangan jumlah kejadian penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan cara terbaik
untuk melakukan kontrol terjadinya resistensi bakteri.
ISI
setiap 68 jam. Untuk beratbadan50 kg, infeksi sedang sampai berat diberikan 12 gsetiap
68 jam, untuk infeksi yang mengancam jiwadiberikan 2 g/dosis setiap 4 jam dosis
maksimum 12 g/hari.Untuk anak usia>12 tahun diberikan 12 g setiap 68 jamhingga 12
g/hari (IDAI, 2012).
Seftriakson diindikasikan pada pasien dengan infeksi seriusdisebabkan oleh bakteri
yang sensitif termasuk septikemia,pneumonia, dan meningitis, profilaksis pada
pembedahanprofilaksis meningitis meningokokal, gonore. Antibiotik in dikontraindikasikan
pada pasien dengan hipersensitifterhadap sefalosporin, porfiria, neonatus dengan
ikterus,hipoalbuminemia, asidosis atau gangguan pengikatanbilirubin. Dosis untuk bayi dan
anak di injeksi IM dalam,IV lambat (34 menit) atau infus IV 2050 mg/kgBB/harisampai
80 mg/kgBB/hari, pada infeksi serius, infus IVdalam 60 menit (IDAI, 2012).
Seftazidim diindikasikan pada pasien dengan infeksi karenabakteri yang sensitif,
terutama Pseudomnas sp, termasukyang resisten terhadap aminoglikosida. Antibiotik
inidikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitifterhadap sefalosporin, porfiria. Dosis
untuk bayi usia<2bulan adalah injeksi IV atau infus IV: 2550 mg/kgBB/haridalam 2 dosis
terbagi. Untuk bayi usia bayi>2 bulan adalahinjeksi IV atau infus IV 50100 mg/kgBB/hari
dalam 23dosis terbagi (IDAI, 2012).
Monobaktam (beta-laktam monosiklik)
Yang termasuk kedalam golongan adalah aztreonam.Aktivitas resisten terhadap beta-
laktamase yang dibawaoleh bakteri Gram- negatif. Aktif terutama terhadap bakteriGram-
negatif. Aktivitasnya sangat baik terhadapEnterobacteriacease, P. aeruginosa, H. influenzae
dangonokokus. Pemberian secara parenteral, terdistribusi baikke seluruh tubuh, termasuk
cairan serebrospinal. Sebagianbesar obat diekskresi utuh melalui urin (Kemenkes, 2011).
Karbapenem
Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yangmempunyai aktivitas antibiotik yang
lebih luas daripadasebagian besar beta-laktam lainnya. Spektrum denganaktivitas
menghambat sebagian besar Gram-positif, Gramnegatif, dan anaerob (Kemenkes, 2011).
Spektrum bakteri imipenemin /solastatin merupakanpreparat antibiotik beta-laktam
berspektrum paling luasyang tersedia saat ini. Obat ini menunjukkan peranan dalamterapi
empirik karena obat ini aktif terhadap organismegram positif penghasil penisilinase dan
organisme gramnegatif, anaerob dan Pseudomonas aeruginosa , meskipunstrain
pseudomunas lainnya resisten (Mycek et al, 2001).
Fakmakokinetik Imipenen diberikan secara intervena danpenetrasinya baik ke jaringan
dan cairan tubuh termasukcairan serebrospinaslis terutama bila di meningen adainflamasi.
Obat ini diekskresikan melalui filtrasiglomerulus dan mengalami pembelahan
olehdihidropeptidase yang dijumpai pada tubulus proksimalginjal memebentuk metabolit
inaktif yang bersifatnefrotoksik. Kombinasi imipenem dan silastatin (suatupenghambat
dihidropeptidase), melindungi imipenem untuktidak membelah sehingga pembentukan
metabolit toksistidak terjadi. Hal ini meyebabkan obat tersebut aktif untukpengobatan
infeksi saluran kemih (Mycek et al., 2001).
Efek samping yang paling sering adalah mual dan muntah,dan kejang pada dosis tinggi
yang diberi pada pasiendengan lesi (Sistem Saraf Pusat ) SSP atau denganinsufisiensi ginjal.
Meropenem dan doripenem mempunyaiefikasi serupa imipenem, tetapi lebih jarang
menyebabkankejang (Kemenkes, 2011).
Obat yang termasuk karbapenem adalah meropenem.Antibiotik ini diindikasikan pada
pasien dengan infeksiberat oleh kuman gram negatif yang resisten terhadapantibiotik
turunan penisilin dan sefalosporin generasi ketigaserta resisten terhadap bakteri yang
memproduksi extendedspectrum beta lactamase (ESBL). Antibiotik inidikontraindikasikan
pada pasien dengan gangguan fungsiginjal dan riwayat kejang. Dosis yang diberikan
untukinfeksi standar adalah IV 20 mg/kgBB/dosis, sedangkanuntuk infeksi berat adalah IV
40 mg/kgBB/dosis padameningitis yang disebabkan Pseusomonas sp (IDAI, 2012)
Inhibitor beta-laktamase
Inhibitor beta-laktamase melindungi antibiotik beta-laktamdengan cara menginaktivasi
beta-laktamase. Golonganantibiotik ini adalah asam klavulanat, sulbaktam, dantazobaktam.
Asam klavulanat merupakan suicide inhibitoryang mengikat beta-laktamase dari bakteri
Gram-positifdan Gram-negatif secara ireversibel. Obat ini dikombinasidengan amoksisilin
untuk pemberian oral dan dengantikarsilin untuk pemberian parenteral.
Sulbaktamdikombinasi dengan ampisilin untuk penggunaanparenteral, dan kombinasi ini
aktif terhadap kokus Grampositif,termasuk S. aureus penghasil beta-laktamase, aerobGram-
negatif (tapi tidak terhadap Pseudomonas) danbakteri anaerob. Sulbaktam kurang poten
dibandingklavulanat sebagai inhibitor beta-laktamase. Tazobaktamdikombinasi dengan
piperasilin untuk penggunaanparenteral. Waktu paruhnya memanjang dengan kombinasidan
ekskresinya melalui ginjal (Kemenkes, 2011).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Antibiotika adalah zat-zat kimia oleh yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan ataumenghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini, yang dibuat secara semi-
sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis dengan khasiat
antibakteri (Tjay & Rahardja, 2007).
2. Penggolongan antibiotik Berdasarkan struktur kimia antibiotik
a. Golongan Aminoglikosida, antara lain gentamisin, kanamisin
b. Golongan Beta-Laktam, antara lain golongan karbapenem (ertapenem), golongan
sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan
beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
c. Golongan Glikopeptida, antara lain vankomisin, teikoplanin
d. Golongan Makrolida, antara lain eritromisin, azitromisin
e. Golongan Tetrasiklin, antara lain doksisiklin, oksitetrasiklin
f. Golongan Polipeptida, antara lain polimiksin dan kolistin.
g. Golongan Kuinolon, antara lain asam nalidiksat, siprofloksasin,
h. Golongan Oksazolidinon, anatara lain linezolid.
i. Golongan Sulfonamida dan turunannya, antara lain sulfadiazin.
j. Golongan Diaminopirimidin, antara lain trimetoprim
k. Golongan Turunan Nitrobenzen, antara lain kloramfenikol.
l. Golongan Linkosamida, antara lain klindamisin dan linkomisin.
m. Golongan Nitroimidazol, antara lain metronidazol dan tinidazol.
n. Golongan Turunan Asam Nikotinat, antara lain isoniazid,
o. Golongan Antibiotik Polien, antara lain nistatin dan amfoterisin B.
p. Golongan Turunan Azol, antara lain mikonazol, ketokonazol
q. Golongan Nitrofuran,antara lain nitrofurantoin dan furazolidin.
r. Antibiotik lain yang penting, seperti rifampisin, etambutol, spektinomisin,
griseofulvin, tiasetazon, clofazimin.
3. Berdasarkan mekanisme kerja antibiotik
1. Inhibitor sintesis dinding sel bakteri
2. Inhibitor sintesis protein bakteri
3. Menghambat sintesa folat
4. Mengubah permeabilitas membran sel
5. Mengganggu sintesis DNA
6. Mengganggu sintesa RNA, seperti rifampisin.
4. Antibiotik beta-laktam terdiri dari berbagai golongan obat yang mempunyai struktur
cincin beta-laktam, yaitupenisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan
inhibitor beta-laktamase. Obat-obat antibiotik beta-laktam umumnya bersifat
bakterisid, dan sebagian besar efektif terhadap organisme Gram-positif dan
negatif. Antibiotik beta-laktam mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan
menghambat langkah terakhir dalam sintesi peptidoglikan, yaitu heteropolimer
yang memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri
II.2. Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekhilafan, kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
ini.