Anda di halaman 1dari 30

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU

Oleh:
Fandhy P. Andilolo
N 111 13 041

Pembimbing Klinik :
dr. Daniel Saranga Sp.OG
Pendahuluan

Kehamilan pada tuba terjadi pada hampir


95 % kehamilan

Ruptur pada kehamilan ektopik


(kehamilan ektopik terganggu KET)
menyebabkan kematian pada 10 15 %.
5 % terjadi di kavum
abdomen, ovarium,
dan serviks

12 %
kasus
terjadi
isthmus

70 % kasus
terjadi pada
ampulla
Definisi

Kehamilan ektopik ialah kehamilan, dengan ovum yang


dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang
normal.

Diantara kehamilan-kehamilan ektopik, yang terbanyak


ialah yang terjadi di tuba (95%), khususnya di ampulla
dan di isthmus.
Faktor Resiko
Patogenesis
Kehamilan pada tuba dapat
menyebabkan kerusakan pada tuba itu
sendiri terutama pada lapisan mukosa
Ovum yang sudah
difertilisasi akan
berimplantasi pada
epitel

Zigot kemudian
berkembang di
Ruptur tuba lapisan muskularis
yang kemudian
hasil konsepsi akan keluar menyebabkan
dan menyebabkan proliferasi trofoblas
perdarahan di sekitarnya
Amenorea
Nyeri
abdomen

Nyeri
goyang
Manifestasi Perdarahan portio
Klinik

Pleuritic

Gejala
Temperatur
chest pain

Lain
Tekanan
Perubahan
darah
uterus
menurun
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit serial tiap satu jam
menunjukkan penurunan kadar Hb akibat perdarahan.
Adanya lekositosis (dapat mencapai > 30.000/L).
Urinary Pregnancy Test, dengan metode inhibisi aglutinasi hanya
menunjukkan positif pada kehamilan ektopik sebesar 50-69%.
Serum -hCG
Serum progesteron, pada kehamilan ektopik, kadarnya lebih rendah
dibanding kehamilan normal intrauterin. Kadar < 5 mg/L menunjukkan
kemungkinan besar adanya kehamilan abnormal. Pemeriksaan ini
tidak bisa berdiri sendiri dalam mendiagnosis kehamilan ektopik.
Pemeriksaan Radiologi

USG abdomen USG Transvaginal

Sakus pseudogestasi pada Tampak kantong gestasi di


kavum uteri daerah adneksa terpisah dari
ovarium
Kuldosintesis
Pada kehamilan
ektopik terganggu
dapat terjadi
hemoperitoneum
sehingga dapat
dilakukan
pemeriksaan
kuldosentesis
untuk
mengkonfirmasi
adanya
hemoperitoneum
L
A
P
A
Dilakukan jika dengan
R pemeriksaan lain diagnosis
gold standard untuk kehamilan ektopik masih
mendiagnosis O belum dapat ditegakkan
kehamilan ektopik Dengan metode ini tuba
S falopi dan ovarium dapat
tervisualisasi dengan baik
K
O
P
I
Penatalaksanaan
Status Pasien
Tanggal Pemeriksaan : 18-11-2016
Ruangan : IGD Kebidanan RS
Anutapura
Jam : 18.00 WITA

IDENTITAS
Nama : Ny. I Nama Suami : Tn. B
Umur : 29 tahun Umur : 33 tahun
Alamat : Jl. Dewi sartika Alamat: Jl. Dewi sartika
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
GIIIPIAI
HPHT : 08-09-2016 Menarche : 13 tahun
TP : 15-06-2017 Perkawinan : Pertama
ANAMNESIS
Keluhan Utama : nyeri perut

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang wanita masuk RS dengan keluhan nyeri hebat pada
seluruh bagian perut dirasakan mendadak sejak 3 hari
sebelum masuk RS. dan dirasakan hilang timbul, semakin
lama nyeri perut semakin bertambah. Nyeri perut disertai
mual (+), muntah (-). Riwayat keluar darah dari jalan lahir
kurang lebih 5 hari sebelum masuk rumah sakit berlangsung 3
hari, darah berwarna merah kehitaman, frekuensi mengganti
pembalut 2 kali sehari.
Lemas (+) pusing (+), sakit kepala (-). Buang air besar lancar,
buang air kecil lancar. Riwayat haid terakhir 08 september
2016.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat diabetes mellitus tidak diketahui
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat alergi (-)

Riwayat Obstetri :
1. Laki-laki. Lahir Spontan-LBK, di rumah, di tolong bidan.
BBL 2900 gr. Usia sekarang 6 tahun.
2. Abortus
3. Hamil sekarang

Riwayat ANC : 1 kali


Riwayat Imunisasi : (-)
PEMERIKSAAN FISIK

KU : Sedang
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,8C
Kepala Leher :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-),
pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-).

Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : vocal fremitus (+/+)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas
jantung DBN
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi
jantung I/II murni
Regular

Abdomen
I: Simetris, kesan datar
A: Peristaltik usus + (kesan
normal).
P: Timpani
P: nyeri tekan pada seluruh
kuadran perut (+)
Pemeriksaan Obstetri :
Situs : tidak dapat ditentukan
Leopold I : tidak dapat ditentukan, TFU tidak teraba
Leopold II : tidak dapat ditentukan
Leopold III : tidak dapat ditentukan
Leopold IV : tidak dapat ditentukan
HIS : tidak ada
TBJ : tidak dapat ditentukan
Pergerakan Janin : belum ada
Janin Tunggal : tidak dapat ditentukan
Genitalia :
Pemeriksaan Dalam (VT) :
Vulva : tidak ada kelainan
Vagina : tidak ada kelainan
Portio : tebal lunak, nyeri goyang
Portio (+)
Pembukaan : 0 cm
Ketuban : tidak dapat dinilai
Pelepasan : darah (-) lendir (-)

Ekstremitas :
Edema (-/-), akral hangat
Pemeriksaan penunjang

Darah lengkap :

WBC : 13,6 x 103/mm3


RBC : 4,1 x 106/mm3
HGB : 11,2 gr/dL
HCT : 33,5 %
PLT : 298 x 103/mm3

Pemeriksaan lain :
HbsAG : Non Reaktif
USG:

Hasil USG abdomen sebagai


berikut:
-Uterus membesar dengan
pseudo GS
-Tampak massa complex pada
adnexa kiri
-Tampak echo cairan bebas
dalam cavum peritoneum

Kesan: cairan bebas cavum


peritoneum ec Sugestif
Kehamilan ektopik terganggu
RESUME
Seorang wanita dengan keluhan nyeri hebat pada seluruh
bagian perut dirasakan mendadak sejak 3 hari sebelum masuk
RS. dan dirasakan hilang timbul. Nyeri perut disertai mual (+),
muntah (-). Riwayat keluar darah dari jalan lahir kurang lebih 5 hari
sebelum masuk rumah sakit berlangsung 3 hari, darah berwarna
merah kehitaman, frekuensi mengganti pembalut 2 kali sehari.
Lemas (+) pusing (+), sakit kepala (-). Buang air besar lancar,
buang air kecil lancar. Riwayat haid terakhir 08 september 2016.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital; tekanan darah
110/80, nadi 82 x/m, pernapasan 20 x/m, suhu 36,8 C.
Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan regio inguinal
dekstra, sinistra dan suprapubik, TFU tidak teraba. Pemeriksaan
obstetrik tidak dapat ditentukan. Pemeriksaan dalam; pembukaan
tidak ada, Portio Tebal lunak, nyeri goyang portio (+). Pemerikaan
laboratorium, Hb 11,2 gr/dl, Wbc 13,6 x 103/mm3 , USG kesan
sugestif Kehamilan ektopik terganggu
DIAGNOSIS
GIIIPIAI gravid 7-8 minggu + Kehamilan Ektopik Terganggu

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tpm
Ceftriaxone 1gr/12 jam/IV
Metrondazole /8 jam/IV
Ketorolac / 8 jam/IV
Ranitidin /8 jam/IV
Instruksi post operasi :
IVFD RL : 28 tetes/menit
Transfusi Whole blood 1 labu
Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
Ketorolac / 8 jam/ IV
Ranitidin / 8 jam/ IV
As. tranexamat 1 amp/ 8jam / IV

Observasi TTV , perdarahan pervaginam


Cek Hb post operasi
PEMBAHASAN
Kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah kehamilan
diluar rahim yang menyebabkan banyak komplikasi.
Banyak faktor yang diduga berpengaruh terhadap
kejadian KET. Sebagian besar kehamilan ektopik
berlokasi di tuba (95%). Konseptus dapat berimplantasi
pada ampulls (55%), isthmus (25%), fimbrial (17%)
ataupun pada interstitial (2%). Dari hasil pemeriksaan
USG didapatkan hasil adanya cairan bebas cavum
peritoneum ec sugestif kehamilan ektopik.
Pasien akan merasakan nyeri perut hebat, seperti yang
dialami oleh pasien pada kasus ini. Perdarahan dapat
berlangsung terus sehingga penderita akan cepat dalam keadaan
anemia atau syok oleh karena hemoragia. Darah tertampung
pada rongga perut akan mengalir ke kavum Douglasi yang makin
lama makin banyak yang akhirnya dapat memenuhi rongga
abdomen, ibu umumnya memperlihatkan tanda-tanda
hipovolemia.
Apabila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi
ruptur pada tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan
gejala dan tanda yang khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak
yang kemudian disusul dengan syok atau pingsan. Ini adalah
pertanda khas terjadinya kehamilan ektopik yang terganggu.
nyeri perut yang sangat menyiksa pada suatu ruptut
kehamilan ektopik, disebabkan oleh darah yang keluar ke dalam
kavum peritoneum. Darah yang banyak dalam kavum peritoneal
dapat menyebabkan iritasi peritoneum dan menimbulkan rasa
nyeri bervariasi. Rasa nyeri mula-mula terdapar pada satu sisi;
tetapi, setelah darah masuk ke dalam rongga perut,rasa nyeri
menjalar ke bagian tengah arau ke seluruh perut bawah
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan Vaginal Toucher .
Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan pada
pemeriksaan Vaginal Toucher bahwa usaha menggerakkan
serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, yang disebut dengan
nyeri goyang porsio atau slinger pijn (bahasa Belanda).
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan
hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam
menegakkan diagnosis kehamilan ektopik terganggu, terutama
bila ada tanda-tanda perdarahan dalam rongga perut. Bila ada
penurunan hemoglobin dan hematokrit dapat mendukung
diagnosis kehamilan ektopik terganggu. Pada kasus ini, hasil
pemeriksaan darah rutinnya menunjukkan penurunan pada jumlah
yaitu Hb 11,2 gr/dL dan HCT 33,5 % . Pada kasus ini pasien
diberikan transfusi darah PRC 2 kantong post operasi , karena
pada saat pemeriksaan darah post operasi didapatkan Hb 8,9
gr/dl.

Daftar Pustaka
Lozeau AM, Potter B. Diagnosis and management of ectopic pregnancy. Am
Fam Physician 2005; 72: 1707-14, 1719-20.
Cunningham FG, et al. Williams obstetric. 24th ed. New York: McGraw Hill;
2014. P377.
Prawirohardjo S.chapter 13: tumor jinak organ genitalia dalam buku ilmu
kandungan. Edisi 3. Jakarta; PT bina pustaka sarwono prawirohardjo: 2014.
Lianury RN. Bahan kuliah reproduksi wanita. Palu; FK UNISA: 2011.
Rachimhadhi T. kehamilan ektopik terganggu. Dalam Ilmu bedah kebidanan.
Edisi 1. Yayasan bina pustaka sarwono Prawiroharjo; Jakarta: 2005

Anda mungkin juga menyukai