Anda di halaman 1dari 4

MODUL TUTORIAL KE 2 BLOK 15-16

PENDARAHAN PADA IBU HAMIL


Aloysius Suryawan, Dani, Peter Nugraha, Shiela Stefani, Wenny Waty

TERMINOLOGI
1. Solusio plasenta → pelepasan plasenta dari tempat implantasi normalnya di rahim sebelum
kelahiran dan merupakan salah satu penyebab perdarahan ibu hamil pada trimester ketiga
yang terkait dengan kematian ibu dan janin.
2. Trimester kehamilan → merupakan masa kehamilan yang berlangsung sekitar 40 minggu,
trimester dibagi menjadi 3 periode, setiap trimester berlangsung 3 bulan atau sekitar 12-14
minggu
3. Solusio plasenta → terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari dinding rahim yang
terjadi sebelum janin lahir.
4. Plasenta previa → ketika plasenta berada di bagian bawah rahim.
5. Subchorionic bleeding → perdarahan di bawah membran korion yang membungkus embrio di
dalam rahim. Diperkirakan terjadi karena pelepasan sebagian membran korion dari dinding
rahim.
6. Abortus →
- Dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan dengan
berat badan sekitar 500 atau gram kurang dari 1000 gram, terhentinya proses
kehamilan sebelum usia kehamilan kurang dari 28 minggu
- Berakhirnya kehamilan melalui cara apapun, spontan maupun buatan, sebelum janin
mampu bertahan hidup dengan batasan berdasar umur kehamilan dan berat badan
7. Areola mammae → area berpigmen melingkar di sekitar puting susu (papilla mammae);
permukaannya dihiasi dengan sedikit tonjolan karena adanya kelenjar areolar subkutan.
8. Striae lividae → bentuk jaringan parut khusus pada kulit di daerah perut karena ekspansi
rahim yang cepat serta kenaikan berat badan yang tiba-tiba selama kehamilan).
9. Tanda Chadwick →
- mukosa vagina berwarna ungu kebiruan
- Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru- biruan.
10. Tanda Hegar → batas corpus dan serviks uteri teraba lunak (kehamilan 7-8 minggu)
11. Cavum douglas → kantong yang dibentuk oleh defleksi peritoneum dari rektum ke rahim.

IDENTIFIKASI SKENARIO
SKENARIO
Seorang wanita G1P0A0 (Gravida 1, Partus 0, Abortus 0), 18 tahun datang ke klinik di RS dengan
keluhan pendarahan dari jalan lahir (suspek abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa) sejak 5 hari
yang lalu (akut), darah berwarna merah segar (suspek abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa,
menyingkirkan suspek abortus imminens → kecoklatan). Sejak kemarin perdarahan semakin banyak
(progressif) sehingga dalam sehari perlu 5 pembalut atau lebih (suspek abortus inkomplit, insipiens,
menyingkirkan abortus komplit, imminens). Darah yang keluar disertai gumpalan-gumpalan berwarna
merah gelap (karena perdarahan yang banyak → kematian janin, ada jaringan janin/konsepsi keluar,
suspek abortus komplit, inkomplit). Ibu juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah (kontraksi uterus
→ mengeluarkan konsepsi karena dianggap benda asing). Ibu sudah periksa ke dokter saat pertama
terjadi perdarahan. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan hamil 8-9 minggu (trimester I → FR abortus)
disertai subchorionic bleeding (FR abortus). Dokter menyarankan untuk bed rest namun ibu tetap
melakukan aktivitas sehari-hari sebagai instruktur fitness (FR abortus → adanya trauma fisik).
Hubungan intim dilakukan satu hari sebelum perdarahan yang pertama kali kali (Rangsangan pada
janin yg berlebihan → me↑ risiko terjadinya abortus).
Haid terakhir tidak jelas karena ibu lupa.
Riwayat penyakit dahulu: tidak ada riwayat hipertensi, DM atau penyakit kronis lainnya (menyingkirkan
e.c penyakit kronis)
Riwayat penyakit keluarga: tidak ada riwayat hipertensi, DM atau penyakit kronis lainnya dan riwayat
keluarga dengan abortus disangkal (menyingkirkan suspek etiologi abortus keturunan, menyingkirkan
e.c penyakit kronis genetik).
Riwayat pengobatan: diurut dan minum obat atau jamu pengguguran disangkal (mencari penyebab
abortus akibat obat-obatan → abortus provokatus). Allergi (-)
Riwayat haid: menarche usia 12 tahun, haid teratur siklus 28 hari, durasi 5 hari, nyeri (-)

Pemeriksaan Fisik:
KU: compos mentis, sakit sedang
TV: T: 100/60 mmHg (suspek hipotensi → mencari kemungkinan syok)
N: 96 / mnt
R: 24 / mnt
S: 36,5ºC
TB 160 cm BB: 50 kg (BMI: 19,5 → DBN)
Kepala: conjunctiva: anemis +/+ (anemia → akibat perdarahan), sklera icteric -/-
Leher : kgb tidak teraba
Thorax:
Jantung: BJ murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS +/+ ronkhi -/- wheezing -/-
Areola mammae tampak lebih gelap (tanda perubahan fisik pada kehamilan +)
Abdomen: soepel, nyeri tekan pada kuadran bawah (+) (GK → akibat kontraksi uterus untuk
mengeluarkan konsepsi),
Bising usus (+) Striae lividae (+) (tanda perubahan fisik pada kehamilan → biasa terjadi
pada primigravida)
Ekstremitas: Akral dingin (dikarenakan penurunan perfusi jaringan karena kekurangan darah →
mencari kemungkinan syok), sianosis (-), oedem tungkai -/-

Pemeriksaan ginekologis:
Pemeriksaan dalam:
 Vulva vagina tidak ada kelainan, tampak perdarahan bergumpal di depan vulva (suspek masih
ada sisa konsepsi/jaringan janin?)
 Tanda Chadwick (+) (tanda kehamilan + → tanda biru keunguan pada mukosa Vagina. Tanda
ini muncul adanya hiperpigmentasi dan peningkatan estrogen)
 Tanda Hegar (+) (tanda kehamilan + → Melunaknya istmus uteri sehingga serviks dan corpus
uteri seolah-olah terpisah).
 Portio permukaan licin, teraba jaringan sebesar kelengkeng kenyal, di depan portio (sisa
konsepsi +, suspek abortus inkomplit)
 Corpus uteri sebesar telur angsa antefleksi (uterus membesar seiring dengan perjalanan
kehamilan)
 Adneksa parametrium tidak teraba
 Cavum Douglas tidak menonjol (menyingkirkan suspek kehamilan ektopik)

DIAGNOSIS BANDING
1. Abortus Inkomplit
2. Abortus Komplit
PEMERIKSAAN LANJUTAN
1. Hematologi Rutin (Hb → anemia, Ht → anemia, Trombosit, Leukosit → leukositosis)
2. USG transabdominal → uterus antefleksi cavum uteri membesar tampak sisa-sisa hasil
konsepsi di dalam cavum uteri (menunjukan hasil konsepsi: abortus inkomplit, karena terdapat
sisa)
3. ABO → untuk persiapan transfusi darah
4. HbsAg → mencari kemungkinan ada tidaknya infeksi Hepatitis B
5. GDS (ditakutkan adanya DM gestasional, merupakan kasus emergency)

DIAGNOSIS KERJA
→ G1P0A0 hamil 8-9 minggu dengan abortus inkomplit.

PENATALAKSANAAN
Tujuan Penatalaksanaan:
 Observasi TV
 Observasi Perdarahan
 Stabilkan Hemodinamik
 Rujuk SpOG untuk rencana kuretase

Non Farmakologi:
 Edukasi:
o Menjelaskan kepada keluarga pasien keadaan ibu dan janin serta menyiapkan
informed consent tindakan
o Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca abortus
o Kuretase (oleh Sp. OG)
o Rujuk ke Sp. OG
Farmakologi:
 Infus cairan NaCl atau ringer laktat
 Antibiotik profilaksis
 Misoprostol: 600 ug per oral dosis tunggal
 Untuk anemia→ Ferrous sulfate: 325 mg

RESEP:
R/ Azithromycin tab 500 mg No.X
S 1 dd tab I 1⁄2 h a.c
___________________________ttd
R/ Ferrous Sulfate tab 325 mg No.X
S 3 dd tab I
___________________________ttd

PROGNOSIS
Quo ad Vitam: ad bonam (TV pasien masih baik)
Quo ad Functionam: ad bonam (fungsi reproduksi pasien masih baik)
Quo ad Sanationam: dubia ad bonam (ada kemungkinan untuk terjadi abortus lagi pada kehamilan
selanjutnya)

LAIN-LAIN
 Abortus
o Komplit
 mulut rahim terbuka lebar & jaringan janin keluar dari rahim
 ibu mengalami perdarahan vagina sedikit, nyeri perut melahirkan,
terjadi < 12 minggu kehamilan
o Inkomplit
 jaringan janin keluar sebagian
 perdarahan vagina, nyeri perut berlangsung lama dan baru bisa
berhenti setelah seluruh jaringan keluar
o Insipiens
 perdarahan dan nyeri perut
 jaringan janin masih didalam rahim, namun mulut rahim sudah terbuka
o Imminens
 mulut rahim tertutup, janin masih di dalam rahim
 perdarahan sedikit dan nyeri perut masih ringan
o Missed abortus
 janin telah meninggal < 20 minggu
 jaringan janin masih di dalam rahim
o Abortus habitualis
 berulang > 3 kali

 Tanda Chadwick
o perubahan warna ini terjadi pada bagian selaput lendir vulva dan bagian
organ kewanitaan perempuan yang umumnya berubah menjadi lebih
keunguan
 Tanda Hegar
o konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah
ismus
o dilakukan dengan meletakan dua jari pada bagian forniks posterior dan
tangan lain yang berada pada bagian dinding perut diatas simpisis pubis.
Lewat pemeriksaan ini akan terasa pada korpus uteri yang seakan terpisah
dengan bagian serviks

Anda mungkin juga menyukai