Anda di halaman 1dari 9

PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA WANITA HAMIL

1. Sirkulasi darah Dipengaruhi oleh : sirkulasi ke plasenta, uterus beserta pembuluh darah yang membesar, serta mamae dan orgain lain yang fungsinya mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Masa gravid :

volume darah meningkat 25% karena terjadinya hemodilusi/pengenceran darah diikuti CO yang meningkat 30% ibu yang punya kelainan jantung dapat jatuh dalam keadaan decomp. heart rate 80 to 90 bpm, oxygen consumption by 30-50 ml/min Peningkatan eritropoesis untuk memenuhi kebutuhan transport dalam darah, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma konsentrasi Hb dalam darah menjadi lebih rendah

Leukosit

, trombosit

LED

Gambaran protein (jumlah protein, albumin, gammaglobulin) menurun dalam trimester I, tapi perlahan meningkat pada akhir kehamilan.

2. Sistem Respirasi

Usus yang tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma diafragma kurang leluasa bergerak beberapa bumil mengeluh sesak. untuk memenuhi kebutuhan oksigen karena HRyang meningkat bumil bernafas lebih dalam dan bagian bawah toraksnya melebar ke sisi-sisi.

3. Traktus dgestivus

Esterogen >> nausea Motilitas seluruh traktus digestivus << makanan lebih lama berada di dalam lambung dan lebih lama absorbsinya dalam usus, sehingga lbih banyak pula jumlah air yang di resorpsi mengeluh konstipasi

4. Traktus urinarius

Bulan-bulan pertama kehamilan uterus membesar, menekan VU sering kencing Hilang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tapinketika kepala mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing muncul lagi Hidroureter dextra dan pielitis dextra karena ureter kanan lebih membesar akibat pengaruh dari progesteron

5. Kulit

Deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung kloasma gravidarum Hiperpigmentasi pada leher, areola mamae Linea grisea linea alba yang menjadi hitam pada saat kehamilan. Kulit perut terlihat retak, warna hiperemi, kebiruan (striae livide), setelah partus menjadi putih (striae albikantes)

ABORTUS
Pengertian : Abortus terhentinya proses kehamilan sebelum mencapai usia kehamilan 28 minggu atau berat janin 500 gram. Proses ini diklasifikasikan menurut kejadian dan manifestasi kliniknya. Mekanisme Abortus : Pada awal abortus terjadi pendarahan dalam desidua basalis diikuti nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu vili korialis belum menembus desidua secara dalam, hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu penembusan sudah lebih dalam plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahan. Pada kehamilan lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta. Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus kompresus. Abortus Spontan
Terjadi tanpa intervensi dari luar, berlangsung tanpa sebab yang jelas.

Kemungkinan sebabnya : a. Faktor genetik : -

Kelainan kromosom (50-60%) : trisomi, monosomi, triploid/tetraploid Abortus 2xkelainan kromosom 80% Sindrom Ehlers-Danlos : Membran sangat rapuh sehingga mudah pecah (rurptur membran abortus spontan)

b. Faktor hormonal Defisiensi luteal Penyakit hormonal : DM, gangguan kelenjar tiroid

c. Kelainan anatomi uterus -

Submukosa mioma uteri Kelainan kongenital uterus : Septum, uterus arkuatus yang berat, polip uteri Serviks inkompeten

d. Faktor infeksi genitalia interna Toxoplasmosis CMV Rubeola Herpes Simplex Infeksi endometrium : Kalimdia, toksoplasmosis, Mycoplasma hominis

e. Intoksikasi agen eksternal Intoksikasi bahan anastesi Kecanduan : alkohol, merokok, napza

f. Postur ibu hamil g. Faktor paternal


-

kekurangan DNA

~kehamilan dipertahankan oleh komponen :1. lokal autoimun rekasi sehingga menetralkan antipaternal antibodi , 2. Faktor hormonal dari plasenta (HCG dan progesteron)

h. Faktor alloimune Penolakan maternal terhadap hasil konsepsi yang mengalami implantasi Jika tipe homolog HLA atau antipaternal antibodi tinggi

i. Faktor antibodi autoimun


-

Antibodi phospholipid trombosis, infark plasenta, perdarahan, Ganguan sirkulasi dan nutrisi menuju janin dan diikuti abortus Antibodi anticardiolipin dalam lupus anticoagulan (LAC) menghalangi terbentuknya jantung janin

ABORTUS IMINENS Ditandai : Perdarahan pervaginam biasanya pada umur kehamilan <20minggu cavum uteri masih tertutup, hasil konsepsi dalam kandungan masih baik. Px mengeluh mulas sedikit atau tidak ada gejala sama sekali.

Pemeriksaan :
-

Tes hCG dengan menggunakan urin tanpa pengenceran dan pengenceran 1/10. Jika (+) keduanya prognosis baik Bila hasil pengenceran 1/10 (-) prognosisnya dubia ad malam USG lihat perkembangan janin, keadaan plasenta.

Penatalaksanaan : -

Tirah baring sampai oerdarahan berhenti Spasmolitik untuk mengurangi kontraksi uterus Untuk mempertahankan kehamlan hormon progesteron

Pasien boleh dipulankan setelah Tidak terjadi perdarahan

ABORTUS INSIPIENS

Ditandai: Serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka Hasil konsepsi masih di dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran Mulas karena kontraksi yang kuat perdarahan bertambah sesuai dengan pembukaan serviks uteri dan umur kehamilan

Pemeriksaan : -

Tes urin kehamilan masih (+) USG besar uteruus masih sesuai dengan umur kehamilan Gerak janin dan ferak jantung janin masih jelas walaupun sudah tidak normal

Penatalaksanaan : -

Kelola keadaan umum dan perubahan hemodinamik. Segera lakukan pengeluaran hasil konsepsi disusul dengan kuretase bila perdarahan banyak.untuk kehamilan > 12 minggu kuretase sambil diberikan uteretonika untuk mencegah terjadinya perforasi dinding uterus.

ABORTUS KOMPLETUS Ditandai : -

semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan ostium uteri telah menutup perdarahan sedikit

Pemeriksaan : Besar uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan

Penatalaksanaan : Biasanya hanya diebri roboransia atau hematenik

ABORTUS INKOMPLET

Pemeriksaan :
-

analis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri / menonjol di ostium ureteri eksternum. Jaringan yang tersisa menyebabkan placental site masih terbuka. Besar uteri < usia kehamilan

Penatalaksanaan :
-

Perdarahan hebat pengeluaran hasil konsepsi secara manual jaringan yang menggan jal kontraksi bisa dikeluarkan Kuretase Vakum

ABORTUS TERTUNDA (MISSED ABORTION) Ditandai : -

Embrio atau fetus telah meningal dalam kehamilan seblum Tidak ada keluhan apapun Ketika usia kehamilan di atas 14 minggu-20 minggu rahim dan payudara terasa mengecil Kadang diawali abortus iminens yang dirasa sembuh tapi pertumbuhan janin terhenti

Pemeriksaan : -

fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan dan bunyi jantung janin tidak ada. Tes urin negatif setelah 1 minggu dari terhentinya pertumbuhan janin. USG uterus mengecil, kantong gestasi mengecil dan bentuk tidak beraturan Gambaran fetus : tidak ada tanda-tanda kehidupan

Penatalaksanaan :

Umur kehamilan < 12 minggu evakuasi bisa dilakukan secara langsung dengan melakukan dilatasi dan kuretase Umur kehamilan >12minggu / < 20 minggu dg uterus yang masih kaku dianjurkan untuk induksi dulu untuk mengeluarkan janin atau mematangkan kanalis servikalis. (dengan i.v oksitosin dari dosis 10 unit dalam 500 dextrose )/ dengan prostaglandin atau sintetisnya secara sublingual 400 mg diulang 2x

ABORTUS HABITUALIS (abortus spontan yang terjadi 3x berturut-turut) Penyebab tersering : inkompetensia serviks serviksa ridak mampu menerima beban untu tetap bertahan menutup setelah kehamilan melewati trimester I

Pemeriksaan :
-

Dg spekulo diameter kanalis servikalis , selaput ketuban menonjol pada saat memasuki trimester II Curiga inkompetensia serviks tindakan untuk fiksasi pada serviks untuk dapat menerima beban pada usia kehamilan 12-14 minggu

ABORTUS INFEKSIOSUS, ABORTUS SEPTIK Abortus infeksiosus abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia Abortus Septik penyebarann infeksi pada peredaran darah tubuh/peritoneum.

Ax :
-

gejala dan tanda panas tinggi, tampak sakit dan lelah, takikardia, perdarahan per vaginam berbau, uterus yang membesar dan lembut, serta nyeri tekan.

Sepsis dan syok panas tinggi, menggigil, tekanan darah turun Pmx lab : leukositosis Tx: penisilin (4x1,2 juta unit) / ampisilin (4x1 g) + gentamisin (2x80 mg) dan metronidazole.

Kuretase dilakukan bila keadaan tubuh sudah membaik min. 6 jam

Gambaran Manifestasi klinis abortus spontan Jenis Iminen Insipien Inkomplet Komplet Missed Sepsis + Panas Nyeri abdomen Ringan Sedang Sangat Ada Perdarahan Ringan Sedang Sangat Ringan Teraba jaringan Sudah lengkap Tak ada Jaringan ekspulsi Jaringan pd vagina Mungkin masih ada Mungkin ada Jaringan lekorea bau Pemeriksaan Ostium Besar uterus Uteri Tertutup Sesuai umur hamil Terbuka Sesuai umur ketuban hamil menonjol Terbuka Sudah mengecil Terbuka Sudah mengecil Tertutup Sedikit mengecil Tertutup, Kecil terbuka dibanding bau umur kehamilan Tidak Tidak hamil, abortus 3x/> berurutan

Tak ada/DIC Ringan-DIC Masih

Habitual

Tidak

A. Abortus Buatan Tindakan abortus yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan kehamilan sebelum umur 28 minggu atau berat janin 500 gr, dibagi dalam 2 bentuk: Abortus provokatus medisinalis dan abortus provokatus kriminalis.

~Abortus provokatus medisinalis abortus yang dilakukan atas dasar indikasi vital ibu hamil. Jika diteruskan, kehamilannya akan lebih membahayakan jiwa terpaksa dilakukan abortus buatan.

a. Tindakan harus disetujui oleh paling sedikit tiga orang dokter yang merawat bumil (dokter anastesi, dokter obgyn, dokter yang sesuai indikasi penyakitnya) b. Indikais vital yang dimaksud adalah : penyakit ginjal, jantung, paru, DM berat, Ca, indikasi sosial (kegagalan pemakaian KB, grandemultipara, kehamilan dg IQ rendah, kehamilan karena perkosaan, kehamilan dengan saudara sendiri, kehamilan pada orang dengan gangguan jiwa) ~Abortus provokatus kriminalis abortus yang dilakukan pada kehamilantidak diinginkan, diantaranya akibta perbuatan yang tidak bertanggungjawab. Sebgaian besar dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih menimbulkan trias komplikasi: Perdarahan, Trauma alat genitalia/halan lahir, Infeksi syok septik

Anda mungkin juga menyukai