Anda di halaman 1dari 36

PRESENTASI KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


Oleh : Eirna Syam Fitri
Pembimbing
: dr. H. Bambang Basuki, Sp.OG

KEHAMILAN
EKTOPIK
TERGANGGU

Kehamilan ektopik adalah kehamilan


dengan hasil konsepsi berimplantasi di
luar endometrium cavum uteri

Kehamilan ektopik terganggu adalah


kehamilan ektopik yang mengalami
gangguan (abortus / ruptur tuba)

Pendahuluan

Sites and frequencies of ectopic pregnancy. By Donna M. Peretin, RN.


(A) Ampullary, 80%; (B) Isthmic, 12%; (C) Fimbrial, 5%; (D)
Cornual/Interstitial, 2%; (E) Abdominal, 1.4%; (F) Ovarian, 0.2%; and
(G) Cervical, 0.2%.

Lokasi

1. Salpingitis
2. Striktura
tuba
3. Riwayat
pembedahan
sebelumnya
4. Endometriosi
s
5. Tumor
yg
mengubah
bentuk tuba

1. Migrasi luar
ovum
2. Pembesara
n ovarium
3. Unextruded
ovum

1. Hipoplasia uterus
2. Tumor rahim yang
menekan tuba

Etiologi

A. Faktor tuba
Kehamilan ektopik , 5 10 kali lipat pada pasien
dengan riwayat salfingitis
Perlekatan lumen tuba
Kelainan anatomi tuba akibat ekspose Diethyl
Stilbesterol - DES intrauteri
Riwayat operasi pada tuba falopii termasuk pasca
tubektomi
Pasca terapi konservatif pada kehamilan ektopik
B. Kelainan zygote

Faktor Resiko

C. Hormon eksogen
Kehamilan yang terjadi pada pasien dengan
kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin
(Progestin-only pill)
Disebabkan oleh efek relaksasi otot polos progesteron

D. Faktor lain

AKDR alat kontrasepsi dalam rahim ( IUD )


Merokok
Usia tua
Riwayat abortus yang sering terjadi

Faktor Resiko

Nyeri Nyeri panggul atau abdomen hampir selalu


terdapat (95%)
Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral ; terlokalisir
atau menyebar.
Nyeri subdiafragma atau nyeri bahu tergantung ada
atau tidaknya perdarahan intra-abdominal yang
menyebabkan iritasi diafragmatik.

Perdarahan Perdarahan uterus abnormal


(biasanya berupa bercak perdarahan ) terjadi pada
75% kasus yang merupakan akibat dari lepasnya
sebagian desidua.

Gejala

Amenorea Amenorea sekunder tidak selalu


terdapat dan 50% penderita KE mengeluhkan
adanya spotting pada saat haid yang dinanti
sehingga tak jarang dugaan kehamilan hampir tidak
ada
Sinkope Pusing, pandangan berkunang-kunang
dan atau sinkope terjadi pada 1/3 sampai kasus
KET.

Gejala

Desidual cast 5 10% kasus kehamilan


ektopik mengeluarkan desidual cast yang sangat
menyerupai hasil konsepsi.
Ketegangan abdomen Rasa tegang abdomen
yang menyeluruh atau terlokalisir terdapat pada
80% kasus kehamilan ektopik terganggu
Masa adneksa Masa unilateral pada adneksa
dapat diraba pada sampai kasus KE. Kadangkadang dapat ditemukan adanya masa pada
cavum Douglassi (hematocele) Perubahan pada
uterus Terdapat perubahan-perubahan yang
umumnya terjadi pada kehamilan normal.

Tanda

A. Anamnesis Terlambat haid, gejala subjektif


kehamilan, nyeri perut bawah, nyeri bahu,
perdarahan
B. Pemeriksaan Umum Tampak kesakitan &
pucat, kadang syok, suhu meningkat, tanda- tanda
akut abdomen
C. Pemeriksaan Ginekologi
Uterus teraba sedikit membesar.
Kadang teraba massa disamping uterus dgn batas
sukar ditentukan.
Nyeri pada pergerakan serviks.
Cavum
Douglas
menonjol
(hematocele
retrouterine).

Penegakan
Diagnosis

D.

Pemeriksaan penunjang:
Hb serial terus menurun.
Leukositosis.
serum -HCG tidak banyak meningkat
(normalnya >2x lipat / 48 jam sampai 10.00020.000 mIU/mL).
USG lokasi implantasi janin, cairan bebas
intraabdominal.

Penegakan Diagnosis

Uterus kosong
Tuba fallopi yang
terdistensi
Tidak ada tanda ruptur
Massa adnexal

USG Transabdominal

Kehamilan normal

Kehamilan Ektopik

Kantung kehamilan (GS-gestational Pada kehamilan ektopik, hanya terlihat


sac) intrauterine terlihat sebagai
adanya penebalan dan reaksi desidua pada
double-ring
yang
endometrium.
menggambarkan
desidua
dan Dalam keadaan lanjut, terlihat adanya
selaput amnion.
pelepasan desidua sehingga terlihat adanya
cairan atau darah intrakaviter sehingga
disebut sebagai pseudogestational sac
yang kecil dan iregular dibandingkan
dengan
kantung
kehamilan
yang
sebenarnya.

USG

Appendicitis
Salphyngitis
Ruptur kista korpus luteum atau folikel ovarium
Aborsi spontan ataupun threatened
Torsi ovarium
UTI
Kehamilan intrauterin dengan masalah lain pada
abdomen maupun pelvic, ex: degenerating fibroids

Diagnosis Banding

Pada sebagian besar kasus, kehamilan ektopik berakhir pada


kehamilan 6 10 minggu melalui beberapa cara : Abortus
Tuba atau Ruptura Tuba.
Abortus Tuba
Ruptura Tuba

Culdocentesis dilakukan dengan memasukkan


jarum melewati fornix posterior vagina ke cul-de-sac
dan melakukan aspirasi darah
Bila ditemukan darah indikasi operasi
(kemungkinan ruptur)

Tujuan
:
massa
trofoblastik
dapat
diabsorbsi atau diberikan
injeksi methrotexate 50 mg/m3 intramuskuler.

methrotexate

Indikasi pemberian methrotexate pada kehamilan


ektopik:
a. Indikasi absolut
Keadaan umum baik (hemodynamically stabil)
Tindak lanjut (evaluasi) dapat dilaksanakan dengan
baik
b. Indikasi relatif
Massa belum robek dan berukuran < 3,5 cm
Pasien dengan kadar B-Hcg yang tidak melebihi 6000
mIU/mL

methrotexate

Laktasi
Status Imunodefisiensi
Alkoholisme
Penyakit ginjal dan hepar
Diskrasia darah
Penyakit paru aktif
Ulkus peptikum

Kontraindikasi pemberian
Methrotexate

Laparotomi : eksisi tuba yang berisi kantung


kehamilan atau insisi longitudinal pada tuba dan
dilanjutkan dengan pemencetan agar kantung
kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian luka
insisi dijahit kembali.
Laparoskop : untuk mengamati tuba falopii dan bila
mungkin lakukan insisi pada tepi superior dan
kantung kehamilan dihisap keluar tuba.

Operasi

60% pasien pasca kehamilan ektopik akan


mengalami kehamilan berikutnya dengan resiko
berulangnya kejadian sebesar 10%. (pada wanita
normal 1%).
Pada mereka yang menjadi hamil lakukan
pengamatan teliti dan konfirmasi kehamilan
intrauterin dengan TVS pada minggu ke 6 8.

Prognosis

KASUS

Nama
Usia
Alamat
No. RM
Status
Agama
Masuk RS
Keluar RS

: Ny D
: 21 tahun
: Mrisi RT 1 Tirtonirmolo Kasihan Bantul
: 532887
: Menikah
: Islam
: tgl 09 juni 2014
: (masih rawat inap di RS sampai
sekarang)

Identitas Pasien

Tanggal 9Juni 2014


a. Keluhan utama :
Keluar darah dari vagina sejak +- 1 bulan
SMRS.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Panembahan
Senopati. mengeluh keluar darah dari vagina sejak
+- 1 bulan SMRS, darah berwarna merah, kadang
berupa flek - flek . nyeri perut (+), gerakan janin
tidak dirasakan.

Anamnesis

c. Riwayat Penyakit Dahulu :


Penyakit Asthma, Jantung, Hipertensi, Diabetes
Melitus disangkal pasien.
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit Asthma, Jantung, Hipertensi, dan Diabetus
Mellitus
e. Riwayat Haid :
Menarche
: 11 Tahun
Lama Haid
: 7 hari
Siklus haid
: 28 Hari
Hari Pertama Haid Terakhir
: 20-04-2014

Anamnesis

f. Riwayat Obstetri

g. Riwayat KB
Pil KB
Suntik
IUD

: februari april 2012


: april 2012 april 2013
: april 2013 - sekarang

Anamnesis

a. Keadaan Umum
Baik, compos mentis, tidak anemis.
Tinggi badan
: 158 cm.
Berat badan
: 62 kg
b. Vital Sign
Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Suhu
: 36,80 C
Respirasi
: 22 x/menit
c. Status Generalis
Kepala
: conjunctiva anemis (-/-), pupil isokor, lidah kering (-).
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid.
Thorax
: pernapasan kanan dan kiri simetris, retraksi (-)
Jantung
: S1-S2 reguler, bising (-)
Paru : vesikuler +/+, wheezing (-), ronkhi (-)
Abdomen : luka bekas operasi (-), DJJ (-), tinggi fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan
(+) seluruh
lapang pandang abdomen
Ekstremitas : Tidak ada gangguan gerak dan oedema

Pemeriksaan

d. Status Obstetrik
Pemeriksaan luar
Inspeksi : vulva normal, perdarahan pervaginam
(+)
Inspekulo : portio licin, massa (-), perdarahan (-),
keputihan (-)
VT
: V/U tenang, vagina licin, portio cervix
mencucu, nyeri goyang servix +, cervix
uteri
sebesar telur angsa, darah +

Pemeriksaan

Pemeriksaan

Hasil

Rujukan

Satuan

11,8

12-16

g%

10,26

4-10

ribu/ul

Angka Trombosit

329

150-450

ribu/ul

Hematokrit

33,7

36-46

Hemoglobin
Angka Leukosit

Golongan Darah

PPT

13,4

12-16

detik

APTT

33,8

28-38

detik

15

11-16

detik

33,8

28-36,5

detik

Control PTT
Control APTT
HbsAg

Negative

Pemeriksaan
Penunjang

USG

Pemeriksaan
Penunjang

Tampak
Vesika
urunaria
terisi
cukup.
Tampak
uterus dengan IUD
insitu (+), tidak
tampk
GS
intrauterine.
Tampak gambaran
cairan
bebas
intraperitoneal
dengan gambaran
hiperechoic
inhomogen inferior
uterus.

Diagnosis:
Kehamilan Ektopik Terganggu
Treatment:
Laparotomi

Dilakukan laparotomi, fimbriectomi dan pengangkatan


produk kehamilan

10/06/2014

Awasi KU / VS
Awasi Perdarahan
Cek Hb 6 jam post operasi
Injeksi Cefotaksim 2 x 1 gr
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg

Instruksi Pasca
Operasi

Anda mungkin juga menyukai