Guideline
Dokter Muda Stase Ob/Gin Sekayu
Konsulen: dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG
Angkatan 62
Periode 26 Januari – 14 Februari 2015
GUIDELINE DOKTER MUDA
STASE OBGYN SEKAYU
Konsulen :
Dr. Taufik Firdaus Tahir, Sp.OG
Penulis :
1. Kgs. Irawan Satria Arjanggi
2. Maya Novariza
3. Adnan Hasyim Malahela
4. Bonita Asyigah
(Periode 12 Maret–31 Maret 2012)
Revisi :
I : Richard, Meigi, Philo, A.Rafendra, A.Fresno, Ryan, Cahyana, Yurika,
Dekta, Desrina, Defy (Periode 20 April 2013)
II : Gita, Fadeq, Zindha, Kuntum, Syaki, Feti, Ican, Leo, (Periode 9 Juni
2013)
III : Enci, Shinta, Lora, Mita, Aji, Hadi, (Periode 14 Juli 2013)
IV : Ramadhan, Kunni, Lupi, Chao, Ayu (Periode 17 Maret 2014)
V : Feby, Rika, lathif, Lia, Mila, Dinta, Ade, Gete, Wetek, Idut, Muti
(Periode 21 April 2014)
VI : Pita, Nabila, Yorin, Via, Yustin, Didie, Kinsky, Tia, Vian (Periode 31
Juni 2014- 20 Juli 2014)
VII : Azka, Randy, Hasan, Ara, Cece ira, Sonia, Efriko (periode 04
agustus-23 agustus 2014)
VIII : Spy, Titi, Helza, Ardev, Andre, Sri, Muth, Ima
IX : Firdaus, Falih, Melani, Bella, Amy, Nadiyah (13 Oktober-1
November 2014)
X : Sonia, Angel, Selli, Nanda, Aan, Iqbal (16 Novermber-6 Desember
2014)
XI : Amar, Dita, Arga, Essa, Ina, Ichsan
XII : Asep, Habibi, Atun, Merlin (26 Januari – 14 Februari 2015)
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Dedicated untuk teman sejawat sekalian...
Semoga bermanfaat, barokah dan semoga kita dapat menjadi dokter yang baik bagi
sesama... Do right for humanity.
Last but not least, we’re just a human being, segala kekurangan yang ada di Guideline
ini mohon dimaklumi...
Doctor = longlife learning...
Wa’alaikumsalam wr. wb.
Satria-Maya-Adnan-Bonie
3
Menjadi dokter adalah sebuah pilihan,
Kita sudah terlanjur memilih di sini, maka jalanilah sepenuh hati,
Dokter itu art and science, art dahulu baru science
Pasien tidak akan menanyakan:
“dokter lulus dengan nilai berapa?” “dokter lulusan mana?”
Tidak akan pernah…
Pasien akan segan kepada kita karena cara kita berkomunikasi dan cara
kita berempati
Jangan pernah sombong dengan gelar dokter, kita bisa belajar dengan
siapa saja asal mereka punya ilmu, tidak memandang profesi atau derajat
mereka
Di sini kita bekerja dan melihat cara orang lain bekerja, jangan pernah
beradu ilmu karena bukan di sini tempatnya…
4
Catatan Penting:
1. Setiap menulis status, laporan, ataupun follow up, dll HARUS didahului dengan tanggal garis
bawah jam garis bawah nama penulis pada kiri atas nya.Contoh :
22Januari 2015
07.00 WIB
Asep, S.Ked
Catat Revisi
5
STATUS PASIEN
1. Fisiologis
Keluhan Utama :
Hamil cukup bulan (belum inpartu) kalo ada keluhan cnth badan lemas, jadi hamil
cukup bulan dengan badan lemas
Mau melahirkan (inpartu)
RPP :
± 6 jam smrs os mengeluh perut mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama
makin sering dan kuat dan tidak hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluar air (+). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan
anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
Riwayat KB : KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi
Konseling KB
Kalo pasien masuk dengan Kala II tambahkan : Pimpin persalinan
6
2. Post Term
Keluhan Utama :
Hamil lewat bulan dengan perut mules (belum inpartu)
Mau melahirkan dengan hamil lewat bulan (inpartu)
RPP :
± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan
dirasakan masih jarang dan hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar
air (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil lewat bulan dan gerakan anak
masih dirasakan.
3. PEB
Keluhan Utama :
Hamil lewat bulan dengan darah tinggi (belum inpartu)
Mau melahirkan dengan darah tinggi (inpartu)
RPP :
± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan makin
lama makin sering dan kuat (belum inpartu : dirasakan masih jarang). R/ keluar darah lendir
(+), R/ keluar air (-). R/ darah tinggi dalam kehamilan (+) sejak hamil 6 bulan, R/ darah
tinggi sebelum hamil (-). R/ darah tinggi dalam keluarga (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu.
7
R/ sakit kepala (-), R/ pandangan mata kabur (-), R/ mual muntah (-), R/nyeri epigastrium (-).
Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
TP : 4 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 170/110, N = 96 x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (33 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ =
3100 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%, ø 3 cm, ketuban (+), kepala, H I-II, dan UUK kanan
lintang
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
FL (femur length) 38w3d
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep
D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten dengan PEB JTH preskep
Th/
1. Informed Consent
2. R/ Partus Pervaginam(Kala II di akhiri dengan tindakan)
3. Observasi TVI, His, DJJ
4. Stabilisasi 1 jam
5. Tirah baring miring kiri
6. Kateter menetap catat input output
7. IVFD asering gtt xx/menit
8. Injeksi MgSO4 20% 4g bolus selama 10 menit dan dilanjutkan drip MgSO4 40% 6g
dalam asering 500cc (gtt nya dihitung dengan cara dibawah). (ini loading dose yo).
(krn MgSO4 yang ada 40% jadi klo nyuntik langsung IV perlu diencerin 10 cc. tapi
klo pasiennya sudah terpasang infus, dk perlu dienceri asal gtt 15/menit atau setara 1
cc selama 10 menit = jd sama aja dienceri kn.)
9. Nifedipin 4 x 10 mg tab p.o
10. Cek lab DR,KD, UR
Catatan :
1. Cara menghitung maksimal tetesan.
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam 1 cc = 15 atau 20 tetes lihat dibungkus infusnya
60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
8
2. Cara menghitung dosis efektif MgSO4
Sesuaikan dengan jumlah tetesan Oksitosin yaitu X/menit, maka jumlah tetesan MgSO4
tidak lebih dari X/menit.
Syarat pemberian MgSO4 : 1-2 g/jam (Mis.: 1 g habis dalam 1 jam)
Drip lanjutan MgSO4 biasa dipakai 10g. Menghitung tetesan MgSO4:
10g harus habis dalam waktu 10 jam
500 x 20 tts : 16,7 tts/menit
10 x 60 menit
Kadar MgSO4 maksimal adalah 2 gram, jadi 16,7 dibulatkan menjadi 20 karena tidak ada
bahayanya lebih dari 1gram dan lebih mudah untuk menghitung jumlah tetesan, jadi gtt
XX/menit.
4. KPSW
Keluhan Utama :
Mau melahirkan dengan keluar air
RPP :
± 6 hari smrs os mengeluh keluar air dari kemaluan, banyaknya 8 kali ganti celana dalam,
jernih/keruh/hijau, bau (+/-). Os kemudian ke bidan dan disarankan untuk istirahat. R/ post
coital (+), R/ keputihan (+), R/ mules (+).R/ demam (-). Hari selanjutnya air ketuban keluar
sedikit-sedikit. ± 5 jam lalu os mengeluh kembali keluar air dari kemaluan. Os lalu kembali
ke bidan. Os disuruh ke RS. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 1 April 2011
TP : 10 Januari 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (29 cm), memanjang, puki, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 152 x/mnt, TBJ =
2480 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%, ø 2 cm, ketuban (-), jernih, bau (-), kepala, H I-II,
Sutura Sagitalis Lintang(SSL)
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
37w3d
FL (femur length)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 37 minggu JTH preskep
D/ G1P0A0 hamil 37 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan KPSW (6 hari) JTH preskep
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam
Observasi TVI, His, DJJ
Inj. Cefotaxime 1g i.v (skin test)
IVFD Asering gtt X/m
Akselerasi dengan drip oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X
9
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
Konseling KB
Catatan:
Untuk KPSW <12 jam, tunggu 12 jam untuk akselerasi dengan drip oksitosin definitif. (Dimulai
dari gtt X, naik 5 tetes setiap jam hingga gtt XV.
5. PPI
Keluhan Utama :
Hamil kurang bulan dengan perut mules
RPP :
± 14 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan
dirasakan masih jarang. R/ keluar darah lendir (-), R/ keluar air (-). R/ perut diurut (+) oleh
dukun ± 1 hari smrs, R/ postcoital (-), R/ trauma (-), R/ Keputihan (+), R/ minum jamu-
jamuan (+), R/ PPI sebelumnya, R/ minum obat yang membuat mules (-). Os lalu pergi ke
RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini (cari apakah ada R/PPI/Forceps/Vakum/inkompetensi
serviks/abortus) HPHT : 29 Februari 2012, TP : 7 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 5/5, His 2x/10’/25”, DJJ = 140
x/mnt, TBJ = 2400 gr.
Insp = porsio livide, OUE terbuka, ø 1 cm, flour (-), fluksus (+) darah, tidak aktif. E/L/P (-).
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
32w3d
FL (femur length)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 32 minggu JTH preskep
Variasi:
Informed Consent
R/ Konservatif
10
Progeston 2 x 1 tab p.o
Inj. Dexametason 2x6 mg (selama 2 hari)
IVFD Asering gtt x/mnt
Inj. Cefotaxime 2x1gr i.v
Cek Lab DR, UR.
6. HEG
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan mual muntah berlebihan
RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh mual muntah yang berlebihan (> 10 kali/hari). Muntah tiap kali
makan banyaknya 1 gelas belimbing. Keluhan ini dirasakan telah mengganggu aktivitas
sehari-hari. Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+),
R/nyeri ulu hati (+), R/ keluar darah dari kemaluan (-), R/ perut mules (-). Os mengaku hamil
2 bulan.
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Ginekologi :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
USG :
- Gestasional sack (GS) intrauterin
- Fetal pole (+)
- Pulsasi (+)
- CRL sesuai 8 w
Kesan : hamil 8 minggu JTH
Th/
Informed Consent
Observasi TVI
Timbang berat badan setiap hari
Diet lunak porsi kecil &sering
Bedrest (hari pertama)
IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1: 2:1 gtt XXX mulai (jam berapa)
Inj. Ondansentron 3x1 amp i.v (pelan)
Provomer 3x1 tab po
Folaplus 2x11 tab p.o
Cek Lab DR, UR.
11
7. Abortus Inkomplit
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan
RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana
dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku
terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+).
Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, n = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
VT = Portio lunak, OUE Terbuka, teraba jaringan di muara OUE, CUT ~ 10 Minggu, nyeri
goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol
USG
VU baik
Uterus AF, bentuk dan ukuran > N
GS tepi ireguler
Tampak massa hiperechoic ukuran 2x2 cm kemungkinan berasal dari sisa kehamilan
Kesan: sisa kehamilan
8. Abortus Imminens
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan
12
RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya seperti flek-flek pada
celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (-), R/keluar darah
seperti gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku
terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/Keputihan(-), R/mual
muntah (+), R/ Trauma (-), R/Koitus (+)
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
USG
GS (+) intra uterin
fetal echo (+)
CRL sesuai kehamilan 10 minggu
perdarahan retro plasenter (-)
Fetal Pulse (+), Fetal Pole (-)
Kesan : hamil 10 minggu, JTH intrauterin
13
RPP :
± 20 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan tidak
hilang jika dibawa berjalan, makin lama makin sering dan kuat. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluar air (+) 4 jam smrs. Os lalu pergi ke Bidan dan dipimpin mengejan selama 2 jam,
namun anak tidak lahir. Os lalu dirujuk ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan
dan gerakan anak masih dirasakan.
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60, N : 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (31 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10’/30”, DJJ = 134
x/mnt, TBJ = 3100 gr.
VT = portio tak teraba, pebukaan lengkap, ketuban (-) jernih, bau (-), kepala, HIII+, UUK
kanan depan
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
38w3d
FL (femur length)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam (akhiri kala II dengan ekstraksi vacum)
Observasi TVI, His, DJJ
IVFD asering:D5% = 1 : 3, kocor 2 kolf, selanjutnya gtt xx/mnt
Pasang Kateter catat input dan output.
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin, Kimia Darah
Jika pada pemeriksaan ditemukan gawat janin dan atau kasep, maka yang harusdi tulis di Th/
ditambahkan
Perbaikan KU : IVFD Nacl: Asering: D5 = 2:1:1 gtt xx/m
O2 3L/M
Kateter Menetap
Miring Kanan-kiri
14
RPP :
± 2 jam SMRS os melahirkan didukun kampung. Bayi lahir spontan dan langsung menangis
tetapi tembuni tidak juga lahir setelah diurut oleh dukun tsb. os mengeluarkan banyak darah
sehingga dibawa ke RSUD sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan.
Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60, N = 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C
St. Obstetri :
PL = FUT 2jbpst, kontraksi baik.
VT = portio lunak, pembukaan 4cm, tali pusat +plasenta di muara OUE
Ins. = tampak tali pusat keluar dari OUE, tanda lepas plasenta (+)
D/ P4A0 post partus spontan 5 jam di luar (dukun) dengan PPH dini e.c. retensio plasenta +
anemia berat
Th/
Informed Consent
Obs Tvi, perdarahan dan kontraksi
R/ Brand andrew manuver
Oksigen 5L/menit
IVFD 2 Line Rl-NaCl gtt XX/mnt
Drip oksitosin 20 IU dalam 500cc asering
Kateter menetap catat input-output
Cek Lab, DR,UR, DK
R/ Transfusi WB jika Hb< 10g/dl
11. JTM
Keluhan Utama :
Hamil kurang bulan dengan gerakan janin tidak dirasakan lagi
RPP :
15
± 5 hari smrs os mengaku tidak merasakan gerakan janin lagi. R/ perut diurut (+) tiap bulan,
R/ trauma (-), R/ demam (+) 7 hari smrs, R/ keputihan (+), R/ keluar darah (-), R/ keluar air
(-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan.
Th/
Informed Consent
R/ Partus Pervaginam induksi
Observasi TVI, His, DJJ
Drip Oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X/m
Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
RPP :
16
± 4 jam smrs os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya 2 kali ganti pembalut. Os
kemudian diperiksa bidan dan dirujuk ke RSUD Sekayu. Riwayat perut mulas yang menjalar
ke pinggang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering dirasakan sejak 7 jam SMRS.
Riwayat keluar air (-). Os mengaku hamil cukup bulan dengan gerakan janin masih dapat
dirasakan.
D/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala 1 dengan plasenta previa JTH
RPP :
± 20 hari smrs os melahirkan anak laki-laki dengan berat 3200 gr dan ditolong oleh bidan. Os
mengaku dirujuk ke dokter karena plasenta tidak lahir dan dilakukan manual plasenta.
Setelah pulang dari RS Os mengaku jarang berkemih dan BAB. Os berkemih kira-kira 1
gelas air mineral dalam 1 hari. Os mengaku takut berkemih karena takut mengenai jahitan
jalan lahir. Kemudian Os ke Sp.OG dan dianjurkan untuk rawat inap di RS.
D/ P3A0 postpartum 20 hari (diluar) dengan retensio urin.
15. CA Servix
St. Ginekologi
PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Massa (+) mobile
permukaan datar
Inspekulo: Portio tak livide, OUE Tertutup, Posterior, Tampak massa rapuh, mudah
berdarah di arah jam 7, Fluor (-), Fluksus (+) lendir
VT: Portio Kenyal, kuncup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol
D/ Ca Servix
Note: untuk NOK Diagnosa pre op nya tulis “Neoplasma Ovarium Kistik” setelah/post op
diagnosis sudah harus berubah cth: Post Salphyngoovorektomi multilokulare serosum
sinsitra/dextra tergantung massa nya berada di sebelah kanan/kiri.
17
INSTRUKSI PRE & POST OPERASI
A. Instruksi Pre Operasi
Untuk SC
1. Informed consent
2. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari.., dd/mm/yy, pukul ...
3. Mulai puasa (6 jam pre op) jam..-..
4. IVFD Asering gtt 180x/m 2 kolf mulai pukul … (1 jam pre op)
5. Kateter menetap catat input output
6. Inj. Cefotaxim 1gr (skin test) mulai pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis, ganti
ceftriaxone, Tanya ayuknya)
7. Cukur rambut pubis
8. Cek lab DR, UR, crossmatch
9. Persiapan WB 2 kantong
10. Hubungi OK dan nenonatus
Untuk Kuretase
1. Informed consent
2. R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ...
3. Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-..
4. IVFD Asering gtt xx/menit
5. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua)
II: pukul (1 jam sebelum OK)
6. Cek lab DR, UR
7. Hubungi OK
18
C. Instruksi Post Operasi (GA)
1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan
1. Tiap 15’ pada 1 jam pertama
2. Tiap 30’ pada 3 jam selanjutnya
3. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya
2. Mobilisasi Bertahap :
1. 6 jam post op boleh mika-miki (pukul….)
2. 12 jam post op boleh duduk (pukul….)
3. 24 jam post op boleh jalan (pukul….)
3. IVFD Asering : D5% = 1 : 3 gtt XX/m
4. Puasa sampai 6 jam post op, selanjutnya bila bising usus (+) :
1. 6 jam post op boleh minum hangat
2. 12 jam post op boleh makan makanan lunak
3. 24 jam post op boleh makan makanan biasa
5. Kateter menetap, catat input output
6. Cek Hb post op
7. Th:
1. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) (cefotaxime habis, ganti ceftriaxone, Tanya
ayuknya)
2. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v 10’
3. Inj. Kalnex 2 x 500 mg i.v 10’
4. Metronidazole 3 x 500 mg i.v. drip 30’
19
LAPORAN – LAPORAN
A. Laporan Persalinan
22/01/15 1. Pukul 16.15 WIB parturien tampak ingin mengedan kuat
Habibi,S.Ked 2. St. Presens :
16.40 WIB KU : SedangTD : 120/80mmHgRR : 20x/m
Sens : CM N : 84 x/m Temp: 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
3. Didapatkan VT
Portio tidak teraba
Pembukaan lengkap
Ketuban (-), jernih, bau (-)
Kepala
Hodge III+
UUK kanan depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan
luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH Preskep
Th/
Pimpin Persalinan
Episotomi mediolateral
4. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup , BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S 8/9 FT
AGA
5. Dilakukan manajemen aktif kala III
Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
Masase fundus uteri
Peregangan tali pusat terkendali
6. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan
luka episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo
tidak ada laserasi)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
St. Presens:
KU: TD: RR:
Sens: N: t:
TTD
Instruksi post partum:
1. Informed Consent
2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
Tiap 15’ pada 1 jam pertama
Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. ASI sesuai kebutuhan
7. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500
cc gtt xx/m 2 kolf aff infus setelah kolf ke-2 selesai
8. Ciprofloxacyn 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
9. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
10. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD
20
B. Laporan Operasi Seksio Sesaria
1. Pukul 15.30 operasi dimulai
2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi.
3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi
dipersempit dengan doek steril.
4. Dilakukan insisi mediana pada 2 jari diatas simpisis pubis, dilakukan pelebaran kavum
abdomen secara tajam dan tumpul hingga menembus peritoneum, tampak uterus sebesar
kehamilan aterm (jika bekas SC ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama)
5. Segmen Bawah Rahim diinsisi secara semilunar, janin dilahirkan dengan melakukan
meluksir kepala.
6. Pukul 15.35 WIB, lahir neonatus hidup, , BB 2900, PB 50cm, A/S 8/9, FT AGA.
7. Pukul 15.38 WIB, plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi, sisa (-), ekstended (-),
sudut dijahit secara figure of eight dengan chromic catgut no 1
8. SBR dijahit secara jelujur feston dengan PGA No. 1
9. Eksplorasi perdarahan (-) (dilakukan tubektomi)
10. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0.
11. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0
12. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1
13. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0
14. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0
15. Luka operasi ditutup dengan sufratulle, kassa, dan hypafix.
16. Pukul 16.00 WIB operasi selesai
D/ pra operasi : G1P0A0 hamil postterm dengan fase aktif melewati garis bertindak partograf
WHO modifikasi + oligohydramnion + infeksi intra partum, JTH preskep.
D/ post operasi : post SSTP a.i. PPT + pro tubektomi
Tindakan : SSTP + tubektomi pomeroy
TTD
21
C. Laporan Ekstraksi Vakum
22/01/15 1. Pukul 16.15 WIB tindakan dimulai
Atun, S.Ked 2. St. Presens :
16.40 WIB KU : Sedang TD : 120/80mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 84 x/m Temp : 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
3. Didapatkan VT
Portio tidak teraba
Pembukaan lengkap
Ketuban (-), jernih, bau (-)
Kepala
Hodge III+
UUK kanan depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan
luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH Preskep
Th/ - Akhiri kala II dengan ekstraksi vakum
Episotomi mediolateral
4. Dilakukan pemasangan cup vakum ukuran sedang pada UUK menjauhi UUB
5. Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, tekanan vakum diturunkan -20
mmHg selama 2 menit, lalu 40mmHg selama 2 menit lalu 60 mmHg selama 2
menit.
6. Dilakukan evaluasi ulang, tidak dijumpai jaringan ibu yang terjepit dan cup vakum
terpasang dengan benar
7. Dilakukan traksi mendatar sejajar bidang lantai sampai UUK berada di bawah
simfisis. Dilakukan traksi ke arah bawah untuk melahirkan muka, disusul dengan
traksi ke arah atas.
8. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup , BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S 8/9 FT
AGA
9. Dilakukan manajemen aktif kala III
a. Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
b. Masase fundus uteri
c. Peregangan tali pusat terkendali
10. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir, portio intak dan tidak didapatkan
perluasan luka episiotomi (*kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas
jaringan(**kalo ada laserasi)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
Instruksi post partum:
1. Informed Consent
2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
Tiap 15’ pada 1 jam pertama
Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan mulai pukul
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. Kateter menetap, catat input output hingga pukul (24 jam, atau jika indikasi
ekstraksi vakum kala II lama di luar, kateter dipasang 3 hari)
7. ASI sesuai kebutuhan
8. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500
cc gtt xx/m 2 kolf aff infus setelah kolf ke-2 selesai
22
9. Ciprofloxacyn 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
10. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
11. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD
D. Laporan Kuretase
22/01/15 Operator :
Merlin, S.Ked Assisten :
16.45 1. Kuretase dimulai pada pukul ......
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi lokal dengan tramadol 100 mg i.v,
sulfas atropin 125mg i.v, dan diazepam 10 mg iv
3. Dilakukan aseptik dan antiseptik
4. Dipasang sims bawah dan sims atas
5. Tampak portio avoe
6. Dipasang foerster klem pada jam 11
7. Di sondase, uterus ... cm AF
8. Dilakukan kuretase tajam/tumpul (Tanya kk residen)
9. Didapatkan jaringan ... cc, darah ..... cc (jika death conceptus, tambahkan fetus (+))
10. Pendarahan aktif (-)
11. Dilakukan pemasangan IUD (klo ada)
12. Portio dibersihkan dengan kassa bethadine
23
E. Laporan Kuretase dengan Anestesia TIVA
22 Jan 2015 Operator :
Asep, S. Ked Assisten :
16.45 1. Kuretase dimulai pada pukul ......
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA
3. Dilakukan aseptik dan antiseptik
4. Dipasang sims bawah dan sims atas
5. Dipasang foerster klempada jam 11
6. Di sondase, uterus ... cm AF
7. Dilakukan kuretase tajam/tumpul (Tanya kk residen)
8. Didapatkan jaringan ... ml darah ..... ml, (kalo death conseptus dibuat juga fetus
(+))
9. Pendarahan aktif (-)
D/ pre kuretase : cth (P0A1 dengan ab inkomplit)
D/ post kuretase : cth (post kuretase a/i sisa kehamilan (untuk ab) atau death conceptus)
Tindakan : Kuretase
TTd
Instruksi post kuret:
1. Informed Consent
2. Observasi TVI dan pendarahan
3. Puasa hingga pukul (2 jam post kuretase)
4. Baring telentang hingga pukul (4 jam post kuretase)
5. Mobilisasi berjalan mulai pukul (setelah baring terlentang selesai)
6. IVFD asering gtt XX/m
7. Ciprofloxacin 2x500mg tab p.o(kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. As. Mefenamat 3x500mg tab p.o
9. folaplus 1 x 1 tab p.o
Ttd
24
F. Laporan Manual Plasenta
22/01/15 1. Pukul ..... tindakan dimulai
Habibi, S. Ked 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi
16.45 WIB 3. Penolong berdiri atau duduk didepan vulva dengan salah satu tangan (tangan kiri)
memegang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) masuk ke kavum uteri secara
obstetri
4. Setelah mencapai tempat implantasi plasenta, tangan obstetri dibuka seperti memberi
salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk)
5. Lepaskan plasenta dari tempat implantasi dengan menyelipkan ujung jari diantara
plasenta dan uterus dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus
6. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga
semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan
7. Pukul ..... WIB
a. Plasenta lahir lengkap, dikalukan eksplorasi jalan lahir ditemukan laserasi jalan
lahir
b. Laserasi dijahit secara satu-satu dengan benang chromic catgut No.2.0
8. Pukul ..... WIB
a. Tindakan selesai
b. KU ibu post manual plasenta baik, perdarahan aktif (-)
St.Present
KU: TD: RR:
Sens: N: t:
TTd
Instruksi post manual plasenta
1. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
- tiap 15’ pada 1 jam pertama
- tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
2. Diet biasa
3. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
4. Mobilisasi jalan
5. Kateter menetap catat input output
6. IVFD asering gtt xx/m
7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.p
TTd
25
1. Laporan Brand Andrew Manuver
22 Jan 2015 1. Pukul 19.00 WIB tindakan dimulai
Atun, S. Ked 2. Penderita disiapkan dalam posisi litotomi
19.00 WIB 3. Penolong berdiri di depan vulva dengan salah satu tangan (kanan) memegang tali
pusat, tangan kiri digerakkan dari atas simfisis kearah cranial
4. Plasenta kemudian dilepaskan
5. Pukul 19.05 WIB
Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi dan tidak ditemukan perluasan luka
episiotmi
Laserasi dijahit satu-satu dengan benang chromic catgut no. 2.0
6. Pukul 19.15 WIB
Tindakan selesai
KU ibu post Brandt Andrew Manuver baik, perdarahan aktif (-)
St.Presens:
KU : SedangTD : 120/80mmHgRR : 20x/m His:4x/10’/45”
Sens : CM N : 84 x/m Temp: 36,5oc DJJ: 146x/mnt
TTd
Instruksi Post Brandt Andrew Manuver
1. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
- tiap 15’ pada 1 jam pertama
- tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
2. Diet biasa
3. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
4. Mobilisasi jalan
5. Kateter menetap catat input output
6. IVFD asering gtt xx/m
7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.p
TTD
26
H. Laporan Persalinan Presbo Ekstraksi parsial
Ttd
27
G. Laporan Rehecting dengan TIVA
22/01/15 1. Pukul ..... tindakan dimulai
Merlin, S. Ked 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi.
16.45 WIB 3. Dilakukan tindakan aseptik dan antispetik pada daerah vulva dan sekitarnya.
4. Daerah vulva dicuci dengan NaCl.
5. Dibuat luka baru pada tepi luka episiotomi lama.
6. Identifikasi m.transperineal.
7. Dilakukan pencucian dengan H2O2 lalu bilas dengan NaCl.
8. Dilakukan repair dan rehecting pada mukosa vagina dengan chromic 2.0.
9. Dilakukan rehecting jaringan kutis dengan PGA 1.0
10. Diberikan kasa betadin pada luka baru.
11. Tindakan selesai pada pukul…
28
FOLLOW UP
Ttd
29
c. Post partum spontan dgn PEB
Hari I
26/01/2015 S : Keluhan : Habis melahirkan, BAK (+/-), keluhan yang dirasakan pasien
07.00 WIB O : Status Presens
Habibi, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,
lokhia rubra (+)
A : K/ P1Ao post partum spontan dengan PEB hari tindakan ke 1
P :
Informed Consent
Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
mobilisasi jalan
IVFD asering 500 ml gtt XX
drip MgSO4 40% 10 gr gtt XX/mnt (24 jam)
cateter menetap catat input output
diet biasa
vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Nifedipine tab 4x10 mg p.o
Konseling KB
Ttd
Hari II
26/01/2015 S : Keluhan : keluhan yang dirasakan pasien
07.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,lokhia rubra
(+)
A : K/ P1Ao post partum spontan hari tindakan ke 2
P :
Informed Consent
Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
diet biasa
mobilisasi jalan
vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
aff infus
aff cateter
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Os boleh pulang
Konseling KB
Ttd
30
d. Post partum spontan dengan PPH
Hari I
26/01/2015 S : Keluhan : Habis melahirkan, BAK (+/-)
07.00 WIB O : Status Presens
Merlin, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra
(+)
A : K/ P1Ao post partum spontan dengan early/late PPH?
hari tindakan ke1
atau misalnya P1A0 post manual plasenta a.i. retensio plasenta hari
tindakan ke1
P :
Informed Consent
diet biasa
mobilisasi jalan
vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
aff infus (tergantung keadaan pasien)
aff cateter (tergantung keadaan pasien)
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTd
e. Post SSTP
Hari I
30 10 2014 S : Keluhan : Habis operasi melahirkan, BAK (+/-)
07.00 WIB O : Status Presens
Atun, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri:
PL: FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), luka operasi ditutup kassa,
tenang, vulva tenang, lokhia rubra (+)
A : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
Informed Consent
observasi TVI,kontraksi,perdarahan
Diet biasa (periksa bising usus, jika (+)normal, boleh minum air angat dulu
baru makan)
Mobilisasi ……. (sesuai instruksi post op)
vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
ASI sesuai kebutuhan
kateter menetap catat input output
IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf
Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test)
Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan dalam10’
Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan dalam 10’
Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30’
TTd
31
Hari II
26/01/2015 S : Keluhan : Habis operasi melahirkan, BAK (+/-)
07.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-),luka operasi tertutup
kassa;tenang, vulva tenang,lokhia rubra (+)
A : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 2
P :
Informed Consent
Obsv TVI, kontraksi, perdarahan
diet biasa
imobilisasi atau mobilisasi (tergantung SA atau GA)
ASI sesuai kebutuhan
vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)
aff infus
aff kateter
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Konseling KB (jangan tulis kalo dengan tubektomi)
TTd
Hari III : Sama seperti hari 2
Hari IV : ditambah : GV dan os boleh pulang
f. Post Laparotomi
26/01/2015 S : Keluhan : Habis operasi ....... ( misalnya kista..)
07.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT 2 jbpst, massa (-), TCB (-),
perdarahan aktif (-),luka operasi tertutup kassa;tenang, bising usus (+)
A : K/ P1Ao post laparotomi a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
Informed Consent
Observasi TVI
diet biasa
imobilisasi atau mobilisasi bertahap (tergantung SA atau GA, jika GA jangan
lupa periksa bising usus)
aff infus
aff kateter
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Hari selanjutnya menyesuaikan (hampir sama dengan SC. Tergantung keadaan ibu dan
anestesi yang digunakan)
Ttd
32
g. Post kuretase
26/01/2015 S : Keluhan : Habis kuret, BAK (+/-)
07.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : abdomen datar simetris lemas FUT tak teraba massa (-) nyeri tekan
(-), massa(-), TCB (-), lokhia rubra (+)
A : K/ Post kuretase a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
Informed Consent
Obsv TV, perdarahan
Mobilisasi (jalan)
diet biasa
aff infus (Jika pakai infus)
aff kateter (Jika pakai kateter)
Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
Folaplus 2 x 1 tab p.o
KU baik os boleh pulang
Ttd
h. HEG
26/01/2015 S : Keluhan : mual muntah
07.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Turgor kulit ......., Mata cekung ...........
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-),
TCB (-)
A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan HEG grade… hari perawatan ke 1
P : Informed Consent
Obsv. Tvi
diet biasa/lunak
IVFD RL : D5% : Aminofluid = 1 : 2 : 1 gtt xx/m
Inj. Ondansentron 3 x 1 amp
Folaplus 2 x 1 tab p.o
Provomer 2 x 1 tab
*NB : os boleh pulang sampai KU baik atau APS (atas permintaan sendiri a.k.a PP=pulang paksa
kalau di RSMH) , antimual jika pasang infus : ondansentron 2x 80 mg, jika tidak terpasang infus
ranitidine 2x 150 mg
i. Abortus Iminens
26/01/2015 S : Keluhan : BAK (+/-), keluar darah dari kemaluan (-), perut mulas (-)
06.00 WIB O : Status Presens
Asep, S.Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-),
TCB (-)
A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan abortus iminens… hari perawatan 1
33
P : Informed Consent
Medisinalis
Obsv. Tvi, perdarahan
bedrest total
Progeston 2x1
Folaplus 2x1
Hystolan 2x ½
34
KEGIATAN
1. VK
a. Pasien Baru
Pasien baru datang langsung anamnesis dan periksa (selengkap-lengkapnya,
koreksi kakak residen)
Tulis status pasien lengkaptermasuk follow up pasien selama di VK dan
partograf jgn lupa lengkapi halaman depan dan tulis nama dr.Taufik sama
ttdnya
Langsung isi resume pasien pulang diagnosis masuk, keluhan utama,
pemeriksaan fisik (st.presens & PL)
Kalau ada pasien semalam yang masih ada di VK besok paginya, jangan lupa di
follow up.
Pasien masuk dengan inpartu gambar PARTOGRAF, jangan lupa di follow
up tiap 4 jam (VT) dan diselipin di map status bagian belakang (JANGAN
LUPA, kalo RONDE PASTI DITANYA Dr. Taufik). Partograf di Sekayu beda
dengan di RSMH, saat fase laten, pembukaan digambar di partograf dengan
pensil merah biru (subidu ^^), saat masuk fase aktif, bikin garis transfer ke titik
pembukaan fase aktif (lihat di buku partograf dr.Komar). Saat fase laten,
pemantauan per 4 jam, saat fase aktif, pemantauan per 2 jam. Terdapat juga
pasien yang harus dipantau setengah waktu: PEB, KPSW, bekas SC, presbo dan
gemeli.
b. Stenon
Pasien yang mau melahirkan dan sudah hampir bukaan lengkap biasanya
langsung dipindah ke ruang VK
Sambil suruh pasien miring ke kiri, siapkan alat-alat stenon di meja besi.
Siapin juga kantong asoy besar untuk tempat plasenta dan kain kotor pasien
(biasanya minta ke keluarga pasien)
Jangan lupa minta izin ke ayuk bidan kalo mau stenon, sekalian minta bantuan
(kalo kakak residennya tidak ada)
Waktu pimpin persalinan, jangan lupa pakai scott dan handschoen
Setelah persalinan selesai (sampai selesai jahit epis), bereskan tempat tidur ibu,
masukkan plasenta dan kain kotor ibu ke dalam kantong asoy
Baskom besi di bawah tempat tidur, dibawa. Sampah2 dibuang ke tempat
sampah medis, cairan darah buang di pispot kamar mandi pasien. Baskom
dicuci dan ditarok lagi di bawah tempat tidur
Cuci alat partus set dan kateter (kateter jangan dibuang, dicuci trus ditarok di
tempat cuci DTT)
Kalau bisa, selagi kita stenon, temen jaga kita 1 lagi langsunglah buat
laporan persalinannya biar efektif waktu. Jangan sampai pasien sudah
dipindah ke bangsal, laporan persalinan belum ditulis. Nanti repot sendiri waktu
follow up pagi.
35
2. POLI
a. Minggu I
Biasanya waktu kartu pasien dateng, kita panggil pasiennya
Anamnesis keluhan, HPHT (kalo hamil)
Pemeriksaan Tensi, BB, TB
Semuanya tulis di status. Jangan lupa isi halaman SJP bagian diagnosis dan
nama dokter + ttd (kode : ANC [hamil pertama] Z.340 ; ANC [hamil kedua
dst] Z.348; selain ANC tulis PNC Z. 392; USG 8878)
Setelah itu pasien kita suruh keluar lagi. Kalo semua kartu pasien sudah di
anamnesis dan diperiksa, baru pasien dipanggil masuk lagi untuk USG
Bawa status pasien yg bakal di USG, suruh pasien naik ke tempat tidur.
Catat hasil USG dari kakak residennya atau dr.Taufik
Format (sesuaikan sendiri):
1. Obs
Janin tunggal hidup presentasi kepala
BPD (biparietal diameter)
38w3d
FL (femur length)
Cairan ketuban cukup
Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep
2. Gin
a. Vesica urinaria baik
b. Uterus AF ukuran ... x .... cm , endometrial line (+) .... cm
c. Adneksa kanan dan kiri normal
k/ normal
Untuk pasien yang kontrol hamil, langsung resep Folapus 1x1 sama
Procalma 1x1
b. Minggu II Biasanya kita sudah boleh meng-USG pasien (sekarang koas dak
blh lagi usg sama dr taufik krn beliau bilang kt gak tau dasarnya)
37
1. BANGSAL
- Malam sebelumnya, silahkan datang ke Bangsal, bagi pasien ( ada 5 kamar:dengan
total bed ada maksimal 30 bed) tulislah dulu follow up buat besok paginya dan
periksa kelengkapan status pasien terutama bagian tanda tangan dan tindakan dan
partograf
- Pagi jam 6.30 sudah di bangsal apapun yg terjadi (blm mandi juga tdk apa) visite
mandiri ke pasien tambahan bila ada perubahan dari pemeriksaan semalam.
Terutama lihat kecocokan follow up dengan keadaan pasien, terutama lagi soal
infus dan kateter apakah masih terpasang atau tidak.
- Jika ada kakak residen, konsul atau minta koreksi status.
- Ronde biasanya mulai paling cepat jam 7.30 , kita prepare pasien ( pasien
dipastikan ada di bed nya), keluarga pasien dipastikan sudah keluar dari ruangan,
status boleh dipegang sendiri atau diletakkan di bed pasien.
- Yang memegang pasien langsung melaporkan ke konsulen (seperti di palembang)
tapi biasanya hanya nama dan diagnosis terakhir dan hari perawatan ke berapa.
‘Mohon izin lapor pasien, dokter. Ny…binti .., .. tahun, assessment pagi ini….
- Kadang-kadang konsulen bertanya usia pasien, kapan pasien masuk (tanggal),
diagnosis masuk pasien.
- Obat2 yang didapat dan alasan pemberian obat
- Minggu awal biasanya pertanyaan seputar proses persalinan normal dan partograf
- Baca juga tentang terapi cairan
- Selanjutnya biasanya ditanya alasan atau indikasi SC
- Pertanyaan konsulen biasanya juga reasoning dan biasanya ilmu obsgyn dasar (
baca supono dan BRO)
- Sesuaikan terapi yang kita berikan dengan terapi yang tertulis di catatan bidan
karena konsulen biasanya crosscheck dengan bidannya secara langsung
- Selesai ronde biasanya konsulen duduk dan ngobrol dengan bidan, jangan pergi
dulu sebelum diizinkan, boleh kalau mau bertanya dengan beliau.
2. JAGA MALAM
- HARUS pakai baju jaga (abu-abu) dan nametag
- Biasanya pukul 20.00 WIB sepulangnya dari tempat praktek, beliau ke VK atau
OK. (yang gak jaga stand by di bangsal juga jam 20.00 pakai baju terserah tapi
pakek snelli, biasa sampai pukul 23.00 WIB)
- Periksalah kelengkapan status sebelum dokter datang dari halaman SJP sampai
ringkasan.
38
BIMBINGAN
- Dari minggu pertama mintalah bimbingan dengan Konsulen (tapi biasanya beliau melihat
kinerja satu minggu pertama kita dulu, kalo dinilai bagus, bakal dikasih bimbingan),
- Bimbingan kadang di VK, kadang di rumah konsulen. Kalau malam, sehabis bimbingan
yang jaga balik ke VK.
- Biasanya bimbingan status, partograf, fantom forsep, presbo, dan distosia bahu, apabila
sempat ditambah simulasi ujian case. (Harus baca dulu atau minta bimbingan kakak
residen karena beliah pasti nanya satusatu)
39
TEMPAT MAKAN DAN WISATA
Warteg berkah (depan RSUD, murah, banyak, enak, recommended, favorit ^^)
Bebek Goreng Mbak Nur (mahal jauh rasa tidak terlalu ¬¬)
Rumah makan brunei (favorit babe nasi ayam)
RM Podomoro
Mie Aceh
Warteg Mas Abib
Nasi goring Kuyunglok
Nasi Goreng Mas Abib
Es Goreng di bundaran
Pecel Lele depan rumah sakit
Pondok Lesehan wong Deso
Bakso Dika
Resto n Karaoke Cha-cha
Dapoer Bunda (Prasmanan)
Kantin Atas RSUD (bersih, lumayan, sekarang buka sampai jam 21.00 wib)
Es Dogan Stadion Serasan Sekate
Model Randik (titip ayuknyo jajan sore2, murah dan banyak)
Bakso Pangsit
Gorengan seberang RSUD ( recommended, favoritnya SkyRanger)
Roti bakar depan RSUD
Bakso & mie ayam kembang joyo (Enak, murah, coba aja)
Pecel ayam Mbak Ina (Lumayan)
Ayam Penyet Karmel (yang jualan baik, suka dikasih bonus)
Kupik Randik
Nasi goreng RM Pelangi
Mie ayam Sari Mulia
Mie ayam deket SMP 1
Sate ayam deket bakso mbak tik
Gorengan gerobak kuning di depan praktek Bu Sri
Lenggang depan praktek Bu Sri
Donat baker queen
*Catatan: Yang beli makan adalah yang tidak jaga, sebisa mungkin menawari kakak residen dan
ayuk-ayuk bidan, mau titip makanan atau tidak, yang beli makanan beli juga sekalian cemilan
malam buat ayuk bidan di VK dan bangsal. Kalau bisa sedialah selalu popmie dan makanan kecil
didalem kamar vk (malem2 pasti laper bray), jangan lupa beli minum aqua yang besar buat
minum sehari –hari dan di letakkan di kamar VK. Yang dibold itu yang terbaru. Haha
40
TUGAS RESIDEN SENIOR DI SEKAYU
41
DAFTAR PERTANYAAN RONDE PAGI
1. Untuk post partum spontan, minggu pertama - kedua selalu ditanyakan: ‘ini pasien fisiologis
atau patologis?’ kenapa fisiologis? Atau kenapa patologis? Jika fisiologis, jawablah semua
data yang menunjukkan bahwa pasien itu fisiologis. Jika patologis, jawab keadaan yang
patologis saja. Pasien fisiologis tidak perlu dipasang infus, jadi harus di cek bener pasien di
bangsal apakah terpasang infus atau tidak.
2. Pertanyaan favorit selain fisiologis patologis: Kenapa pasien ini diinfus? (jawablah sesuai
indikasi infus dari VK)
3. Syarat persalinan fisiologis? cukup bulan, janin tunggal hidup, presentasi kepala, dengan
kekuatan ibu, persalinan tidak lebih dari .. jam (sampai sekarang dr.Taufik belum ada
memberikan jawaban yg benar. Jawaban kami tentang batas jam salah melulu), perdarahan
kurang dari 500 cc, berat bayi > 2500 g, diikuti lahirnya plasenta < 30 menit, tidak disertai
komplikasi ibu dan janin.
4. Apa itu partograf ? a managerial tool for prevention of prolonged labour. (harus pakai
bahasa Inggris, ya..)
5. Kapan patograf dipakai? saat inpartu
6. Kapan partograf dibuat / ditulis? Saat kala I
7. Kapan partograf tidak dipakai ? janin mati, pasien yang direncanakan untuk SC elektif dari
awal atau Cito, prematuritas ≤ 34 minggu, pembukaan ≥ 9
8. Kapan digunakan partograf setengah waktu? PEB, KPSW, bekas SC, presbo dan gemeli
9. Kapan tali pusat bayi dipotong ? 1 menit setelah bayi lahir
10. Apa guna diagnosis pra bedah dan pasca bedah ? untuk mencari etiologi, untuk melihat hasil
kerja kita
11. Kapan pasien masuk, melahirkan, jenis kelamin bayi, berat bayi ? sesuai dengan pasien yang
kita pegang.
12. Indikasi SC ? sesuai dengan yang dipelajari
13. Kenapa pasien ini di-SC (lihat partograf)? Karena sudah mencapai garis bertindak pada
partograf
14. Mengapa pasien SC dipulangkan pada hari ke-4? karena proses inflamasi pada proses
penyembuhan luka 1-3 hari (sekitar 70 jam), jadi pada hari ke-4 diobservasi apakah ada
tanda-tanda inflamasi, jika tanda inflamasi tidak ada, pasien boleh pulang.
15. Bagaimana proses terjadinya inflamasi?
16. Kapan luka SC/operasi sembuh sempurna? 18bulan
17. Guna vakum pada SC ? mengurangi extended
18. His inpartu ? 2x/10’/20”
19. His adekuat? 3x/10’/40”
42
20. Tujuh langkah vagina hygiene ? introitus vagina, vulva kanan, vulva kiri, simfisis pubis,
paha kanan, paha kiri, perineum.
21. Cara menilai ketuban saat pembukaan kuncup ? dengan inspekulo melihat apakah ada
fluxus/flour, mengunakan kertas lakmus + biru
22. pH vagina ? 4,5-5,5
23. pH air ketuban ? 7 – 7,5
24. Apakah PER diberi nifedipine ? tidak
25. Kapan didiagnosis PEB dan PER? PEB TD ≥ 160/110, protein urin +4 ; PER ≥140/90,
protein urin +1 (pengecakan protein urin secara acak dilakukan 2x setidaknya dalam rentang
waktu 6 jam atau dengan cara pengumpulan urin 24 jam).
26. Apa itu akselerasi ? kapan dilakukan ? cara?
27. Apa itu induksi ? kapan dilakukan ? cara?
28. Mengapa pasien PEB lahir pervaginam ? tekanan darah dan keadaan pasien sudah stabil (TD
≤ 140/90, sesuai indeks gestosis
29. Tanda-tanda inpartu menurut WHO ? his inpartu , perubahan pada serviks (pembukaan dan
pendataran)
30. Apa itu ekstraksi partial ? apa saja ?
31. Apa malpresentasi dan malposisi ?
32. Menoraghia ?
33. Metroraghia ?
34. Menometroraghia ?
35. Kenapa pasien di episiotomi ?
36. Menurut WHO, pasien post partum spontan dipulangkan pada hari ke berapa ? (primi 72
jam, multi 48 jam)
37. Kapan pemberian dexa diberikan pada PPI? 28 minggu
38. Perbedaan adhesiva dan inkerserata ?
Adhesiva terdiri dari: akreta, inkreta, perkreta.
Inkarserata
39. Cara penulisan penatalaksanaan ? informed consent, obs. Tvi dkk, diet, life style, obat
40. Indikasi post kuretase apa saja?
41. Anestesi lokal kuretase pakai apa? 1 amp tramadol, ½ amp sulfas atropin, 1 amp diazepam
42. Mengapa yang diberikan pada pasien perdarahanPRC ?
43. Berapa batas Hb untuk transfusi?
44. Satu kolf WB naikin HB brpa? 0,8 (cari cara hitungnya)
45. Ukuran IV cath (abocath) untuk transfusi darah ? 16 G sebaiknya, tapi biasanya 18 G
46. Mengapa ukuran 16/18 G yg digunakan ? pertimbangan ukuran sel pelajari lagi
47. Apa arti laparotomi, aff atau up ?
48. Jenis-jenis distosia ? passanger, passage, power
43
49. Mengapa pada SC disediakan 2 kolf WB ? pertimbangan perdarahan pada SC ±800 cc
(fisiologisnya), 2 kolf = 700 cc, 100 cc lagi dari Nacl dan Hema cell (infus)
50. Batasan PPH pada SC ? 800 cc
51. Mengapa pasien ini di episiotomi ? -_> sesuain dengan indikasi pasien
52. Kepanjangan G pada satuan abocath? Apa artinya?Gauge, artinya….
53. Indikasi manual plasenta ? perdarahan lebih dari 500 cc, tali pusat putus, persalinan dengan
narkose, riwayat manual plasenta sebelumnya, retensio plasenta
54. Mengapa sdh di transfusi 3 kolf ttp Hb Cuma naik 1 ?
55. Mengapa pasien sebelum di OK di sni, di injeksi cefotaxime (ab) ?
56. Apakah setiap pasien KPSW harus diinjeksi antibiotik?
57. Tinggi tiang infus ? 76 cm dari jantung, dari 1 atm = 76 mmHg.
58. Apakah setiap pasien bekas SC 1 x, untuk persalinan per vaginam berikutnya harus
divakum?mengapa?
59. Tujuh langkah vulva hygiene ? introitus vagina, vulva kanan, vulva kiri, pubis, paha kanan,
paha kiri, perineum/anus
60. Batasan anemia bumil ? normal >11, rendah 9-10, sedang 7-8, berat < 7
61. Komponen VT? Portio-posisi-pendataran- pembukaan-ketuban-bagian terbawah-penurunan-
penunjuk
Cairan maksimal untuk pasien PEB ?
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam 1 cc = 20 tetes
60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
45
104. Siapa penemu inspekulo? Ada beberapa macam inspekulo?
105. Yang penting itu partograf
Pertanyaan Tambahan
1. Indikasi SC pada presbo
2. Syarat tubektomi
3. Apa tanda-tanda inpartu ? his inpartu dan perubahan pada serviks (pembukaan atau
pendataran)
EXTRA :
1. Pasien PER statusnya dibuat seperti status pasien fisiologis (pengobatan + luminal)
2. Harus bisa ttd Dr. Taufik
3. Kalau beliau datang, kita muridnya berdiri
4. Kalo bisa datang minggu sore, pulang sabtu siang/sore (rekomendasi beliau biar gak dicap
koas pemalas)
5. Minta bimbingan hari selasa minggu pertama
6. Jangan ada di kantin saat jam kerja (di atas jam 09.00-14.00, kalau yang poli s.d. 12.00)
7. Jangan gak tau cara hitung kolf infus habis berapa jam
8. Jaga ting tong, hari Minggu terserah mau dibagi 2 atau seharian (biasanya dokter taufik
meminta dibagi 2 shift)
9. Cowok bajunya dimasukin
10. Ikut apel dari hari senin sampai kamis (gantian aja, yang post jaga gak usah apel setiap pukul
7.25 di depan RS
11. - Kalau beliau datang (baik di VK, Bangsal, OK) kita berdiri, disapa.
12. - Pembagian stase pagi dirolling setiap hari, ini saran dari babe dan memang baiknya begitu.
13. - Jam 06.00 sudah HARUS keluar dari rumah, sebelum berangkat HARUS izin dulu, ketok
kamar beliau: "Maaf dok, kami permisi berangkat ke RS". Pergilah walaupun tidak ada
jawaban dari beliau. Carilah sarapan, lengkapin status pasien.
14. - Jam 07.20 apel pagi di halaman depan RS (senin s/d kamis) yg apel itu yg kemarin idak
jago, yang post jago dak usah apel capek
15. - Jam 08.00 ronde, sebelum jam tsb HARUS sudah dibangsal, tanya kk residen kalo ada yg
bingung, status pasien harus sudah diletakkan di bed pasien, keluarga pasien harus keluar
kalo perlu cek sampe di toilet pasien kadang mereka galak sumputan -_-
16. - Selesai ronde langsung ke stase masing2 (VK, Poli, Bangsal) HARAM ke kantin
17. - Jam 14.00 selesai stase pagi. Yang jaga ganti baju abu2, ke tempat jaga masing2. Yg ga
jaga pulang ke rumah apabila babe sudah pulang (nyuci baju, setrika baju).Babe pergi jam
setengah 5 ke tempat praktek
18. - Jam 17.00-20.00 bebas. Beliau ke tempat praktek.
19. - Jam 20.00 yg dak jaga follow up pasien ke RS, tulis status, & pelajari kasus pasien buat
persiapan tanya jawab ronde besoknya. Boleh pulang kalo babe sudah pulang, caranya
telfonlah teman2 yg da di VK & OK apakah beliau masih ada disana. Sebelum beliau pulang,
kita tetap dibangsal dengan posisi megang status dan pena walau sampe tertidur2, karena
46
beliau suka dgn anak rajin.
20. Kalo buat kelompok yg jaga di VK, follow up pasien bangsalnya bergilir ganti2an, jgn
sampe dak ado yg stay di VK, follow up ke bangsalnyo pas pasien VK la aman bae izin dulu
sm ayuk bidan.
21. Kalo nyuci di rumah babe aja. Walaupun dibilang boleh laundry tapi tetep aja nyuci di
rumahnya aja. Depan babe bener kalo bisa. Hahahaha.
22. Jangan gak mandi. Nanti dibilangin menurunkan selera makan babe. Kalo mandi bersih-
bersih jangan sampe yang lain kebauan. hehehhe
SPONTAN :
- Bracht
- Burn Marhsal
EKSTRAKSI TOTAL :
- Ekstraksi kaki
- Ekstraksi bokong
PERSALINAN SPONTAN
BRACHT :
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Lakukan manuver bracht (jempol berada di femur/sumbu panjang paha dan keempat jari
lainnya berada di gluteus)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.
47
BURN MARSHAL :
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Pegang pergelangan kaki bayi (tangan dominan)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Jari manis tangan kiri masuk ke mandibula, telunjuk dan jari manis masuk ke fossa kanina
10. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.
EKSTRAKSI PARSIAL
(Apabila persalinan spontan tidak mengalami kemajuan/sampai angulus scapula inferior
terlihat di bawah simfisis dan dilakukan bracht/burn marshal tidak mengalami kemajuan)
48
FANTOM EKSTRAKSI FORSEP
10. Penolong berdiri di depan vulva ibu sambil membayangkan forsep terpasang bilateral
terhadap kepala janin dan miring terhadap sumbu panggul ibu (pada UUK kiri depan atau
UUK kanan depan), pada UUK depan: forsep terpasang bilateral terhadap kepala janin dan
tegak lurus terhadap sumbu panggul ibu
11. Karena UUK kiri depan maka pemasangan bilah forsep kanan terlebih dahulu.
12. Sendok kanan “Right blade, Right hand, Right side”. Sendok kanan dipegang oleh tangan
kanan dipasang pada sisi kanan panggul ibu.
13. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai forsep sejajar lipat paha
kiri ibu
14. Empat jari tangan kiri dimasukan pada sisi kanan panggul ibu secara obstetrik bertindak
sebagai landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara
vertical insertion sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian dilakukan wondering
ke arah kanan depan.
15. Forsep dipegang oleh asisten
16. Left blade, left hand, left side. Sendok kiri dipegang oleh tangan kiri dipasang pada sisi kiri
panggul ibu.
17. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai sejajar lipat paha kanan
ibu.
18. Empat jari tangan kanan dimasukan pada sisi kiri panggul ibu secara obstetrik bertindak
sebagai landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara
vertical insertion pada sisi kiri belakang sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai
kemudian dilakukan penguncian secara tidak langsung dengan cara menyilangkan sendok
forsep.
19. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan cara tangan kanan memeriksa sisi panggul kiri ibu,
dirasakan apakah ada jalan lahir yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
Kemudian tangan kiri memeriksa sisi panggul kanan ibu, dirasakan apakah ada jalan lahir
yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
20. Jika forsep telah terpasang dengan benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit, maka dapat
dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kanan memegang tangkai forsep dan tangan
kiri memegang leher forsep dengan telunjuk menyentuh kepala janin. Lakukan traksi ke
bawah, jika kepala masih menyentuh jari telunjuk maka traksi percobaan berhasil.
21. Kemudian dilakukan traksi definitif dengan cara tangan kanan memegang pegangan forsep
dan tangan kiri memegang leher forsep. Lakukan traksi curam ke bawah sambil rotasi sampai
oksiput berada di bawah simfisis. Saat kepala berada di dasar panggul, lakukan traksi
mendatar sejajar lantai. Kemudian lakukan traksi ke atas.
22. Saat kepala akan ekspulsi, tangan kanan menahan perineum hingga lahir berturut-turut dahi,
hidung, mulut dan dagu. Lepaskan forsep.
23. Tunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar dan lahirkan secara APN.
49
Nyanyian kuretase
- Pasien dalam posisi litotomi
- Dilakukan anestesi lokal dengan tramadol 100mg i.v, sulfas atropin 0,125mg i.v., dan
diazepam 10mg. i.v
- Dilakukan aseptik dan antiseptik
- Dipasang sims bawah dan sims atas sampaip portio avoe
- Dipasang fenster klem pada jam 11
- Di sondase,didapatkan uterus dgn kedalaman ... cm, posisi AF/RF
- Dilakukan kuretase dgn sendok kuret pada jam 12, lalu jam 12 ke jam 1, lalu jam 12 ke jam 2
- kuretase dianggap selesai apabila dirasakan adanya griti sensation, darah berbuih-buih
50
Kamus bahasa sekayu sehari-hari untuk keperluan anamnesis sehari-hari
AnanmnesisIndonesia--------------Sekayu
1.Siapa namanya yuk? siape name enga pek?
4. Ada keluar darah lendir,air,perut mules yang menjalar ke pinggang?ada riwayat meminum air
rumput siti fatimah?-->ade keluo darah dengan lendir dak?keluo ayo?sakit perut (watt) yang
menjalar ke pinggang?minum ayo selusu dak enga?
5.pertama kali menstruasi umur berapa tahun?-->kapan enga mens pertame kali waktu enga
masih budak?umur berape tahun la?
6.Kalo menstruasi biasanya berapa lama?--> kalo enga mens berape arai ?
7.Kapan terakhir kali menstruasi?(kalo pasien menyebutkan tanggalnya,jangan lupa ditanya itu
tgl keluar darahnya atau sudah bersih)Kapan enga terakhir men?,saat pasien menyebutkan
tanggalnya kemudian tanyakan itu tgl keluar darahnya atau sudah keringitu tanggal darah e
keluo ape dem bersih ?
8.Maaf yuk,ayuk menikah berapa kali?berapa lama?-->Maap pek,enga kawen berape kali?lah
berape lame enga kawen?
10.di keluarga ayuk ada yang sakit darah tinggi,TBC,DM?--> di keluarga enga ade dak yang sakit
darah tinggi,kencing manis,bengek ?
11.Ada riwayat alergi kalo mengkonsumsi obat-obatan atau makan-makanan tertentu gak?--
>enga ade pantangan makan ubat ape makan makanan laen dak pek ?
12.Selama hamil ada keluhan mual muntah,pusing?-->selame enga hamil ade mual mutah
dak?palak pening?
2.Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar ,kita mau periksa dalam gunanya untuk mengetahui sudah
bukaan berapa pek,tekuk kaki enga ,bukak libok libok ,toboh nak perikse lah bukaan berape.
3.instruksi mengedan .Yuk kalo perut nya sakit,selipkan tangan nya di kaki,buka lebar-lebar
,angkat kepalanya ,lihat ke pusat,mengedan seperti BAB keraspek kalo datang watt,selipke
tangan enga di kaki ikak,bukak libok-libok ,angkat kepala tilik ke pusat ngedan cak birek keras.
4.Pemasangan kateter menetap .Yuk tekuk kakinya ,buka lebar-lebar,kita mau pasang selang
kencing dulu.-->pek,tekuk kaki enga,bukak libok libok ,toboh nak pasang selang kencing tahan e
agak saket.
51