Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

VERUKA VULGARIS
FITRI ANDRIANI 1807101030039
PUTRI NURRIZKY 1807101030045

Pembimbing:
Mimi Maulida

BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2019
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Definisi Faktor Risiko

Etiologi Diagnosis

Epidemiologi Tatalaksana

Prognosis
PENDAHULUAN

Definisi
Veruka Vulgaris adalah infeksi HPV pada epidermis
berupa papul, permukaan kasar dan berbatas tegas,
dapat tunggal maupun berkelompok. Predileksi di
daerah tangan, siku, lutut, kaki, dan jari-jari.

Etiologi
Human Papilloma Virus
PENDAHULUAN

Epidemiologi

• Dapat terjadi pada semua usia, jarang pada bayi dan


anak. Kelainan meningkat pada usia 12 – 16 tahun,
dan menurun setelah usia 20 tahun

• Lebih sering terjadi pada pasien dengan


immunosuppressed
PENDAHULUAN

Faktor Risiko
• Anak – anak
• Orang dengan pertahanan tubuh yang lemah; HIV,
orang dengan transplantasi organ
• Pemotong daging
• Berjalan tanpa menggunakan alas kaki
• Sering menggigit kuku

Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
PENDAHULUAN

Tatalaksana
A. Agen destruktif
• Asam salisilat
• Fenol liquefaktum
• Asam trikloroasetat & asam monokloroasetat

B. Tindakan • Bedah pisau


• Bedah beku • Photodinamic therapy
• Bedah laser

Prognosis
Secara umum baik.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama Nn. WA
Umur 27 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Suku Aceh
Agama Islam
Alamat Banda Aceh
Tanggal Pemeriksaan 8 oktober 2019
No. CM 0701290
ANALISA KASUS
KASUS TEORI

Pasien seorang perempuan dengan usia 27 tahun Hal ini tidak sejalan dengan epidemiologi yang
menyatakan veruka vulgaris lebih sering terjadi
pada kelompok usia dengan rentang umur 12-16
tahun. Angka kejadian pada perempuan dan laki-
laki biasanya seimbang

Pasien mengeluhkan adanya munculnya bintil Manifestasi klinis veruka vulgaris yaitu adanya papul
kecil yang nyeri pada ibu jari kaki kanan yang padat verukosa, keratotik, dengan ukuran dari
timbul sejak 1 minggu yang lalu beberapa mm sampai 1 cm, dan bila bergabung
dapat menjadi lebih besar. Lokasi dapat muncul
dimana saja, tetapi paling sering muncul di bagian
punggung, tangan dan jari tangan. Nyeri juga dapat
timbul apabila tumbuh di palmar atau plantar dan
dapat merusak kuku.

10
ANALISA KASUS

KASUS TEORI

nyeri pada ibu jari kaki kanan yang timbul sejak 1 Rasa nyeri yang muncul pada pasien ini terjadi
minggu yang lalu karena lesi muncul pada daerah dekat dengan kuku.
Munculnya lesi dapat mempengaruhi jaringan di
sekitar jari kaki, jika dibiarkan tanpa perawatan
dapat menyebabkan kerusakan lengkap dari
kutikula yang meningkatkan kerentanan infeksi.
Risiko kesehatan lainnya termasuk kerusakan pada
kulit di sekitarnya, rasa sakit, dan bahkan sebagian
kuku terlepas dari lapisan kuku

Pada pasien ini tampak adanya bintik hitam pada Terjadi karena pengelupasan permukaan lesi
permukaan lesi sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah
kapiler sehingga menyebabkan perdarahan. Kapiler
yang pecah menyebabkan thrombosis dan muncul
bintik-bintik hitam atau black dots

11
ANALISA KASUS
KASUS TEORI
Asam mefenamat 500mg 3 x 1 Asam mefenamat untuk meredakan nyeri yang dirasakan
pasien
Pasien ini juga direncanakan dilakukan tindakan
electrocautery untuk menghilangkan lesi pada saat
kunjungan berikutnya

Tidak ada terapi antivirus yang spesifik, sehingga tujuan


terapi yang diharapkan adalah menghancurkan sel epitel
yang terinfeksi. Terapi yang paling umum adalah dengan
menggunakan asam salisilat dan krioterapi

12
Analisa Kasus
Diagnosa Banding

Palmoplantar
Veruka Vulgaris Keratoderma Darier Disease
KRITISI JURNAL
KRITISI JURNAL TERAPEUTIK

Effectiveness and safety profile of 40% trichloroacetic acid


and cryotherapy for plantar warts
Fatma Pelin Cengiz, Nazan Emiroglu, Ozlem Su, Nahide Onsun
Pendahuluan
• Kutil merupakan manifestasi dari human papillomavirus (HPV) yang sangat
umum terutama pada tangan dan kaki
• Kutil dapat menyebabkan kulit menjadi keras dan tebal, munculnya titik-titik
hitam, rasa sakit atau nyeri dengan morbiditas yang signifikan untuk pasien.
• Asam trikloroasetat (TCA) membuat kerusakan jaringan dengan
mempertahankan protein dalam sel.
• Krioterapi adalag prosedur yang menggunakan cairan khusus yang dapat
membekukan dan membunuh sel tumor
Sampel
Peserta dipilih dengan kutil plantar yang datang ke Departemen Dermatologi Bezmialem
Vakif University Hospital antara bulan Februari sampai April 2015. 65 peserta (10 peserta
<18 tahun, 55 peserta ≥ 18 tahun)
• minimal memiliki lima lesi dengan durasi tidak lebih dari 18 bulan
• bersedia kembali untuk pemeriksaan lanjutan yang terdaftar dalam penelitian ini
Kriteria eksklusi
• Imunosupresi
• Kehamilan atau menyusui
• Infeksi sekunder
• Mendapatkan perawatan sistemik dalam 6 bulan terakhir
• Mendapatkan perawatan topikal dalam 2 minggu terakhir
• Kondisi medis yang parah (liver, autoimun, hematologi)
Metode
Peserta penelitian : Kelompok TCA:
Diberikan TCA 40% sekali
Penelitian
65
Eksklusi: 5 pasien seminggu selama 4 minggu
Kelompok Krioterapi:
Dilakukan krioterapi pada pasien
setiap 2 minggu sekali dalam 4
minggu Pasien dievaluasi pada
Dipilih berdasarkan minggu ke-1, 2, 3, 4
kriteria:
( 60 pasien)
Analisa statistik

30 pasien pada
30 pasien pada
kelompok
kelompok TCA • Uji t – test
krioterapi
• x2 – test
• Mann - Whitney U- Test

P < 0,05 dianggap statistik yang signifikan.


Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Diskusi
TCA 10% dan 25% dengan krioterapi sama efektifnya, namun TCA 10% adalah pilihan
pengobatan yang paling aman pada pasien dengan veruka plana.

TCA lebih efektif daripada krioterapi dalam pengobatan kutil plantar, dengan perbedaan
statistik yang signifikan antara pembersihan lengkap lesi di antara dua kelompok di empat
intervensi. Rasa sakit dan ulserasi yang secara signifikan lebih tinggi pada kelompok
krioterapi dibandingkan pada kelompok TCA. Gatal selama mengaplikasikan TCA adalah
satu-satunya gejala yang lebih umum dibandingkan dengan kelompok krioterapi. Gatal
mungkin lebih diterima daripada rasa sakit dan ulserasi. TCA dapat ditoleransi dengan
baik oleh peserta dibandingkan dengan krioterapi
Kesimpulan
TCA memiliki efek samping yang lebih sedikit
dibandingkan krioterapi. TCA menjadi pilihan terapi pada
pasien dengan kutil plantar. Efek samping penggunaan
TCA yaitu gatal, dan hal ini bisa lebih diterima daripada
rasa sakit dan munculnya ulserasi akibat terapi dengan
krioterapi.
Kritisi Jurnal
No Petunjuk Komentar

1 Apakah alokasi subyek penelitian ke Subyek dalam penelitian ini merupakan pasien yang
kelompok terapi atau kontrol betul-betul didiagnosis dengan plantar warts melalui penilaian
secara acak (random) atau tidak ? klinis. Subyek secara acak dibagi ke dalam 2
- Ya kelompok yaitu kelompok krioterapi dan kelompok
TCA

2 Apakah semua keluaran (outcome) Semua hasil yang didapatkan pada pasien ini
dilaporkan ? dilaporkan, yaitu hasil pengobatan pada pasien,
- Ya durasi terapi, dan reaksi yang ditimbulkan akibat
terapi.
Kritisi Jurnal
No Petunjuk Komentar

3 Apakah lokasi studi menyerupai lokasi Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Departemen
anda bekerja atau tidak ? Dermatologi Bezmialem Vakif University Hospital
- Ya

4 Apakah kemaknaan statistik maupun Kemaknaan statistik maupun klinis


klinis dipertimbangkan atau dilaporkan ? dipertimbangkan atau dilaporkan secara rinci dalam
- Ya penelitian ini.
Kritisi Jurnal
No Petunjuk Komentar

5 Apakah tindakan terapi yang dilakukan Tindakan terapi yang dilakukan pada jurnal ini
dapat dilakukan di tempat anda bekerja dapat dilakukan di RSUDZA. Mengingat RSUDZA
atau tidak ? juga memilki jenis obat yang sama seperti pada
- Ya jurnal.

6 Apakah semua subyek penelitian Semua subyek penelitian diperhitungkan dalam


diperhitungkan ? kesimpulan dari jurnal ini.
- Ya
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kritisi jurnal, didapatkan 6 jawaban “Ya” dari
total 6 pertanyaan sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal
dengan judul “Efektivitas dan profil keamanan dari asam
trikloroasetat 40% dan krioterapi untuk kutil plantar” sehingga ini
layak untuk dibaca dan dapat diterapkan di RSUDZA.

Anda mungkin juga menyukai