Anda di halaman 1dari 48

KARDIOTOKOGRAFI

KARDIOTOKOGRAFI

Kardiografi
Pemeriksaan DJJ & perubahan-2nya
Tokografi
Pemeriksaan aktivitas uterus &/ gerakan
janin
Kardiotokografi
Pemeriksaan DJJ dan perubahan-2nya yang
terjadi akibat aktivitas uterus dan /
gerakan janin selama masa kehamilan dan
persalinan
PENGATURAN DENYUT JANTUNGJANIN
Simpatis & Parasimpatis

Sistim syaraf pusat

Baroreseptor

120-160 dpm Kemoreseptor

Hormonal

3
Pengaturandenyut jantungjanin
Frekuensi normal 120-160 denyut per menit
(dpm) Faktor yang berpengaruh:
1. Sistim syaraf otonom Simpatis di otot jantung
Meningkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curah jantung
2. Sistim syaraf otonom Parasimpatis oleh n.vagus, nodus SA& VA
Menurunkan frekuensi, mengurangi kekuatan kontraksi, dan menurunkan curah jantung

3. Baroreseptor di arkus aorta dan sinuskarotid


Bila tekanan meningkat, merangsang n.vagus & n.glossofaringeus
sehingga terjadi penurunan frekuensi
4. Kemoreseptor sentral & perifer
Bila Hipoksia (O2 <)/ Hiperkapnia (CO2 >)
Kemoreseptor sentral (di batang otak)  takikardi & hipertensi
Kemoreseptor perifer (di aorta & sinus  bradikardi
5. Susunan syarafpusat
karotid)
Janin tidur, maka variabilitas denyut jantung janin dan gerakan janin berkurang
6. Hormonal
Bila keadaan stres  medulla adrenal mengeluarkan Epinefrin & Norepinefrin
Meningkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curah jantung
4
INDIKASI PEMERIKSAANKTG
Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan Pertumbuhan janin
Diabetes melitus, anemia terhambat Kecurigaan
Kelainan jantung, paru, ginjal hipoksia janin
Penyakit sistemik berat Inkompatibilitas ABO &
Kehamilan > 41 Rhesus Kontraksi prematur
minggu Bekas
seksio sesarea Ibu
berusia lanjut
Ibu perokok

Persalinan
Inpartu
Akan dilakukan induksi
persalinan Akan dilakukan
akselerasi persalinan Gerakan
janin berkurang
5
PERSIAPAN PEMERIKSAAN KTG
Syarat
1. Usia kehamilan > 28 minggu
2. Punktum maksimum DJJdiketahui
3. Ada informed consent

Persiapan pasien
1. Kosongkan kandung kemih
2. Ibu berbaring telentang. Pastikan ibu tidak terjatuh dari tempat
tidur.
3. Pasang tokometer di daerah fundus uteri
4. Pasang transduser ultrasound (diberi jelly untuk menghindari
adanya
udara antara kulit dengan transduser)
5. Pastikan kontraksi rahim sudah terdeteksi, lakukan reset pada
saat tidak ada kontraksi uterus
6. Pastikan DJJ terdeteksi jelas, tidak terputus-putus
7. Mulai rekaman. Perekaman selama 30 menit.
6
7

ALAT PEMERIKSAANKTG
Elastik pengikat Layar pemantauan Kertas rekaman KTG

Penanda gerakan janin Tokometer Transduser ultrasound

Gambar dikutip darihttp://www.philips.com/AvalonFM20


8

ALAT PEMERIKSAANKTG
DJJ Janin 1 Tekanan uterus DJJJanin 2

Res Start/
et Stop
tokomete rekaman
Gambar dikutip darihttp://www.philips.com/AvalonFM20 r
REKAMAN PEMERIKSAAN KTG
9

Bila kecepatan rekaman 1 cm/menit

1cm
3cm
10 cm
Kardiografi
dpm

30 “
1‘
3‘
10 menit
Tokograf
Cm H2O

Batas bawah tekanan otot rahimistirahat


i
KARAKTERISTIK DJJ
Gambaran DJJ yang terlihat pada pemeriksaan CTG
Denyut jantung dasar (baseline fetal heart rate)
 frekuensi dasar DJJ
 variabilitas DJJ

Perubahan periodik dan episodik DJJ


 akibat kontraksi uterus
 akibat gerakan janin atau tekanan tali pusat
1
1

HASIL PEMERIKSAANKTG
Frekuensi dasar
Diukur minimal selama 2 menit
1
2

HASIL PEMERIKSAANKTG
Variabilitas
Gambaran osilasi yang tidak teratur pada rekaman DJJ
Terdapat 2 bagian variabilitas:
1.Variabilitas jangka pendek (short term variability)
Perbedaan interval antar denyut
Normal : 2-3 dpm
2.Variabilitas jangka panjang (long term variability) Gambaran
osilasi yang lebih kasar dan lebih jelas. Rerata mempunyai siklus 3-6
kali/menit

• Saltatory: amplitudo > 25 dpm


• Normal: amplitudo antara 6-25 dpm
• Berkurang: amplitudo antara 2-5 dpm
• Menghilang: amplitudo <2 dpm
1

HASIL PEMERIKSAANKTG
3

Variabilitas
1.Variabilitas jangka pendek (short term variability)

Normal: 2-3 dpm

2.Variabilitas jangka panjang (long term variability)

Saltatory Normal Berkurang Menghilang

> 25 dpm 6-25 dpm 2-5 dpm < 2 dpm


Amplitudo
1
4

HASIL PEMERIKSAANKTG
Akselerasi
Peningkatan frekuensi DJJ> 15 dpm dan selama > 15 detik
Lama tidak sampai 2 menit

Apakah Akselerasi?
BUKANAkselerasi
Apakah namanya?
Perubahan Frekuensi Dasar
Kenapa?
Karena LAMA lebih 2 menit
1
5

HASIL PEMERIKSAANKTG
Deselerasi
Penurunan frekuensi DJJ> 15 dpm dan selama > 15 detik
Lama tidak sampai 2 menit
1. Deselerasi dini

2. Deselerasi lambat

3. Deselerasi variabel
1
6

HASIL PEMERIKSAANKTG
Deselerasi

Kenapa disebut DESELERASILAMBAT?


Karena terdapat jeda waktu yang hampir samaantara
puncak kontraksi rahim dengan nadir deselerasi
Kenapa disebut VARIABILITAS MENGHILANG?
Karena amplitudo kurang dari 2dpm
1
7

HASIL PEMERIKSAANKTG
Deselerasi

Kenapa disebut DESELERASIVARIABEL?


Karena bentuk deselerasi bervariasi/ tidak beraturan
1
8

HASIL PEMERIKSAANKTG
Deselerasi

Kenapa disebut DESELERASIVARIABELBERAT?


Karena deselerasi mencapai di bawah 70 dpm dalam waktu
lebih dari 1 menit
1
9

HASIL PEMERIKSAANKTG
Gerakan janin
• Subjektif: yang dirasakan oleh ibu  pencet
• Objektif: penanda gambaran duri/ paku pada
tokografi

Normal: > 2 kali/ 30menit


2
0

FREKUENSI DASAR
Takikardi Bradikardi
> 160 dpm < 120 dpm

Ibu demam/ gelisah Ibu hipotermi


Ibu infeksi Solusio plasenta
Ibu hipertiroidi
Obat: Atropin, Beta-mimetik Obat: Propanolol, Anestesi
lokal
Hipoksia janin (ringan atau
kronik) Kehamilan preterm Hipoksia janin (berat atau
(<30 minggu) Infeksi janin akut) Kelainan jantung
Takiaritmia janin bawaan Kelainan kongenital
Bradiaritmia janin
Kompresi oksipital pada kala
II
2
1

VARIABILITAS
Variabilitas DJJ berkurang pada keadaan:
1.Hipoksia otak
2.Janin tidur (aktifitas otak berkurang)
3.Kehamilan preterm (SSP belum sempurna)
4.Janin anensefalus (korteks serebri tak
sempurna)
5.Blokade nervus vagus
6.Kelainan jantung bawaan
7.Pengaruh obat narkotik, diazepam,
barbiturat, MgSO4 dan anestesi umum
2

DESELERASI
2

1. Deselerasi dini
Berhubungan dengan kompresi kepala janin
• Inpartu kala II
• Ketuban pecah sebelum waktunya
• Oligohidramnion
2. Deselerasi lambat
Berhubungan dengan insufisiensi utero plasenter
• Solusio plasenta
• Hipertensi dalam kehamilan
• Diabetes melitus
• Kehamilan lewat waktu
3. Deselerasi variabel
Berhubungan dengan kompresi tali pusat
• Ketuban pecah sebelum waktunya
• Oligohidramnion
• Lilitan tali pusat
• Kelainan letak janin
FREKUENSI DASAR DJJ/BASELINE
Denyut jantung yang terjadi bila tidak ada stress/ stimulasi pd janin
Contoh : belum inpartu,janin tidak sedang bergerak,diantara
kontraksi uterus
CARA MENENTUKAN FREKUENSI DASAR DJJ/BASELINE

Frekuensi rata-rata yang terlihat selama periode 10 menit


pemeriksaan
Variabilitas DJJ tidak berlebihan (< 25 dpm)
Tidak terdapat perubahan periodik atau episodik DJJ
Tidak terdapat perubahan frekuensi yang
> 25dpm
Frekuensi rata-rata yang terlihat selama periode 10 menit
pemeriksaan

Variabilitas DJJ tidak berlebihan (< 25 dpm)

BASELINE NORMAL
Tidak terdapat perubahan periodik atau episodik DJJ

Tidak terdapat perubahan frekuensi yang > 25dpm


TAKIKARDI : DJJ > 150-160/10’
Etiologi :
Hipoksia janin
Non hipoksia
 Janin :
preterm,infeksi,anemia
 Ibu : hipertiroid,
gelisah,demam
 obat-obatan
(atropin,ritrodin dll)
BRADIKARDI : DJJ < 110-120 DPM/10’
Etiologi :
• Postterm • Kompresi
• tali pusat
Hipotermi
•Bradiarit
mia
• Obat :
propranol
ol,
analgetik.
VARIABILITAS DJJ
Iregularitas irama jantung yang normal akibat interaksi
simpatik dan parasimpatik
Variabilitas normal
 Range 5 - 25 dpm
Variabilitas berkurang
 Range 2 - 5 dpm
Variabilitas menghilang
 Range < 2dpm
Variabilitas berlebihan (saltatory)
 Range > 25 dpm
VARIABILITAS DJJ

Variabilitas 5 – 25 dpm Variabilitas 2 - 5 dpm


ETIOLOGI VARIABILITAS DJJ BERKURANG
Hipoksia/asfiksia janin
Non hipoksia :
 Janin tidur (30-40’)
 Janin preterm
 Janin anensefalus
 Defek jantung janin bawaan
 Obat (narkotik,sedativ,MgSO4 dll)
PERUBAHAN EPISODIK DJJ
Akselerasi
Deselerasi :
 Deselerasi dini (early deceleration)
 Deselarasi lambat (late deceleration)
 Deselerasi variabel (variable deceleration)
Peningkatan DJJ ≥ 15 dpm

Lamanya 15’’ – 2 menit


 2-10’ akselerasi memanjang
 > 10 ‘  takikardi

AKSELERASI Terjadi akibat gerakan janin/kontraksi


uterus
Penurunan DJJ bersamaan dgn
timbulnya kontraksi(cermin)
Biasanya tidak mencapai 100
dpm,< 90 detik

DESELERASI AWAL/DINI Terjadi akibat kompresi kepala


didasar pelvik
FISIOLOGI DESELERASI DINI
Tekanan pada tengkorak janin

Perubahan aliran darah serebral

N X terangsang

DJJ↓

DJJ kembali N ketika tekanan ↓


Timbulnya 20-30’’ stlh mulai kontraksi
Berakhir 20-30’’ stlh kontraksi hilang
Lamanya < 90’’ (rata-2 40-60’’)

DESELERASI LAMBAT Baseline N/taki kardi ringan.Pd


hipoksia berat bs takikardi
Dimulai bbrp saat stlh puncak/diakhir fase
kontraksi

DL yg berulang mrpk patologis dari


Insufisiensi uteroplacenta

DESELERASI LAMBAT Hipoksia janin

Besarnya penurunan tidak berhubungan dgn


derajat beratnya hipoksia janin
PENYEBAB INSUFISIENSI UTERO PLASENTA

Hiperstimulasi uterus Plasenta Previa


Sindrom hipotensi telentang Solusio placenta
Hipertensi Anemia ibu
Postmatur Gravida tua
Amnionitis
IUGR
DM
Deselarasi yg bervariasi : bentuk,lama
Terjadi akibat kompresi tali pusat
Beratnya derajat deselerasi variabel

VARIABLE DESELERATION berhub lgs dgn beratnya derajat


hipoksia janin
DESELERASI VARIABEL
Yang tidak patologis : Yang patologis :
 Timbul & hilangnya  Tjd lebih lambat dari saat
berlangsung cepat timbulnya kontraksi
 Variabilitas DJJ normal  Menghilangnya DV
 Terdapat akselerasi pra- berlangsung lambat
&pasca deselerasi (bahu  Variabilitas DJJ berkurang/m↑
deselerasi scr b’lbh’
 Menghilangnya akselerasi pra-
&pasca-deselerasi
MEKANISME TERJADINYA DESELERASI VARIABEL

Kompresi tali pusat

Vena umbilikus kolaps

Arteri umbilikus tersumbat

Baro/kemo reseptor teraktivkan

N.vagus terangsang

Terjadi deselerasi
CONTRACTION STRESS TEST
(MENILAI GAMBARAN DJJ BERKAITAN DGN KONTRAKSI)

Interpretasi
Negatif
Positif
Tidak memuaskan
Mencurigakan
CST

Negatif Positif
Baseline N Deselerasi lambat yang
berulang min 50% dr 
Variabilitas N kontraksi
Deselerasi lambat (-) Deserelasi lambat berulang
walau kontraksi tdk adekuat
Variabilitas DJJ
menghilang/b’kurang
CST

Mencurigakan Unsatisfactory
Deserelasi lambat < 50% Hasil rekaman tidak
kontraksi representatif  ibu
gemuk,gelisah
Deserelasi variabel (+)
Tidak tjd kontraksi uterus
Baseline abnormal yang adekuat
NON STRESS TEST
Mengkaji kesehatan janin dengan melihat karakteristik pola djj
Yang dilihat :variabilitas dan akselerasi yang mrpkn respon thdp
gerakan janin
Hipoksia,asidosis  variabilitas dasar ↓& tidak adanya akselerasi DJJ
saat janin bergerak
Kadang pada janin yang tidur, polanya = keadaan hipoksia 
aktifkan janin (palpasi abdomen)
INDIKASI NON STRESS TEST
Postterm KPD
Gravida tua Gemeli
Ibu DM, hipertensi, Oligo/Polihidramnion
jantung,hipertiroid, ginjal
kronis, anemia berat Rwyt obstetri buruk

IUGR
Riwayat lahir mati
P↓ gerakan janin
NON-STRESS TEST

Interpretasi :
Reaktif : Non reaktif :
 gerakan janin ≥ 2x/ 20’disertai  Tdk tdpt gerakan janin dlm 20’ /
akselerasi >10-15 dpm tidak terdapat akselerasi pd
 Baseline diluar gerakan janin saat janin bergerak
normal(120-160)  Variabilitas DJJ N/ < 2 dpm
 Variabilitas DJJ normal (6-25
dpm)
 janin akan lahir dalam kondisi
baik
NON-STRESS TEST

Interpretasi :
Meragukan : Abnormal
 Gerakan janin < 2x dalam 20 menit,
terdapat akselerasi < 10-15 dpm bila ditemukan :
 Baseline N  Bradikardi
 Variabilitas N  Deselerasi ≤ 40 dpm dibawah baseline
/ djj 90 dpm
 Ulangi 24 jam

Anda mungkin juga menyukai