Disusun oleh :
Reza Rahmana Putra 1102010239
Pembimbing :
dr. Yulia Halim., Sp.Rad
KEPANITERAAN ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD SOREANG
2016
RADIO ANATOMI :
Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan mempelajari suatu radiograf ( foto
sinar X)
Perbedaan dengan anatomi umum :
1. Radiograf : 2 dimensi ( panjang dan lebar) hanya 1 bidang pemotretan.
2. Tidak seluruh bagian tubuh tampak pada foto sinar X.
3. Ada Magnifikasi,yang tergantung dari :
Posisi Pemotretan :
1. Posisi rutin
Posisi AP
Posisi lateral.
2. Posisi tambahan
Posis
RAO/LAO.Misalnya
foto
servical
untukmenilai
foramina
3. Posisi Khusus
Sering pada pemotretan bagian- bagian tulang kepala dan tulang muka , misalnya :
Posisi
Waters & Caldwell
Untuk Menilai
Sinus Paranasalis
Mastoid
Mandibulae
Rheese
Foramen
Patella
BONE SURVEY :
Dilakukan pada keadaan keadaan :
-
10. Metafise
11. Diafise
RONTGEN TULANG :
1. Jaringan lunak
2. Tulang :
a. Besar dan bentuk tulang
b. Struktur tulang :
* Paling luar adalah periosteum yang terdiri 2 lapisan :
- Luar :Fibrous
- Dalam : cambium ( osteoblast + osteoclast)
- Normal : Tidak tampak.
* Agak dalamnya tebal,putih, licin : korteks tulang ditengah tebal,makin
keujung menipis melapisi altikularis.
* Paling dalam, berupa membran yang tipis :endosteum.
Meliputi bagian dalam korteks,terdiri dari osteoblast + osteoclast.
* Spongiosum
* epiofisial line
2. Metafise
3. Diafise
4. Sendi , dari luar :
* Densitas : N : Fat dan water
* Kapsul sendi : N : tak terlihat.
* Dataran sendi
- Tulang subchondral / subartikular.
- N = licin , halus , teratur, berbatas tegas.
- Abnormal : Arthritis.
* Sela Sendi
- Ruangan antara dua permukaan tulang. Posisinya dilihat PA dan Lateral.
Penyempitan : anchilosis pada arthritis kronis.
- Efusi intraartikular : sela sendi melebar.
- Untuk perbandingan tungkai yang normal diperiksa, karena
perbedaannya sedikit sekali.
SENDI :
-
Bagian lucent antara tulang femur dan tibia cavum artikulare. Disebut sela sendi.
Sela sendi lebih lebar dari pada yang sesungguhnya radiologic joint space.
Pada bayi, sela sendi lebih lebar lagi karena epifise tak tampak, yang tampak ; diafise.
Dataran Sendi.
Tulang subchondral.
Tulang Rawan
COLUMNA VERTEBRAE :
a. Vertebrae cervical lordosis :
* Susunan tulang garis kontinue.
- Pergeseran ke depan :spondilolistesis.
- Pergeseran ke belakang :revers spondilolistesis.
* Daerah lucent antara corpus dengan corpus : discus intervertebralis.
* Foramina intervertebralis foto oblik.
* Sendi facet joint / apophysial joint antara processus artikularis superior dan
inferior.
b. Vertebrae thoracal kiposis.
Foramina intervertebralis foto lateral.
c. Vertebrae lumbal lordosis.
-
Curvatura
Alignment
KEPALA :
-
Caldwell secara position : orbita , striktur orbita, sinus paranasal, sinus maxilaris.
CRANIUM
Langkah 1:
- Nilai SCALP Tampak/tidak kelainan
S Skin
C Connective Tissue
A Aponeurosis sub galeal
L Loose of aerolar tissue
P Pericranium
- Nilai tulang tengkorak
Tab eksterna Diploe Tabule Interna (perdarahan biasanya terjadi pada tab
-
tinggi
Fraktur tampak lebih lusen pada vasa dan sutura, arah tidak teratur
Fraktur Impresi
o Tampak satu atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang
cranium disertai kerusakan jaringan di bawahnya
Fraktur Diastasis
o Tampak pelebaran atau pembukaan sutura
Langkah 2
- Nilai sutura dan vascular groove (lekukan pembuluh darah), lihatlah tempat
pembuluh darah berada (arteri dan vena media, anterior serta posterior
AFL Sinus
Sphenoid
1. EKSTREMITAS
Biasanya mengikuti rule of two:
a. Foto diambil dua posisi (AP dan Lateral)
b. Foto diambil bagian ekstremitas kiri dan kanan
c. Foto diambil dua persendian
Pada gambaran radiologis foto polos AP dan lateral atau dua proyeksi tampak
gambaran diskontinuetas tulang (bisa berupa garis fraktur yang lusen) pada struktur
tulang normal, utuh, padat, dan tidak porotik, periosteumnya pun licin. Apabila terjadi
fracture, terjadi soft tissue swelling
Fraktur Collum
anatomicum
Soft Tissue
Swelling
Fraktur yang berbentuk sekop kebun, ,merupakan fraktur radius bagian distal dengan
angulasi atau dis;plaso fragmen distal ke volar
Garis
Fraktur
Rarefraction
Kronik
Sklerotik (+)
Soft Tissue Swelling (-)
Korteks menebal
Destruksi berat +Terbentuknya tulang baru
(involucrum)
3. OSTEOARTHRITIS
Penyakit degeneratif yang umum dan terjadi pada sendi dengan ciri khas hilangnya
kartilago sendi dan pembentukan formasi tulang baru. Gambaran radiologisnya sendiri
adalah:
- Ditemukannya penyempitan celah sendi (tergantung beban yang diterima tulang)
- Tulang menjadi porotik yang ditandai dengan corpus yang semakin pipih
- Biasanya timbul osteofit atau spurs formation (pertulangan baru), terdapat
-
Gambaran
Spurs Formation (osteofit), penyempitan celah sendi (-)
Spurs Formation + Penyempitan celah sendi (+)
Spurs Formation + Penyempitan Celah Sendi + Sklerosis
Spurs Formation + Penyempitan Celah + Sklerosis + Kista + Deformitas
Cauliflo
wer
Osteogenik
Tumor tampak lebih putih dengan batas irreguler, dan dapat terjadi kalsifikasi
jaringan lunaksehingga menyebabkan peningkatan densitas.Dapat dilihat adanya
gambaran reaksi periosteal berupa sunray dan sunburst appearance (seperti sinar
matahari).
radioopak berbatas tidak tegas (irregular). Untuk mengetahui metastase berasal darimana
tanyakan dan perhatikan terlebih dahulu keluhan dan hasil pemeriksaan pasien
Lesi Radiolusen
Giant Cell
9. Vertebra-Lumbo Sakral
Beberapa kelainan lumbal adalah osteoarhtritis, spndilitis, fraktur, tumor primer, tumor
metastase, HNP, listhesis, spondilosis, penyempitan foramen, sakroilitis, skoliosism dan
osteoporosis.
-