Anda di halaman 1dari 4

5.1.

1 Sebaran tingkat pengetahuan pada Ibu rumah tangga tentang infeksi menular
seksual menurut usia pada Ibu rumah tangga di Kelurahan Palmerah Kota
Jakarta Barat November 2019
Berdasarkan tabel 4.3 Pada kategori pengetahuan terhadap usia yaitu ,yaitu
pengetahuan yang baik tertinggi , terdapat pada usia dewasa yaitu 25-45 tahun sebanyak 3
orang (100%). Pada pengetahuan yang cukup tertinggi pada usia dewasa 25-45 tahun , yaitu
31 orang (55,4%), dan lansia umur >45 tahun sebanyak 25 orang (44,6 %) .Sedangkan pada
kategori pengetahuan yang kurang tertinggi yaitu pada usia dewasa usia 25-45 tahun , sebanyak
29 (56,9 %) dan lansia sebanyak 19 orang (37,3%), dan remaja sebanyak 3 orang (5,9%)
Hal ini sejalan dengan penelitian menurut Abhinaja, dkk dari hasil penelitian terhadap
kejadian infeksi menular seksual (IMS) pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sanur, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar 2013 didapatkan untuk kelompok umur, responden yang
berumur < 20 tahun yaitu sebanyak 1 orang mempunyai pengetahuan yang rendah, untuk
rentangan umur 20 – 35 tahun pengetahuan tinggi sebanyak 8 (22,9%) dan untuk umur > 35
tahun pengetahuan tinggi mengenai IMS termasuk HIV/AIDS sebanyak 10 (19,6%).5 Menurut
Nurmala, dkk dari hasil penelitian menggambarkan proporsi ibu rumah tangga di Puskesmas
Kibang Budi Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2017 didapatkan lebih banyak
didominasi oleh ibu rumah tangga yang berusia >16 tahun (87,0%).2 Menurut Andri (2009)
yaitu usia turut mempengaruhi seseorang dalam mempersepsi suatu objek yang memungkinkan
seseorang memperoleh pengalaman serta pengetahuan yang lebih luas, oleh karenanya usia ibu
dijadikan sebagai salah satu indikator yang memungkinkan seseorang mendapatkan stimuli
yang menginformasikan sesuatu untuk memperoleh pengalaman yang baru. Menurut Nurmala
(2017) berpendapat bahwa umur atau usia ibu akan mengantarkan ibu untuk memahami tentang
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).2

5.1.2 Sebaran tingkat pengetahuan pada Ibu rumah tangga tentang infeksi menular
seksual menurut Pendidikan pada Ibu rumah tangga di Kelurahan Palmerah Kota
Jakarta Barat November 2019
Berdasarkan tabel 4.3 pada kategori pengetahuan terhadap tingkat pendidikan yaitu
pengetahuan yang baik tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan sedang yaitu sebanyak 2
orang (66,7%) dan 1 orang (33,3%) menempuh tingkat pendidikan tinggi . Pada kategori
pengetahuan yang cukup tertinggi , sebanyak 53 orang (94,6%)pada pendidikan sedang , dan
sebanyak 2 orang (3,6%)pada pendidikan rendah ,dan sebanyak 1 orang (1,8%) pada
pendidikan tinggi. Sedangkan pada kategori pengetahuan yang kurang tertinggi sebanyak 43
orang (84,3%) dengan tingkat pendidikan sedang,dan sebanyak 7 orang (13,7%) dengan tingkat
pendidikan rendah , dan 1 orang (2,0 %) dengan tingkat pendidikan yang tinggi .
Hal ini sejalan dengan penelitian menurut Abhinaja, dkk dari hasil penelitian terhadap
kejadian infeksi menular seksual (IMS) pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sanur, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar 2013 didapatkan Ibu rumah tangga dengan tingkat
pendidikan rendah yang mempunyai pengetahuan sedang 27,3%, pengetahuan rendah 72,7%.
Sedangkan ibu rumah tangga dengan tingkat pendidikan tinggi yang mempunyai pengetahuan
tinggi 23,7%, pengetahuan sedang 57,9%, pengetahuan rendah 18,4%.3

5.1.3 Sebaran tingkat pengetahuan pada Ibu rumah tangga tentang infeksi menular
seksual menurut status pernikahan pada Ibu rumah tangga di Kelurahan
Palmerah Kota Jakarta Barat November 2019
Berdasarkan tabel 4.3 pada kategori pengetahuan terhadap status pernikahan yaitu
pengetahuan yang baik tertinggi , sebanyak 3 orang (100,0%) yang menikah 1 kali. Pada
kategori pengetahuan yang cukup tertinggi , sebanyak 54 orang (96,4%) yang menikah 1
kali ,dan 2 orang (3,6%) menikah >1 kali .Sedangkan pengetahuan yang kurang tertinggi
sebanyak 46 orang (90,2%) yang menikah 1 kali dan 5 orang (9,8%) yang menikah >1 kali
yang memilki pengetahuan kurang.
Hal ini sejalan dengan penelitian menurut ,Nurmala, dkk dari hasil penelitian
menggambarkan status pernikahan ibu rumah tangga di Puskesmas Kibang Budi Jaya
Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2017 didapatkan proporsi status penikahan ibu rumah
tangga dimana sebagian besar berstatus menikah yaitu sebanyak 76,8%, cerai dan janda 23,2%.
Kondisi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat memberikan gambaran bahwa secara marital,
risiko IMS masih dapat diantisipasi, mengingat IMS lebih banyak terjadi pada status marital
tidak atau belum menikah.2 Menurut Chatarina (2010) bahwa insiden IMS lebih tinggi pada
orang yang belum menikah, bercerai, atau orang yang terpisah dari keluarganya bila
dibandingkan dengan orang yang sudah kawin. Berdasarkan penjelasan tersebut maka menurut
peneliti bahwa penularan penyakit IMS biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan
hubungan seksual, ikatan perkawinan yang dilakukan seseorang seharusnya dianggap sebagai
ikatan agung yang harus dijaga, oleh karenanya status menikah menjadi penghalang seseorang
untuk melakukan hubungan seksual secara bebas, namun jika statusnya tidak menikah dapat
lebih mudah membawanya kepada perilaku seksual yang tidak mempertimbangkan risiko
tertular IMS.2
5.1.4 Sebaran tingkat pengetahuan pada Ibu rumah tangga tentang infeksi menular
seksual menurut pendapatan pada Ibu rumah tangga di Kelurahan Palmerah
Kota Jakarta Barat November 2019
Berdasarkan tabel 4.3 pada kategori pengetahuan terhadap pendapatan keluarga yaitu
pengetahuan yang baik tertinggi berdasarkan pendapatan keluarga , sebanyak 2 orang (66,7%)
yang mempuyai pendapatan diatas UMR DKI Jakarta dan 1 orang (33,3%) yang mempuyai
pendapatan dibawah UMR DKI Jakarta .Pada kategori pengetahuan sedang tertinggi sebanyak
44 orang (78,6%) yang mempuyai pendapatan keluarga dibawah UMR dan sebanyak 12 orang
(21,4%) yang mempuyai pendapatan keluarga diatas UMR .Sedangkan pada kategori
pengetahuan yang kurang tertinggi ,sebanyak dan 47 orang (92,2%) yang mempuyai
pendapatan keluarga di bawah UMR , dan 4 orang (7,8%) yang mempuyai pendapatan keluarga
diatas UMR
Hal ini sejalan dengan penelitian menurut Fitrianingsih dari hasil penelitian yang
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tenayan Raya, kota Pekanbaru 2017 didapatkan
menjelaskan bahwa dengan pendapatan >UMR yang tidak melakukan pencegahan sebanyak
60% dan yang melakukan pencegahan sebanyak 40%. Responden dengan pendapatan <UMR
yang tidak melakukan pencegahan sebanyak 53,3% dan yang melakukan pencegahan
sebanyak 46,7%. Menurut Anggraeni (2013) yang menyatakan bahwa pendapatan keluarga
memiliki peran penting dalam mendorong istri menuju pelayanan kesehatan untuk melakukan
pencegahan IMS. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan (2008) tentang
pemberdayaan perempuan dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS dan Penyakit Menular
lainnya menyatakan ketergantungan ekonomi perempuan menyebabkan perempuan sulit untuk
mengontrol agar dirinya tidak terinfeksi IMS, karena dirinya tidak bisa menolak berhubungan
atau meminta suaminya mengenakan alat pelindung (kondom). Kemiskinan sering kali
menyeret perempuan untuk melakukan pekerjaan yang beresiko, contohnya penjaja seks

5.1.5 Sebaran tingkat pengetahuan pada Ibu rumah tangga tentang infeksi menular
seksual menurut sumber informasi pada Ibu rumah tangga di Kelurahan
Palmerah Kota Jakarta Barat November 2019
Berdasarkan tabel 4.3 pada kategori pengetahuan terhadap sumber informasi yaitu
pengetahuan baik tertinggi pada 1 orang (33,3%) mendapatkan informasi dari teman dan
kerabat dan 2 orang (66,7) tidak ada sumber informasi.Pada kategori pengetahuan cukup 16
orang (28,6) mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan,12 orang (21,4%)
mendapatkan informasi dari media elektronik/cetak,4 orang (7,1%) mendapatkan informasi
dari kader kesehatan ,2 orang (3,6%) mendapatkan informasi dari tokoh masyarakat ,3 orang
(5,4 %) , mendapatkan informasi dari teman/kerabat dan keluarga , dan 19 orang (33,9%) tidak
mendapatkan sumber informasi.Sedangkan pada kategori pengetahuan yang kurang yaitu 5
orang (9,8%) mendapatkan informasi dari media elektronik ,3 orang (5,9%) mendapatkan
informasi dari kader kesehatan ,3 orang (5,9%) mendapatkan informasi dari tokoh
masyarakat ,3 orang (5,9%) mendaptakan informasi dari teman/kerabat/keluarga , dan 37 orang
(72,5%) tidak mendaptakan informasi .
Hal ini sejalan dengan penelitian menurut Fitrianingsih Ayuningtias, dkk dari hasil
penelitian sikap perempuan yang sudah menikah terhadap penularan human immunodeficiency
virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) di Kelurahan Kebon Pisang,
Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung 2012 didapatkan responden pernah mendapatkan
sumber informasi mengenai HIV/AIDS yaitu Kader 32,40%, Media Elektronik 63,21%, Media
Cetak 38,32%, Internet 5,30%, Teman 12,46%. Menurut Abhinaja, dkk dari hasil penelitian
terhadap kejadian infeksi menular seksual (IMS) pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sanur,
Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar 2013 Dari sumber informasi yang didapat,
responden yang mendapat informasi < 5 sumber, pengetahuan tinggi sebesar 5 (7,7%) dan
pengetahuan rendah sebesar 22 (33,8). Sedangkan untuk yang mendapat informasi ≥ 5 sumber,
pengetahuan tinggi sebesar 13 (59,1%) mengenai IMS termasuk HIV/AIDS.5 Menurut Sasmita
di Puskesmas Kampung Bali, Kecamatan Pontianak tahun (2015), Informasi akan memberikan
pengaruh pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah
tetapi jika ia mendapat informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat
kabar maka hal itu dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Pelayanan kesehatan
merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan
fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan
terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang
memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat
dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan
motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
memerlukan.24

Anda mungkin juga menyukai