Soal :
Ny.X, 42 tahun, P4A0, datang dengan keluhan benjolan dari kemaluan
Anamnesis :
Sejak kapan?
Benjolan bisa dimasukkan kembali atau tidak?
Pekerjaan? : angkatyang berat-berat
Benjolan di perut?
Perdarahan diluar siklus haid?
Keluhan BAB? Konstipasi? Tidak dapat menahan BAB?
Keluhan BAK? : nyeri berkemih? Berkemih saat batuk/mengedan? Tidak
dapat menahan BAK? Frekuensi BAK >>? Nocturia? (untuk
menyingkirkan kemungkinan inkontinensia urin dan OAB)
Riwayat penyakit? : batuk kronis?
Riwayat Operasi?
Riwayat Haid : Gangguan haid? Menopause? Brp lama?
Riwayat persalinan : Jumlah anak yang dilahirkan normal pervaginam?
Berat lahir anak? Persalinan yang sulit dan lama?
Pemeriksaan fisik :
Berat badan / Tinggi Badan / BMI
Vital sign :
Status generalisata : (sistematis)
Kepala :
Leher :
Dada :
Abdomen : ada benjolan? Peristaltik?
Genitalia :
Inspeksi : nilai benjolan? Besar? Konsistensi? Permukaan? Porsio? Nilai
serviks.. Reposisi..
Test Valsava
VT : Nilai uterus dan adnexa (jika ada massa USG)
Dilakukan penilaian dengan Pelvic Organ Prolapse Quantification, untuk
menentukan stadium :
- Titik Aa, Ba, C
- Titik Ap, Bp, D
- Panjang gh, pb dan TVL
Stadium :
- Stadium 0 : titik Aa, Ap, Ba, dan Bp semuanya -3 cm dan titik yang
lain (C,D) <-(tvl-2) cm
- Stadium I : kriteria stadium 0 tidak dipenuhi dan ujung prolaps yang
terendah <-1cm
- Stadium II : ujung terendah prolaps > -1 cm, namun < +1 cm
- Stadium III
: ujung terendah prolaps >+1 cm, namun <+(tvl-2)
cm
- Stadium IV
: ujung terendah prolaps > + (tvl-2) cm
Pada kasus :
Diagnosis : Prolapsus Uteri grade 3 +sistokel grade 3 + rektokel
grade 3
Informed consent untuk dilakukan TVH + KA + KP setelah persiapan
:
- Pemeriksaan lab : darah rutin, urin rutin, KGD, fungsi hati dan ginjal,
HST
- Foto thorax
- EKG
- Konsul TS Anestesi
Konseling !!
- Resiko prolaps berulang pasca pengangkatan rahim
- Menghindari faktor resiko yang memungkinkan : pengobatan
penyakit batuk kronis dan konstipasi, menghindari kerja angkat
yang berat-berat, menormalkan BMI, atau penyakit dan hal lain
yang dapat meningkatkan tekanan intraabdomen yang merupakan
faktor resiko.
Penatalaksanaan :
1. Terapi Konservatif
Pengobatan cara ini tidak terlalu memuaskan tetapi cukup membantu.
Cara ini dilakukan pada prolapsus ringan tanpa keluhan (stadium 1 dan 2),
atau penderita yang masih menginginkan anak lagi, atau penderita menolak
untuk dioperasi, atau kondisinya tidak mengizinkan untuk dioperasi.
- Latihan-latihan otot dasar panggul
- Pemasangan pessarium
Kontraindikasi : Radang pelvis akut atau subakut dan karsinoma
Komplikasi penggunaan pessarium ada beberapa, antara lain: Penyakit
inflamasi akut pelvis, Nyeri setelah insersi, Rekuren vaginitis, Fistula
vesikovaginal.
2. Terapi Operatif
Indikasi untuk melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari
beberapa faktor, seperti umur penderita, keinginannya untuk masih