Anda di halaman 1dari 34

SKIZOFRENIA

Oleh:
Ainal Fadly

SKIZOFRENIA
DEFINISI
Merupakan penyakit kronis otak yang
timbul akibat ketidakseimbangan pada
dopamine.
Gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan
ciri perasaan afektif (-) atau respons
emosional (-) dan menarik diri dari
hubungan antarpribadi normal.
Delusi (keyakinan yang salah) dan
halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang
pancaindra).

INSIDENSI
Bisa mengenai siapa saja.
DSM-IV-TR : 0.5-5.0 per 10.000 per tahun
Ditemukan disemua tempat di dunia, insiden
dan prevalensinya secara kasar sama.
lelaki= wanita, gejala muncul pada lelaki lebih
awal. Laki-laki (16-25 tahun), wanita (20-30
tahun)
Usia remaja & dewasa muda, karena stressor
tinggi
Biasanya terlambat diketahui

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI


Model Diatesis-Stres
Integrasi faktor biologis-faktor psikososiallingkungan.
Komponen lingkungan dapat biologis
(contoh:infeksi) dan psikologis (contoh:
situasi keluarga yang penuh ketegangan
atau kematian teman dekat).

Hipotesis Dopamin
Terlalu banyaknya aktivitas dopaminergik.
Neurotransmitter Lainnya
Meningkatkan aktifitas serotonin
Kehilangan neuron GABA-ergik di dalam
hipokampus

Neuropatologi
1. Sistem limbik
Sistem limbik (pusat emosi) : ukuran
daerah termasuk amigdala, hipokampus, dan
girus parahipokampus.
2. Ganglia Basalis
Berperan dalam mengendalikan pergerakan.
Banyak pasien skizofrenik yang mempunyai
pergerakan yang aneh.

ANATOMI DAN FUNGSI OTAK

Pencitraan Otak
1. CT scan
Pembesaran ventrikel lateral & ventrikel
ketiga dan penurunan volume kortikal.
2. MRI
Kompleks hipokampus-amigdala & girus
parahipokampus
ventrikel serebral >

3. Spektroskopi Resonansi Magnetik


(MRS)
Tingkat fosfomonoester & fosfat inorganik
< yang lebih rendah; tingkat fosfodiester &
adenosin trifosfat >
4. Tomografi Emisi Positron (PET)
Mengukur penggunaan glukosa/aliran
darah serebral = < di lobus frontalis dan >
di ganglia basalis relatif terhadap korteks
serebral.

Genetika

Populasi

Prevalensi (%)

Populasi umum

1,0

Bukan saudara kembar pasien


skizofrenik

8,0

Anak dengan satu orang tua


skizofrenik

12,0

Kembar dizigotik pasien skizofrenik

12,0

Anak dari kedua orangtua skizofrenik 40,0


Kembar monozigotik pasien
skizofrenik

47,0

Faktor Psikososial
1. Teori Tentang Pasien Individual
Masing-masing
memiliki
susunan
psikologi yang unik.
2. Teori Psikoanalitik
Defek ego mempengaruhi interpretasi
kenyataan
dan
pengendalian
dorongandorongan dari dalam (inner drives)
3. Teori Psikodinamika
Sebagai suatu respon regresif terhadap
frustasi dan konflik yang melanda seseorang.
Kenyataan diingkari dan selanjutnya dibentuk
kembali (remodeled).

4. Teori Belajar
Mempelajari reaksi & cara berpikir yang
irasional dengan meniru orangtuanya yang
mungkin memiliki masalah emosionalnya sendiri
yang bermakna
5. Teori Tentang Keluarga
Perilaku keluarga patologis dapat secara
bermakna meninggalkan stres emosional
6. Emosi yang Diekspresikan
Di dalam keluarga dengan emosi yang
sangat diekspresikan, angka relaps untuk
skizofrenia adalah tinggi.

Kriteria Diagnosis Skizofernia (PPDGJ-III)


1 gejala yang amat jelas (dan biasanya 2 gejala/lebih
bila gejala-gejala itu kurang tajam/kurang jelas):
Tought of eco
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting

Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion perception

Halusional Auditorik
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku
pasien .
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai
suara yang berbicara atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap


tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal keyakinan agama atau
politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya
mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia
lain)

ATAU, Paling sedikitnya 2 gejala :


Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun
disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap,
atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus menerus.

Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan


(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan
yang tidak relevan atau neologisme.
Perilaku katatonik : keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi
tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor.
Gejala negatif : sikap apatis, bicara yang jarang & respons
emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah


berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih
(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan


bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari
beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara
sosial.

Klasifikasi Skizofrenia

Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Hebefrenik
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )
Skizofrenia Residual
Skizofrenia Simpleks

DSM-V
Adanya 2 (atau lebih) dari gejala berikut,
masing-masing tampil dalam rentang
waktu yang signifikan selama 1 bulan
(atau kurang, jika sudah berhasil diterapi),
dan setidaknya salah satunya adalah
nomer (1), (2), atau (3): (1) delusi (2)
halusinasi (3) bicara tak teratur (4)
perilaku katatonik yang sangat parah, dan
(5) gejala negatif

DSM-V
Dalam rentang waktu yang signifikan sejak
munculnya gejala gangguan, fungsi pasien
yang pada setidaknya 1 area (misal:
bekerja, hubungan interpersonal, rawat
diri) akan lebih buruk dibandingkan
sebelum munculnya gangguan.
Pada pasien anak, perkembangan fungsi
interpersonal, akademik, dan okupasional
tidak tercapai.

DSM-V
Tanda-tanda gangguan akan terus muncul
selama setidaknya 6 bulan, yang termasuk
1 bulan munculnya gejala-gejala. Terdapat
gejala residu, biasanya berupa halusinasi
atau delusi ringan.
Gangguan yang terjadi tak dapat dikaitkan
dengan efek fisiologik suatu zat (obat)
maupun kondisi penyakit lainnya.

DSM-V
Gangguan Skizoafektif dan gangguan
depresif / bipolar dengan tanda psikotik
disisihkan karena: (1) tidak ada episode
depresi, manik, atau mixed yg mayor yang
terjadi bersamaan dengan gejala pada
fase aktif atau (2) adanya episode tersebut
hanya muncul pada rentang waktu yang
tidak signifikan baik pada fase aktif
maupun residual.

DSM-V
Subtipe skizofrenia dihapuskan dari DSMV karena tidak terlalu membantu dalam
targetted-treatment dan menentukan
respon terapi.

Diagnosis Banding
Akibat zat : Amfetamin, halusinogen, alkaloid beladona,
halusinosis alkohol, putus barbiturat, kokain,
phencyclidine (PCP).
Epilepsi
Neoplasma, penyakit serobrovaskular, atau trauma
Kondisi lain :

Sindroma immunodefisiensi didapat (AIDS)


Porfiria intermitten akut
Keracunan CO
Lipoidosis serebral
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Penyakit Fabry
Penyakit Fahr
Penyakit Hallervorden-Spatz
Keracunan logam berat, dll

Penatalaksanaan Skizofrenia
Memerlukan waktu yang realtif lama
Terapi meliputi:
Psikofarmaka
Psikoterapi
Terapi psikososial
Terapi psikoreligius.

Psikofarmaka
Syarat-syarat psikofarmaka yang ideal untuk
skizofrenia :
Dosis rendah dengan efektivitas terapi dalam waktu
relatif singkat.
Tidak ada / sedikit efek samping.
Dapat menghilangkan gejala-gejala skizofrenia dalam
waktu relatif singkat.
Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan
daya ingat).
Tidak menyebabkan kantuk.
Memperbaiki pola tidur.
Tidak menyebabkan habituasi, adiksi dan dependensi.
Tidak menyebabkan lemas otot.
(Jika mungkin) pemakaiannya dosis tunggal.

Klasifikasi:
golongan generasi pertama (typical)
Haloperidol, clopromazine

golongan generasi kedua (atypical)


Risperidone, clozapine

No

Nama Generik

Nama Dagang

Sediaan

Dosis Anjuran

Chlorpromazine

LARGACTILPROMA
CTILMEPROSETILE
THIBERNAL

Tab. 25 mg, 100 mgAmp.25


mg/ml

150-600 mg/h

Haloperidol

SERENACEHALDOL
GOVOTILLODOMER
HALDOL DECANOAS

Tab. 0,5 mg, 1,5&5 mgLiq.


2 mg/mlAmp. 5 mg/mlTab.
0,5 mg, 2 mgTab. 2 mg, 5
mgTab. 2 mg, 5 mgAmp.
50 mg/ml

5-15 mg/h50 mg /
2-4 minggu

Perphenazine

TRILAFON

Tab. 2 mg, 4&8 mg

12-24 mg/h

FluphenazineFluphen
azine-decanoate

ANATENSOLMODEC
ATE

Tab. 2,5 mg, 5 mgVial 25


mg/ml

10-15 mg/h25 mg /
2-4 minggu

Levomepromazine

NOZINAN

Tab.25 mgAmp. 25 mg/ml

25-50 mg/h

Trifluoperazine

STELAZINE

Tab. 1 mg, 5 mg

10-15 mg/h

Thioridazine

MELLERIL

Tab. 50 mg, 100 mg

150-600 mg/h

Sulpiride

DOGMATIL FORTE

Tab. 200 mgAmp. 50


mg/ml

300-600 mg/h

Pimozide

ORAP FORTE

Tab. 4 mg

2-4 mg/h

10

Risperidone

RISPERDALNERIPR
OSNOPRENIAPERSI
DAL-2RIZODAL

Tab. 1,2,3 mgTab. 1,2,3


mgTab. 1,2,3 mgTab. 2
mgTab. 1,2,3 mg

Tab 2-6 mg/h

11

Clozapine

CLOZARIL

Tab. 25 mg, 100 mg

25-100 mg/h

12

Quetiapine

SEROQUEL

Tab. 25 mg, 100 mg, 200


mg

50-400 mg/h

13

Olanzapine

ZYPREXA

Tab. 5 mg, 10 mg

10-20 mg/h

Psikoterapi
dilakukan ketika kemampuan menilai realitas
(Reality Testing Ability) sudah pulih kembali dan
pemahaman diri (insight) sudah baik.
Psikoterapi Suportif
memberikan dorongan, semangat dan motivasi
agar penderita tidak merasa putus asa dan
semangat juangnya
Psikoterapi Re-edukatif
memberikan pendidikan ulang yang maksudnya
memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu
Psikoterapi Rekonstruktif
memperbaiki kembali (rekonstruksi) kepribadian

Psikoterapi Kognitif
Memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan
daya ingat) rasional
Psikoterapi Psikodinamik
dinamika kejiwaan (kelebihan & kelemahan diri) untuk
mengatasi masalah
Psikoterapi Perilaku
Memulihkan gangguan perilaku yang terganggu
(maladaptif) menjadi perilaku yang adaptif
Psikoterapi Keluarga
Memulihkan hubungan penderita dengan
keluarganya.

Terapi Psikososial
Dimaksudkan penderita agar mampu
kembali beradaptasi dengan lingkungan
sosial sekitarnya dan mampu merawat diri,
mampu mandiri tidak tergantung pada
orang lain
Kepada penderita diupayakan untuk tidak
menyendiri, tidak melamun, banyak
kegiatan dan kesibukan dan banyak
bergaul.

Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan adalah berupa kegiatan
ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa,
memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,
ceramah keagamaan, dan kajian kitab suci, dan
lain sebagainya.
Gejala patologis dengan pola sentral
keagamaan tadi dapat diluruskan, dengan
demikian keyakinan atau keimanan penderita
dapat dipulihkan kembali ke jalan yang benar.

Rehabilitasi
Diperlukan program rehabilitasi sebagai
persiapan penempatan kembali ke
keluarga masyarakat (re-entry program).

Prognosis
Prognosis baik :
Absence of family history
Good premorbid function stable
personality, stable relationships
Clear precipitant
Acute onset
Mood disturbance
Prompt treatment
Maintenance of initiative, motivation

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai