Anda di halaman 1dari 27

Psikotik Akut

dr. Eka Yuni Nugrahayu, SpKJ


Pendahuluan
• Psikosis sering diidentikkan dengan “gila”
• Orang psikotik  sering distigma dan diasingkan dari lingkungan
• Istilah psikosis juga sering disamakan dengan diagnosis
skizofrenia padahal psikotik tidak merujuk diagnosis tertentu
• Psikotik  sindrom kumpulan gejala dimana seseorang
terganggu kapasitas mentalnya, respon afektif, mengenali realita
dan berinteraksi dengan orang lain
• Definisi minimum psikotik  adanya halusinasi dan waham
Pendahuluan......
• Gejala psikotik dapat merujuk pada diagnosis berikut :
-Delirium
-Demensia
-Psikotik akibat kondisi medik tertentu (epilepsi, TBI, SLE, AIDS
dll)
-Psikotik akibat penyalahgunaan zat
-Skizofrenia
-Skizoafektif
-Gangguan Waham Menetap
-Psikoatik akut
-Gangguan Afektif Bipolar
-Mania
-Depresi berat
Gejala Psikotik
Gejala Positif

- Delusions/ waham
- Halusinasi
- Distorsi dalam berakomunikasi dan bahasa
- pembicaraan kacau (asosiasi longgar/
inkoheren)
-Perilaku kacau
- Perilaku katatonik
-Agitasi
Gejala Negatif Psikotik

• Affective Flattening
• Alogia
• Avolition
Anhedonia

• Attention
5A
Afective Flattening
• ekspresi wajah tidak
berubah
• gerakan spontan
berkurang
• paucity of expressive
gesture
• poor of eye contact
• affective
nonresponsivity
• innapropriate affect
• lack of vocal inflections
Alogia
• poverty of speech
• poverty of content of speech
• blocking
• increase latency of response
Avolition/ apatis
• grooming and
hygene
• physical anergia
• impersistence at
work or school
Anhedonia/ Asociality
Attention

• kurang kemauan • Social inattentiveness


terhadap hal yang
• Inatentiveness during
menarik
testing
• kurang berminat
terhadap seksualitas
• tidak tertarik terhadap
kedekatan
• tidak tertarik
bersosialisasi
Psikotik akut
Definisi

--> kondisi psikotik termasuk onset


mendadak dari gejala psikotik yang
terjadi 1hari hingga kurang dari 1
bulan.
Remisi total (+) yang memungkinkan
kembali ke premorbid sebelumnya
Psikotik Akut
• Psikotik akut  kondisi transient dan bersifat akut
• >> terjadi pada usia muda ( awal 20 tahunan – 30
tahun)
• >> pada wanita
• Kondisi sosial ekonomi rendah
• Riwayat mengalami peristiwa traumatik
• Riwayat Stresor psikososial yang berat
Etiologi
• Belum diketahui
• Seseorang dengan Gangguan Kepribadian (skizoid, paranoid,
skizotipal, borderline) rentan mengalami psikotik akut
• Riwayat keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa berat
(skizofrenia, bipolar, dll)
• Psikodinamik  koping inadekuat dalam menghadapi masalah

Teori psikodinamik lain :


- mekanisme pembelaan ego Fantasi yang jauh dari realita
- ketidaksesuaian harapan /keinginan dan realita
- pelarian dari stres psikososial yang berat
Diagnosis
• Onset gejala psikotik terjadi tidak lebih dari 1 bulan
• Tidak berkaitan dengan gangguan mood,
penyalahgunaan zat, atau kondisi medis umum
• 3 tipe Psikotik akut:
1. tipe dengan stresor (+)
2. tipe dengan stresor (-)
3. Onset post partum (post paum psikosis)
• Hati – hati dalam mendiagnosis informasi detil
tentang gejala prodromal, episode ulangan,ada tidak
gangguan mood sebelumnya, dan ada/ tidaknya faktor
presipitasi  HETEROANAMNESIS
Kriteria berdasar ICD X
Gejala Klinis
Minimal ada 1 gejala mayor psikosis;
•halusinasi
•delusi/ waham
•disorganized thought
•mood labil
•kebingungan
•gangguan atensi

Gejala khas  emosi labil, perilaku aneh/ bizar,


teriak teriak/ mutism, dan gangguan memori
(recent memory)
Diagnosis Banding
( psikotik terjadi lebih dari 1 bulan)
- Skizofrenia
- Skizoafektif
- Gangguan mood dengan psikotik
- Gangguan waham
• Psikotik akibat penyalahgunaan zat
• Psikotik akibat kondisi medis
• Gangguan mental Organik (delirium, psikotik epilepsi)
• Malingering --> ada tujuan khusus
• Factitious disorder --> gejala disengaja dibuat
• Dissosiative Identity Disorder (terkait dengan gangguan kepribadia
borderline dan skizotipal)
Perjalanan Klinis
• Sekitar 50% dari penderita psikotik akut  kronis
(skizofrenia/gangguan mood)
• 50% lainnya cenderung remisi sempurna dan tidak
mengalami gangguan psikiatrik
Pembagian Psikotik Akut di ICD X

F23.0 Gangguan Psikotik polimorfik akut tanpa gejala


skizofrenia
F23.1 Gangguan Psikotik polimorfik akut dengan gejala
skizofrenia
F23.2 Gangguan Psikotik lir Skizofrenia
F23. 3 Gangguan Psikotik predominan waham
F23.8 Gangguan Psikotik akut lainnya
Psikotik Akut Lir Skizofrenia

• Di DSM V schizophreniform disorder


• Kriterianya identik dengan kriteria skizofrenia, namun
terjadi dalam kurun waktu < 1 bulan.
• 1 dari 3 orang dapat berhasil recovery dalam kurun
waktu 6 bulan, sedang sebagian besar menjadi
penderita skizofrenia/ skizoafektif
Psikotik Post Partum
• sering dikenal sebagai puerpural psychosis
• salah satu contoh psikotik yang lainnya--> terjadi pada wanita paska
melahirkan
• prevalensi 0,1-0,2%
• onset sering pada 2 minggu awal postnatal
• manisfestasi insomnia, mood berubah, waham, agitasi, perilaku
aneh, halusinasi
• terkadang terdapat gejala kognitif atipik seperti disorientasi, dan
kebingungan --> mengabaikan bayinya
• beberapa mengalami pikiran aneh terhadap bayinya --> menyakit
bayinya
• hati-hati dengan ide bunuh diri/ membunuh bayi
Faktor Resiko
• primipara
• sleep deprivation
• mengalami komplikasi selama kelahiran
• riwayat bipolar sebelumnya
• penurunan hormon estrogen dan progesteron (berhubungan dengan
aktivitas dopamin otak)
• Riwayat thiroiditis
• riwayat preklamsia
Diagnosis Banding
• Major Depression
• Schizophrenia
• Bipolar disorder

Prognosis
• 75-86% of the symptoms are fully recovered (single episode)
• Women who received help within one month after delivery had
favorable outcomes and fewer longterm disability than women with
late-onset PP;
• (13% and 33% respectivel
• In a review of 16 studies, 18-37% of patients diagnosed with
Postpartum psychosis had another episode after delivery
Good Prognosis

• Good premorbid adjusment


• Few premorbid skizoid trait
• Severe precipitating stressor
• Suddent onset of symptoms
• Affective symptoms
• Confussion and perplexity during psychotic
• Little affective blunting
• Short duration of symptoms
• Absence of family with schizophrenia
Terapi dan Penanganan
• Hospitalisasi  observasi gejala klinis dan proteksi hal
yang membahayakan pasien dan orang lain
- meningkatkan kesadaran pasien terhadap realita
• Farmakoterapi
-Antipsikotik  high potency antipsychotic (Haloperidol,
olanzapin)
Benzodiazepin  hanya untuk jangka pendek (1-2
minggu)
• Psikoterapi
Tujuan mendiskusikan stresor, membantu pasien
meningkatkan rasa percaya diri, memperkuat ego
strength dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah dengan koping sehat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai