Diagnosis Psikiatri
Gangguan Mental Organik
GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi medik/penyakit.
Kondisi medik/penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung menyebabkan
disfungsi pada otak.
Sindrom Menonjol
Gangguan Fungsi Kognitif Gangguan sensorium
Persepsi (halusinasi), isi
Gangguan pada daya ingat, Gangguan kesadaran
pikiran (waham/delusi), serta
daya pikir, dan daya belajar dan perhatian
mood dan afek
Demensia :
• Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat kronik progresif dan terdapat
gangguan fungsi tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat, bahasa, daya
nilai, dll.
• Ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya gangguan dalam fungsi
eksekutif (fungsi harian/ADL)
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
• Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular (F01)
Demensia
Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ
1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya piker, yang sampai
menganggu kegiatan harian sesorang (personal activities of daily living) ex:
mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, BAB, dan BAK
2. Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness)
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan
• Alkohol
THOUGHT DELUSION
Delusion of perception
Halusinasi AUDITORIK
WAHAM
Paling sedikit dua dari gejala berikut :
WAKTU MINIMAL
ADANYA HENDAYA
SATU BULAN
F20. Skizofrenia
F20. Diagnosis Kisi-kisi
0 Skizofrenia paranoid • Halusinasi seperti mendengar suara-suara yang mengancam dan
menakut-nakuti.
• waham dapat berupa hampir setiap jenis waham dominam waham
dikendalikan, waham dipengaruhi, waham pasivisitas, dan waham di
kejar-kejar.
1 Skizofrenia herbefrenik Memenuhi kriteria skizofrenia dan :
Diagnosis ditegakkan pada usia 15-25 tahun. Premorbid adalah pemalu
dan senang menyendiri, sebagai tambahan pasien dapat menunjukkan
perilaku yang tidak bertanggung jawab, afek dangkal, suka tertawa
sendiri, dan proses pikir mengalmai disorganisasi, serta pembicaraan
yang tak menentu
2 Skizofrenia katatonik Memenuhi kriteria skizofrenia dan :
Pasien secara sukarela menampilkan posisi tubuh tertentu dan
mempertahankannya (rigiditas), stupor dan gaduh-gelisah.
3 Depresi Pasca skizofren Gejala depresi pada pasien yang telah menderita skizofrenia minimal 1
tahun, gejala sisa skizofrenia masih ada namun bukan merupakan gejala
yang menonjol
F20. Skizofrenia
F20. Diagnosis Kisi-kisi
5 Skizofrenia residual Gejala negatif skizofrenia pada pasien yang telah
menderita skizofrenia minimal 1 tahun
6 Skizofrenia simpleks Gejala negatif skizofrenia pada pasien namun tidak ada
riwayat waham dan halusinasi sebelumnya dan disertai
adanya hendaya.
Haloperidol 2, 5 mg 5 – 15 mg/hari
APG 1 Perphenazine 2, 4, 8 mg 12 – 24 mg/hari
1 Mania tanpa gejala Paling sedikit selamat satu minggu dengan : peningkatan
psikotik aktifitas, logorrhea, grandiositas, berkurangnya kebutuhan
tidur, perhatian mudah teralih, aktivitas yang mengandung
resiko tinggi.
2 Mania dengan gejala Lebih berat dari F30.1 dengan grandiositas dapat berubah
psikotik menjadi waham kebesaran, iritabilitas dan curiga dapat
menjadi waham kejar.
F31- EPISODE BIPOLAR
Gangguan ini adalah episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode) pada waktu
tertentu terdiri dari peningkatan afek dan penurunan afek dan yang khas adalah
penyembuhan sempurna diantara kedua episode. Dengan episode manik lebih pendek (2
minggu-4 bulan) dan depresi berlangsung lebih lama (rata-rata 6 bulan). Bisa terdapat
adanya stress dan trauma mental lainya.
1 Episode depresi sedang 2 dari gejala utama dan minimal 3 gejala lainya.
2 Episode depresi berat 3 gejala utama + 4 gejala lain. Jika gejala amat berat &
tanpa gejala psikotik awitannya cepat, diagnosis
boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu.
3 Episode depresi berat episode depresif berat dengan waham, halusinasi, atau
dengan gejala psikotik stupor depresif.
HIPOTESIS
Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa “aminergic
neurotransmitter” (noradrenaline, serotonin, dopamine) pada celah sinaps neuron di SSP
(khususnya pada sistem limbik) sehingga aktivitas serotonin menurun.
SSRI Trisiklik Golongan lainya
ANTI-DEPRESAN
F34. Gangguan Suasana Perasaan Menetap
F34.0 Siklotimia
F34.1 Distimia
• Perilaku kognitif
• Psikoedukasi
• Terapi relaksasi
Psikoterapi
Cognitive Behavior Therapy
CBT is based on the idea that how we think (cognition), how we feel (emotion) and how we
act (behavior) all interact together. CBT aims to help people become aware of when they
make negative interpretations, and of behavioral patterns which reinforce the distorted
thinking. Cognitive therapy helps people to develop alternative ways of thinking and
behaving which aims to reduce their psychological distress.
Exposure Therapy
It involves the exposure of the patient to the feared object or context without any danger,
in order to overcome their anxiety
Family therapy
It is a type of psychological counseling (psychotherapy) that helps family members improve
communication and resolve conflicts.
41.0 Gangguan Panik
• Gangguan panik ditegakkan apabila
tidak ada gangguan fobia.
• Adanya serangan anxietas berat
(gangguan otonom berat) selama
satu bulan.
• Dengan syarat : keadaan secara
obyektif tidak ada bahaya, tidak
terbatas pada situasi yang tidak
diketahui.
• Ada periode antara serangan yang
bebas gejala
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Adanya gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari yang tidak hanya
muncul saat situasi tertentu saja (free floating), untuk diagnosis minimal sudah
berlangsung selama 6 bulan.
• Gejala:
1. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb)
2. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai, dan
3. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, sakit kepala, berkeringat, jantung
berdebar, sesak napas, serta keluhan somatik berulang yang menonjol)
• Pada anak sering terlihat kebutuhan untuk ditenangkan (reassurance) + keluhan
somatik berulang yang menonjol
• Adanya gejala lain yang sifatnya sementara (khususnya depresi) tidak
membatalkan diagnosis utama gangguan cemas menyeluruh, selama hal tersebut
tidak memenuhi kriteria lengkap episode depresi, anxietas fobik, gangguan panik,
atau OCD
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi
• Terdapat gejala anxietas maupun depresi namun masing-
masing tidak menunjukkan gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri.
Benzodiazepine Non-benzodiazepine
Diazepam, Sulpride, buspirone,
chlorprodiazepoxide, hydroxyzine
lorazepam, clobazam,
bromazepam, alprazolam
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif/Obsessive
Compulsive Disease (OCD)
• Selama paling sedikit 2 minggu
• Hampir setiap hari dialami pasien
• Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan, atau impuls dari diri
individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls dari diri individu sendiri tersebut
merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan/kesenangan (sekedar perasaan lega dari
ketegangan atau anxietas)
• Sedikitnya ada 1 pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil
dilawan/dielakkan, mesikipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan/dielakkan oleh penderita
• MENIMBULKAN HEDAYA
Subtipe OCD
PMK jiwa
First line OCD
F43. Reaksi Penyesuaian Terhadap Stress Berat dan
Gangguan Penyesuaian
F43. Diagnosis Kisi-Kisi
0 Reaksi stress akut Ada stressor luar biasa (psikis dan mental) dan muncul gejala
menit sampai segera dan hilang secara cepat (<3 hari) namun
beberapa dapat bertahan hingga 4 minggu dengan gejala
terpaku (daze), sedih, cemas, marah, kecewa, overaktif,
penarikan diri dan disorientasi
1 PTSD Diagnosis muncul 6 bulan setelah trauma dan gejala
berupa re-experiencing/flashback, avoidance, dan
hyperarousal yang sudah berlangsung selama 1 bulan.
2 Gangguan penyesuaian Suatu reaksi maladaptif terhadap suatu stresor, dengan
adanya hubungan antara
• bentuk, isi, dan beratnya gejala.
• riwayat sebelumnya dan corak kepribadian.
• kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.
Yang muncul dalam 1 bulan setelah trauma dan tidak
bertahan melebihi 6 bulan.
3 Episode depresi berat episode depresif berat dengan waham, halusinasi, atau
dengan gejala psikotik stupor depresif.
Tatalaksana PTSD
F44. Gangguan disasosiatif (konversi)
Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal antara ingatan masa
lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh. Dan ada bukti penyebab psikologis yang
bersifat stresful.
Diagnosis Gejala
Amnesia Hilangnya daya ingat selektif
Fugue Melakukan perjalanan ke tempat yang melampui hal umum
dilakukan sehari-hari, disertai dengan gejalan amnesia
disosiatif
Stupor Sangat berkurangnya atau hilangnya gerakan volunteer dan
respon normal terhadap rangsangan (cahaya, suara, raba)
Konvulsi Mirip kejang epileptic (tidak ada lidah tergigit, luka karena
jatuh, kehilangan kesadaran)
Anastesi dan Anastesi pada batas kulit dengan batas tegas, terdapat
kehilangan perbedaan modalitas penginderaan sehingga tidak
sensorik disebabkan kerusakan neurologis
Penurunan tajam penglihatan, kabur, tunnel vision
F45. Gangguan Somatoform
• Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang ulang, disertai dengan
permintaan pemeriksaan medik tidak ditemukan kelainan
• Menyangkal adanya konflik
• Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter
F45. Diagnosis Kisi-Kisi
0 Gangguan somatisasi banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam
yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan
fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun. Tidak
mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa
dokter. Terdapat disabilitas dalam fungsinya.
2 Hipokondriasis Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya
satu penyakit fisik yang serius dan Tidak mau menerima
nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa
dokter.
- Gangguan Psikosomatis Suatu faktor psikologis yang memperberat sebuah
kondisi medis.
Gangguan ejakulasi
Kelainan Sexual Penjelasan
Frotteurisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan menggesekan alat
kelamin
Voyeurisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan mengintip
3 Jenis
• Early : sulit memulai (pada
gangguan cemas)
• Middle : sulit mempertahankan
• Late : setelah terbangun, sulit
tidur (pada depresi
Long acting (middle insomnia) Short to medium (early insomnia)
• flurazepam (Dalmane), • triazolam (Halcion),
• lorazepam (Ativan),
• clonazepam (Klonopin), and
• alprazolam (Xanax),
• quazepam (Doral) • temazepam (Restoril),
• oxazepam (Serax),
• prazepam (Centrax),
• estazolam (ProSom), and
• flunitrazepam (Rohypnol)
Gangguan Makan
Asperger Disorder
Gangguan Mirip autisme namun
Perkembangan Anak- perkembangan kognitif baik dan
anak tidak ada gangguan
perkembangan bahasa.
berdasarkan IQ
Predominan Inantensi
GPPH/ADHD Jika tidak mau mendengarkan dan
mudah terdistraksi
Onset <7 tahun dan harus tampak
di situasi yang berbeda (misal
sekolah DAN rumah). Gambaran Predominan Hiperaktivitas
klinis harus tidak sesuai dengan Jika bicara terus, menjawab
perkembangan anak seusianya pertanyaan semua, tidak bisa anter
Psikostimulan seperti metilfenidat 10-60 mg/hari, psikoterapi dan konseling orang tua
Gangguan Paska Melahirkan