Adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna,
dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya
(impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia
PSIKOSIS
Suatu gangguan dengan hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn terganggunya pada
• Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi )
• Proses Berpikir
• Psikomotor
• Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai dgn kenyataan lagi
PSIKOSIS
• Suatu gangguan jiwa yang serius/berat
• Timbul krn penyebab organik ataupun emosional (fungsional)
• Ditandai oleh :
• Distorsi pikiran ( Waham ) dan persepsi ( Halusinasi )
• Waham kejar; curiga; kebesaran; cemburu; nihilistik; bizarre
• Halusinasi audit.; optik; olfaktorik; gustatorik; taktil; kinestetik; viseral.
• Emosi yang tidak patut / tidak serasi; manik; depresi; dangkal
• Pembicaraan yang irrelevan; asosiasi longgar; inkoherensi; lompat gagasan; sirkumstansial;
ekolalia bahkan mutisme dll
• Perilaku yang disorganisasi : gaduh gelisah; agresi; agitasi; wandering/keluyuran; kompulsi ;
ekstasi; stupor; inaktivitas; overaktivitas dll
PENYEBAB UMUM GANGGUAN
JIWA
• Somatogenik
• Psikogenik
• Sosiogenik
• Kultural
• Spiritual
Jarang penyebab tunggal, tapi tumpang tindih antara
somatogenik – psikogenik – sosiogenik – kultural - spiritual.
Psikotik
Mental
Fungsional
Organik
Demensia Skizofrenia
Gangg. Afektif
Delirium
berat
Gangg. Gangg.
Amnestik Paranoid
Gangg. Kognitif
yang tidak dapat
Psikosis non
ditentukan organik lainnya
A. SKIZOFRENIA
Schizo = perpecahan / split
Phrenos = mind
Kriteria diagnosis:
• Simptom
• Perubahan kepribadian (terlihat aneh)
• Tipe katatonik (gelisah, stupor)
• Psikosis paranoid (depersonalisasi, derealisasi, waham)
• Halusinasi kronis
Second rank • Gangguan persepsi lain, ide yang bersifat waham tiba-
tiba, kebingungan, perubahan mood depresi dan
symptom euforik, kemiskinan emosi.
• GEJALA POSITIF : peningkatan atau gangguan fungsi normal disebabkan
gangguan regulasi Dopamin, onset akut, potensial reversible. Berupa
Halusinasi, Waham, gangguan Proses Pikir, Perilaku aneh seperti :
waham, halusinasi, peningkatan pembicaraan, asosiasi longgar dan
katatonia
• GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan fungsi normal
Gejala skizofrenia disebabkan abnormalitas struktur otak, seperti : ekspresi efektif tumpul
meliputi gejala atau datar, kemiskinan pembiacaraan atau pikiran, anhedonia, kurang
motivasi, penarikan diri.
positif dan negatif :
Kriteria Diagnostik Skizofrenia
(PPDGJ III)
Adanya 1 gejala Skizofrenia :
• Thought Insertion; Thought Echo; Thought Broadcasting; Thought
Withdrawal
• Delusion of Control; Delusion of Pasivity; Delutional Perception; Delusion of
Influence
• Halusinasi auditorik : mengomentari dirinya; mendiskusikan dirinya; suara
dari salah satu bagian tubuhnya
• Waham-waham menetap yg tak sesuai budaya setempat
Atau paling sedikit 2 gejala Skizofrenia :
Halusinasi jenis apapun yang menetap
Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan berakibat Inkoheren;
Neologisme
Perilaku Katatonik stupor/ furor
Gejala-gejala negatif : Apatis; gerak motorik yg lamban; Bicara
jarang/Kemiskinan isi pikiran; blunted affect /afek yang tumpul; Menarik
diri / Isolasi sosial
Berlangsung paling sedikit 1 bulan atau lebih
Adanya Deteriorasi Aspek perilaku pribadi sehingga mengganggu fungsi
pekerjaan maupun fungsi sosialnya, karena hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, penarikan diri secara sosial.
Subtipe Skizofrenia
• Paranoid : Waham kejar, curiga
• Hebefrenik : gigling, silly, childish
• Katatonik : Ggg Psikomotor : stupor atau furor
• Undifferentiated : Tidak terinci/khas, banyak gejala menonjol
• Simpleks : Ggg Kemauan
• Residual : Gejala sisa / Negative symptom
• Halusinasi/Waham harus menonjol:
• halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
• Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau
Paranoid lain– lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol;
• Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (deusion of influence), atau “passivity”
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar – kejar beraneka ragam,
adalah yang paling khas.
• Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta
mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku
Hebefreni
menunjukkan hampa tujuan atau hampa perasaan;
• Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropiate), sering disertai oleh
cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self
k
absorbed smilling) atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai
(grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluahan
hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang – ulang (reiterated phrase).
• Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta
inkoheren.
• Stupor (amat berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktifitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara);
• Gaduh gelisah ( tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang
tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal);
• Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
Katatoni
mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi tubuh tertentu
yang tidak wajar atau aneh);
• Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan
k
kearah yang berlawanan);
• Rigiditas (mempertahankan posisi tubuhyang kaku untuk melawan
upaya menggerakan dirinya);
• Fleksibilitas cerea/”waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak
dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan
• Gejala – gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara
otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata - kata serta kalimat
– kalimat.
Undifferentiated • Tidak terinci/khas, banyak gejala menonjol
• Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan
terakhir ini;
Pasca Skizofrenia • Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya)
• Gejala – gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode
depresif (F32.-), dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
Keamanan pasien
Tujuan untuk Menstabilkan Perilaku yang Perawatan diri
(sucide/homicide
diagnosis dosis obat sangat kacau yang buruk
)
Terapi Terapi
somatik Psikososial
Terapi
Antipsikotik
perilaku
Terapi
brorientasi
keluarga
Terapi
kelompok
Psikoterapi
individual
Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan masa kini, yaitu :
(III) Clozapine
• Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal
• Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia
PROGNOSIS
PROGNOSIS KEARAH BAIK PROGNOSIS KEARAH BURUK
• Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas • Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus
• Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik tidak jelas
( premorbid ) • Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk
• Adanya gejala afektif ( premorbid )
• Menarik diri , tingka laku yang artistik
• Subtipe paranoid
• Tipe Herbefrenik dan tipe tak tergolongkan
• Subtipe katatonik • Belum menikah
• Sudah menikah • Riwayat skizofrenia dalam keluarga
• Banyak symptoms positif • Adanya gejala neurologik
• Kebingungan • Banyak symptom negatif
• Tension, Cemas hostilitas • Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas
B. GANGGUAN WAHAM MENETAP
DIAGNOSIS
• Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif
• Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, tetapi dalam satu
episode penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia maupun gangguan afektif).
• Beberapa Tipe Skizoafektif
• Gangguan Skizoafektif tipe Manik
• Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
• Gangguan Skizoafektif tipe Campuran
TERIMAKASIH