Anda di halaman 1dari 31

PSIKOSIS

(Skizofrenia, Gangg. Waham,


Gangg. Psikotik, Gangg.
Skizoafektif)

PEMBIMBING : DR. ASMARAHADI SP.KJ


GANGGUAN JIWA
KONSEP GANGGUAN JIWA DARI PPDGJ II YANG MERUJUK KE DSM-IV

Adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna,
dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya
(impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia

PSIKOSIS

Suatu gangguan dengan hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn terganggunya pada
• Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi )
• Proses Berpikir
• Psikomotor
• Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai dgn kenyataan lagi
PSIKOSIS
• Suatu gangguan jiwa yang serius/berat
• Timbul krn penyebab organik ataupun emosional (fungsional)
• Ditandai oleh :
• Distorsi pikiran ( Waham ) dan persepsi ( Halusinasi )
• Waham kejar; curiga; kebesaran; cemburu; nihilistik; bizarre
• Halusinasi audit.; optik; olfaktorik; gustatorik; taktil; kinestetik; viseral.
• Emosi yang tidak patut / tidak serasi; manik; depresi; dangkal
• Pembicaraan yang irrelevan; asosiasi longgar; inkoherensi; lompat gagasan; sirkumstansial;
ekolalia bahkan mutisme dll
• Perilaku yang disorganisasi : gaduh gelisah; agresi; agitasi; wandering/keluyuran; kompulsi ;
ekstasi; stupor; inaktivitas; overaktivitas dll
PENYEBAB UMUM GANGGUAN
JIWA
• Somatogenik
• Psikogenik
• Sosiogenik
• Kultural
• Spiritual
Jarang penyebab tunggal, tapi tumpang tindih antara
somatogenik – psikogenik – sosiogenik – kultural - spiritual.
Psikotik

Mental
Fungsional
Organik

Demensia Skizofrenia

Gangg. Afektif
Delirium
berat

Gangg. Gangg.
Amnestik Paranoid

Gangg. Kognitif
yang tidak dapat
Psikosis non
ditentukan organik lainnya
A. SKIZOFRENIA
Schizo = perpecahan / split

Phrenos = mind

Terjadinya suatu perpecahan pikiran,


perilaku, dan perasaan.
ETIOLOGI
MODEL DIATESIS STRES ( BIOLOGIS, PSIKOSOSIAL, DAN LINGKUNGAN)

Seseorang yang rentan (diatesis) terkena stresor lebih mudah.

Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11 dihubungkan dengan COMT


(catechol-O-Methyl Transferase) dalam encoding dopamin.

Lingkungan emosional yang tidak stabil, stresor sosial, diskriminasi,


sosial ekonomi rendah (down ward drift hipotesis)  Skizofrenia >>
ETIOLOGI
FAKTOR NEUROBIOLOGIS (LOBUS FRONTALIS, SISTM LIMBIK, GANGLIA BASALIS)
NEUROTRANSMITER: PENCINTRAAN OTAK
◦ Dopamin Pada Skizofrenia terjadi
◦ Srotonin pengurangan volume :
◦ GABA •Kortek Frontalis
NEUROPATOLOGI •Thalamus
◦ Sistem limbik: •Hippokampus
◦ Pengurangan ukuran girus2 Amygdala ; Hippokampus ; •Korteks Temporalis Superior
Parahippokampus
◦ Transmisi abnormal dari Glutamat di Hippokampus Penambahan volume :
◦Ventrikel III dan Ventrikel Lateralis
◦ Fungsi neuron2 di hippokampus mengalami disorganisasi
◦ Ganglia Basalis: ◦Basal Ganglia ( pada Px yg diterapi Neuroleptika)
◦ Gejala positif; peningkatan aliran darah di daerah
Pengurangan densitas neuron di daerah :
temporomedial
◦Korteks frontalis
◦ Halusinasi; perubahan aliran darah regio hipokampus,
parahipokampus, amigdala ◦Thalamus
◦Girus Cinguli
Teori Psikogenik
Eugen Bleuler
Bleuler membagi gejala Skizofrenia menjadi 2 kelompok
1. Gejala Primer :
1. Ggg proses pikir ( Asosiasi)
2. Ggg emosi (Afek)
3. Ggg kemauan (Ambivalen))
4. Autisme
2. Gejala Sekunder :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Gejala Katatonik atau gangguan psikomotor lainnya.
Gabriel Langfelt
Membagi 2 kelompok psikotik berat
• True Skizofrenia (depersonalisasi, autisme, emosi tumpul, derealisasi. Onset terjadi secara perlahan)
• psikosis skizofreniform.

Kriteria diagnosis:
• Simptom
• Perubahan kepribadian (terlihat aneh)
• Tipe katatonik (gelisah, stupor)
• Psikosis paranoid (depersonalisasi, derealisasi, waham)
• Halusinasi kronis

Perjalanan penyakit (kurang lebih 5 tahun)


Kurt Schneider (1887-1967)
• Audible thought, voices arguing / discussing, voices
First rank commenting, somatic passivity experiences of
symptom influenced thought, thought broadcasting, delusional
persepsi.

Second rank • Gangguan persepsi lain, ide yang bersifat waham tiba-
tiba, kebingungan, perubahan mood depresi dan
symptom euforik, kemiskinan emosi.
• GEJALA POSITIF : peningkatan atau gangguan fungsi normal disebabkan
gangguan regulasi Dopamin, onset akut, potensial reversible. Berupa
Halusinasi, Waham, gangguan Proses Pikir, Perilaku aneh seperti :
waham, halusinasi, peningkatan pembicaraan, asosiasi longgar dan
katatonia
• GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan fungsi normal
Gejala skizofrenia disebabkan abnormalitas struktur otak, seperti : ekspresi efektif tumpul
meliputi gejala atau datar, kemiskinan pembiacaraan atau pikiran, anhedonia, kurang
motivasi, penarikan diri.
positif dan negatif :
Kriteria Diagnostik Skizofrenia
(PPDGJ III)
Adanya 1 gejala  Skizofrenia :
• Thought Insertion; Thought Echo; Thought Broadcasting; Thought
Withdrawal
• Delusion of Control; Delusion of Pasivity; Delutional Perception; Delusion of
Influence
• Halusinasi auditorik : mengomentari dirinya; mendiskusikan dirinya; suara
dari salah satu bagian tubuhnya
• Waham-waham menetap yg tak sesuai budaya setempat
Atau paling sedikit 2 gejala  Skizofrenia :
Halusinasi jenis apapun yang menetap
Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan berakibat Inkoheren;
Neologisme
Perilaku Katatonik stupor/ furor
Gejala-gejala negatif : Apatis; gerak motorik yg lamban; Bicara
jarang/Kemiskinan isi pikiran; blunted affect /afek yang tumpul; Menarik
diri / Isolasi sosial
 Berlangsung paling sedikit 1 bulan atau lebih
 Adanya Deteriorasi Aspek perilaku pribadi sehingga mengganggu fungsi
pekerjaan maupun fungsi sosialnya, karena hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, penarikan diri secara sosial.
Subtipe Skizofrenia
• Paranoid : Waham kejar, curiga
• Hebefrenik : gigling, silly, childish
• Katatonik : Ggg Psikomotor : stupor atau furor
• Undifferentiated : Tidak terinci/khas, banyak gejala menonjol
• Simpleks : Ggg Kemauan
• Residual : Gejala sisa / Negative symptom
• Halusinasi/Waham harus menonjol:
• halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
• Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau

Paranoid lain– lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol;
• Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (deusion of influence), atau “passivity”
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar – kejar beraneka ragam,
adalah yang paling khas.

• Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta
mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku

Hebefreni
menunjukkan hampa tujuan atau hampa perasaan;
• Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropiate), sering disertai oleh
cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self

k
absorbed smilling) atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai
(grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluahan
hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang – ulang (reiterated phrase).
• Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta
inkoheren.
• Stupor (amat berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktifitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara);
• Gaduh gelisah ( tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang
tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal);
• Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan

Katatoni
mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi tubuh tertentu
yang tidak wajar atau aneh);
• Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan

k
kearah yang berlawanan);
• Rigiditas (mempertahankan posisi tubuhyang kaku untuk melawan
upaya menggerakan dirinya);
• Fleksibilitas cerea/”waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak
dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan
• Gejala – gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara
otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata - kata serta kalimat
– kalimat.
Undifferentiated • Tidak terinci/khas, banyak gejala menonjol

• Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan
terakhir ini;

Pasca Skizofrenia • Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya)
• Gejala – gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode
depresif (F32.-), dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.

Simpleks • Ggg Kemauan

Residual • Gejala sisa / Negative sympto


INDIKASI MASUK RUMAH SAKIT

Keamanan pasien
Tujuan untuk Menstabilkan Perilaku yang Perawatan diri
(sucide/homicide
diagnosis dosis obat sangat kacau yang buruk
)
Terapi Terapi
somatik Psikososial

Terapi
Antipsikotik
perilaku

Terapi
brorientasi
keluarga

Terapi
kelompok

Psikoterapi
individual
Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan masa kini, yaitu :

Dopamin Reseptor Antagonis


• Kekurangannya :
• 50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan
• Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam neuroleptik malignan sindrom )
• Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan :
• Chlorpromazine ( 100 )
• Trifluoperazine ( 5 )
• Haloperidol ( 2-5 )
• Thionidazine ( 100 )

(II) Risperindon ( Risperidal )


• Lebih efektif
• Efek samping neurologik sangat berkurang
• Dapat mengatasi “poitif” dan “negatif symtomps”

(III) Clozapine
• Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal
• Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia
PROGNOSIS
PROGNOSIS KEARAH BAIK PROGNOSIS KEARAH BURUK

• Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas • Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus
• Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik tidak jelas
( premorbid ) • Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk
• Adanya gejala afektif ( premorbid )
• Menarik diri , tingka laku yang artistik
• Subtipe paranoid
• Tipe Herbefrenik dan tipe tak tergolongkan
• Subtipe katatonik • Belum menikah
• Sudah menikah • Riwayat skizofrenia dalam keluarga
• Banyak symptoms positif • Adanya gejala neurologik
• Kebingungan • Banyak symptom negatif
• Tension, Cemas hostilitas • Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas
B. GANGGUAN WAHAM MENETAP

Sekelompok gangguan jiwa dengan


waham-waham yang berlangsung
lama, dan merupakan satu-satunya
gejala klinik yang khas atau yang
mencolok serta tidak dapat
digolongkan sebagai gangguan
organik, skizofrenik atau afektif.
DIAGNOSIS GANGGUAN WAHAM MENETAP

Pedoman diagnosis gangguan waham


• Merupakan satu-satunya gejala atau gejala yang paling mencolok
• Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan
• Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap ada pada saat depresinya
hilang.
• Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat
skizofrenia,
Gangguan Waham Menetap Lainnya

Gangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk


gangguan waham. Termasuk :
• Gangguan waham dengan halusinasi yang tidak memenuhi
kriteria skizofrenia
• Gangguan waham menetap kurang 3 bulan
PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM
MENETAP

1. Kurang dari 25% menjadi skizofrenia

2. Kurang dari 10% menjadi gangguan afektif

3. 50% sembuh untuk waktu yang lama

4. 20% hanya penurun gejala

5. 30% tidak mengalami perubahan gejala


C. PSIKOSIS AKUT
Gangguan psikosis akut dan sementara adalah
sekelompok gangguan jiwa yang :
• Onsetnya akut ( 2 minggu)
• Sindrom polimorfik
• Ada stresor yang jelas
• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
• Tidak ada penyebab organik
Beberapa Gangguan Jiwa Gangguan Psikosis Akut atau
Sementara

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia


• Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan
psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);
• Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam
jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama ;
• Harus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya ;
• Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu
ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau
episode manik atau episode depresif.
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia
• Memenuhi kriteria yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut.
• Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak
munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas.
• Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

Gangguan Psikotik Lir – Skizofrenia Akut


• Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala yang stabil dan memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi hanya berlangsung kurang dari
satu bulan lamanya.
• Pedoman Diagnosis
• Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)
• Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang 1 bulan.
• Tidak memenuhi kriteria psikosis pilimorfik akut.

Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham


• Gambaran klinis berupa waham dan halusinasi yang cukup stabil, tetapi tidak memenuhi skizofrenia. Sering berupa waham kejaran
dan waham rujukan, dan halusinasi pendengaran.
D. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
PENGERTIAN
• Suatu gangguan jiwa yang gejala skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan dan sama-sama menonjol.
• Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ; fungsi pramorbid baik ; terdapat stresor yang jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.
• Prevalensi : ½ % ; lebih banyak pada wanita.
• Prognosis lebih buruk dari gangguan depresif maupun bipolar ; tetapi lebih baik dari skizofrenia.

DIAGNOSIS
• Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif
• Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, tetapi dalam satu
episode penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia maupun gangguan afektif).
• Beberapa Tipe Skizoafektif
• Gangguan Skizoafektif tipe Manik
• Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
• Gangguan Skizoafektif tipe Campuran
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai