Anda di halaman 1dari 22

F20 SKIZOFRENIA

Dosen Pembimbing
dr. Muflihatunnaimah M.Kes, Sp.KJ

Residen Pembimbing
dr. Yonathan
dr. Nessya

Naomi Setyaningrum
22010118120064
SKIZOFRENIA
▪ Merupakan sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu kronis)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung dari perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya

▪ Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh
afek yang tidak wajar atau tumpul, dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran
kognifit tertentu dapat berkembang kemudian
ETIOLOGI

• Biokimia • Psychoneuroimmunology
• Genetik • Psychoneuroendocrinology
• Neuropatologi • Teori psikososial dan
• Neural circuits psikoanalitik
Dopamin
• Aktivitas dopaminergik yang meningkat

Serotonin
• Kelebihan serotonin sebagai penyebab gejala positif dan negatif pada
skizofrenia

Norephineprine
• Degenerasi neuronal selektif dalam sistem norephineprine reward neural
 gejala anhedonia

GABA
• GABA memiliki efek regulasi pada aktivitas dopamin, dan hilangnya neuron
GABAergic  hiperaktif neuron dopaminergik.
Glutamat
• Konsumsi phencyclidine, antagonis glutamat, menghasilkan sindrom akut
yang mirip dengan skizofrenia

Neuropeptide
• Dua neuropeptida, kolesistokinin dan neurotensin, ditemukan di sejumlah
regio otak yang terlibat dalam skizoprenia.

Asetilkolin dan Nikotin


• Studi postmortem pada skizofrenia telah menunjukkan reseptor muskarinik
dan nikotinik menurun pada caudate-putamen, hippocampus, dan daerah
tertentu dari korteks prefrontal.
4 Jalur Dopamine
GENETIK
Populasi Prevalensi (%)
Masyarakat umum 1
Saudara kandung 8
Anak dari salah satu orang tua yg 12
menderita skizofrenia
Saudara kembar dizigot 12
Anak dari kedua orang tua yg 40
menderita skizofrenia
Saudara kembar monozigot 47
4 Fase Perjalanan Skizofrenia
1. Fase Premorbid
Fase sebelum gangguan muncul.

2. Fase Prodromal
Diawali dengan keluhan somatik. Berlangsung beberapa bulan / tahun sebelum diagnosis
pasti ditegakkan.

3. Fase Aktif
Gangguan jiwa nyata : kekacauan alam pikir, perasaan, perilaku

Fase Residual
4. Menghilangnya beberapa gejala klinis skizofrenia.
Gejala pada Skizofrenia
Simptom Positif Simptom Negatif

1. Waham, Pada orang normal ada, pada skizofrenia lebih


2. Halusinasi berat
5 gejala :
3. Kekacauan arus pikir
1. Affective flattening
4. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam,
2. Alogia (berkurangnya aktivitas bicara)
mondar-mandir, agresif, bicara
3. Avolition (keterbatasan perilaku)
dengan semangat dan gembira
4. Anhedonia (berkurangnya minat dan menarik
berlebihan.
diri dari seluruh aktifitas yang menyenangkan
5. Merasa dirinya “Orang Besar”
yg biasa dilakukan)
6. Pikirannya penuh dengan 5. Gangguan atensi
kecurigaan
SIMPTOM DEPRESI
SIMPTOM KOGNITIF SIMPTOM AGRESIF DAN ANXIOUS
• Tumpang tindih dengan • Tumpang tindih dengan symptom • Didapatkan bersamaan
symptom negatif positif dengan symptom lain
• Gangguan arus pikir, • Pengendalian impuls seperti :
gangguan atensi, gangguan • Penyerangan fisik, verbal, • Mood yang terdepresi
pengolahan informasi suicide, sexual acting out • Rasa bersalah
• Gangguan kognitif berat • Bipolar, ADHD, Gangguan • Tension
(verbal fluency, serial tingkah laku, psikosis pada anak, • Iritabilitas atau kecemasan
learning, vigilance, eksekutif) demensia, gg. kepribadian • Gangguan bipolar,
• Autisme, demensia skizoafektif, depresi
organic, depresi psikotik,
gangguan mood, psikotik
yang resisten
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III)
i. Harus ada minimal 1 gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya >2 gejala bila gejala gejala
tersebut kurang tajam / kurang jelas):

a.  Thought echo = isi pikiran diri sendiri berulang / bergema dalam kepala, isi pikiran
ulangan walaupun isinya sama namun kualitasnya berbeda
 Thought insertion or withdrawal = isi pikiran asing dari luar masuk (insertion) ke dalam
pikirannya atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)
 Thought broadcasting = isi pikiran tersiar ke luar
b.  Delusional of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh kekuatan tertentu dari luar
 Delusional of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu dari luar
 Delusional of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar
 Delusional perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat
khas bagi dirinya (mistik, mukjizat, dll)

c. Halusinasi Auditorik : paling sering


 Suara halusinasi yang berkomentar terus menerus terhadap perilaku pasien
 Diskusi perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai suara yang berbicara)
 Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

d. Waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil
ii. Atau minimal dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

e.  Halusinasi menetap dari panca indera apa saja


 Disertai waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun + ide-ide berlebihan yang menetap
 Atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu / berbulan-bulan terus menerus
f. Arus pikiran terputus atau mengalami sisipan

g. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas cerea, dll

h. Gejala “negative” seperti sikap sangat apatis, bicara jarang, respons emosional menumpul atau
tidak wajar, mengakibatkan penarikan diri, tidak karena depresi atau medikasi neuroleptika
iii. Adanya gejala-gejala khas tersebut sebelumnya telah berlangsung selama kurun
waktu >1 bulan (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).

iv. Harus ada suatu perubahan yang konsisten & bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku perorangan, bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, tidak bertujuan, sikap malas, sikap berdiam diri, dan
penarikan diri secara sosial
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia paranoid
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
F20.2 Skizofrenia katatonik
F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
F20.4 Depresi pasca – skizofrenia
F20.5 Skizofrenia residual
F20.6 Skizofrenia simpleks
F20.8 Skizofrenia lainnya
F20.9 Skizofrenia YTT
Indikator Skizofrenia Paranoid (F20.0) Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)

Kriteria Memenuhi kriteria umum diagnosis Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Diagnosis skizofrenia

Perbedaan ● Halusinasi dan/atau waham harus • Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja
Khas menonjol; atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun).
(a) suara-suara halusinasi yang • Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang menyendiri
mengancam pasien atau memberi (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis.
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa Untuk diagnosis hebefrenia yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan
bentuk verbal berupa bunyi peluit kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran
(whistling), mendengrrng (humming), yang khas berikut ini memang benar bertahan :
atau bunyi tawa (laughiog);  perilaku yang tidak bertanggungjawab dan tak dapat diramalkan, serta
(b) halusinasi pembauan atau mannerisme; ada kecendrungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan
pengecapan-rasa, atau bersifat seksual, perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan;
atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi  afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai
visual mungkin ada tetapi jarang oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfred), senyum
menonjol; sendiri (self absorbed smiling), atau oleh sikap tinggi hati (lofty
(c) waham dapat berupa hampir setiap manner),tertawa menyeringai (grimaces),mannerisme, mengibuli secara
jenis, tetapi waham dikendalikan bersenda gurau (pranks), ), keluhan hipokondriakal. Dann ungkapan kata
(delusion of control), dipengaruhi yang diulang-ulang (reiterated phrases)
(delusion of influence), atau "passivity"  proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
(delusion of passivlty), dan keyakinan (rambling) serta inkoheren.
dikejar-kejar yang beraneka ragam, ● Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir
adalah yang paling khas; umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetepi biasanya
● gangguan afektif, dorongan kehendak tidak menonjol. Dorongan kehendak (drive) dan tanpa maksud (empty of
dan pembicaraan, serta gejala purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat
katatonik secara relatif tidak nyata/ terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang
tidak menonjol. memahami jalan pikiran pasien.
Indikator Skizofrenia Katatonik (F20.2) Skizofrenia Tak Ternci
(F20.3)

Kriteria Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia Memenuhi kriteria umum


Diagnosis diagnosis skizofrenia

Perbedaan ● Satu atau lebih dari perilaku beikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya : ● Tidak memenuhi
Khas (a)Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap linggkunggan dan dalam gerakan lrriteria untuk
serta aktivitas spoontan) atau mutisme (tidak bicara) diagrrosis skizofrenia
(b)Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipenagruhi paranoid, hebefrenik,
oleh stimuli eksternal. atau katatonik;
(c)Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan ● Tidak memenuhi kriteria
posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh) untuk skizoifrenia
(d)Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau residual atau depresi
upaya untuk mengegrakkan atau pergerakan kearah yang berlawanan) pasca-skizofrenia.
(e)Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan uooaya
menggerakkan dirinya)
(f)Fleksibilitas cerea/”waxy flexibility” (mempertahankan angggota gerak dan tubuh dalam
posisi yang dapat dibentuk dari lua) dan
(g)Gejala-gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara otomatis terhadap
perintah) dan penggulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.
• Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dan gangguan katatonik,
diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang
adanya gejala-gejala lain. Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan
petunjuk diagnostik untuk skizofrenia. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak,
gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan
afektif
Indikator Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4) Skizofrenia Residual (F20.5) Skizofrenia Simpleks (F20.6)

Kriteria Diagnosis harus ditegakkan hanya Untuk suatu diagnolis yang meyakinkan, persyaratan Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat
Diagnosis kalau : berikut ini harus dipenuhi semua : secaa meyakinkan karena tergantung pada
(a) pasien telah menderita (a) gejala "negatif' dari skizofrenia yang menonjol, pemantapan perkembangan karena
skizofrenia (yang memenuhi misalnya perlambatan,psikomotorik, aktivitas menurun, tergantung pada pemantapan
kriteria umum skizofrenia) selama afek yanf menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, perkembangan yang berkalan perlahan dan
12 bulan terakhir lnl; kemiskinan dalam kuanbitas atau isi pernbicaraan, progresif dari :
(b) beberapa gejala skizofrenia komunikasi non-verbai yang buruk ● Gejala “negatif” yang khas dari
masih tetap ada (tetapi tidak lagi seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi skizofrenia residual tanpa didahului
mendominasi gambaran klinisnya); suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja riwayat halusinasi, waham, atau
dan sosial .yang buruk; manifestasi lain dari episode psikotik
(c) gejala-gejala depresif dan
menonjol dan mengganggu, ● Disertai dengan perubahan-perubahan
memenghi paling sedikit kriteria perilaku pribadi yang bermakna,
untuk episode depresif (F32.-), dan bermanifestasi sebagai kehilangan
telah ada daiam kurun waktu paling minat yang mencolok, tidak berbuat
sedikit 2 minggu. sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan
penaikan diri secara sosial.

Perbedaan ● Apabila pasien tidak lagi (b) sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang Gangguan ini kurang jelas gejala
Khas menunjukkan gejala skizofrenia, jelas di masa lampau yang memenuhi kriteiia untuk psikotiknya dibandingkan sub tipe
diagnosis menjadi Episode diagnosis skizofrenia; skizifrenia lainnya.
Depresif (F32.-). (c) sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu
● Bila gejala skizofrenia masih jelas tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata
dan menonjol, diagnosis harus seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang
tetap salah satu dari subtipe (rninimal) dan telah timbul sindrom "negatif' dari
skizofrenia yang sesuai (F 20.0- skizofrenia;
F20.3). (d) tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan
otak organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi
yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut
Terimakasih
Mohon arahan dan bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai