Orientasi: biasanya orientasi tempat, waktu, dan orang baik. Jika ada gangguan orientasi,
selidiki kemungkinan adanya gangguan otak neurologis atau medis. Beberapa pasien skizofrenia
mungkin memberikan jawaban salah atau bizarre terhadap penrtanyaan tentang orientasi,
misalnya saya adalah nabi, ini surga, dan sekarang tahun 35 Masehi.
Memori: memori biasanya baik. Namun terkadang mustahil meminta pasien mengerjakan uji
memori dengan baik agar kemampuannya dapat dikaji secara adekuat.
Tilikan: pasien skizofrenia memiliki tilikan yang buruk terhadap sifat dan keparahan
gangguannya. Tilikan kurang berpengaruh terhadap kepatuhan terhadap pengobatan.
Klasifikasi Skizofrenia1,2,3
Skizofrenia paranoid
Paling stabil dan paling sering terjadi
Pasien mengalami episode pertama penyakit pada usia yang lebih tua dibanding
skizofrenia hebefrenik & katatonik
Waham dan halusinasi menonjol. Contoh gejala yang sering dijumpai: Waham kejar,
rujukan, kebesaran, dikendalikan, dipengaruhi, & cemburu
Halusinasi auditorik berupa ancaman, perintah, atau menghina
Pasien skizofrenia paranoid biasanya tegang, mudah curiga, berhati hati, dan terkadang
bersikap bermusuhan atau agresif
Intelegensi dalam area yang tidak dipengaruhi psikosisnya cenderung tetap utuh
Kriteria diagnosis F20.0 Skizfrenia Paranoid
Dikutip dari Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari PPDGJ III
Gangguan afektif, dorongan kehendak, dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif
tidak nyata / tidak menonjol
Satu atau lebih perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya:
(a) stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)
(b) gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak
dipengaruhi oleh stimuli eksternal)
(d) negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermoti terhadap semua
pemerintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan ke arah yang
berlawanan
(e) Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya):
(f) fleksibilitas cerea /”waxy flekibilly” (mempertahankan anggota gerak dan tubuh
dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan
Pada pasien yang tidak komunikatif dengan menifestasi perilaku dari gangguan
katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang
memadai tentang adanya gejala-gejala lain.
Dikutip dari Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkasan dari PPDGJ III
Dikutip dari Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkasan dari PPDGJ III