Seorang laki-laki umur 25 tahun diantar oleh saudaranya ke UGD rumah sakit.
Korban mengeluh nyeri pada bahu dan paha sebelah kanannya. Sehari sebelumnya korban
mengalami kecelakaan lalulintas dan sempat dibawa ke sangkal putung sebelum akhirnya dibawa
ke UGD. Dari pemeriksaan fisik tampak luka terbuka di bagian paha kanan sisi dalam,
deformitas pada bahu dan tungkai kanan.
sangkal putung adalah dukun yang menangani pasien patah tulang dengan cara mengurut
tanpa mengetahui ilmu dari anatomi
Pengertian dan jenis luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Sedangkan menurut
Kozier (1995), luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain.
Berdasarkan sifat kejadian, dibagi menjadi 2, yaitu luka disengaja (luka terkena radiasi atau
bedah) dan luka tidak disengaja (luka terkena trauma). Luka tidak disengaja dibagi menjadi 2,
yaitu :
a. Luka tertutup : luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak rusak (kesleo, terkilir,
patah tulang, dsb).
b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau selaput jaringan rusak, kerusakan terjadi karena
kesengajaan (operasi) maupun ketidaksengajaan (kecelakaan).
Klasifikasi patah tulang terbuka: menurut Gustilo dan Anderson :
Tipe I
Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda
trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat simpel, tranversal,
oblik pendek atau komunitif.
Tipe II
Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi kulit.
Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan.
Tipe III
Terdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur neovaskuler
dengan kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 3 sub tipe:
1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah.
2. tipe IIIB : disertai kerusakan dan kehilangan janingan lunak, tulang tidak dapat do cover soft
tissue.
3. tipe IIIC : disertai cedera arteri yang memerlukan repair segera.