Anda di halaman 1dari 101

PSIKIATRI

Diagnosis Psikiatri
Diagnosis Psikiatri
Global Assessment of Functioning
Skala yang digunakan untuk menilai secara subyektif fungsi sosial, pekerjaan, dan psikologis
Anamnesis Psikiatri
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan anamnesis psikiatri
Pembukaan Teknik
• Memberi salam dan perkenalan • Menunjukkan empati
• Menjelaskan kerahasiaan medis • Mendengarkan secar aaktif
• Menilai emosi pasien
• Mempertahankan kontak mata
Isi • Memberikan reassurance dan dukungan
• Mengarahkan wawancara untuk
menemukan gejala Penutup
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk • Memberikan kesimpulan
keperluan penegakkan diagnosis kerja dan • Memberikan saran-saran dan tatalaksana
diagnosis banding • Memberi kesempatan pasien bertanya
Anamnesis Psikiatri
Anamnesis psikiatri perlu dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis untuk dibandingkan
dengan jawaban pasien (terutama pada pasien psikotik)
Identitas

Faktor yang membuat pasien dibawa atau datang sendiri ke dokter (menurut
Keluhan Utama
keluarga dan menurut pasien

• Onset episode terakhir


Kualitas Hidup
• Faktor pencetus/stressor
o Fungsi perawatan diri
Riwayat Penyakit • Gejala lain selain keluhan utama
o Fungsi peran
Sekarang • Kualitas hidup (hendaya)
o Fungsi sosial
• Sudah pernah berobat/belum
o Penggunaan waktu luang
• Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
Anamnesis Psikiatri Riwayat Hidup
• Prenatal dan perinatal
• Pernah dirawat/tidak • Masa kanak awal (sampai usia 3 tahun)
Riwayat • Gejala sama /tidak • Masa anak pertengahan (3-11 tahun)
Penyakit Dahulu • Keteraturan minum obat • Masa anak akhir dan remaja (11-18 tahun)
• Efek samping obat • Masa dewasa
‒ Pendidikan
Riwayat Medis Umum ‒ Pekerjaan
‒ Keagamaan
Riwayat Penyakit Keluarga ‒ Keluarga
‒ Psikoseksual
Riwayat Penggunaan Obat-obatan dan alkohol ‒ Perkawinan
‒ Genogram
‒ Situasi hidup saat ini
‒ Riwayat militer
‒ Riwayat pelanggaran hukum
Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi Umum

Penampilan • Sesuai usia/tidak


• Kebersihan dan kerapian

Hiperaktif dorongan bergerak sangat besar

Hipoaktif dorongan bergerak sangat kurang

Stupor katatonia gerakan lambat, hingga tidak bergerak & kaku


Perilaku dan agitasi ekstrim, kegaduhan motorik tidak bertujuan
Furor katatonia
Aktivitas Motorik
Gelisah tidak bisa diam, mondar-mandir

Stereotip gerakan berulang dari salah satu anggota tubuh

Fleksibilitas serea sikap tubuh seluwes lilin, dapat diatur


Pemeriksaan Status Mental
Katalepsi mempertahankan sikap tubuh dalam waktu lama

Negativisme melakukan hal yang berlawanan dari yang disuruh

Ekolalia langsung meniru apa yang dikatakan orang lain

Ekopraksia langsung meniru gerakan orang lain

Sikap Kooperatif, apatis, rigid, curiga, tegang, pasif/aktif, bermusuhan

Mood Peresapan emosi yang dialami dan Afek Respon emosional yang dapat dinilai
dapat diutarakan pasien, dan pemeriksa lewat ekspresi wajah,
terpantau orang lain pembicaraan, dan sikap
Eutimia, hipotimia, hipertimik, depresif, disforik Luas (normal), sempit, tumpul, datar (seperti
(gelisah), iritabel (dapat melukai) robot); menilai kewajaran dan kongruensi
Pemeriksaan Status Mental
Pembicaraan Menilai kefasihan, kuantitas, kecepatan bicara, intonasi, volume

Arti luas Pemahaman/tafsiran tentang suatu hal


Gangguan Persepsi
Arti sempit Tangkapan rangsang dari luar oleh panca indera

Ilusi Interpretasi yang salah dari suatu stimulus eksternal yang ditangkap panca indera
Jenis : visual, akustik, olfaktorik, gustatorik, taktil

Halusinasi Persepsi panca indera tanpa stimulus eksternal yang ditangkap panca indera
Syarat : pasien sadar, ditangkap panca indera, terus menerus, tanpa stimulus

Halusinasi auditorik • Akuasma : bukan bentuk verbal • Commenting (komentar)


• Phonema : bentuk verbal • Commanding (menyuruh)

Halusinasi visual Halusinasi olfaktori Halusinasi gustatori Halusinasi taktil


Pemeriksaan Status Mental
Halusinasi haptik Halusinasi seksual
Halusinasi kinestetik Merasa anggota tubuh terlepas, berubah bentuk, bergerak sendiri
Halusinasi somatik Perasaan di dalam tubuh
Halusinasi autoskopi Seolah olah melihat diri sendiri dihadapannya
Halusinasi fisiologi • Hipnagogik : saat akan tidur
• Hipnopompik: saat akan bangun tidur

Derealisasi Perasaan bahwa lingkungannya menjadi asing

Depersonalisasi Perasaan bahwa diri sendiri menjadi tidak nyata atau asing
Pemeriksaan Status Mental
Pikiran

Bentuk Pikir • Realistik : bentuk pikiran yang dapat dikoreksi akal sehat, logika, dan realitas
• Non realistik : tidak sesuai realita, sesuai alam pikirannya sendiri

Flight of ideas Ide-ide saling berhubungan, urutan cepat, tidak bertujuan

Asosiasi longgar Ide satu ke ide lain tidak berhubungan

Inkohorensi Ada beberapa pokok pikiran dalam satu kalimat, tidak bisa dimengerti

Arus Pikir Sirkumstansial Pembicaraan tidak langsung mencapai poin yang diharapkan
Tangensial Pembicaraan yang pada akhirnya tidak dapat mencapai sasaran

Blocking Jalan pikiran yang tiba tiba berhenti di tengah kalimat


Neologisme Membentuk kata baru
Pemeriksaan Status Mental
Overvalued Idea Keyakinan yang tidak memenuhi 5 syarat waham

Obsesi Pikiran terpaku dan terus menerus, mengganggu, berulang

Kompulsi Obsesi yang dilakukan (untuk mengurangi kecemasan)

Isi Pikir Preokupasi Pikiran berpusat di hal tertentu, keyakinannya harus salah

Fobia Ketakutan irasional, diakui ketidakbenaran oleh penderita,


namun tetap menguasai pikirannya

Kemiskinan isi pikir Pikiran yang menghasilkan sedikit informasi


Waham • Bertentangan dengan realitas
• Bertentangan dengan logika
• Egosentris
• Dipercaya 100% oleh penderita
• Keyakinannya tidak dapat dipatahkan orang lain
Pemeriksaan Status Mental
Waham nihilistik Menganggap dunia ini tidak ada, menuju kiamat

Waham bizzare Aneh, mustahil

Waham paranoid

Waham kebesaran merasa dirinya lebih dari orang lain

Waham kejar merasa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya
(persekutorik)

Waham rujukan meyakini tingkah laku orang lain akan menjahati dirinya

Waham dikendalikan • Thought of withdrawal : merasa pikirannya dikeluarkan


• Thought of insertion : merasa pikirannya dimasuki
• Thought of broadcasting : merasa isi pikirannya disiarkan
(radio, TV)
• Thought of control : merasa pikirannya dikontrol dari luar
Pemeriksaan Status Mental
Waham kejar vs Waham Rujukan
Waham kejar : in out (tidak ada rangsang dari luar, obyek harus manusia)  pasien merasa dikejar-
kejar orang tapi tidak tahu siapa
Waham rujukan : out in (harus ada obyek dari luar, baru pasien merasa)  ada tetangga yang sedang
berkumpul, pasien meyakini mereka sedang membicarakan dirinya

Sensorium dan Kognitif

Kesadaran • Keadaan fungsional individu untuk mengadakan relasi dan limitasi


terhadap dunia sekelilingnya
• Jenis : jernih  berkabut  delirium (gelisah)
Orientasi • Proses dimana seseorang dapat menangkap/mengerti keadaan
sekitarnya, ia dapat melokalisir dirinya dalam hubungan dengan
ligngkungan sekitarnya
• Terdiri dari orientasi personal, tempat, waktu, situasional
Pemeriksaan Status Mental
Daya ingat • Kemampuan memproduksi kembali hal-hal yang lampau
• Terdiri dari ingatan segera, pendek (hari), sedang (bulan), waktu
(tahun)

Konsentrasi Diminta menghitung mundur (100-7-> -7, dst) atau mengeja kata mundur

Kapasitas Membaca Meminta pasien membaca dan menulis


dan Menulis

Visuospasial Meminta pasien menggambar jam bentuk lingkaran, lengkap dengan


angka, jam menunjukkan pukul --.--
Pikiran Abstrak Meminta pasien mengartikan suatu peribahasa

Pengendalian impuls Baik/Buruk


Pemeriksaan Status Mental
Tilikan
Tilikan 1 : Menyangkal sepenuhnya bahwa dirinya sakit
Tilikan 2 : Sedikit memahami dirinya sakit, namun menyangkal juga (ambivalensi)
Tilikan 3 : Menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain
Tilikan 4 : Menyadari dirinya sakit namun tidak tahu sebabnya
Tilikan 5 : Menyadari penyakit dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit, tidak menerapkan
dalam perilaku praktis (tilikan intelektual)
Tilikan 6 : Emotional insight  Tilikan 5 + pasien memahami perasaan dan tujuan dalam diri pasien

Pertimbangan “Kalau ada dompet tergeletak di tengah jalan, apa yang kamu lakukan?”

Taraf Kepercayaan Diberikan pertanyaan yang sama berulang-ulang  melihat jawabannya sama/tidak
Gangguan Mental Organik
GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi medik/penyakit. Kondisi
medik/penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung menyebabkan disfungsi pada otak.

Sindrom Menonjol
Gangguan Fungsi Kognitif Gangguan sensorium
Persepsi (halusinasi), isi pikiran
Gangguan pada daya ingat, daya Gangguan kesadaran dan
(waham/delusi), serta mood dan
pikir, dan daya belajar perhatian
afek

Demensia :
• Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat kronik progresif dan terdapat gangguan fungsi tertinggi
(luhur) yang multipel seperti daya ingat, bahasa, daya nilai, dll.
• Ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi
harian/ADL)
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
• Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular (F01)
Demensia
Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ
1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang sampai menganggu kegiatan
harian sesorang (personal activities of daily living) ex: mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri,
BAB, dan BAK
2. Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness)
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan

F.00 Demensia pada penyakit alzheimer


• Terdapat gejala demensia
• Onset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambat
• Tidak ada bukti klinis dan pemeriksaan yang menyatakan bahwa kondisi mental itu disebabkan oleh penyakit
ex: hipotiroid, hiperkalsemia, def. vit B12, def. niasin, neurosifilis, hidrosefalus bertekanan normal, atau
hematoma subdural
• Tidak adanya serangan apoleptik mendadak atau gejala neurologi kerusakan otak fokal ex: hemiparesis,
hilangnya daya sensorik, defek lap. Pandang mata, inkoordinasi
Tidak ada bukti klinis Terjadi mendadak, Terdapat gangguan
Terdapat gejala
penyebab dari penyakit didahului oleh adanya emosi, kebijaksanaan
parkinsosim yang
lain ataupun gejala gangguan vaskular pada dan kecenderungan
dominan
neurologik otak fokal otak berkata-kata vulgar
Assessmen Demensia
Mini Mental State Examination Pemeriksaan skrining gangguan kognitif (bukan alat diagnostik!)

Menilai 5 domain fungsi kognitif : Skor Maksimal

Orientasi

Registrasi

Atensi &
Kalkulasi

Recall
Assessmen Demensia
Bahasa

Interpretasi
24 -30 : normal
17-23 : probable gangguan kognitif
0-16 : definite gangguan kognitif
Assessmen Demensia
Pemeriksaan skrining demensia Alzeimer, menilai kemampuan visuospasial dan
Clock Drawing Test
konstruksional

1 Poin  lingkaran tertutup Skor normal  4


1 Poin  kedua belas angka lengkap Skor rendah  perlu evaluasi fungsi
1 Poin  meletakkan semua angka secara tepat kognitif lebih lanjut
1 poin  kedua jarum jam dalam posisi tepat
DELIRIUM
Kriteria Diagnosis menurut DSM IV
1. Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut terhadap lingkungan) dengan berkurangnya
kemampuan untuk fokus, mempertahankan, atau mengubah perhatian
2. Berubahnya kognisi (misalnya defisit memori, disorientasi, gangguan bahasa) atau perkebmangan
dari gangguan persepsi yang tidak diakibatkan karena adanya riwayat/adanya/berkembangnya
demensia
3. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (jam-hari) dan berfluktuasi selama hari
tersebut
4. Adanya riwayat kejadian di masa lampau, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium yang
mengindikasikan bahwa gangguan diakibatkan karena konsekuensi fisik langsung dari kondisi
medis umum pasien

Apabila terdapat kondisi gaduh gelisah dapat diberikan


Haloperidol HCL 5 mg IM (bukan Haloperidol Decanoat!)
TERAPI DELIRIUM:
Pasien membahayakan orang lain/diri sendiri

Haloperidol 0.5 mg tiap 4-6 jam; ditingkatkan hingga maksimal 10 mg/ hari (lansia 3 mg/hari)

Agitasi berat; tidak bisa pemberian obat peroral


• Injeksi haloperidol 2.5 mg IM, dapat diulang setelah 30 menit
• Dosis maksimal 10 mg/hari; 5 mg/hari untuk lansia
• Pemberian benzodiazepine hanya untuk delirium akibat alkohol

Setelah agitasi teratasi  segera rujuk!


Assessmen Agitasi
PANSS-EC (Positive and Negative Symptome Scale – Excited Component)
• Sub skala yang telah divalidasi dari PANSS yang digunakan untuk mengukur gejala-gejala agitasi,
terutama di instalasi gawat darurat
• Menilai 5 skala :
Kontrol impuls Gangguan pengaturan dan pengendalian impuls  pelepasan ketegangan dan
emosi yang tiba-tiba, tidak teratur, tanpa memikirkan konsekuensinya

Ketegangan Ketakutan, kekakuan, tremor, keringat berlebihan dan ketidaktenangan

Permusuhan Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan kebencian, sarkasme,
perilaku pasif agresif, caci maki dan penyerangan
Assessmen Agitasi
Ketidakkooperatifan Menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh (pewawancara, staf rumah sakit,
keluarga) disertai rasa tidak percaya, defensif, keras kepala, negativistik,
penolakan terhadap otoritas, hostilitas, membangkang.

Gaduh Gelisah Hiperaktifitas  percepatan perilaku motorik, peningkatan respons terhadap


stimuli, waspada berlebihan, labilitas perasaan yang berlebihan

Setiap poin dinilai dengan skor 1 – 7 :


1 = tidak ada manifestasi
2-3 = minimal - ringan
4-5 = sedang - agak berat
6-7 = berat – sangat berat

Indikasi rawat inap = total skor ≥ 25


Tatalaksana Agitasi
De eskalasi Verbal Teknik komunikasi menenangkan pasien agitasi
• Antipsikotik tipikal
10 hal penting Haloperidol
• Hormati jarak pasien-pewawancara • Mendengarkan secara aktif • Antipsikotik atipikal
• Jangna provokatif • Mengiyakan pasien Olanzapine
• Jangan berganti pewawancara • Membuat batasan dan aturan jelas Aripiprazole
• Kalimat sederhana • Memberi pilihan dan motivasi • Benzodiazepin
• Identifikasi harapan pasien • Menjelaskan langkah selanjutnya Diazepam

Berdasarkan skor masing-masing poin PANSS EC :


• PANSS EC 2-3  deeskalasi verbal; obat oral
• PANSS EC 4-5  Deeskalasi verbal maksimal 5 menit; Obat suntik tunggal (Haloperidol 5 mg); dapat
dilakukan fiksasi untuk membantu
• PANSS EC 6-7  Deeskalasi verbal maksimal 5 menit; Obat suntik kombinasi
(Haloperidol/Aripiprazole + Diazepam); + Fiksasi
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Inj Haloperidol HCl 5 mg amp No. I
S.i.m.m_______________________
R/ Spuit 3cc No. I
S.i.m.m_______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Perbedaan Demensia dan Delirium

Demensia Delirium
Kronik Akut
Kesadaran baik Kesadaran berkabut
Gangguan kognitif (+) Gangguan kognitif (+)
Usia biasanya tua >= 65 Bisa ditambah dengan
tahun gangguan psikotik organik
(+).
GG MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT ALKOHOL &ZAT
PSIKOAKTIF LAINNYA
• Intoksikasi: Penggunaan dosis berlebih  efek = efek farmakologis zat.
• Withdrawal: Kondisi yang muncul akibat penghentian obat secara mendadak  efek
berlawanan dengan gejala intoksikasinya.
• Abuse: Kondisi penggunaan zat yang tidak sesuai budaya dan memiliki konsekuensi medis,
psikologis, dan social serta tidak harus ada intoksikasi ataupun withdrawal.

• EKSPERIMENTAL : Baru taraf coba-coba saja


• SITUASIONAL/REKREASIONAL/SOSIAL : Pada saat tertentu saja
• ADIKSI : Pemakaian sudah rutin setiap hari
• KOMPULSI : Pemakaian setiap hari, dengan dosis semakin tinggi
Stimulan Halusinogen Benzodiazepine Opioid
• Amfetamin • LSD (Elsid) • Diazepam • Morfin
• Kafein • Ganja (Juga Depresan) • Lorazepam • Heroin (putau)
• Kokain • Jamur (Meskalin, Psilosibin) Depresan • Tramadol
• MDMA • Ganja • Kodein
• Nikotin • Alkohol

Semangat Membuat halusinasi • Menenangkan • Miosis (pin point pupil)


Takikardi • Slurred speech • Depresi nafas
Midriasis • Inkoordinasi • Konstipasi
Agitasi • stupor
psikomotor
I : supportif I : Supportif I : flumazenil I : naloxone
W: W : fenobarbital W : metadon
bromokriptin
Tatalaksana
Senyawa Intoksikasi Withdrawal
Stimulan Suportif (atasi demam, takikardia, Bromokriptin 0,625 – 2,5 mg
agitasi psikomotor) PO 3x1/hari
Opioid Naloxone 0,4-2mg IV Metadon 20-30 mg/hari
dosis tunggal (opioid kerja
panjang)
Benzodiazepin Flumazenil 0,2mg IV, dapat diulang Fenobarbital 60 mg 3x1
tiap menit dengan dosis maksimal 1 (atau benzodiazepine lain)
mg
Halusinogen Suportif -
Sediaan Naloxone :
Tatalaksana Intoksikasi Opioid 1 vial berisi 1 ml
Konsentrasi 0.4 mg/mL

dr. Mediko
a. Antidotum Naloxon HCl atau Naloxone SIP No. XXX
0.8 mg IV selama 15 menit Jalan X No. 123 Kota X
• Jika tidak ada respon  naloxone 1.6 Telepon (021) 23456789
mg IV dan tunggu 15 menit Kota X, 17 Agustus 2020
• Jika masih tetap tidak ada respon  R/ Inj Naloxone HCl 0.4 mg vial No. II
3.2 mg iv dan curigai penyebab lain S.i.m.m______________________
R/ Spuit 3 cc No. I
• Jika pasien berespon  teruskan
S.i.m.m_______________________
pemberian 0.4 mg/jam iv
a. Pantau tanda vital
b. Atasi penyulit Pro : Ny. X
c. Bila intoksikasi berat rujuk ke ICU Usia : X tahun
Tatalaksana Intoksikasi Amfetamin dan stimulan
• Pemeriksaan tanda vital
• Perhatikan tanda-tanda intoksikasi
• Simptomatik  tergantung kondisi klinis
• Antipsikotik  haloperidol 2-5 mg per kali pemberian atau klorpromazin 1 mg/kgBB
oral, setiap 4-6 jam
• Antihipertensi bila TD diatas 140/100 mmmHg
• Bila ada gejala anxietas  benzodiazepine : diazepam 3x5 mg atau klodiazepoksid 3x25
mg
• Kejang  diazepam 10-30 mg parenteral
• Aritmia kordis  cardiac monitoring (palpitas  propranolol 20-80 mg/hari;
perhatikan kontraindikasi obat)
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Haloperidol 5 mg tab No. IV
S.o.6.h tab I____________________
R/ Diazepam 5 mg tab No. III
S 3.dd. tab I____________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Tatalaksana Intoksikasi Alkohol
Injeksi Thiamine 100 mg i.v untuk profilaksis Wernicke Encephalopathy
Hipoglikemi  50 ml dextrose 40% IV

Tatalaksana gaduh gelisah  Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg peroral

• Fomepizole dan hemodialysis dilakukan bila kadar methanol >20 mg/dl dan
pada kondisi asidosis metabolic
• Hemodialisis saja  nila asidosis metabolic dan methanol <10 mg/dl
• Pemberian asam folat
• Hentikan terapi jika pH normal dan kadar methanol <10 mg/dl atau tidak
terdeteksi
• Bila tidak ada pengukuran methanol  gunakan pH darah dan serum
osmolalitas
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Inj Thiamine HCl vial No. I Sediaan thiamine :
S.i.m.m______________________ 1 vial berisi 2 ml
R/ Spuit 3 cc No. I Konsentrasi 100 mg/mL
S.i.m.m_______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Psikosis Fungsional
ORGANIK FUNGSIONAL
Usia <12 tahun dan >40 tahun Muncul usia 12-40 tahun
Onset mendadak Onset perlahan
Kesadaran dan disorientasi (+) Tidak ada gangguan kesadaran dan disorientasi
Halusinasi visual Halusinasi auditorik
Perjalanan penyakit fluktuatif Perjalanan penyakit terus-menerus
Tanda vital abnormal Tanda vital normal
Gejala psikiatri sebelumnya tidak ada Gejala psikiatri sebelumnya ada
Skizofrenia WAKTU MINIMAL SATU
BULAN & ADA HENDAYA
Minimal satu dari gejala berikut :
Halusinasi AUDITORIK THOUGHT DELUSION

WAHAM Thought of echo Delusion of control

Thought of insertion/withdrawal Delusion of influence

Thought of broadcasting Delusion of passivity

Delusion of perception
Paling sedikit dua dari gejala berikut :
1. Halusinasi non auditorik
2. Arus pikiran yang terputus (break) atau sisipan (interpolation)
3. Perilaku katatonik : gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas
cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
4. Gejala negatif : sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional menumpul
F20. Skizofrenia
F20. Diagnosis Kisi-kisi
0 Skizofrenia • Halusinasi  mendengar suara-suara yang mengancam dan menakut-nakuti.
paranoid • Waham dominam waham dikendalikan, waham dipengaruhi, waham pasivisitas,
dan waham di kejar-kejar.
1 Skizofrenia Memenuhi kriteria skizofrenia dan :
herbefrenik Diagnosis ditegakkan pada usia 15-25 tahun. Premorbid adalah pemalu dan senang
menyendiri, sebagai tambahan pasien dapat menunjukkan perilaku yang tidak
bertanggung jawab, afek dangkal, suka tertawa sendiri, dan proses pikir mengalami
disorganisasi, serta pembicaraan yang tak menentu
2 Skizofrenia Memenuhi kriteria skizofrenia dan :
katatonik Pasien secara sukarela menampilkan posisi tubuh tertentu dan mempertahankannya
(rigiditas), stupor dan gaduh-gelisah.
3 Depresi Pasca Gejala depresi pada pasien yang telah menderita skizofrenia minimal 1 tahun,
skizofrenia gejala sisa skizofrenia masih ada namun bukan merupakan gejala yang menonjol
F20. Skizofrenia
F20. Diagnosis Kisi-kisi
5 Skizofrenia residual Gejala negatif skizofrenia pada pasien yang telah menderita
skizofrenia minimal 1 tahun
6 Skizofrenia simpleks Gejala negatif skizofrenia pada pasien namun tidak ada riwayat
waham dan halusinasi sebelumnya dan disertai adanya
hendaya.

Gejala positif Gejala negatif


Pada orang normal tidak ada. Pada orang normal ada pada skizofrenia lebih
Waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan & berat.
perilaku ( katatonia / agitasi ) affective flattening, alogia , avolition, anhedonia,
gangguan atensi
Gangguan Lainnya
F Diagnosis Kisi-Kisi
21 Gangguan Skizotipal Eksentrik dan mistik
22 Gangguan waham Adanya waham yang menetap tanpa halusinasi yang sudah
menetap bertahan selama 3 bulan.
24 Gangguan waham Gangguan 2 atau lebih mempunyai sistem waham yang sama,
terinduksi memiliki hubungan dekat, 1 orang yang menginduksi yang lainya.
25 Gangguan skizoafektif Gejala skizofrenia dan gangguan afek sama-sama menonjol dan
muncul bersamaan, dapat berupa tipe manik, tipe depresi,
ataupun tipe campuran.
F23. Gangguan Psikotik Akut
Waktu < 2 minggu; Gejala yang khas (skizofrenia-like);
Adanya stress akut; Tanpa diketahui berapa lama akan berlangsung

F23. Diagnosis Kisi-kisi


0 Gangguan polimorfik 1. Beberapa jenis halunisasi/waham; jenis dan intensitasnya berubah-
psikotik akut tanpa gejala ubah
skizofrenia 2. Keadaan emosional yang beragam
3. Tidak memenuhi kriteria skizofrenia/manik depresi
1 Polimorfik psikotik akut Psikotik polimorfik akut + gejala yang memenuhi skizofrenia. Jika lebih dari
dengan gejala skizofrenia 1 bulan maka diagnosis menjadi skizofrenia
2 Psikotik akut lir skizofrenia Onset < 2 minggu, gejala skizofrenia untuk sebagian besar waktu, tidak
memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut
3 Psikotik akut lainnya dengan Dominan waham maupun halusinasi, tidak memenuhi kriteria skizofrenia
predominan waham maupun psikotik polimorfik akut
Bila waham menetap > 3 bulan Gangguan Waham Menetap (F22)
Assessmen Psikometri
PANSS (Positive and Negative Symptome Scale)
• Skala untuk mengukur tingkat keparahan gejala pasien skizofrenia
• Biasa digunakan untuk pasien rawat inap
• Terdiri dari 7 poin skala positif, 7 poin skala negative, dan 16 poin skala psikopatologi umum

Skala Positif Skala Negatif


• Waham • Afek tumpul
• Kekacauan proses pikir • Keruntuhan emosional
• Perilaku halusinasi • Kemiskinan raport
• Gaduh gelisah • Apatis
• Waham kebesaran • Sulit memikir abstrak
• Kecurigaan • Kurang spontanitas
• Permusuhan • Pemikiran stereotipik
Assessmen Psikometri Penilaian tiap poin :
1 = tidak ada manifestasi
PANSS (Positive and Negative Symptome Scale)
2-3 = minimal - ringan
4-5 = sedang - agak berat
6-7 = berat – sangat berat
Skala Psikopatologi Umum
• Kekhawatiran somatic • Isi pikiran tidak biasa
• Anxietas • Disorientasi
• Rasa bersalah • Perhatian buruk
• Ketegangan • Kurang daya nilai
• Posturing • Gangguan dorongan kehendak
• Depresi • Pengandalian impuls buruk
• Kelambatan motoric • Preokupasi
• Tidak kooperatif • Penghindaran sosial
Nama generic Sediaan Dosis anjuran

Chlorpromazine 25, 100 mg 150 – 600 mg/hari Blokade Dopamine pada


reseptor pasca-sinaps sistem
Haloperidol 2, 5 mg 5 – 15 mg/hari
limbic dan ekstrapiramidal
APG 1 Perphenazine 2, 4, 8 mg 12 – 24 mg/hari (Dopamine D2 receptor
antagonist)
Trifluoperazine 1.5 mg 10-15 mg/hari

Nama generic Sediaan Dosis anjuran


Risperidone 1, 2, 3 mg 2 – 6 mg/hari
Blokade Dopamine dan
APG 2 Clozapine 25, 100 mg 25 - 100 mg/hari Serotonin 5 HT2 Receptor
(Serotonine-Dopamine
Quetapine 25, 100, 200 mg 50 - 400 mg/hari
antagonist)
Olanzapine 5, 10 mg 10-20 mg/hari
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Risperidone 2 mg tab No. XXVIII
S 2 dd tab I______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Extrapiramidal Syndrome (EPS)
1. Akatisia  perasaan subjektif pasien merasa tidak bisa diam, gelisah (restlessness)
2. Distonia akut  adanya kontraksi involunter dan kakunya otot kepala, leher, badan, dan
ekstremitas (manifestasi: torticollis, krisis okulogirik)
3. Diskinesia tardif  ireversibel, adanya gerakan repetitive, cepat, involunter dari otot-
otot lidah, bibir, wajah, badan, pernapasan, dan ekstremitas. Misal gerakan menegcap-
ngecap mulut, menggerak-gerakkan leher
4. Sindroma neuroleptik maligna  Kekakuan otot + demam dan gangguan tanda vital
pasien
5. Pseudoparkinsonisme  adanya tremor pill rolling perlahan, rigiditas, bradykinesia, gait
terganggu
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Triheksifenidil 2 mg tab No. LXII
S 3.dd.tab I______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun

• Bila sindrom Parkinson sudah terkendali  tappering off


• Antiparkinson tidak dianjurkan digunakan lebih dari 3 bulan  risiko timbul atropine toxic syndrome
• Tidak dianjurkan pemberian antiparkinson profilaksis
F30- EPISODE MANIK
Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, peningkatan dalam jumlah dan kecepatan
aktivitas fisik mental, dalam berbagai derajat keparahan.

F30. Diagnosis Kisi-Kisi


0 Hipomania Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania.
Terjadi beberapa hari (4 hari)

1 Mania tanpa gejala Paling sedikit selamat satu minggu dengan :


psikotik peningkatan aktifitas, logorrhea, grandiositas,
berkurangnya kebutuhan tidur, perhatian mudah
teralih, aktivitas yang mengandung resiko tinggi.
2 Mania dengan gejala Lebih berat dari F30.1 dengan grandiositas dapat
psikotik berubah menjadi waham kebesaran, iritabilitas
dan curiga dapat menjadi waham kejar.
F31- EPISODE BIPOLAR
Episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode) pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek dan
penurunan afek dan yang khas adalah penyembuhan sempurna diantara kedua episode
Episode manik lebih pendek (2 minggu-4 bulan) dan depresi berlangsung lebih lama (rata-rata 6 bulan).

F31. Diagnosis Kisi-Kisi


0 Gangguan afektif bipolar kini Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
hipomanik F30.0
1 Gangguan afektif bipolar kini manik Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
tanpa gejala psikotik F30.1
2 Gangguan afektif bipolar kini manik Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
dengan gejala psikotik F30.2
3 Gangguan afektif bipolar episode kini Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
depresif ringan-sedang F32.0 atau F32.1
F31. Diagnosis Kisi-Kisi
4 Gangguan afektif bipolar episode Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
kini depresif berat tanpa gejala F32.2
psikotik.
5 Gangguan afektif bipolar episode Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini memenuhi kriteria
kini depresif berat dengan gejala F32.3
psikotik
6 Gangguan afektif bipolar episode Memenuhi kriteria bipolar dan saat ini menunjukan gejala-
kini campuran gejala manik, hipomanik, dan depresif bergantian dengan
cepat (sama-sama menonjol) dan sekurang-kurangnya
selama 2 minggu.
7 Gangguan afektif bipolar episode Tidak ada gangguan afektif yang nyata selama beberapa
kini dalam remisi bulan terakhir.
BIPOLAR TYPE I DISORDER (DSM IV)
Bipolar type II disorder (DSM IV)
BIPOLAR TYPE I MIXED STATE (DSM IV)
Assessmen Mania
YMRS (Young Mania Rating Scale)
• Skoring assessmen mania pada anak usia 5-18 tahun, assessmen gejala pada 48 jam terakhir
Assessmen Mania
YMRS (Young Mania Rating Scale)

Interpretasi
≤12 = remission
13-19=minimal
20-25=mild
26-37=moderate
38-60=severe
Nama Obat Dosis rekomendasi
Lithium 900-2400 mg/hari dalam 2-4
dosis
Valproat 700-1000 mg/hari terbagi 2
dosis
Lamotigrine 12,5-25 mg/hari naik setiap 2
minggu sampai 200 mg
Contoh Penulisan Resep
Bipolar episode kini Manik Bipolar episode kini Depresi

dr. Mediko dr. Mediko


SIP No. XXX SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789 Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020 Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Lithium Carbonate 300 mg tab No. LXIV R/ Lithium Carbonate 300 mg tab No. LXIV
S 3 dd tab I______________________ S 3 dd tab I______________________
R/ Risperidone 2 mg tab No. XXVIII R/ Fluoxetine 20 mg tab No. XIV
S 2 dd tab I______________________ S 1 dd tab I______________________

Pro : Ny. X Pro : Ny. X


Usia : X tahun Usia : X tahun
F32 Episode Depresi Sudah berlangsung >2 Minggu
Gejala mayor Gejala Lainnya:
1. Konsentrasi menurun
Afek depresif
2. Harga diri & kepercayaan diri berkurang
Hilang minat & kegembiraan 3. Rasa bersalah & tidak berguna yang tidak beralasan
4. Merasa masa depan suram & pesimistis
Mudah lelah & menurunnya 5. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
aktivitas. 6. Tidur terganggu
7. Perubahan nafsu makan (naik atau turun).
F32. Diagnosis Kisi-Kisi
0 Episode depresi ringan 2 dari gejala utama dan 2 gejala lainya.
1 Episode depresi sedang 2 dari gejala utama dan minimal 3 gejala lainya.
2 Episode depresi berat 3 gejala utama + 4 gejala lain. Jika gejala amat berat & awitannya cepat,
tanpa gejala psikotik diagnosis boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu.

3 Episode depresi berat episode depresif berat dengan waham, halusinasi, atau stupor depresif.
dengan gejala psikotik
Assessmen Depresi
HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale) Skoring assessmen depresi
Assessmen Depresi
HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale) Skoring assessmen depresi
Assessmen Depresi
HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale) Skoring assessmen depresi
Assessmen Depresi
HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale) Skoring assessmen depresi

Skor total
< 8 = normal
8 – 13 = depresi ringan
14 – 18 = depresi sedang
>18= depresi berat
Assessmen Depresi
Geriatric Depression Scale

• Skoring assessmen depresi pada geriatric


• Memilih pernyataan berikut sesuai yang dirasakan pasien selama 2 minggu terakhir
Assessmen Depresi
Geriatric Depression Scale
• Skoring assessmen depresi pada geriatric
• Memilih pernyataan berikut sesuai yang dirasakan pasien selama 2 minggu terakhir

Jawaban bercetak tebal > 5 = kemungkinan depresi


ANTI-DEPRESAN
SSRI

Trisiklik

Golongan lainya
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789 Pergantian golongan SSRI ke MAOI
Kota X, 17 Agustus 2020 atau sebaliknya membutuhkan waktu
R/ Sertraline 50 mg tab No. XIV 2-4 minggu istirahat  washout
S 1 dd tab I______________________ period (mencegah timbulnya
Serotonin Malignant Syndrome)

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
ANTI-DEPRESAN
• Efek samping obat antidepressan :
o Sedasi
o Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, takikardi)
o Efek anti adrenergic alfa (perubahan EKG, hipotensi)
o Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi)
• Overdosis/Intoksikasi Trisiklik
Atropine Toxic Syndrome Eksitasi SSP, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, konfusi
Tindakan :
• Gastrc lavage
• Diazepam 10 mg IM
• Prostigmine 0,5-1,0 mg IM untuk mengatasi efek anti kolinergik
• Monitoring EKG
F40-Fobia
Dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya saat
kejadian tidak membahayakan. Akibatnya  objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan
rasa terancam

Agorafobia Fobia Sosial Fobia Khas


• Kecemasan timbul ketika berada Rasa takut berlebihan akan Rasa takut kuat persisten akan suatu
di tempat atau situasi di mana dipermalukan atau melakukan hal situasi khusus
sulit menyelamatkan diri (atau yang memalukan pada berbagai Misal:
memalukan) atau tidak tersedia situasi sosial, seperti berbicara di Acrofobia: takut ketinggian
pertolongan saat terjadi serangan depan umum, berkemih di toilet Allurofobia: takut kucing
panik umum, atau makan di tempat umum Hidrofobia: takut air
• Situasi tersebut mencakup berada Claustrofobia: takut tempat tertutup
di luar rumah seorang diri, di Cynofobia: takut anjing
keramaian, atau bepergian Mysofobia: takut kotoran
dengan bus, kereta, atau mobil Pirofobia: takut api
Xenofobia: takut orang asing
Terapi Psikososial

• Perilaku kognitif
• Psikoedukasi
• Terapi relaksasi
41.0 Gangguan Panik
• Gangguan panik ditegakkan apabila tidak ada
gangguan fobia.
• Adanya serangan anxietas berat (gangguan otonom
berat) selama satu bulan.
• Dengan syarat : keadaan secara obyektif tidak ada
bahaya, tidak terbatas pada situasi yang tidak
diketahui.
• Ada periode antara serangan yang bebas gejala

• Sediaan Imipramine tablet 25 mg; dosis anjuran


75 mg/hari
• Sediaan Alprazolam tablet 0,25 mg, 0.5 mg, 1
mg; dosis anjuran 3 x 0.5-1 mg/hari
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Adanya gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari yang tidak hanya muncul saat
situasi tertentu saja (free floating), untuk diagnosis minimal sudah berlangsung selama 6
bulan.
• Gejala:
1. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
2. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai, dan
3. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, sakit kepala, berkeringat, jantung berdebar,
sesak napas, serta keluhan somatik berulang yang menonjol)
• Pada anak sering terlihat kebutuhan untuk ditenangkan (reassurance) + keluhan somatik
berulang yang menonjol
• Adanya gejala lain yang sifatnya sementara (khususnya depresi) tidak membatalkan diagnosis
utama gangguan cemas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap
episode depresi, anxietas fobik, gangguan panik, atau OCD2
Golongan SSRI

Golongan
benzodiazepine
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Escitalopram 10 mg tab No. XIV
S 1 dd tab I______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun
F42 Gangguan Obsesif Kompulsif/Obsessive
Compulsive Disease (OCD)
• Selama paling sedikit 2 minggu
• Hampir setiap hari dialami pasien
• Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan, atau impuls dari diri individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls dari diri individu sendiri tersebut merupakan pengulangan
yang tidak menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang memberi
kepuasan/kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas)
• Sedikitnya ada 1 pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil dilawan/dielakkan,
mesikipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan/dielakkan oleh penderita
• MENIMBULKAN HEDAYA
Subtipe OCD
• Checking: memeriksa kunci, gembok, keran air
• Hoarding: senang mengumpulkan barang tidak berharga
• Symmetrical order: semuanya harus simetris, urut gradasi warna
• Contamination: sering mencuci tangan berulang-ulang
• Intrussive thougt: hanya di pikiran saja, tidak muncul kompulsifnya

PMK jiwa
First line OCD
F43. Reaksi Penyesuaian Terhadap Stress Berat
dan Gangguan Penyesuaian
F43. Diagnosis Kisi-Kisi
0 Reaksi stress Ada stressor luar biasa (psikis dan mental) dan muncul gejala menit sampai segera
akut dan hilang secara cepat (<3 hari) namun beberapa dapat bertahan hingga 4 minggu
dengan gejala terpaku (daze), sedih, cemas, marah, kecewa, overaktif, penarikan diri
dan disorientasi
1 PTSD Diagnosis muncul 6 bulan setelah trauma dan gejala berupa re-
experiencing/flashback, avoidance, dan hyperarousal yang sudah berlangsung selama
1 bulan.
2 Gangguan Suatu reaksi maladaptif terhadap suatu stresor, dengan adanya hubungan antara
penyesuaian • bentuk, isi, dan beratnya gejala.
• riwayat sebelumnya dan corak kepribadian.
• kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.
Yang muncul dalam 1 bulan setelah trauma dan tidak bertahan melebihi 6 bulan.
7 Tingkat Stressor (PPDGJ 2)
Dewasa Anak anak
0 Tidak ditentukan - -
1 Tidak ada Tidak ada stressor berarti Tidak ada stressor berarti
2 Sedikit Pinjaman uang, melanggar lalu lintas Berlibur dengan keluarga, ulangan rutin di
sekolah
3 Ringan Pindah rumah, pindah jam kerja, Ujian kenaikan kelas, tahun ajaran baru
bertengkar dengan teman
4 Sedang Ganti pekerjaan, kematian teman Pindah rumah, pindah sekolah, kelahiran
dekat, kehamilan, abortus adik
5 Berat Cedera berat, bangkrut, pernikahan Perceraian orangtua, dirawat di RS, kematian
paksa teman dekat
6 Sangat Berat Kematian pasangan hidup, kematian Kematian orang tua/saudara, perkosaan,
anak cedera berat
7 Malapetaka Bencana alam, kematian beberapa anggota keluarga
(Katastrofik)
Tatalaksana PTSD

dr. Mediko
SIP No. XXX
Jalan X No. 123 Kota X
Telepon (021) 23456789
Kota X, 17 Agustus 2020
R/ Clobazam 5 mg tab No. XXVIII
S 2 dd tab I______________________

Pro : Ny. X
Usia : X tahun

Efek sedasi Lorazepam > Clobazam


F44. Gangguan disasosiatif (konversi)
Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu,
identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh. Dan ada bukti penyebab psikologis yang bersifat stresful.

Diagnosis Gejala
Amnesia Hilangnya daya ingat selektif
Fugue Melakukan perjalanan ke tempat yang melampui hal umum dilakukan sehari-hari,
disertai dengan gejalan amnesia disosiatif
Stupor Sangat berkurangnya atau hilangnya gerakan volunteer dan respon normal terhadap
rangsangan (cahaya, suara, raba)
Trans Hilangnya sementara penghayatan akan identitas diri dan kesadaran thd lingkunfan,
seakan –akan dikuasai kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan lain
F44. Gangguan disasosiatif (konversi)

Diagnosis Gejala
Motorik Tidak mampu menggerakan seluruh atau sebagian anggota gerak
Konvulsi Mirip kejang epileptic (tidak ada lidah tergigit, luka karena jatuh, kehilangan
kesadaran)
Anastesi dan Anastesi pada batas kulit dengan batas tegas, terdapat perbedaan
kehilangan sensorik modalitas penginderaan sehingga tidak disebabkan kerusakan neurologis
Penurunan tajam penglihatan, kabur, tunnel vision
F45. Gangguan Somatoform

• Keluhan gejala-gejala fisik yang


berulang ulang, disertai dengan
permintaan pemeriksaan medik tidak
ditemukan kelainan
• Menyangkal adanya konflik
• Tidak mau mendengarkan penjelasan
dokter
F45. Diagnosis Kisi-Kisi
0 Gangguan banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat
somatisasi dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya
2 tahun. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter.
Terdapat disabilitas dalam fungsinya.
2 Hipokondriasis Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang
serius dan Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari
beberapa dokter.
- Gangguan Suatu faktor psikologis yang memperberat sebuah kondisi medis.
Psikosomatis
- Body dismorfik Preoccupation with an imagined defect in appearance. If a slight physical
disorder anomaly is present, the person's concern is markedly excessive. The
preoccupation causes clinically significant distress or impairment in social,
occupational, or other important areas of functioning.
F60
Gangguan
Kepribadian
Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual

Kelainan Sexual Penjelasan


Troilisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila melihat pasangan
seksualnya beraktivitas seksual dengan orang lain
Necrofilia Obsesi untuk melakukan aktivitas/hubungan seksual dengan jenazah
Transvestisme Kenikmatan seksual yang berasal dari berdandan atau menyamar dalam pakaian
lawan jenis dengan keinginan kuat untuk tampil sebagai anggota lawan jenis
Pedofilia Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra pubertas atau awal masa
pubertas, baik laki-laki maupun perempuan
Erotomania Delusi dimana penderita percaya bahwa orang lain (yang status social lebih tinggi)
jatuh cinta pada penderita
Nymphomania Dorongan untuk selalu mendapat kepuasan seksual (wanita); Pria  Setiriasis
Kelainan Sexual Penjelasan
Frotteurisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan menggesekan alat kelamin

Voyeurisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan mengintip

Exhibisionisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan memperlihatkan alat kelamin


kepada lawan jenis
Fetishisme Mendapatkan kepuasan seksual dari benda-benda tidak hidup

Sadisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan menjadi PELAKU kekerasan saat


aktivitas seksual.
Masokisme Mendapatkan kepuasan seksual dengan menjadi KORBAN kekerasan
saat aktivitas seksual.
Alur Tatalaksana
Contoh obat-obatan
Gangguan Tidur
• Parasomnia  peristiwa abnormal saat tidur
o Somnabulisme : jalan saat tidur
o Mimpi
 Teror (saat NREM) : saat bangun tidak ingat mimpi
 Nightmare (saat REM) saat bangun ingat mimpi
• Disomnia  gangguan jumlah, kualitas, waktu tidur
o Insomnia : sulit masuk/mempertahankan tidur,
minimal 3x seminggu selama > 1 bulan
o Hipersomnia : rasa kantuk di siang hari yang
berlebihan, terjadi setiap hari > 1 bulan
3 Jenis Insomnia :
• Early : sulit memulai (pada gangguan cemas)
• Middle : sulit mempertahankan
• Late : setelah terbangun, sulit tidur (pada depresi
dr. Mediko
Long acting (middle insomnia) Short to medium (early insomnia)
• triazolam (Halcion), SIP No. XXX
• flurazepam (Dalmane), Jalan X No. 123 Kota X
• lorazepam (Ativan),
• clonazepam (Klonopin), and Telepon (021) 23456789
• alprazolam (Xanax),
• quazepam (Doral) • temazepam (Restoril), Kota X, 17 Agustus 2020
• oxazepam (Serax), R/ Lorazepam 1 mg tab No. XIV
• prazepam (Centrax), S 1 dd tab I__________________
• estazolam (ProSom), and
• flunitrazepam (Rohypnol) Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Gangguan Makan
Gangguan Makan
Anorexia Nervosa Bulimia Nervosa
• Penolakan untuk mempertahankan berat • Episode makan berlebihan yang berulang
badan pada atau di atas berat badan minimal o Makan dalam periode waktu tertentu,
normal untuk usia dan tinggi badan jumlah makanan lebih banyak dari yang
• Ketakutan yang intens akan bertambahnya kebanyakan orang makan selama periode
berat badan atau menjadi gemuk, meski dalam waktu dan dalam keadaan yang sama
keadaan underweight o Tidak bisa mengontrol makan
• Ada gangguan hormon • Perilaku kompensasi tidak wajar yang berulang
• Restricting type: selama episode anoreksia untuk mencegah kenaikan berat badan
nervosa saat ini, orang tersebut tidak secara (muntah yang disebabkan sendiri;
teratur melakukan binge-eating atau purging- penyalahgunaan obat pencahar, diuretik,
type (muntah yang diinduksi sendiri atau enema, puasa, olahraga berlebihan
penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, atau • Minimal dilakukan seminggu dua kali selama
enema 3 bulan
• Binge-eating/Purging type : melakukan hal
tersebut

Anda mungkin juga menyukai