Anda di halaman 1dari 73

Kelon Persiapan Internsip

Review ACLS
Mediko made the med-easy!
Contents
• Pengenalan Irama EKG
• Bantuan Hidup Jantung Dasar
• Tatalaksana Jalan Napas
• Henti Jantung Dewasa
• Perawatan Pasca Henti jantung
• Tatalaksana Takikardia
• Tatalaksana Bradikardia
• Tatalaksana Sindroma Koroner Akut
• Tatalaksana Kegawatan Sirkulasi (Hipotensi, Syok, Edema Paru Akut)
• Bantuan Hidup Jantung Lanjut Pediatrik
• Bantuan Hidup Jantung Dasar pada Kondisi Khusus (Wanita Hamil, Terkonfirmasi COVID-19)
Pengenalan Irama EKG

Gel P Depolarisasi atrium kanan dan kiri

Segmen PR Garis isoelektrik yang menghubungkan gel


P dan kompleks QRS
Kompleks QRS Depolarisasi ventrikel kanan dan kiri

Segmen ST Garis isoelektrik yang menghubungkan


kompleks QRS dan gel T
Gel T Repolarisasi ventrikel kanan dan kiri

Gel U Repolarisasi atria, sering tak dapat dikenali,


berukuran kecil, biasanya terbenam dalam
gel QRS
Pengenalan Irama Henti Jantung pada EKG
Fibrilasi ventrikel (VF)

Takikardia ventrikel (VT)


tanpa denyut

Pulseless electrical
activity (PEA)

Asistol
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG
Sinus takikardia

Fibrilasi atrium

Flutter atrium

Supraventricular
tachycardia (SVT)
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG

VT monomorfik

VT polimorfik

Torsades de pointes
Pengenalan Irama NON Henti Jantung pada EKG
Sinus bradikardia

Blok AV
Bantuan Hidup
Jantung Dasar
Bantuan Hidup
Jantung Dasar
TATALAKSANA
JALAN NAPAS
Sumbatan Jalan
Napas oleh
Benda Asing
Sumbatan Jalan Napas oleh Benda Asing
Pedoman Pemberian
Terapi Oksigen

A. Kanul nasal
B. Sungkup venturi
C. Sungkup muka aerosol
D. Sungkup muka dengan reservoir O2
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
Tanda jalan napas TIDAK PATEN:
• Napas berbunyi
• Ada tarikan otot leher
• Ada cekungan di suprasternal notch, daerah iga, dan bawah diafragma

PEMBUKAAN
Bila curiga
JALAN NAPAS cedera cervical:
SECARA JAW THRUST
MANUAL
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
Pada pasien yang tidak sadar tanpa refleks batuk atau muntah, dapat
dipasang alat bantu jalan napas sederhana.

OPA NPA
• HANYA digunakan pada pasien • DAPAT digunakan pada pasien
PEMBUKAAN TIDAK SADAR bila head tilt chin lift SADAR atau SETENGAH SADAR.
JALAN NAPAS tidak berhasil.
DENGAN • TIDAK BOLEH digunakan pada
pasien SADAR atau SETENGAH
ALAT BANTU SADAR 🡪 batuk dan muntah.
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
BAG-MASK VENTILATION
Indikasi:
• Henti napas
• Napas spontan tidak adekuat
• Menurunkan kerja napas dengan membantu
memberikan tekanan positif pada saat inspirasi
PEMBERIAN pasien
VENTILASI • Hipoksia akibat ventilasi spontan yang tidak adekuat
MANUAL

C-E
CLAMP
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
INTUBASI ENDOTRAKEA
Indikasi:
• Henti jantung, bila ventilasi dengan bag-mask tidak memungkinkan atau tidak
PEMBERIAN efektif
VENTILASI • Pasien gagal napas, hipoksia dengan pemberian oksigen yang tidak adekuat
dengan alat-alat ventilasi yang tidak invasive
DENGAN • Pasien yang tidak bisa mempertahankan jalan napas (koma)
ALAT BANTU
JALAN NAPAS
TINGKAT
LANJUT
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
LARYNGEAL MASK AIRWAY (LMA)

Indikasi:
• Ketidak mampuan penolong memberikan ventilasi dengan alat bag-mask
PEMBERIAN
• Henti napas dan henti jantung
VENTILASI
DENGAN
ALAT BANTU
JALAN NAPAS
TINGKAT
LANJUT
Pembukaan dan Pemeliharaan Jalan Napas Atas
PEMERIKSAAN POSISI ET DAN ALAT BANTU NAPAS SUPRAGLOTIK

Pemeriksaan posisi pipa ET:


• PF : melihat dada mengembang, auskultasi di 5 tempat yaitu epigastric, lapang
PEMBERIAN
paru atas ka-ki, lapang paru bawah ka-ki
VENTILASI • Alat – alat seperti end tidal CO2 detector dan esophageal detector
DENGAN
ALAT BANTU PEMBERIAN VENTILASI
JALAN NAPAS
Volume: Kecepatan:
TINGKAT • Hanya sampai dada tampak terangkat • 10 x/menit (setiap 6 dtk) pada
LANJUT • Pada pasien obesitas diberikan volume resusitasi jantung paru
lebih besar • 12 x/meniit (setiap 5 dtk) pada
• Setiap pemberian volume lamanya 1 waktu henti napas tanpa disertai
detik henti jantung
HENTI JANTUNG
DEWASA
Algoritme Henti
Jantung Dewasa
PERAWATAN PASCA
HENTI JANTUNG
Pasien henti jantung yang kembali memiliki sirkulasi
Tatalaksana Pasca spontan tetap memiliki risiko kematian yang tinggi
Henti Jantung terutama dalam 24 jam pertama.

• Bila belum terpasang, pasang ET atas indikasi


• Cari tanda sumbatan
• Suction bila perlu
• Pemasangan kapnografi dapat dilakukan untuk
mengonfirmasi dan memantau penempatan pipa ET

• Berikan volume tidal 6-8 ml/kgBB


• Lakukan px Ro Thorax untuk memastikan posisi
pipa ET serta identifikasi penyebab atau komplikasi
henti jantung, eg. Edema paru, pneumothorax,
pneumonia
Tatalaksana Pasca Henti Jantung
TAKIKARDIA
Takikardia
Denyut jantung > 100 x/menit, sedangkan takikardia (ekstrim) yg menyebabkan timbulnya keluhan
klinis umumnya > 150 x/menit.

Takiaritmia dg QRS Sempit Takiaritmia dg QRS Lebar

Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik


STABIL TIDAK STABIL STABIL TIDAK STABIL

• Teratur : Manuver Vagal,


Adenosin, CCB, BB KARDIOVERSI • Teratur : Adenosin, KARDIOVERSI
• Tidak teratur : rate TERSINKRONISASI antiaritmia TERSINKRONISASI
control
Tatalaksana
Takikardia
Yang cukup efektif dan sering dilakukan
Manuver Vagal 🡪 PIJAT SINUS KAROTIS.

Cara melakukan pijat sinus karotis :


• Pastikan TIDAK ADA KONTRAINDIKASI untuk pijat sinus
karotis :
✔ Riwayat infark myokard
✔ Riwayat TIA atau stroke dalam 3 bulan terakhir
✔ Riwayat VF atau VT
✔ Adanya bruit pada arteri karotis
• Pasang monitor EKG. Posisi terlentang dg kepala ekstensi dan
sedikit berpaling ke arah kontralateral sisi yang akan dipijat
• Cari titik di salah satu arteri karotis kiri atau kanan di leher setinggi
mungkin
• Pijat arteri karotis dengan Gerakan sirkular selama 5 – 10 detik
sambal terus memperhatikan monitor
• Bila tindakan tidak berhasil bisa dicoba diulang di sisi sebelahnya
Langkah – Langkah Kardioversi Tersinkronisasi
1. Bila memungkinkan beriikan sedasi (misalnya midazolam) pada pasien karena menyebabkan nyeri dan rasa
tidak nyaman bagi pasien
2. Nyalakan alat kardioversi. Gunakan dosis energi sesuai dengan kelainan iram. Nyalakan mode sinkronisasi.
• Untuk irama takikardia kompleks sempit dan teratur (misalnya SVT/Atrial Flutter) mulai dengan dosis 50-100 J.
• Untuk irama takikardi kompleks sempit dan tidak teratur (misalnya atrial fibrilasi) mulai dengan dosis 120 – 200
J untuk bifasik dan 200 J untuk alat monofasik.
• Untuk irama takikardi kompleks lebar dan teratur (VT) mulai dengan dosis 100 J.
3. Siapkan gel pada paddle.
4. Pastikan paddle pada dada pasien pada dada pasien di bagian anterior kanan (bagian sternum) dan linea Axilla
kiri (bagan apex jantung). Lakukan charging dengan menekan tombol CHARGE pada paddle yang diposisikan di
apex..
5. Ketika alat kardioversi sudah dicharge hingga penuh, beri aba-aba kepada tim supaya tidak menyentuh pasien.
6. Setelah memastikan seluruh tim tidak menyentuh pasien, tekan kedua tombol di paddle Melepas energi shock.
berikan tekanan 12,5 kg ketika akan melakukan kardioversi
7. Melakukan kardiovaskuler, evaluasi monitor EKG. setiap selesai kardioversi, apabila monitor EKG menunjukkan
adanya organized rhythm Harus memastikan ada tidaknya nadi terlebih dahulu terutama untuk Kompleks QRS
lebar (VT). Aritmia (dengan nadi) belum teratasi, naikkan dosis kardioversi.
BRADIKARDIA
Bradikardia
Denyut jantung < 60 x/menit, sedangkan bradikardia yg menyebabkan timbulnya keluhan klinis
umumnya < 50 x/menit.

Low Degree AV Block High Degree AV Block


AV Block derajat 1 dan derajat 2 tipe 1 AV Block derajat 2 tipe 2 dan derajat 3

Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik


STABIL TIDAK STABIL STABIL TIDAK STABIL

Monitor dan SULFAS Monitor dan PACU JANTUNG


observasi ATROPIN observasi TRANSKUTAN
Tatalaksana
Bradikardia
Tatalaksana
Bradikardia
Langkah – Langkah Pemasangan Paku Jantung Transkutan
1. Nyalakan di defibrilator, ganti mode pada mode pacu jantung (pacing). lepaskan
sambungan paddles defibrilator dan ganti dengan pad elektroda pacu jantung. Anjuran
pemasangan pad adalah pada posisi anterior-posterior dengan elektrode positif
diletakkan di posterior di punggung antara skapula dan tulang vertebra dan elektroda
negatif diletakkan di anterior diantara processus xyphoideus Dan areola mammae kiri (
posisi V2-V3). alternatif posisi pad yang lain adalah posisi apeks-Sternum ( seperti saat
defibrilasi), dengan elektroda negatif diletakkan pada apeks jantung dan elektroda
negatif pada dada kanan bagian atas.
2. Pilih mode pacu demand/ixxed (asynchronous)
3. Pilih kecepatan laju pacu yang diinginkan biasanya 60-70x/menit
4. Atur ouput pacu. Bila hemodinamik tidak stabil pacu dapat dimulai dari output maksimal
kemudian diturunkan bertahap dan dipertahankan 5 -10 mA di atas batas ambang pacu.
5. Perhatikan cardiac capture, ditandai dengan timbulnya satu kompleks QRS setelah
setiap stimulus pacu. Selalu konfirmasi cardiac capture dengan peradaban perabaan
nadi
SINDROM KORONER
AKUT
Sindroma Koroner Akut
Termasuk SKA
Untable Angina EKG TANPA elevasi Biasanya bermanifestasi sebagai nyeri dada
Pectoris (UAP) segmen ST angina dengan ciri – ciri :
NSTEMI • Angina pada saat istirahat (>20 menit, dalam
STEMI EKG DENGAN 1 mg terakhir)
elevasi segmen ST • Angina awitan baru (new onset): terjadi
pertama kali dalam 2 bulan terakhir, timbul
akibat aktivitas fisik ringan
• Angina progresif: dalam 2 bln terakhir makin
meningkat frekuensinya, ambang pencetusnya
makin ringan, durasi makin lama
Sindroma Koroner Akut
Gejala :
• Lokasi nyari : daerah retrosternal, sulit
melokalisasi nyeri
• Deskripsi nyeri : rasa berat seperti dihimpit,
ditekan, diremas, panas, atau dada terasa penuh.
Waspadai nyeri epigastric, sinkop, sesak napas
• Penjalaran nyeri : ke lengan kiri, bahu, punggung,
epigastrium, leher, rahang bawah
• Lama nyeri : > 20 menit
• Gejala sistemik : mual, muntah, keringat dingin

Tanyakan factor risiko!

Pemeriksaan fisik SKA umumnya normal.


EKG pada SKA
Laboratorium pada SKA
• Menilai adanya tanda nekrosis
miokard
• CK-MB, Troponin T dan I, myoglobin
• Troponin lebih sensitive dari CK-MB
• Pedoman Th 2015, penggunaan
biomarker hs-cTnI dan hs-cTnT
dianjurkan bila tersedia
Tatalaksana SKA
Tatalaksana SKA
(contd)
Antiplatelet
Antikoagulan
Antikoagulan
REPERFUSI !
Tatalaksana STEMI • Medikamentosa : Agen fibrinolitik
• Mekanis : PCI

• Nilai waktu onset serangan


• Perhitungkan risiko IMA EST
Langkah 1 • Perhitungkan risiko fibrinolysis
• Waktu yg diperlukan dari transportasi
kepada ahli intervensi yg tersedia

• Pemilihan
Langkah 2 strategi terapi
reperfusi
Fibrinolitik
Fibrinolitik
Fibrinolitik
Pemantauan Keberhasilan
Tanda vital dan EKG dievaluasi setiap 5 – 10 Penilaian dilakukan 60 – 90 menit dimulai
menit untuk mendeteksi risiko fibrinolysis dari saat obat dimasukkan. Tanda
yaitu: keberhasilan :
1) Perdarahan 1) Resolusi komplit nyeri dada
2) Alergi 2) ST elevasi turun > 50%
3) Hipotensi 3) Aritmia reperfusi
4) Aritmia reperfusi (maligna, eg. VT)
Bila GAGAL 🡪 rescue PCI
Tatalaksana NSTEMI

STRATIFIKASI
RISIKO !
Tatalaksana NSTEMI
KEGAWATAN SIRKULASI
(HIPOTENSI, SYOK,
EDEMA PARU AKUT)
Tatalaksana
Hipotensi dan Syok
Hipotensi : TDS < 100 mmHg,
tidak selalu disertai syok.
Masalah utama pada hipotensi :
• Irama
• Volume
• Pompa

Syok : Gangguan perfusi


selular.
Masalah utama :
• Irama
• Volume
• Pompa
Tatalaksana Syok Kardiogenik
Jenis obat yang digunakan
Tindakan Pertama : Obat-obatan Lini Pertama :
Tatalaksana • Posisi duduk • Nitrat : NTG atau ISDN subling
Edema Paru Akut • Oksigenasi :
NRM 10 – 15 lpm
• Furosemide 0,5 – 1 mg/kgBB IV
• Pasang kateter urin
• Oksimetri, EKG, IV • Morfin sulfat 2 – 4 mg IV bolus
line pelan
Edema paru akut : timbunan • Beri VTP bila perlu
cairan di pembuluh darah dan
parenkim paru yang pada
Sebagian besar kasus
disebabkan oleh gagal jantung Tindakan Lini Kedua
akut.
Bila TD normal / tinggi
• NTG IV 10 – 200 mcg/menit titrasi 10 mcg/10 menit
Tanda dan gejala : Evaluasi keluhan, TD, dan nadi. STOP bila ada hipotensi.
• Orthopnea, dyspnea on effort
Bila TD turun
• Batuk riak berbuih kemerahan • Dobutamin 2 – 20 mcg/kg/menit IV (tanpa tanda syok)
• Dopamin 5 – 20 mcg/kg/menit IV atau Norepinephrine 0,1
– 0,5 mcg/kg/menit IV (dengan tanda syok)
HENTI JANTUNG
ANAK
Algoritma Henti
Jantung Pasien Anak
TAKI-BRADIARITMIA
ANAK
Algoritma Bradikardi
Pediatri dengan Nadi
Algoritma Takikardi
Pediatri dengan Nadi
RESUSITASI PADA
KONDISI KHUSUS
Tatalaksana Henti
Jantung pada Wanita
Hamil
Resusitasi Pasien
Curiga atau
Terkonfirmasi
COVID-19
Resusitasi Pasien
Curiga atau
Terkonfirmasi
COVID-19
Resusitasi Pasien ANAK Curiga atau Terkonfirmasi COVID-19
Resusitasi Pasien ANAK
Curiga atau Terkonfirmasi
COVID-19
73

Anda mungkin juga menyukai