Anda di halaman 1dari 32

OTORRHEA

Nama Gejala Klinis Pem. Fisik Penalatalaksanaan Gambar


Penyakit
Otitis -Nyeri tekan tragus -Liang telinga -Bersihkan liang
Eksterna -Otore yang bau yang sempit telinga
Difus -liang telinga -Beri tampon yang
hiperemis mengandung
-edema antibiotic
- kadang KGB -Antibiotik sistemik
regional membesar
-nyeri tekan
-sekret bau
Otitis -Rasa gatal di -Edema pada liang -Antibiotik
Eksterna liang telinga telinga (ciprofloxasin oral)
Maligna -nyeri Liang telinga -AB gol
-Otore tertutup oleh aminoglikosida 6-
jaringan granulasi 8minggu.
Paralisis atau -Debrideman
paresisi fasial radikal

Otitis Media -Otore -Membran timpani -Oklusi :


Akut -Otalgia retraksi 1. Obat tetes hidung
-Demam -Membran timpani 2. HCl efedrin 0,5%
-Batuk hiperemis untuk anak <12 thn.
-Pilek -Membran timpani HCl efedrin 1%
-Terasa penuh bulging anak >12thn.
ditelinga 3. Beri AB
-Pendengaran -Presupurasi :

1
berkurang 1.AB ampisiln 50-
-Anak 100mg/kgbb,
(diare,kejang) amoksisilin
40mg/kgbb,
eritromisin
40mg/kgbb
2. Obat tetes hidung
3. Analgetika
-Supurasi :
1. AB
2. Miringotomi
-Perforasi :
1.obat cuci H2O2
3% 3-5 hari
2. AB
OMSK -Gejala OMA -Perforasi TIPE AMAN :
membrane timpani -H2O2 3% 3-5 hari
-abses atau fistel -Obat tetes
retroaurikuler mengandung AB
-aroma dan kortikosteroid
kolesteatoma -AB oral (ampisilin
atau eritromisin) (omsk)
-Miringoplasti
-Timpanoplasti
-jika ada pencetus
yang lain 
Adenoidektomi dan
tonsilektomi
TIPE BAHAYA
(Perforasi)
- Mastoidektomi
dengan atau tanpa
timpanoplasti
-Jika ada abses

2
subperiosteal
retroaurikuler,dilak
ukan insisi terlebih
dahulu

(otorhea)
Otitis Media -Pendengaran -Membran timpani -Obat
Serosa berkurang retraksi Vasokonstriktor
-Rasa tersumbat -Tampak local (tetes hidung)
ditelinga gelembung udara -antihistamin
-Suara sendiri atau permukaan -Miringotomi
lebih nyaring cairan dalam -Miriongotomi
-terasa ada cairan kavum timpani dengan Grommet
yang bergerak jika
posisi kepala
berubah
-nyeri
-tinus dan vertigo
(ringan)
-

3
OTALGIA

Penyakit Anamnesis Pemeriksaan Penatalaksanaan Gambar


Fisik
Otitis  Rasa nyeri Nyeri pada Tergantung
eksterna yang hebat, penekanan keadaan furunkel.
sirkumskripta tidak sesuai perikondrium abses : aspirasi
dengan besar secara steril untuk
Terdapat
bisul. mengeluarkan
furunkel di 1/3
 Nyeri spontan nanah. Lokal :
luar liang
dapat terjadi antibiotika salap
telinga.
juga saat (polymixin B atau
gerakan bacitracin) atau
membuka antiseptic (asam
mulut (sendi asetat 2-5% dalam
temporomandib alcohol)
ula)
Bila dinding
 Gangguan
furunkel tebal:
pendengaran
insisi, kemudian
(bila furunkel
dipasang salir
besar dan
(drain) untuk
menyumbat
mengalirkan
liang telinga).
nanahnya.

Biasanya tidak
perlu diberikan
antibiotika
sistemik  obat
simtomatik seperti
analgesic dan obat
penenang
Otitis Nyeri telinga Kulit liang Membersihkan
eksterna difus tragus, liang telinga liang telinga.

4
telinga sangat hiperemis dan Tampon
semmpit, kadang edema yang antibiotika ke liang
kelenjar getah tidak jelas batas- telinga
bening membesar batasnya.
Kadang diperlukan
dan nyeri tekan.
antibiotika
Secret yang
sistemik.
berbau.
Herpes zoster Nyeri pada telinga Lesi kulit yang Sesuai tatalaksana
otikus vesikuler pada Herpes Zoster.
Pendengaran dapat
kulit di daerah
berkurang
muka skitar
liang telinga

Kadang paralisis
otot wajah

Keadaan berat :
tuli sensori
neural
Otitis Biasanya terjadi Peradangan Pengobatan harus
eksterna pada orang tua dan meluas ke cepat diberikan
maligna penderita diabtes jaringan sesuai dengan hasil
mellitus. subkutis, tulang kultur dan
rawan dan resistensi.
Rasa gatal di liang
sehingga timbul
telinga yang Sambil menunggu
kondritis,
dengan cepat hasil kultur
osteitis dan
diikuti oleh nyeri dilakukan
osteomielitis
pemberian fluo-
yang
Secret yang
roquinolone
menghancurkan
banyak
(ciprofloxasin)
tulang temporal.
dosis tinggi
Pembengkakan
peroral.
liang telinga

5
Dapat Pada keadaan yang
menimbulkan lebih berat 
paresis atau antibiotika
paralisis fasial parenteral
kombinasi dengan
antibiotika
golongan
aminoglikosida
yang diberikan
selama 6-8
minggu.

Debrideman secara
radikal.
Barotrauma / Kurang dengar, Konservatif :
aerotitis rasa nyeri dalam dekonestan local
telinga, autofoni,
Perasat Valsalva
perasaan ada air
(selama tidak ada
dalam telinga,
infeksi di jalan
kadang tinnitus
napas)
dan vertigo

Bila cairan atau


cairan yang
bercampur darah
menetap di telinga
tengah sampai
beberapa minggu
 miringotomi
dan bila perlu
pasang pipa
ventilasi
(Grommet).

6
Otitis media Gejala tergantung 1. Stadium 1. Stadium oklusi
akut stadium dan usia oklusi tuba  HCL
pasien. Nyeri  retraksi efedrin (tetes
dalam telinga, membrane hidung) 0,5%
suhu badan tinggi. timpani. dalam larutan
Riwayat batuk Kadang fisiologik 
pilek sebelumnya. membran anak < 12 thn.
timpani 1% dalam
(oklusi)
1. Stadium
tampak larutan
Oklusi tuba
normal fisiologik 
 PF
(tidak ada dewasa
2. Stadium
kelainan ) Antibiotika
hiperemis /
atau diberikan jika
pre-supurasi
berwarna penyebabnya
 PF
keruh pucat. kuman
3. Stadium
2. Stadium 2. Stadium
supurasi 
hiperemis  hiperemis (hiperemis)
tampak
Pembuluh -Antibiotika :
sangat sakit,
darah terapi awal
nadi dan suhu
melebar di Penisilin IM
meningkat,
membrane (antibiotika
serta rasa
timpani atau min 7 hari)
nyeri di
seluruh MT Anak 
telinga
tampak ampisilin 50-
bertambah
hiperemis 100
berat. (supurasi)
serta edem. mg/kgBB/hari
4. Stadium
3. Stadium dosis terbagi 4.
perforasi 
supurasi  ATAU
Anak menjadi
Edema yang amoksisilin 40
lebih tenang,
hebat pada mg/kgBB/hari
suhu badan
mukosa dosis terbagi 3
turun dan
telinga ATAU
dapat tertidur
tengah dan eritromisin 40

7
nyenyak. membrane mg/kgBB/hari.
5. Stadium timpani -Obat tetes
resolusi  menonjol hidung
PF (bulging) -Analgetika
kea rah liang 3. Stadium
telinga luar. supurasi 
4. Stadium Antibiotika
perforasi  dan
(perforasi)
rupture miringotomi
membrane (bila membran
timpani dan timpani masih
nanah utuh)
mengalir 4. Stadium
menuju ke perforasi 
telinga luar -Cuci telinga
5. Bila MT H2O2 3%
utuh  akan selama 3-5 (resolusi)
normal hari
kembali. -Antibiotika
Jika yang adekuat
perforasi 
perlahan
secret akan
berkurang
dan
akhirnya
kering.

8
RHINORRHEA

Penyakit Gejala Pem. Fisik Tata laksana Gambar


Polip KU :Hidunng R. Anterior : -Kortikosteroid
tersumbat, rhinore massa pucat dari topical/ sistemik
jernih- purulen, meatus medius, -Polipektomi dg
hipo-anosmik, mudah analgesi local
bersin, nyeri digerakkan, -Etmoidektomi
hidung, sakit massa bertangkai intranasal/
kepala perm. Licin, ekstranasal u/ polip
Sekunder : post bulat/ lonjong, etmoid, Operasi
nasal drip, suara putih keabu- Caldwell u/ sinus
sengau, bernafas abuan, agak maksila
melalui mulut bening. - terbaik : BSEF

Rinitis Alergi Khas : serangan R. Anterior : -Hindari kontak dg


bensin berulang mukosa edema, allergen
(terutama pagi basah, pusat, ada -Antihistamin
hari/ kontak secret encer yg (Antagonis
partikel lain), banyak. Bila antihistamin H-1)
rhinore encer& gejala persisten, dg dekongestan per
banyak, hidung mukosa inferior oral. Generasi 1:
tersumbat, hiperemis. Pada Difenhidramin,
hidung& mata anak, bayangan Klorfeniramin
gatal, lakrimasi, gelap di bwh (oral, )dll.
kadang hidung mata krn statis Azestamin
tersumbat vena sekunder (topikal). Generasi
(Allergic 2 : Astemisol,
shinner), suka Terfenadin
menggosok-gosok (kardiotoksik),
hidung dengan Loratadin, Setirisin
punggung tangan dll.
(Allergic salute), -Kortikosteroid (severe allergy rhinitis)

9
menggosok topical
hidung sering (Betametason,
sebabkan garis Budesonid, dll)
melintang di -Antikolinergik
dorsum nasi 1/3 topical (Ipratropium
bawah (Allergic bromida) utk rinore
crease), dinding -Baru : anti-
posterior faring Leukotrin, anti IgE,
granuler& edema DNA Rekombinan
(Cobblestone - Operatif
appearance), (Konkotomi parsial,
dinding lateral konkoplasti) bila
faring menebal, konka inferior
lidah seperti hipertrofi berat&
gambaran peta tidak berhasil kecil
(geographic dg kauterisasi
tongue) AgNO3 25%
- Imunoterapi :
pada gejala bera,
lama& pengobatan
lain tdk berhasil.
Pengobatan dg
intradermal/ sub
lingual
Rinitis Mirip rhinitis R. Anterior : -Hindari factor
vasomotor alergi, tp yang gambaran khas pencetus
dominan : hidung mukosa edema, -Simtomatis dg
tersumbat konka merah dekongestan oral,
bergantian, rinore gelap/ tua, bisa cuci hidung larutan
mukoid/ serosa, pucat. Permukaan garam fisiologis,
dapat memburuk konka licin/ kauterisasi konka
pagi hari benjol hipertrofi dg
Berd. gejala yang (hipertrofi), secret AgNO3 25%, dapat

10
menonjol, terbagi mukoid& sedikit diberikan jg
3 gol: kortikosteroid
1. Gol. Bersin topical 100-200
(sneezers), mikrogram. Bisa
respon juga kortiko topical
membaik dlm larutan akua
dg (Flutikason
antihistami proprionat)
n& 1x200mcg. Pada
glukokortik kasus rinore berat,
osteroid diberi
topical antikolinergik
2. Gol. rinore topical (Ipratropium
(runners), bromida)
gejala -Operasi bedah
membaik beku, elektrokauter/
dg konkotomi parsial
antikoliner konka inferior
gik topical -Bila tidak diatas
3. Gol. tdk berhasil,
tersumbat neurektomi N.
(blockers), Vidianus. Dapat
membaik juga dg tindakan
dg terapi blocking ganglion
glukokortik sfenopalatina
osteroid
topical&
vasokonstri
ktor lokal
Rinitis Panas, kering, Mukosa hidung Istirahat, analgetik,
simplex hidung gatal, merah, bengkak, antipiretik, obat
bersin berulang- seret serosa dekongestan,
ulang, hidung hingga antibiotic bila

11
tersumbat, ingus mukopurulen infeksi sekunder
encer, demam, (bakteri) bakteri
nyeri kepala
Rinitis Hidung tersumbat, Mukosa hidung Terapi simtomatis
hipertrofi mulut kering, nyeri konka inferior mengurangi
kepala, gangguan hipertrofi, sumbatan hidung
tidur, secret permukaan dg nitras argenti/
banyak& berbenjol-benjol trikloroasetat, atau
mukopurulen dg
elektrokauterisasi,
hingga konkotomi

Rhinitis atrofi Nafas berbau, Atrofi progresif -Pengobatan


ingus kental hijau, mukosa& tulang konservatif, AB
ada krusta/ kerak konka. Rongga spectrum luas
hijau, gangguan hidung sangat -Utk hilangkan bau
penghidu, sakit lapang, ada secret busuk akibat secret
kepala, hidung purulen dan purulen krusta,
tersumbat krusta hijau diberikan obat cuci
hidung garam
hipertonik (NaCl,
Na4Cl, NaHCO3,
Akua ad 300 cc
dalam resep)
-Bila diatas tdk
berhasil, Operasi

12
penutupan hidung/
penyempitan
hidung dg implant
-BSEF dg
pengangkatan sekat
tulang yg
osteomielitis
Sinusitis Hidung tersumbat, R. Anterior: -AB
dentogen nyeri tekan wajah, adanya pus di -Dekongestan oral/
ingus purulen, post meatus medius/ topical
nasal drip, kadang superior, mukosa -Bila perlu,
disertai demam, edema, hiperemis, analgetik,
lesu, sakit kepala, mukolitik, steroid
hiposmik, post oral/ topical, obat
nasal drip cuci hidung NaCl,
sebabkan batuk Antihistamin bila
hingga sesak alergi, Imunoterapi
bila alergi berat
-BSEF utk sinusitis
kronik yg tdk
membaik dg terapi
adekuat, disertai
kista, polip
ekstensif
Benda asing Hidung tersumbat, Edema dengan
rinore unilateral inflamasi mukosa
dengan cairan hidung unilateral,
kental dan berbau, ulserasi, benda
nyeri, demam, asing biasanya
epistaksis, bersin terututp oleh
mukopus
sehingga
disangka sinusitis

13
SUMBATAN HIDUNG

Nama Gejala klinis Pemeriksaan Penatalaksanaan Gambar


penyakit fisik
Polip hidung  Hidung  Deformita  Kortikostero
tersumbat s hidung id
 Rinore  Pada  Bedah :
 Hiposmia / rinoskopi polipektomi
anosmia anterior
 Bersin- terlihat
bersin massa
 Nyeri yang
hidung berwarna

 Sakit pucat yg

kepala berasal dr

didaerah meatus

frontal medius

 Bernafas dan

melalui mudah

mulut digerakka

 Suara n

sengau
 Halitosis
 Gangguan
tidur
 Batuk
kronik
 Mengi

14
Deviasi  Hidung  Deformita  Reseksi
septum tersumbat s hidung submukosa
 Nyeri  Konka  Septoplasti /
kepala hipertrofi reposisi
 Nyeri septum
sekitar
mata
 Penciuman
terganggu

Hematoma  Hidung  Pembengk  Drenase


septum tersumbat akan  Pungsi
 Nyeri unilateral /  Insisi
hidung bilateral  Pasang
septum tampon
 Pembengk untuk
akan dapat menekan
meluas perikondriu
samapi ke m
dinding  antibiotik
lateral
hidung
Rhinitis alergi  bersin –  Rinoskopi  Menghindar
bersin anterior i kontak
terutama - mukosa dengan
pada pagi edema allergen
hari - basah penyebab
 rinore - berwatna  Antihistami
 hidung pucat n

15
tersumbat - secret  Operatif :
 hidung dan encer tindakan
mata gatal yang konkotomi
 kadang air banyak parsial,
mata keluar - mukosa konkoplasti
(lakrimasi) inferior / multiple
hipertrofi outfractured
, inferior
tubinoplasty
 Imunoterapi
:
intradermal
/ sub-lingual
Rhinitis  Hidung  Rinoskopi  Menghindar
vasomotor tersumbat anterior i stimulus /
 Rinore yg - Edema faktor
mukoid / mukosa pencetus
serosa hidung  Pengobatan
- Konka sitomatis,
berwarna cuci hidung
merah dengan
gelap / larutan
merah tua AgNO3
/ pucat 25% / triklor
 Rongga –asetat
hidung pekat
terdapat  Kortikostero
secret id topical
mukoid 100-200 mg
(flutikason
propionate
&
mometason

16
furoat
 Antikolinerg
ik topical
(ipatopium
bromide)
 Operasi,
dengan cara
bedah buku,
elektrokaute
r /
konkotomi
parsial
konka
inferior
 Neuroktomi
n. vidianus
Rhinitis  Hidung  Edema /  Hentikan
medikamentos tersumbat hipertofi pemakaian
a  Hidung konka obat tetes
berair  Terdapat atau
secret semprot
yang vasokonstrik
berlebihan tor hidung
 Apabila  Kortikostero
diberika id
tampon  Obat
adrenalin, dekongestan
edema oral (
konka pseudoefedr
tidak in)
berkurang

17
DISFONIA

Penyaki Gejala Pemeriksa Penatalaksa Gambar


t (DD) an Fisik naan
Laryngt  Demam mukosa Terapi
is Akut  Malaise laring dengan
 nyeri menelan hiperemis, istirahat
atau berbicara membeng bicara atau

 batuk kak bersuara

 gangguan suara terutama selam 2-3

 sumbatan laring di atas dan hari,


dibawah menghindari
pita suara. iritasi pada
Biasanya faring dan
terdapat laring dan
juga tanda penggunaan
radang antibiotik.
akut di
dinding
atau sinus
paranasal
di paru.
Laryngi suara parau, rasa Pada Terapi yanng paling
tis tersangkut di peradanga penting adalah
Kronik tenggorok, n ini mengobati
sehingga pasien seluruh peradangan di
sering mendeham mukosa hidung, faring serta
tanpa laring bronkus yang
mengeluarkan hiperemis mungkin menjadi
sekret, karena dan penyabab laringitis
mukosa yang menebal, kronik itu. Pasien
menebal. permukaa juga diminta untuk
n tidak tidak banyak bicara.

18
rata, (vocal rest)
kadang-
kadang
pemeriksa
an
patologi
terdapat
metaplasi
skuamosa.
Nodul pita Gejalanya pemeriksa Untuk
suara terdapat an penaggulangan
suara parau terdapat awal ialah istrahat
yang nodul di bicara dan terapi
kadang- pita suara suara. Tindakan
kadang sebesar bedah mikro laring
disertai kacang dilakukan bila ada
batuk. hijau atau kecurigaan
lebih keganasan
kecil,
berwarna
keputihan.
Prediksi
nodul
terletak di
sepertiga
anterior
pita suara
dan
sepertiga
medial.

19
Polip Gejalanya Polip pita Penatalaksa
Pita sama suara naan standar
Suara seperti biasanya ialah
nodul yaitu bertangkai tindakan
suara . Lesi bisa bedah mikro
parau. terletak laring dan
sepertiga pemeriksaan
anterior, patologi
sepertiga anatomi
tengah
bahakan
seluruh
pita suara.
Lesi
biasanya
unilateral.
Polip
mukoid:
keabu-
abuan dan
jernih
Polip
angiomato
sa: merah
tua
Kista Gejala Kista Pengobatannya
Pita utama terletak di dengan tindakan
Suara adalah dalam bedah mikro laring.
suara parau lamina
propria
superfisial
is,
menempel

20
pada
membran
basal
epitel atau
ligamentu
m vokalis.
Ukuranny
a biasanya
tidak
besar
sehingga
jarang
menyebab
kan
sumbatan
jalan nafas
atas.
Kelump suara Pemeriksa Pengobatan
uhan parau, an pada
Pita stridor atau laringosko umumnya
Suara bahkan pi terapi suara
kesulitan diperlukan dan bedah
menelan untuk pita suara.
tergantung menetuka
pada n pita
penyebabn suara sisi
ya. mana
yang
lumpuh
serta
gerakan
aduksi dan
abduksiny

21
a. selain
itu
pemeriksa
an
Laryngeal
Electromy
ography
untuk
mengukur
alur listrik
pada otot
laring
Laringo Stridor, Melemahn Bila
malasi suara parau ya sumbatan
epiglottis, laring
stridor semakin
(napas hebat
berbunyi), dilakukan
adanya intubasi
cekungan endotrakea
(retraksi)
di daerah
suprastern
al,
epigastriu
m,
interkosta
dan
supraklavi
kula.

22
Stenosis Stridor, dyspnea Terdapat retraks Kelainan
Subglotik dan pada stadium di daerah submukosa di laser
yang berat dapat suprasternal, dengan C)2, dan
terjadi sianosis dan epigastrium, yang disebabkan
apnea interkosta dan oleh kelainan
supraklavikula. bentuk tulang
rawan dapat di
terapi dengan
pembedahan

23
LPR Suara parau, rasa Pada obliterasi Medikamentosa,
terbakar pada parsial ditemukan Terapi suara dan
dada, rasa gambaran bicara, Tindakan
tersumbat di pemendekan jarak operatif (Voice
tenggorokan ruang ventrikel surgery)
dan batas pita
suara palsu
memendek.
Sedangkan paada
keadaan komplit
ditemukan pita
suara asli dan
palsu seperti
bertemu dan tidak
terlihat adanya
ruang ventrikel.

24
Epiglotiis Nyeri Pembengkakan Pengobatan untuk
tenggorokan, suara epiglottis, mengatasi infeksi
serak, air liur sianosis yang terjadi, serta
berlebih, sulit mengurangi
menelan, stridor, pembengkakan,
sesak napas, intubasi/
demam trakeostomi

25
Tumor laring Tumor jinak laring Pembesaran Ekstirpasi papiloma
Gejala papiloma KGB, nyeri tekan dengan bedah
laring : suara laring mikro atau sinar
parau, batuk, sesak laser
napas, stridor
Tumor ganas laring
Tumor ganas : pembedahan,
laring radiasi, obat
Gejala : serak, sitostatika ataupun
sesak, strisor, nyeri kombinasi
tenggorok, daripadanya,
disfagia, batuk, tergantung stadium
hemoptisis, nyeri penyakit dan KU
alih ke telinga pasien
ipsilateral,
penurunan BB

Klasifikasi tumor ganas laring


Tumor primer (T)
 Supraglotis
o Tis : karsinoma insitu
o T1 : tumor terdapat pada satu sisi suara/ pita suara palsu (gerakan masih baik)
o T2 : tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi dareha supraglotik dan glotik masih
bisa bergerak (tidak terfiksir)
o T3 : tumor terbatas pada laring dan suah terfiksir atau meluas ke dareha
krikoid bagian belakang, dinding medial dari sinus piriformis dan ke arah
rongga preepiglotis
o T4 : tumor sudah meluas ke luar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan
lunak pada leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid
 Glottis
o Tis : karsinoma insitu
o T1 : tumor mengenasi satu sisi atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita
suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau
posterior

26
o T2 : tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat
bergerak atau sudah terfikasis (impaired mobility)
o T3 : tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksasi
o T4 : tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar
daru laring
 Subglotis
o Tis karsinoma insitu
o T1 : tumor terbatas pada daerah subglotis
o T2 : tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah
terfikasi
o T3 : tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfikasasi
o T4 : tumor yang lias dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar
laring atau dua duanya
Penjalaran ke kelenjar limfa (N)
 Nx : kelenhar limfa tidak teraba
 N0 : secara klinis kelenjar limfa tidak teraba
 N1 : secara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran diameter 3 cm homolateral
 N2 : teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral dengan ukuran diameter 3- 6cm
 N2a : satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak lebih dari lebih dari 3 cm tapi tidak
lebih besar dari cm
 N2b : multiple kelenjar limfe ipsilateral, diameter tidak lebih dari 6 cm
 N2c : metastasis bilateral atau kontralateral, diameter tidak lebih dari 6cm
 N3 : metastasis kelenjar limfa lebih dari 6cm
Metastasis jauh (M)
 Mx : tidak terdapat/ terdekteksi
 M0 : tidak ada metastasis jauh
 M1 : terdapat metastasis jauh

Staging (stadium)
 ST1 : T1 N0 M0
 ST2 : T2 N0 M0
 ST3 : T3 N0 M0
 ST4 : T4 N0/N1 M0 T1/T2/T3/T4 N2/N3 T1/T2/T3/T4 N1/N2/N3 M1

27
28
ODINOFAGIA

PENYAKiT ANAMNESIS PEMFIS PENATALAKSA Gambar


NAAN
Faringitis viral -Nyeri -Laring don tonsil -Istirahat
tenggorokan hiperemis -Minum yang
-nyeri menelan -Maculopapular cukup
-mual rash -Analgetika jika
-rinore -Konjungtivitis perlu
-Pembesaran KGB -Antivirus (pada
herpes zoster)
metisoprinol
(isoprenosine) 60-
100 mg/kgBB
dibagi 4-6 kali/
hari (dewasa), 50
mg/kgBB dibagi
4-6 kali/ hari
(anak)

Faringitis Nyeri menelan Tonsil membesar Antibiotik :


bakterial Kadang Faring dan laring terutama grup A β
disertai demam hiperemis & hemolitikus 
tinggi eksudat penicillin G
Muntah Petekie pada Banzatin 50.000
Jarang disertai palatum dan faring U/kgBB IM dosis
batuk (setelah beberapa tunggal atau
hari) amoksisilin 50
Kelenjar limfe mg/ kgBB dibagi
leher membesar, 3kali/ hari selama
kenyal, dan nyeri 10 hari (anak),
tekan 3x500mg selama
6-10 hari

29
(dewasa) atau
eritromisin
4x500mg/hari

Kortikosteroid :
dexamethasone 8-
16 mg IM 1 kali

Analgetika
Kumur dengan
aur hangat atau
antiseptic
Faringitis Nyeri Plak putih di Nystatin 100.000
fungal tenggorok orofaring – 400.000 2 kali/
Nyeri menelan Mukosa faring hari
lainnya hiperemis Analgetika

Tonsillitis viral Nyeri Luka kecil pada Istirahat


tenggorokan palatum dan tonsil Minum cukup
Analgetika
Antivirus jika
gejala berat

30
Tonsillitis Nyeri Tonsil Antibiotika
bacterial tenggorokan membengkak, spectrum lebar
Nyeri menelan hiperemis, terdapat penisilin,
Demam tinggi detritus berupa eritromisin
Lesu folikel, lacuna atau Antipiretik
Nyeri tertutup membrane Obat kumur yang
persendian semu mengandung
Anoreksia Kelenjar desinfektan
Otalgia submandibula
membengkak dan
nyeri tekan
Tonsillitis Subfebris Tonsil Anti Difteri
difteri Nyeri kepala membengkak di Serum (ADS)
Tidak nafsu tutpi oleh bercak 20.000-100.000
makan putih kotor yang unit
Nyeri makin lama makin Antibiotika
tenggorokan meluas penicillin atau
dan menelan eritromisisn 25-
Badan lemah 50mh/ kgBB
dibagi 3 dosis
sela,a 14 hari
Kortikosteroid 1.2
mg/ kgBB/ hari
Antipiretik
Istirahat
Tonsillitis Rasa ada yang Tonsil membesar Terapi lokal 
kronik mengganjal di dengan permukaan higien mulut
tenggorokan, tidak rata
kering Kriptus melebar
Napas bau Kripti terisi oleh
detritus

31
Abses Odinofagia Palatum mole Antibiotika
peritonsiler Otalgia membengkak dan penisilin/
Muntah menonjol kedepan, klindamisin
Mulut bau dapat teraba Obat simptomatik
Hipersalivasi fluktuasi Obot kumur
Suara gumam Uvula bengkak Kompres dingin
Sukar dan terdorong ke pada leher
membuka sisi kontra lateral Abses  pungsi
mulut (trismus) Tonsil bengkak,  insisi
hiperemis, detritus, Tonsilektomi (2-3
terdorong kearah minggu setelah
tengah, depan, drainase abses)
bawah
Abses Rasa nyeri dan Benjolan di Antibiotika dosis
retrofaring sulit menelan dinding belakang tinggi, untuk
Demam faring (unilateral) kuman aerob dan
Leher kaku Mukosa bengkak anaerob
Sesak napas dan hiperemis Pungsi dan insisi
(sumbatan abses
jalan napas)
Stridor
Terjadi
perubahan
suara

32

Anda mungkin juga menyukai