PEDIATRI 2
MEDIKO.ID made the med-easy!
TROPIK INFEKSI
Demam Berdarah Dengue
Virus Dengue
Infection Clinical Spectrum of Virus Dengue
Infection
Asymptomatic Symptomatic
Undifferentiated Dengue
febrile illness Fever Dengue Expanded
Haemorrhagic Fever Dengue
Syndrome
Without With
hemorrhage hemorrhage
DHF non- DHF with
shock shock (DSS)
Demam Berdarah Dengue
Grade Sign and Symptomps Laboratory
IgM Ig G Interpretasi
(+) (-) Infeksi primer
(+) (+) Infeksi sekunder
(-) (+) Pernah terinfeksi
(-) (-) Tidak ada infeksi
Contoh Resep DBD
dr. Stephen Strange
Jl. Bleecker 177 A Contoh : Anak Ani 10 tahun dengan DHF grade
SIP. 190244582910 II (BB : 40 kg)
Semarang, 29 Agustus 2020
Catatan :
R/ Infus Ringer Laktat 500 cc fl No. I • Jumlah cairan bergantung pada derajat DHF
S .i.m.m • Sebisa mungkin disesuaikan dengan kasus bila
R/ Infus Set pediatrik no. I butuh cepat kanul intravena lebih besar yang
S .i.m.m digunakan (18G), atau bila butuh 2 jalur mina
R/ Kanul intravena 20 G no. I kanul IV sejumlah 2
S .i.m.m
R/ Paracetamol 500 mg tab no. X Terapi cairan inisial :
S 3 dd tab I p.r.n (bila demam > 38, 5) • Grade I dan II : 7 cc/ kgBB/ jam
• Grade III : 10 – 20 cc/ kgBB/ jam
• Grade IV : 20 cc/ kgBB (bolus) 2- 3 jalur
Pro : Ape
Usia : 18 tahun
Demam Tifoid
Infeksi Sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhii (Grup D Salmonella)
Strawberry tongue
Sandpaper texture,
pastia line
Diagnosis dan Tatalaksana
• Diagnosis:
• Anamnesis dan
pemeriksaan fisik
• Kultur positif dari secret
nasofaring
• Serologis peningkatan
kadar O pada ASTO
• Tatalaksana:
• Penisilin per oral / IV,
eritromisin, atau
sefalosporin
• Suportif
Eritema infectiosum
“Slapped cheek”
• hipopituitarism • Hipotiroidsm
• Penurunan GH • Penurunan T4 dan T3
• Proporsional, • Perawakan pendek,
perawakan pendek, bagian tubuh tidak
smart look proporsional,
• Normal IQ ekspresi datar, ugly
• Sexual infaltilsm look
• RM
• Sexual infantilism,
small gonad
Hipotiroid
• Tanda dan gejala: • Pemeriksaan Penunjang:
• Delayed bone age Pemeriksaan darah
• Peningkatan WHZ score TSH, fT4
• Kesulitan mengikuti Darah lengkap
pelajaran di sekolah Ibu:cek Ab
• Gejala mirip orang dewasa Radiologi
konstipasi, intoleransi Bone age
Skintigrafi tiroid
dingin, puffy face
Screening fungsi tiroid
• Kadang disertai Screening usia 2-5hari atau 2-
pembesaran kelenjar 6 minggu
pituitary dan tiroid
Tanda dan gejala Skor
Kesulitan minum 1
Obstipasi 1
Kurang aktif/letargi 1
Hipotonia 1
Hernia umbilikalis 1
Macroglossia 1
Kulit burik (skin mottling) 1
Kulit kering dan kasar 1.5
Ubun-ubun belakang terbuka 1.5
Muka yang khas 3
Total 13
Bila skor > 4, periksa TSH dan T4
KARDIOLOGI
Penyakit Jantung Kongenital
Klasifikasi Penyakit Jantung Kongenital
• Right to left shunt (cyanosis)
BOOT SHAPED HEART EGG-SHAPED HEART
Ringkasan Terpenting
Kelainan Kongenital Jenis Bising
Ventricle Septal Defect Bising holosistolik linea sternalis kiri SIC 3-4
penjalaran ke arah precordial
Asianotik Sianotik
• Ventricle Septal Defect • Tetralogy of Fallot
• Ductus arteriosus
persistent
• Atrial septal defect
NUTRISI PEDIATRI
Interpretasi Z-Score
Gizi Buruk
• Malnutrisi: Ketidakseimbangan seluler antara asupan dan
kebutuhan energi dan nutrien tubuh untuk tumbuh dan
mempertahankan fungsinya (WHO)
• Dibagi menjadi 3:
• Overnutrition (overweight, obesitas)
• Undernutrition (gizi kurang, gizi buruk)
• Defisiensi nutrien spesifik
• Malnutrisi energi protein (MEP):
• MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang)
• MEP derajat berat (gizi buruk)
• Malnutrisi energi protein berdasarkan klinis:
• Marasmus
• Kwashiorkor
• Marasmik-kwashiorkor
Gizi Buruk
Marasmus
Karbohidrat
Wajah Tulang rusuk
terlihat tua terlihat jelas
IGA GAMBANG
Pemecahan lemak dan
protein meningkat
Lemak subkutan
menurun
Baggy pants
Muscle wasting, kulit
keriput
Langkah Vaksinasi
1. Periksa tanggal kadaluarsa
2. Periksa Vaccine vial monitor (VVM)
3. Uji Kocok (vaksin simpan beku Pentabio)
4. Lakukan tindakan septik dan antiseptic pada karet
vial/ leher ampul
5. Suntik sesuai dengan tempat suntikan
6. Buang spuit ke safety box
7. Catat di buku KIA nama vaksin, no, bath, Tanggal
kadaluarsa, tempat suntik, nama penyuntik
JADWAL VAKSIN IDAI 2017
Vaksin Dosis dan keterangan
Hepatitis B •Hep B 1 didahului pemberian vit. K min 30 menit sebelumnya
•0,5cc IM
•Bayi dari ibu HbsAg HbIg untuk cegah infeksi perinatal
Polio •Polio 0 (OPV) diberikan saat akan pulang dari RS atau saat
lahir
• 2 tetes peroral
•IPV 0,5 ml IM
BCG •Optimal diberikan usia 2 bulan.
•>3 bulan perlu uji tuberkulin
•0,05 ml intrakutan
DPT •DPT 1 paling cepat usia 6 minggu 2,3,4 bulan
•0,5 ml IM
•> tahun booster TD diulang tiap 10 thn
Pneumokokkus •0,5 ml IM
(PCV) •Jika 7 -12 bln 2x vaksin interval 2 bln
•>12 bln vaksin dan 1x booster (int 2 bln)
•>24 bln 1x vaksin
Rotavirus •Mulai usia 6-14 minggu
•Monovalen 2x interval 4 minggu optimal selesai <16 minggu tidak
melampaui 24 minggu
•Pentavalen 3x, interval 4-10minggu, tidak melampaui 32 minggu
Influenza •> 6 bulan, diulang 1x setiap tahun
•Pertama kali vaksin jika <9tahun, diberikan 2x interval 4 minggu
•6-35 bulan 0,25 ml IM
•≥ 3 tahun 0,5 ml IM
Campak •Campak kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan bila sudah mendapat
MMR
•0,5 ml SC
MMR •0,5 ml SC
•Apabila sudah mendapatkan pada usia 9 bulan, maka diberikan pada
usia 15 bulan (jarak 6 bulan)
•12 bulan belum campak MMR/MR
Booster DTP 5 tahun 5-7 tahun (BIAS 1 SD), 10-11 tahin (BIAS 5 SD),
18 tahun
Booster HIB 15-18 bulan 18 bulan
HepatitIs A Mulai usia 2 tahun, 2x, interval 6-12 bulan Mulai usia 1 tahun, 2x, interval 6-18 bulan
Dengue - Usia 9-16 tahun - Usia 9-16 tahun 3x, jarak 6 bulan dengan dengue
- Jadwal 0,6, 12 bulan seropositive
HPV Mulai 10 tahun, 3 kali - Anak perempuan usia 9-14 tahun: 2 kali, jarak 6-15
bulan (BIAS 5 dan 6 SD)
- > 15 tahun: 3 kali 0-1-6 bulan
PCV - Usia 7-12 bulan: 2 kali, interval 2 bulan - 7-12 bulan: PCV 2 kali, jarak minimal 1 bulan
- > 1 tahun: 1 kali, booster 2 bulan setelahnya - 1-2 tahun: 2 kali, jarak 2 bulan
- > 2 tahun: PCV 1 kali - 2-5 tahun: PCV10 2x jarak 2 bulan, PCV 13 1x
Rotavirus - Rotavirus monovalent: 2x, dosis pertama 6-14 - Rotavirus monovalent: 2x, dosis pertama mulai usia
minggu, tidak diberikan > 15 minggu 6 minggu, interval 4 minggu, selesai pada usia 24
- Rotavirus pentavalent: 3x, dosis pertama 6-14 minggu
minggu, tidak diberikan > 15 minggu - Rotavirus pentavalent: 3x, dosis pertama 6-12
minggu
Simulasi Kasus
Keluhan Utama: Demam
± 6 hari SMRS ±2 hari SMRS
• Pasien mual dan nyeri perut pada ulu hati
• Muntah (+) 1kali, berupa makanan yang baru saja
• Pasien mengalami demam biasanya muncul
dimakan
saat sore dan malam hari dan mereda saat
• Nafsu makan menurun.
pagi hari.
• Lidah pasien terlihat kotor ditutupi oleh selaput putih
• Demam mereda bila dikompres dan
ditengah, bagian ujung dan tepi lidah kemerahan.
diberikan obat penurun panas, tetapi
• Sering mengigau saat malam hari
keesokan harinya demam timbul lagi, serta
• Tidak ada riwayat gusi berdarah atau mimisan
suhunya lebih tinggi dari sebelumnya.
• BAB 3 hari yang lalu
• BAK tidak ada keluhan