Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN STASE KULIT

A. Infeksi Virus

No Penyakit K Gejala Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Gambar

1 Veruka vulgaris 4A Mula-mula: Lokalisasi: tangan, jari- Mula-mula  Kuret dan


(Kutil) hiperkeratosis jari tangan dan kaki papula kecil elektrodesikasi
 Tumor biasa, translusen, serta telapak seukuran kepala ringan.
intraepidermal licin, sebesar tangan/kaki, epidermis jarum, wama  Bedah krio
disebabkan kepala jarum dan mukosa. seperti kulit (= cryosurgery)
infeksi virus pentul, dalam biasa, jernih, dengan nitrogen
papiloma. beberapa minggu Gambaran kemudian cair.
 >> anak-anak sampai bulan histopatologi: tumbuh  Asam triklorasetat Veruka vulgaris. Tampak
 pria = wanita membesar, dapat 1. Epidermis menonjol, 50-80%. beberapa papula dengan
sama sampai sebesar Hiperkeratosis, permukaan  Keratolitik: asam permukaan kasar
kelereng, kasar, parakeratosis, papilar warna salisilat 20%, asarn
dd: berwarna coklat papilomatosis, lebih gelap dan laktat 10%.
1. TB kutis tua, abu- abu atau akantosis. ; hiperkeratotik.
verukosa hitam seperti 2. Dermis
2. Prurigo bertanduk Peiebaran
nodularis pembuluh darah
dan sebukan sel-sel
radang kronik,
2 Kondiloma 3A
akuminatum
3 Moluskum 4A
kontagiosum
4 Herpes zoster 4A
tanpa komplikasi
5 Morbili tanpa 4A
komplikasi
6 Varisela tanpa 4A Masa inkubasi Lokalisasi: badan dan Vesikel berukuran
komplikasi antara 11-21 hari sedikit pada wajah dan miliar sampai
 disebabkan ↓ ekstremitas. Mungkin lentikular, di
virus varisela- gejala prodromal juga timbul pada sekitarnya
zooster dg yang ringan selama mulut, palatum mole terdapat daerah
gejala di kulit 1-2 hari dan faring. eritematosa.
dan selaput Dapat ditemukan
lendir berupa demam, anoreksia beberapa
vesikula dan dan malaise, pada stadium
disertai gejala kulit timbul papula perkembangan
konstitusi. kemerahan yang vesikel mulai dari
kemudian menjadi eritema, vesikula,
vesikula. Vesikel- pustula, skuama
vesikel baru tetap hingga sikatriks
terbentuk (polimorf).
sementara vesikel
terdahulu pecah,
mengering dan
menjadi krusta →
tampak
bermacam-macam
ruam kulit
(polimorf). Vesikel
biasanya beratap
tipis, bentuknya
bulat/lonjong
menyerupai
setetes air
sehingga disebut
teardrop vesicle.
7 Herpes simpleks 4A
tanpa komplikasi
B. Infeksi Bakteri

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
C. Infeksi Jamur

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
D. Gigitan Serangga dan Parasit

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
E. Dermatitis Eksim

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
1 Dermatitis kontak 4A
iritan
2 Dermatitis kontak 3A
alergika
3 Dermatitis atopik 4A
4 Dermatitis 4A
numularis
5 Liken simpleks 3A
kronik/
neurodermatitis
6 Napkin eczema 4A
F. Lesi Eritro-Squamosa

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
G. Kelainan Kelenjar Sebacea dan Ekrin

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding
H. Penyakit Vesikobulosa

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding

I. Penyakit Kulit Alergi

No Penyakit K Pemeriksaan eflorosensi Tata laksana Diagnosa Gambar


banding

Anda mungkin juga menyukai