KELAMIN 1
Integumen 1
Eflorosensi / UKK
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Infeksi Bakteri
Integumen 1
Eflorosensi / UKK
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Infeksi Bakteri
EFLOROSENSI
Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif)
Deksripsi UKK: UKK primer, UKK sekunder, warna, batas, bentuk, ukuran, jumlah susunan, distribusi
UKK PRIMER
Urtikaria
MAKULA - PATCH Angioedema
Papul - Plakat
Nodul - Tumor
UKK PRIMER
Vesikel – Bula
Pustula
UKK SEKUNDER
Ekskoriasi Likenifikasi
Mikosis
Dermatofitosis/
Sistemik
Tinea
MIKOSIS (GENERAL)
• Sediaan basah KOH 10% (rambut), 20% (kulit), 30% (kuku) → utk hancurkan epitel
& debris → sediaan jernih. Dapat + zat warna, mis: tinta parker blue-black.
Mikroskop cahaya pembesaran 100X & 400X.
• Kultur pada media DSA (Dextrose Saboraud Agar)
1. Pityriasis Versicolor
• Penyakit jamur superfisial yang kronik disebabkan Malassezia furfur
Gejala
• Bercak berskuama halus
yang berwarna putih
sampai coklat hitam,
meliputi badan, ketiak,
lipat paha, lengan, tungkai
atas, leher, muka, kulit
kepala yang berambut
• Asimtomatik – gatal ringan,
berfluoresensi
• Finger nail sign
• KOH : hifa pendek, spora berkelompok.
• Wood : kuning keemasan
Diagnosis banding
• Trichophyton,
Epidermophyton dan
microsporum
• Terdapat central healing
• KOH : hifa panjang bersepta.
II.a.Tinea Kapitis
II.a.Tinea Kapitis
Diaper rash
Candidiasis oral / oral thrush
• Lesi putih dapat dikerok
• Pada pemakaian denture, pasien imunocomprimised,
penggunaan antibiotic jangka Panjang, lansia, infant.
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Infeksi Bakteri
Viral Infection
Varicella
Herpes simpleks HFMD = Flu Molluscum Verucca vulgaris
(Chickenpoxr) /
labialis Singapura Contagiosum (Kutil)
(cacar air)
Ca serviks
I. Herpes Simplex
• Gejala klinis
– Infeksi primer: vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab &
eritematosa, berisi cairan jernih yang kemudian seropurulen,
dapat menjadi krusta dan kadang mengalami ulserasi dangkal,
tidak terdapat indurasi, sering disertai gejala sistemik
– Fase laten: tidak ditemukan gejala klinis, HSV dapat ditemukan
dalam keadaan tidak aktif di ganglion dorsalis.
– Infeksi rekuren: gejala lebih ringan dari infeksi primer, akibat
HSV yang sebelumnya tidak aktif mencapai kulit dan
menimbulkan gejala klinis.
Reccurent herpes labialis
Herpes Simpleks
Herpes Simpleks
• Pemeriksaan
– Ditemukan pada sel
dan dibiak, antibodi,
percobaan Tzanck
(ditemukan sel datia
berinti banyak dan
badan inklusi
intranuklear)
• Komplikasi
– Meningkatkan
morbiditas/mortalitas
pada janin dengan ibu
herpes genitalis
II. VARICELLA (CHICKENPOX)
• Infeksi akut oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa
• Gejala
– Masa inkubasi 14-21 hari
– Gejala prodromal: demam subfebris, malaise, nyeri kepala
– Disusul erupsi berupa papul eritematosa ➔ vesikel tetesan air
(tear drops) → pustule → krusta
– Predileksi: badan → menyebar ke luar
• Pemeriksaan
– Tzanck tes
Smallpox vs Chickenpox
N.V
Ramsay Hunt Syndrome
VZV Infection of the head and neck that involves the facial nerve,
often the CN VII, but might also CN VIII, IX, V, VI
TATALAKSANA
Tatalaksana
III. Hand, Foot, And Mouth Disease
= Flu Singapura
• Penyebab : Coxsackie virus A16
• Gejala : blister nyeri di rongga mulut, lidah, gusi, pipi, Tangan dan kaki
• UKK : macula → vesikel → erosi yang dikelilingi halo eritematous
• Treatment : simptomatik
IV. MOLUSKUM KONTAGIOSUM
• Penyakit yang disebabkan oleh poxvirus berupa papul-papul seperti
kubah, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi massa yang
mengandung badan moluskum (DELLE)
• Transmisi: kontak langsung, autoinokulasi
• Gejala:
• Masa inkubasi: satu hingga beberapa minggu
• Papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti
lilin, berbentuk kubah yang ditengahnya terdapat lekukan, jika dipijat
keluar massa yang berwarna putih seperti nasi
• Predileksi: muka, badan, ekstremitas, pubis (hanya pada dewasa)
• Pemeriksaan:
• Sebagian besar berdasarkan klinis
• Pemeriksaan mikroskopik badan moluskum (Henderson-Paterson
bodies)
• Diagnosis pasti: biopsi kulit menggunakan pewarnaan HE
V. VERUKA
VULGARIS
• HPV tipe 2 dan 4 (tersering)
• UKK : Papulo nodul
Hiperkeratosis / plak dengan
permukaan seperti kol /
bersisik
• Predileksi : Tangan, jari, kaki
ETIOLOGI
Terapi
NICE TO KNOW
Viral Infection
Simptomatis Kuretase /
Keratolitik Condyloma
Herpes simpleks Herpes Zoster
acuminata (Kutil
genitalis (Cacar naga)
Kelamin)
ACYCLOVIR
HHV 6/7
Ca serviks
5 x 200 mg 5 x 800 mg + Pityriasis Rosea
Self limiting, cukup
simptomatis Surgery /
Keratolitik
Integumen 1
Efluorosensi / UKK
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Infeksi Bakteri
Folikulitis, Furunkel,
Karbunkel
Ektima
INFEKSI BAKTERI
Impetigo bulosa vs
= PIODERMA
krustosa SSSS
Staphylococcal
Erisipelas vs selulitis Scalded Skin
vs Phlegmon Syndrome
Hidradenitis
supurativa
Eritrasma
Leprae
I. Folikulitis, Furunkel, Karbunkel
• Folikulitis (Staph. Aureus): peradangan folikel rambut yang ditandai dengan papul eritema
perifolikuler dan rasa gatal atau perih.
• Furunkel (Staph. Aureus): peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya berupa
papul, vesikel atau pustul perifolikuler dengan eritema di sekitarnya dan disertai rasa
nyeri.
• Furunkulosis: beberapa furunkel yang tersebar.
• Karbunkel (Staph. Aureus): kumpulan dari beberapa furunkel, ditandai dengan beberapa
furunkel yang berkonfluensi membentuk nodus bersupurasi di beberapa puncak.
Furunkulosis nasal
• Faktor risiko : nose
picking
• Tidak diperkenankan
memencet pus dari
area inflamasi.
• Ada risiko penyebaran
ke sinus cavernosus
o.k drainase vena
lewat vena facial tidak
memiliki katup
II.
• Ulkus dangkal ditutupi
krusta tebal, apabila
Umumnya disebabkan oleh Streptococus diangkat berwarna kuning
Beta Hemolyticus (pyogenes) keabuan.
• Apabila krusta diangkat,
tampak ulkus bentuk
“puched-out lesion”
III. Impetigo Bullosa VS Krustosa
IMPETIGO Krustosa (70%) Bullosa
Ciri Khas Honey colored crust Bulla hipopion
Menyebar secara oto- Nikolsky sign (+) terdapat lesi
inokulasi kolaret
ERISIPELAS
CLUE
• Superficial → batas
TEGAS dan merah
terang
• GABHS
SELULITIS Phlegmon
Selulitis dengan supurasi
CLUE:
• Deeper (subkutan) →
Batas TIDAK TEGAS
• S. aureus/GABHS
• Tungkai
V. Hidradenitis Suppurativa / Acne Inversa
• small, painful lumps to form under the
skin. The lumps can break open, or
tunnels can form under the skin.
• Faktor risiko : Mencukur bulu ketiak
Eritrasma :
Eritromisin
4x250 mg
selama 7-14
hari
K : BOTH
= PIODERMA
(S.pyogenes +++)
E : Strep Pyogenes
Erisipelas vs selulitis vs
Phlegmon
S & P : both
Hidradenitis
Staph. aureus
supurativa
Eritrasma C. minutisimum
Leprae
Integumen 1
Efluorosensi / UKK
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Release From Treatment (RFT) dapat dinyatakan setelah dosis dipenuhi tanpa
diperlukan pemeriksaan laboratorium. (6-9 bulan pada PB ; 12 – 18 bulan pada MB)
Relaps
relaps atau kambuh terjadi bila sebelumnya Penderita Kusta sudah pernah
dinyatakan sembuh atau telah menyelesaikan pengobatan MDT → timbul lesi kulit
baru di tempat yang berbeda dan bukan lesi lama yang bertambah aktif.
Penderita Kusta juga dinyatakan relaps jika terdapat penebalan saraf baru yang
disertai defisit neurologis yang sebelumnya tidak ada.
Perbedaan Reaksi Kusta 1 dan 2
Infeksi Jamur
Infeksi Virus