HORDEOLUM
Disusun Oleh
(1308012042)
Pembimbing :
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelopak mata atau palpebra adalah bagian mata yang sangat penting.
eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata
ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum lakrimalis.5,6
Beberapa kelainan yang didapat pada kelopak mata cukup banyak, mulai
dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi maupun masalah
Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada
kelopak mata. Secara klinis kelainan ini sering sulit dibedakan dengan kalazion
akut. Hordeolum merupakan infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak
mata. Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan
bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.2,5
terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan taraf kesehatan yang
kurang. Mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan konjungtivitis
menahun.2,4,5
Hordeolum eksternum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar zeiss atau
moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar meibom yang terletak
lain.2,4
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di
bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.
Pada kelopak mata terdapat beberapa kelenjar yang jika terjadi peradangan
Kelopak mata terdiri dar 5 jaringan utama yaitu dari superfisial ke profunda
terdapat lapisan kulit, otot rangka (musculus orbicularis oculi), jaringan areolar,
palpebralis).
1) Lapisan kulit
Kulit palpebrae berbeda dari kulit di kebanyakan bagian lain tubuh karean
tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut serta tanpa lemak
subkutan.2,3,4
jarak pendek mengelilingi tepi orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi.
5
Pada dekat tepi margo palpebral terdapat otot orbicularis oculi yang disebut M.
mata. Bagian otot yang terdapat didalam palpebral dikenal sebagai bagian
pratarsal, bagian diatas septum orbital adalah bagian praseptal. Segmen di luar
Fascialis.2,3,4
3) Jaringan areolar
4) Tarsus
padat yang bersama sedikit jaringan elastik disebut lempeng tarsus. Terdiri atas
meibom (40 buah di kelopak superior dan 20 buah di kelopak inferior). Sudut
lateral dan medial serta juluran tarsus tertambat pada tepi orbita dengan adanya
ligamen palpebral lateralis dan medialis. Lempeng tarsus superior dan inferior
juga tertambat pada tepi atas dan bawah orbita oleh fasia yang tipis dan padat.
5) Konjungtiva Palpebrae
palpebra, yang melekat erat pada tarsus. Insisi bedah melalui garis kelabu
palpebral.2,3,4
Tepian Palpebral dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian
anterior dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan
Moll.
a) Tepian anterior
1) Bulu mata
Bulu mata muncul dari tepian palpebral dan tersusun tidak teratur. Bulu
mata atas l;ebih panjang dan lebih banyak dari pada bulu mata bawah serta
2) Glandula Zeiss
3) Glandula Moll
b) Tepian posterior
Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini
c) Punctum lacrimale
Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra.
2.2 Definisi
tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh
infeksi bakteri. Hordeolum dapat timbul pada satu kelenjar mata atau lebih.
moll.1,2,5,6
2.3 Epidemiologi
ditemukan. Insiden tidak tergantung pada ras dan jenis kelamin. Dapat
mengenai semua usia, tapi lebih sering menyerang pada dewasa muda.4,5,9
2.4 Etiologi
2.5 Klasifikasi
1) Hordeolum Eksternum
kelelahan, diet yang kurang dan stress. Karakteristik lesi berupa benjolan
nyeri pada tepi palpebral. Pada kebanyakan kasus, lesi pecah sendiri 3 – 4
2) Hordeolum Internum
2.6 Patofisiologi
glandula zeiss atau moll maka akan membentuk abses ke arah kulit palpebra
pengecilan lumen dan statis hasil sekresi glandula. Statis ini akan
pus dalam lumen kelenjar. Secara histologi akan tampak gambaran abses,
dengan ditemukan sel PMN dan debris nekrotik. Obstruksi dari kelenjar –
kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua
mengelilingi area yang normal yang akan diisi oleh sebum/lipid sebelum
infeksi akut yang fokal, sedangkan kalazion memberikan gejala kronik, dan
hordeolum internum.
Gejala utama pada hordeolum yaitu tampak benjolan pada kelopak mata
bagian atas atau bawah yang nyeri, bengkak dan merah. Intensitas nyeri
yaitu, terasa panas dan tidak nyaman seperti ada rasa mengganjal.2,6,9
ditandai dengan kelopak mata bengkak, kemerahan, nyeri tekan, dan keluar
yang berisi pus (core), berupa binyik kuning dan putih. Pembentukan
hordeolum biasanya tunggal, tetapi bisa lebih dari satu atau multipel
2.9 Diagnosis
yang muncul pada pasien dan dengan melakukan pemeriksaan mata yang
a) Kalazion
hiperemis, dan tidak ada nyeri tekan, serta adanya pseudoptosis. Tetapi
nyeri bisa timbul bila ukuran besar dan menyebabkan gangguan ujung
saraf sensory.3,7,8
b) Tumor palpebra
dengan biopsi.8,9
c) Selulitis preseptal
palpebrae. Gejala klinis yang biasa ditemukan pada lesi malignan berupa
lanjut berupa nodul yang keras dan berbatas tegas. Kadang pada bagian
yang mirip dengan karsinoma sel basal. Pada lesi pre-malignant terlihat
usia pertengahan atau pada lanjut usia. Biasanya berasal dari glandula
2.11 Penatalaksanaan
Pada umumnya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7
hari.2,11
a) Non Farmakologi
2. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau
sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini
tertutup.
kornea.
b) Farmakologi
Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam
daerah hordeolum.
1. Antibiotik topikal
Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10
hari. Dapat juga diberikan eritromisin salep mata untuk kasus hordeolum
2. Antibiotik sistemik
dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat diberikan cephalexin atau
dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bila alergi
kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7
hari.
c) Pembedahan
Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur
hordeolum.
hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus
2.12 Komplikasi
orbita.6,9
19
2.13 Pencegahan8,9
kuman.
2.14 Prognosis
kebersihan daerah mata tetap dijaga dan dilakukan kompres hangat pada
BAB 3
KESIMPULAN
mata. Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan
bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.
pada kelopak mata yang awalnya berupa benjolan kecil berwarna kemerahan
namun makin lama makin membesar dan disertai nyeri bila ditekan. Dari
yang disertai dengan nyeri tekan. Benjolan menonjol kearah kulit dan mengikuti
sistemiuk, dan pembedahan bila tidak adanya perbaikan dengan obat - obatan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Ed.5.2015
Indonesia. Ed.3.2010
5. Sullivan JH, Shetlar DJ, Whitcer JP. Lids, Lacrimal Apparatus and Tears.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
7. Ming AS, Constable IJ, eds. Color Atlas of Ophthalmology 3rd edition.
10. Schlote T, et all. Pocket Atlas of Ophthalmology. New York: Thieme 2006