Anda di halaman 1dari 5

Notulen Bimbingan

Materi Disampaikan oleh Hari/ Tanggal Yang hadir : EED : dr. Nunuk Maria Ulfah, SpM, M.Kes : Rabu/ 3 Juli 2013 : Masdalilah binti Ibrahim (11 2011 158) Trifena Kristina Santoso (11 2011 094) Kinanti Purnamasari (11 2011 128) Iriawan Indra Putra (11 2011 126) Leony Anastasia Maranatha ( 11 2011 122) Mario Alfonso Lolek Widoen (11 2011 127) Eunike Gracea Ristiana (11 2011 220) Siti Norshamsiah (11 2011 255)

Diagnosis banding dari mata merah adalah konjungtivitis, keratitis, uveitis, glaukoma akut. Merah pada mata terjadi di konjungtiva bulbi

Konjungtivitis Insidens Sangat sering 2 mata Sedang sp banyak sekali Normal Tidak ada Injeksi konjungtiva Jernih Normal Normal

Keratitis Sering 1 mata Berair purulen Kabur Sedang berat /

Uveitis Sering 1 mata Tidak ada Agak kabur Sedang

Glaukoma Akut Jarang 1 mata Tidak ada Sangat kabur Berat

Sekret Penglihatan Rasa sakit Merah Konjungtiva Kornea Ukuran pupil Kamera anterior

Perikorneal injeksi Keruh Normal Normal / hipopion

Perikorneal injeksi Jernih/keratik presipitat Kecil /sinekia Keruh / flare sel

Perikorneal injeksi Keruh / oedem Lebar Dangkal / jernih

Tekanan bola mata

Normal

Normal

Normal / meningkat / menurun

Tinggi

Konjungtivitis insidens sangat sering, terjadi pada kedua mata. Keratitis dan uveitis insidens sering terjadi pada 1 mata. Sementara itu pada glaukoma akut insidens jarang, pada kedua mata. Pada konjungtivitis, sekret biasanya sedang sampai banyak. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kapas basah kemudian diusap sekeretnya. Apabila sekretnya seperti benang tertarik, mukus berarti disebabkan oleh bakteri. Apabila sekret tidak bewarna berarti disebabkan oleh virus. Apabila sekret saat diusap tidak terdapat seperti benang, warna hijau atau kuning. Untuk pemeriksaan secara obyektif dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium. Penglihatan kabur terjadi pada penderita glaukoma, uveitis, dan konjungtivitis. Aksis visual adalah garis dari kornea COP pupil lensa. Jika ada gangguan pada aksis visual ini maka akan menimbulkan gangguan penglihatan. Contohnya pada keratitis, konea keruh sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Pada uveitis, humor akuos keruh, sehingga menimbulkan gangguan pada penglihatan. Pada glaukoma juga memiliki gejala kabur. Pada keratitis pasien merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di matanya. Injeksi ada 2 macam yakni injeksi konjungtiva dan injeksi silier. Injeksi konjungtiva terjadi kemerahan di konjungtiva bulbi dan perifer, daerahnya menjauhi limbus. Normalnya konjungtiva bulbi putih, licin, basah, dan mengkilap. Apabila kemerahan terjadi di sentral bulbi / limbus, (mendekatub kornea) disebut injeksi silier atau injeksi perikorneal.

KEKERUHAN KORNEA Infiltrat merupakan sel-sel radang yang ada di kornea Sikartrik penyembuhan luka yang tidak sempurna, tapi sudah tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada rasa sakit, dan tidak merah Hal yang perlu diperhatikan saat membuat laporan mengenai infiltrat dan sikatrik pada kornea yakni: Tentukan arah jam nya dimana infiltrat dan sikatrik tersebut ditemukan pada mata Lapiran yang terkena. Lapsian pada kornea terdiri dari lapisan epitel, stroma, dan epitel. Hal ini diperlukan untuk menetukan prognosis penglihatan. Semakin ke arah pupil (Sentral) semakin buruk prognosisnya. Jika letaknya di endotel penyembuhan lebih lama daripada di epitel. Sikatrik terdiri dari 3 bentuk:

Nebula : bentuknya kecil, dapat dilihat engan slit lamp / lup dengan senter. Makula : dapat dilihat dengan senter Lekoma: dengan mata telanjang sudah bisa dilihat. Oedem permukaan tidak mengkilap, buram, bergelombang, biasanya banyak ditemukan pada glaukoma. Oedem pada kornea menyebabkan halo vision, penderita akan mengeluh disekitar penglihatannya seperti ada pelangi. Korpus alienum benda asing, seperti pasir. Neovaskularisasi tidak terdapat pada kornea normal. Terjadi pada proses yang kronis seperti glaukoma kronis., ulkus. Blood staining kornea warna coklat, kusam. Diawali dengan perdarahan di COA. Misalnya pada mata yang terpukul. Iris akan pecah, air ke COA, sehingga menyumbat aliran di humor aquos , mendesak sudut dari COA ke endotel. Hal ini terjadi pada glaukoma dimana akan terjadi peningkatan TIO. Keratik presipitat penempelan sel radang di epitel kornea. Ulkus kornea kekeruhan kornea di endotel. Didahului dengan keratitis, meluas ke endotel, terjadi nekrosis,lama kelamaan akan terjadi perforasi, sehingga ada hubungan dunia luar dengan bola mata. Isi bola mata jadi keluar, sehingga akan menjadi lisis, bola mata mengempes. Degenerasi kekeruhan kornea yang sifatnya bilateral, pelam-pelan, tidak didahului oleh radang, biasanya dikarenakan penyakit sistemik atau idiopatik.

Uveitis, terjadi sinekia, merupakan peradangan pada iris dan pupil.iris meradang, menebal (udem) sehingga pupil menjadi lisis / lebih kecil dan menyempit. Sinekia terjadi oleh karena udem pada iris dan pupil sehingga terjadi pergesaran lensa , iris menjadi atopi, sel-sel lepas, dan timbul jaringan molekul di lensa. Sinekia terdapat dua macam yakni sinekia anterior dan sinekia postrior. Sinekia anterior biasanya terjadi pada ulkus / perforasi sehingga menyebabkan iris yang tipis terdorong, humor akuous menempel ke kornea. Sinekia posterior merupakan perlengketan antara permukaan anterior lensa dengan iris. Jika ada lekoma menutup + sinekia posterior maka akan terjadi lekoma aderen akan terjadi perforasi. Flare cel merupakan sel radang di uveitis.

Pemeriksaannya dengan menggunakan slit lamp, maka akan tampak COA yang keruh karena ada flare cell yang mendorong. Glaukoma akut terjadi peningkatan TIO karena sudut yang menyempit sehingga sekresi dan eksresi tidak seimbangkan yang membuat terjadinya peningkatan bola mata. Pada pemeriksaan COA tampak dangkal dan jernih.

Pada uveitis tekanan bola mata normal. Pada awalnya terjadi peningkatan produksi di corpus siliare sehinggi teknan meningkat. Ketika sel-sel rusak, tekanan bola mata menurun.

GAMBAR PENYAKIT MATA Hordeolum eksterna yang tidak di terapi bisa menjadi abses. Pada umumnya yang terjadi adalah abses palpebra inferior. Terapi untuk abses palpebra inferior adalah insisi. Ektropion sikartrisasi adalah tidak bertemunya margo palpebra superior dan inferior oleh karena ada yang kelur. Bahayanya mata akan kering dan infeksi karena tidak menutup. Margo palpebra merupakan akhir dari palpebra yang ditumbuhi oleh sika. Ptosis palpebra total adalah margo palpebra yang tidak bisa membuka. Hal ini bisa terjadi karena muskulus, saraf, abses/ mekanik (tumor, abses). Eksotalmus adalag bola mata yang terdorong keluar karena kelainan dari kelenjar lakrimal. Flikten multipel adalah kemerahan pada konjungtiva bulbi, bentuknya ada putih-putih di limbus. Hal ini dikarenakan radang pada konjungtiva bulbi yang biasa dikarenakan alergi, , infeksi di luar mata. Konjungtivitis hemoragik akut mata keluar darah biasa karena virus. Konjungtivitis gonoraika terjadi autoinfeksi dari penyakit primer GO seperti uretris GO, tangan yang setelah memegang lesi pada GO kemudian mengucek mata. Penyakit GO menular, bisa menular lewat hubungan seks. Pada ibu hamil, anak akan tertular. Pada uretris GO biasa terjadi penjalaran ke mata. Khas: warna sekret seperti susu, kental, dan banyak. Pada anak < 3 hari dengan konjuntivits GO harus langsung dirujuk karena bahaya bisa terjadi perforasi. Terapi dengan tetes antibiotik penisilin secara frekuen tiap 5 menit. Konjungtivitis veneralis di konjungtiva palpebra, meraj. Pada permukaan ada folikelfolikel yang berjejer rapi. Konjungtivitis veneralis dibagi menjadi 3 tipe yakni: Tipe palpebra: terdapat di atas Tipe limbik: terdapat di bawah, biasa disebabkan karena perubahan cuaca. Tipe mix / campuran Keluhan gatal-gatal, jarang menjadi keratitis. Bahayanya oleh karena alergi, biasanya pasien setelah diberi tetes mata kan merasa enak sehingga sering membeli tetes mata sendiri untuk mengurangi gejalanya dan bahayanya biasa terjadi glaukoma induced steroid. Anak biasanya datang sudah dalam keadaan yang bruk dan sudah atrofi. Granuloma hordeolum yang tidak diterapi. Bomens disease timbul di konjungtiva bulbi, ganas.

Pterigium merupakan perlekatan konjungtiva bulbi di kornea. Biasanya disebabkan oleh paparan pulutan, debu, dll. Yang lebih sering terkena biasanya pengendara motor, petani, nelayan. Bersifat stasioner, saat dioperasi biasanya tidak tumbuh lagi. Simblefaron perlekatan Xeroftalmia merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh difisiensi vitamin A. biasanya lebih sering terjadi pada balita. Xeroftamia terdiri dari 4 tahap yakni 1. Buta senja, anak suka menabrak-nabrak 2. Kering di konjungtiva bulbi 3. Bercak bitot / keratinisasi 4. Kornea kering, mudah terjadi infeksi dan perforasi Xeroftalmia bviasa menyebabkan kebutaan Trachomatous pada awalnyanya di konjungtiva palpebra ada folikel-folikel (stadium I). Pada stadium II folikel-folikel tersebut membesar dan banyak. Pada stadium III folikel tersebut pecah dan menjadi sikartrik, ini merupakan tahap penyembuhan, tetapi bisa terjadi komplikasi dari margo palpebra seperti entropion (margo palpebra ke dalam, bulu mata juga ikut ke dalam tapi tidak sampai menyentuh kornea), trikiasis (bulu mata menyentuh ke kornea, mudah terjadi keratitis). Keratitik ulkus perforasi ptisis (tidak bisa melihat lagi) Katarak komplikata didahului oleh penyakit mata, oleh karena terjadi sinekia, sehingga humor akuos tidak dapat keluat, tidak ada keseimbangan antara yang sekresi dan ekskresi sehingga terjadi peningkatan TIO sehingga terjadi glaukoma sekunder. Keratitis dendritika terjadi oleh karena virus, bentuk seperti batang. Tes flouresensi digunakan untuk melihtan ulserasi pada pemeriksaan warna akan berubah menjadi hijau, tes flouresensi digunakan untuk mendiagnosis keratokonjungtivits dentrika ulserativa. Biasanya terjadi injeksi perifer (konjungtivitis) dan injeksi kornea (keratitis) Dry eyes merupakan penyakit autoimun oleh karena tidak terbentuk air mata Steven johnson sindrom pada awalnya terjadi bula di mata. Leukoma bisa dicangkok Stafiloma kornea hanya kornea saja yang keluar Katarak sekunder biasa terjadi setelah operasi. Pada operasi katarak dengan IOL sekarang biasanya kapsul anterior yang diambil. Kalau jaman dulu kapsul anterior dan posteior diambil

PERTANYAAN Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai