Anda di halaman 1dari 22

SUDDEN SENSORINEURAL HEARING LOSS

SUCI ANNISA KURNIA


PEMBIMBING : dr. Christian Lopo Sp. THT-KL
Pendahuluan
Tuli mendadak atau Sudden Hearing Loss (SHL) merupakan keluhan yang
01 perlu mendapat penanganan cepat dan tepat agar dapat memperbaiki
fungsi pendengaran dan kualitas hidup penderita

02
Tuli mendadak adalah sensasi subjektif
. kehilangan pendengaran yang terjadi
mendadak dalam 72 jam pada satu atau kedua telinga

Tuli atau penurunan pendengaran secara umum dibagi menjadi tiga


03 yaitu tuli konduksi, tuli sensorineural dan tuli campuran

04 Tuli sensorineural mendadak (SSNHL/sudden sensorineural hearing loss)


merupakan bagian dari tuli mendadak

dengan kriteria berdasarkan pemeriksaan audiometri yaitu adanya


05 penurunan pendengaran >30 desibels (dB) minimal pada 3 frekuensi
pemeriksaan berturut turut.
Insert Your Image

ANATOMI TELINGA
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah (kavum timpani), dan telinga dalam
(labyrinth). Telinga dalam berisi organ perdengaran dan keseimbangan.
Auricula
Meatus Acusticus Externus
Membran Timpani
Ossicula
Telinga Dalam
Vaskularisasi
Inervasi
Fisiologi Pendengaran

Ditangkapnya energi bunyi Getaran menggertakkan


Dialirkan melalui udara
oleh daun telinga dalam membran timpanj diteruskan ke
atau tulang ke koklea
bentuk gelombang telinga tengah

Getaran diteruskan melalui Proses depolarisasi sel rambut.


membrana Reissner yang Dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai
endorong endolimfa kkorteks pendengaran area 39-40 di
lobus temporalis
……….
Definisi

SUDDEN SENSORINEURAL HEARING


LOSS
sebagai gangguan pendengaran ≥30 dB HL, berkembang
dalam 3 hari atau 72 jam, dan mempengaruhi setidaknya
3 frekuensi berdekatan.
Epidemiologi
Epidemiologi SSNHL

Kejadian tuli sensorineural mendadak (SSNHL) sekitar 5-20 kasus pada setiap 100.000 populasi
di Amerika Serikat. Insiden yang sebenarnya mungkin jauh melebihi estimasi tersebut karena
adanya kasus-kasus yang mengalami pemulihan cepat tanpa perawatan medis. Angka kejadian
sama besar pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dan dapat terjadi pada semua usia
dengan puncak insiden pada dekade 5-6. Hampir sebagian besar kasus berupa tuli unilateral
dan hanya 2% bilateral.
ETIOLOGI

ISKEMIA KOKLEA INFEKSI VIRUS TRAUMA OTOTOKSIK


PATOFISIOLOGI

Kelainan Vaskuler
.

Autoimun
.

Ruptur membran intra


koklear

Infeksi Virus
Gambaran Klinis
Hilangnya pendengaran pada satu sisi telinga
Bersifat tiba-tiba
Sensasi penuh pada telinga
Dengan atau tanpa tinitus
Pada beberapa pasien dapat ditemukan
gangguan keseimbangan seperti ertigp
Diagnosis
Anamnesis
01

02 Pemeriksaan Fisik

03 Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Terapi
• Medikamentosa
Konservatif • Non-Medikamentosa

• Penggunaan Alat
Rehabilitatif Bantu Dengar (ABD)
Prognosis
Hasil pengobatan jauh lebih baik pada
pasien yang lebih muda dan pada pasien
dengan interval yang lebih pendek
antara onset dan pengobatan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai