Anda di halaman 1dari 15

Journal Reading

Forensic Investigation of a Rape, Sodomy and


Murder Case
HK Pratihari, State Forensic Science Laboratory, Tripura-799015, India

Oleh:

Muhammad Atif Gazali 1840312402


Syvianti Renny 1940312107
Mai Ismil Husni Tasyriqiyyah 1940312134

Preseptor :

dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


RSUP DR M.DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada


Allah SWT dan shalawat beserta salam untuk Nabi Muhammad S.A.W, berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas journal reading
dengan judul “Forensic Investigation of a Rape, Sodomy and Murder Case” yang
merupakan salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Forensik
dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
Dalam usaha penyelesaian tugas journal reading ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F
selaku pembimbing dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima semua saran
dan kritik yang membangun guna penyempurnaan tugas journal reading ini.
Akhir kata, semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 08 Juni 2020

Penulis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4
Investigasi Forensik atas Kasus Pemerkosaan,
Sodomi, dan Pembunuhan

Abstrak
Ada peningkatan yang mengkhawatirkan dari berbagai kasus pelanggaran
seksual di dunia tidak terkecuali di India. Kekerasan seksual dengan pemerkosaan,
sodomi dan pembunuhan bersama-sama relatif sedikit dan jarang dilaporkan.
Statistik di bawah kepala kejahatan tersebut tidak tersedia dalam studi literatur
dan penelitian, tetapi saat ini, jenis kejahatan seperti itu sangat sering dilaporkan
karena berbagai alasan. Dalam satu kasus, seorang gadis kecil berusia 16 tahun
biasa menghadiri kelas pelatihan pribadi di dekat desanya. Suatu hari, setelah
kelas pelatihan selesai, seperti biasa gadis itu tidak pulang ke rumah dan
pencarian dilakukan sampai larut malam. Tidak tahu keberadaannya di mana.
Selanjutnya, sebuah FIR diajukan di kantor polisi setempat. Pada hari berikutnya,
mayat wanita setengah telanjang dilaporkan terbaring di hutan terdekat. Mayat itu
diidentifikasi sebagai gadis yang sama hilang oleh kerabatnya. Tim forensik dan
petugas investigasi bersama-sama mengunjungi tempat kejadian yang tidak
terganggu itu untuk mengumpulkan berbagai bukti fisik yang memberatkan untuk
analisis forensik. Selain itu, dalam kasus ini pemerkosaan dan sodomi diikuti
dengan pencekikan gadis korban perkosaan adalah yang paling langka dari kasus
langka seperti itu dan profil kriminal telah dibahas yang menyarankan analisis
psikologis dan psikiatris dari pelanggar seksual dalam kejahatan keji tersebut.

Kata kunci : Perkosaan dan pembunuhan; FIR (Laporan Informasi Pertama);


Bukti fisik; Profil penjahat; Evaluasi forensik; Laporan postmortem;Analisis
kejiwaan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5


Pendahuluan

Di seluruh dunia dalam semua situasi kehidupan, wanita lebih rentan


daripada pria dalam kehidupan publik dan pribadi [1-3]. Mempertimbangkan
berbagai kekerasan seperti pemerkosaan, pemerkosaan-pembunuhan, pelacuran
paksa, pembunuhan wanita dll. Beberapa inisiatif dilaksanakan, dan hukum ketat
diberlakukan terkait dengan keselamatan perempuan [4]. Saat ini, ia telah menjadi
misi nasional.
Sesuai dengan National Crime Records Bureau (NCRB), MHA, Laporan
Pemerintah India tahun 2011, diketahui bahwa setiap 20 menit, seorang wanita
diperkosa di India [5]. Ini benar-benar angka yang mengkhawatirkan, tetapi
hukuman dalam kejahatan terhadap perempuan di India dilaporkan 18,9% pada
tahun 2015 seperti yang dilaporkan oleh Indian Express [6]. Tingkat keyakinan
juga rendah karena berbagai alasan:

1. Kurangnya investigasi yang berkualitas,


2. Masyarakat yang didominasi pria,
3. Potensi perempuan yang tidak diakui,
4. Tidak tersedianya saksi potensial,
5. Faktor sosial, dll.

Untuk menyelidiki kasus pemerkosaan dan pembunuhan, tim investigasi


dan forensik perlu menganalisis TKP yang tidak terganggu segera setelah insiden
dan mengumpulkan bukti tentang isu-isu berikut untuk menghubungkan antara
korban, TKP dan potensi tersangka untuk investigasi yang sukses [4,7,8].
Ini adalah:

1. Evaluasi yang tepat dan manajemen TKP yang tepat waktu


2. Foto/sketsa tempat kejadian/catatan cedera pada bagian tubuh dan pribadi
3. Pengumpulan ponsel korban/tersangka untuk menganalisis catatan panggilan
4. Jenis bahan pencekikan seperti tali, kawat, dupatta, kain panjang dll

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6


5. Tanda pencekikan pada leher korban untuk direkam dengan foto berskala
6. Pengamatan / catatan gejala pasca pencekikan pada korban perkosaan
7. Pengumpulan bukti biologis (swab vagina/anal/oral) oleh petugas medis
terdaftar menggunakan kit pengumpulan bukti penyerangan seksual (SAECK)
8. Kondom yang digunakan selama penyerangan dikumpulkan, jika ada, dan
diambil secara terpisah dari permukaan bagian dalam / luar
9. Mengenakan pakaian korban dan kondisinya
10. Otopsi korban oleh tim ahli hukum medico
11. Posisi alas kaki korban / tersangka di tempat kejahatan
12. Cetak kaki / sepatu di tempat untuk pemeriksaan dan perbandingan
13. Tanah / serbuk sari pada tubuh / atau memakai pakaian bersama dengan tanah
kontrol
14. Riwayat keluarga korban dan perincian lainnya untuk membantu
penyelidikan
15. Analisis pasca TKP dan profil kriminal
16. Tanah yang ternoda darah / dan tanah kontrol
17. Tanda menyeret di tempat kejahatan
18. Rambut publik korban perkosaan / tersangka di tempat / pakaian
19. Guntingan kuku korban pemerkosaan untuk pemeriksaan darah / kulit /
jaringan
20. Visera / urin korban untuk analisis obat perkosaan
21. Sampel biologis yang berbeda, rambut dan memakai banding tersangka untuk
pemeriksaan / pencocokan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7


Laporan kasus
Seorang siswi berusia 16 tahun tinggal dengan orangtuanya di desa. Untuk
meningkatkan akademiknya, siswi ini menghadiri kelas pembinaan yang
dibimbing oleh seorang guru yang tinggal sangat dekat dengan desa siswi tersebut.
Suatu hari, setelah kelas pembinaan selesai, siswi ini tidak pulang ke rumah dan
dilakukan pencarian sampai larut malam. Tidak ada tanda-tanda dimana
keberadaan siswi tersebut. Informasi ini sampai ke pos polisi terdekat. Pada hari
berikutnya, mayat perempuan setengah telanjang dilaporkan tertelungkup di
hutan-terdekat dengan diikat kain panjang pada lehernya. Mayat itu diidentifikasi
mirip dengan siswi yang hilang oleh anggota keluarganya. Terdapat luka pada
bagian vital temasuk anus, pencekikan dengan kain panjang, serta terdapat tanda-
tanda strangulasi postmortem. Kasus ini dicurigai merupakan kasus pembunuhan
seksual yang khas.

Observasi
Posisi/ perlukaan pada korban yang meninggal dunia pada kasus
pembunuhan pemerkosaan dan alat yang digunakan untuk mengikat terlihat pada
gambar 1-6.

Bukti/temuan forensik di TKP

Petunjuk yang ditemukan di TKP adalah :

1. Korban meninggal dengan kondisi setengah telanjang di tempat yang


tersembunyi dan diikat pada lehernya dengan menggunakan kain panjang.

Gambar 1. Korban meninggal dunia kondisi setengah telanjang

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8


Gambar 2. Dupatta, kain panjang yang terikat di leher korban

2. Celana dalam dan celana panjangnya terletak bersamaan sehingga diduga


ditarik secara paksa.

Gambar 3. Celana beserta celana dalam ditarik secara paksa bersamaan

3. Adanya perdarahan yang keluar dari orifisium vagina dan anus, tanah dibawah
badannya tergenangi darah dan ada tanda keluar tinja dari anus.

Gambar 4. Perdarahan dari orifisium vagina dan anus

4. Ditemukannya beberapa tanda kontusio, abrasi dan laserasi pada berbagai


tempat di tubuh serta adanya lumpur pada kedua lutut.

5. Muka terlihat kongesti, kedua mata tertutup dan bibir membengkak

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9


Gambar 5. Muka kongesti, bibir bengkak pada korban

6. Sepasang alas kaki terletak terpisah dari tempat kejadian

Gambar 3. Alas kaki terletak terpisah sejauh 2 m dari korban

7. Swab anal/vaginal/oral diawetkan untuk analisis forensik untuk mencocokkan


dengan terduga.
8. Beberapa jejak langkah di tanah ditemukan tumpang tindih dan dibasahi oleh
air hujan sehingga tidak cocok digunakan untuk pembanding atau pemeriksaan.
9. Pada tempat kejadian tidak ditemukan jejak pertengkaran yang menunjukkan
bahwa ia di permainkan oleh lebih dari satu tersangka.

Penemuan Autopsi

1. Eksternal
Korban meninggal dunia diperkirakan berusia 16 tahun, perempuan
dengan tinggi 157 cm dan berat 47 Kg. Sebuah dupatta (kain panjang)
berwarna merah muda melingkar mengikat lehernya dengan 3 putaran. Putaran
terdalam memiliki satu simpul yang berada di sebelah kanan leher. Kedua
matanya tertutup, mulut setengah terbuka dan lidah tergigit. Jari jari tangan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10


sianosis. Muka kongesti, terdapat aliran darah di wajah, hidung, kedua bibir
dan perineum. Orifisium anal berdilatasi dengan tinja berada disekitar anus.
Sebuah kain pengikat, kering, cukup keras, berwarna kecoklatan melinkari
lehernya dan menonjol setinggi kartilago tiroid.

2. Perlukaan
Terdapat robekan dengan ukuran 1.3 x 0.5 cm kedalaman tulang di sisi kiri
kepala. Terdapat abrasi dengan ukuran 1.2 x 0.6 cm diatas dahi di garis tengah
kepala. Satu kontusio dengan ukuran 1.3 x 0,4 cm diatas alis mata kiri, dua
kontusio berukuran 2.0 x 1.7 cm dan 3.1 x 1.3 cm masing –masing dari sisi
kanan dan kiri bibir atas, satu kontusio berukuran 4.0 x 3.2 cm disisi kiri bibir
bawah, 2 kontusio berukuran 1.7 x 1.5 cm dan 4.0 x 2.5 cm di masing –masing
kiri dan kanan pipi.

3. Internal
Pada proses diseksi, terdapat ekimosis pada subkutan dibawah ikatan
simpul dengan kontusio otot. Tulang hioid, kartilago tiroid, kartilago laring dan
trakea intak. Fraktur depresi berukuran 4.0 x 1.0 cm ditemukan di sisi kiri
tulang frontal. 2 kontusio ukuran 10 x 8 cm dan 3.0 x 1.5 cm pada masing-
masing dada atas dan bagian luar lengan kanan. Kedua paru, hati, vesika
urinaria, limpa, kedua ginjal dan ureter ditemukan terdapat kongesti. Kavitas
vesika urinaria kosong, multipel kontusio ditemukan pada batas dalam labia
minora dengan robekan selaput dara yang segar. Tidak ditemukan kelainan
pada oran lain pada tubuhnya.

Hasil studi autopsi


Penyebab kematian adalah asfiksia yang mana pembunuhanya secara
dibekap dan pencekikan secara di jerat. Luka- luka ditemukan pada tubuh ante-
mortem dan waktu kematiannya baru terjadi. Tanda- tanda sugestif terbaru,
penetrasi kuat pada vagina dan anus.

Bukti forensik:
I. Analisis toksikologi dari visera dan cairan tubuh dengan
mengesampingkan adanya racun dan obat- obatan dalam kasus ini.
II. Profil DNA dari swab vagina diperiksa untuk catatan data yang
dicocokkan dengan terdakwa setelah ditangkap.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 11


Kesimpulan
Berdasarkan analisis tempat kejadian perkara, beberapa luka pada korban
dan bagian pribadi (vagina / anus) dan seks yang tidak wajar (Sodomi) pada
korban pemerkosaan diikuti dengan pembunuhan adalah yang sangat kejam dan
paling jarang dilaporkan. Ini sulit untuk dipahami dalam situasi apa pemerkosa
setelah terpuaskan secara seksual dapat membunuh seorang gadis kecil.
Kemungkinan di dalam keadaan marah, cinta yang berlebihan dan juga rasa takut
pada hukuman ketat yang ditentukan oleh Hukum Pidana India dan POCSO
(Protection of Children from Sexual Of ence). Dan juga, tertuduh takut
diidentifikasi oleh korban jika dibiarkan hidup. Modus kejahatan diduga akibat
perasaan tertekan secara emosional yang tiba-tiba dan perasaan kekerasan dari
para tertuduh yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan dengan bahan lilitan
(dupatta) yang digunakan korban. Namun, dalam kasus tersebut terdakwa
diharuskan dianalisis secara psikiatri untuk mengetahui lebih banyak tentang
perilaku kriminalnya.

Ucapan Terima Kasih


Penulis berterima kasih kepada ahli bedah otopsi untuk menyediakan
dokumen yang diperlukan untuk memasukkan temuan postmortem dan juga
kepada petugas investigasi untuk memperluas semua bantuan yang mungkin
untuk penanganan tempat kejadian perkara secara efektif dalam kasus ini.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12


Daftar Pustaka

1. Sapkota D, Bhattarai S, Baral D, Pokharel PK (2016) Domestic violence


and its associated factors among married women of a village development
committee of rural Nepal. BMC Res Notes 9: 178.

2. https://en.wikipedia.org/wiki/Violence_against_women_in_India.

3. http://www.endvawnow.org/uploads/modules/pdf/1372349234. pdf.

4. Nath S, Pratihari HK (2018) Gang Rape and Murder – A Case Report. J


Forensic Sci & Criminal Inves 10(1): 1-4.

5. National Crime Records Bureau (2011) Ministry of Home Affairs,


Government of India.

6. National Crime Records Bureau (2015) Ministry of Home Affairs,


Government of India.

7. Fisher, Barry AJ (2004) Techniques of crime scene investigation, 7th


Edition, CRC Press LLC, Boca Raton.
8. Becker, Ronald F (2009) Criminal Investigation, 3rd Edition, Jones and
Bartlett Publishers, Sudbury, Massachusetts.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13

Anda mungkin juga menyukai