PALU
PENDAHULUAN
Identitas Pasien :
Nama : An. h
Umur : 9 tahun
Alamat : Tondo
I. Anamnesis
Riwayat penyakit : Anak mengalami kebriruan pada bagian mukosa
mulut, bagian bawah mata, ujung hidung, dan
bagian kuku. Keluhan dirasakan sejak lahir dan
keluhan semakin nampak jika anak menangis dan
melakukan aktifitas berat. Pada saat bayi refleks
hisap tidak bagus. Saat usia 7 bulan anak
diperiksakan ke dokter umum dan dilakukan foto
rontgen kemudian pasien disarankan untuk
dirujuk ke Jakarta untuk berobat lanjut tetapi
keluarga masih melakukan pertimbangan. Setelah
anak berusia 3 tahun 11 bulan, anak kemudian
dirujuk ke Jakarta, anak kemudian di diagnosis
mengalami penyakit jantung bawaan TOF
(Tetralogi of Falot) sehingga anak dilakukan
pembedahan total koreksi. Makan dan minum
seperti biasa, namun pasien tidak dapat mencerna
makanan yang keras. Setelah dilakukan operasi
anak dapat melakukan aktifitas seperti anak yang
lainnya, tidak pernah lagi menngalami kebiruan,
tapi pertumbuhan dan perkembangan anak
terhambat tidak seperti anak yang normal
seumuran dengan pasien. Berat badan anak susah
bertambah
Riwayat kebiasaan dan lingkungan: Merupakan anak yang aktif namun tidak
dapat melakukan komunikasi dengan
orang lain.
Tanda Vital :
Pernapasan : 32 kali/menit
Suhu : 36,80c
Pemeriksaan Sistemik :
Leher : pembesaran getah bening (-), nyeri tekan kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-), T1/T1 hiperemis (-)
Paru
Jantung
Abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar, renal dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Genitalia : normal
Resume:
Anak mengalami kebriruan pada bagian mukosa mulut, bagian bawah
mata, ujung hidung, dan bagian kuku. Keluhan diru dirasakan sejak lahir dan
keluhan semakin nampak jika anak menangis dan melakukan aktifitas berat. Pada
saat bayi refleks hisap tidak bagus. Saat usia 7 bulan anak diperiksakan ke dokter
umum dan dilakukan foto rontgen kemudian pasien disarankan untuk dirujuk ke
Jakarta untuk berobat lanjut tetapi keluarga masih melakukan pertimbangan.
Setelah anak berusia 3 tahun 11 bulan, anak kemudian dirujuk ke Jakarta, anak
kemudian di diagnosis mengalami penyakit jantung bawaan TOF (Tetralogi of
Falot) sehingga anak dilakukan pembedahan total koreksi. Makan dan minum
seperti biasa, namun pasien tidak dapat mencerna makanan yang keras. Setelah
dilakukan operasi anak dapat melakukan aktifitas seperti anak yang lainnya, tidak
prnah lagi menngalami kebiruan, tapi pertumbuhan dan perkembangan anak
terhambat tidak seperti anak yang normal seumuran dengan pasien. Berat badan
anak susah bertambah.
Gambar 2.1. Kurva Kecepatan Tumbuh pada Anak Lelaki (Garis Ungu) dan
Perempuan (Garis Kuning) dan Faktor yang Berpengaruh.