Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

PERBANDINGAN KEBERHASILAN TERAPI TRABEKULEKTOMI


PADA GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA DAN GLAUKOMA
PRIMER SUDUT TERTUTUP
Azhar Wirayudha1, Fifin Luthfia Rahmi 2, Riski Prihatningtias 2 , Maharani 2
1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang: Glaukoma primer sudut terbuka merupakan bentuk glaukoma yang sering
ditemukan yang disebabkan sumbatan pada trabecular meshwork. Sedangkan glaukoma
primer sudut tertutup disebabkan karena tersumbatnya saluran drainase. Trabekulektomi
merupakan salah satu terapi untuk glaukoma yang bertujuan untuk menurunkan tekanan intra
okular dengan membuat saluran humor akuos baru. Tujuan: Mengetahui perbandingan
keberhasilan terapi trabekulektomi pada glaukoma primer sudut terbuka dan glaukoma primer
sudut tertutup. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain
cross-sectional, yaitu mengambil data sekunder dari rekam medik dan hasil pemeriksaan
setelah intervensi. Intervensi adalah trabekulektomi. Sampel adalah 50 pasien yang menderita
glaukoma primer, dibagi menjadi 25 pasien glaukoma primer sudut terbuka dan 15 pasien
glaukoma primer sudut tertutup yang menjalani operasi trabekulektomi yang sesuai dengan
kriteria tertentu dan melakukan follow up selama minimal 3 bulan. Uji statistik menggunakan
uji Chi-square. Hasil: Keberhasilan trabekulektomi pasca 3 bulan operasi pada glaukoma
primer sudut terbuka 52% Complete Success, 44% Qualified Success, 4% Failure. Pada
glaukoma primer sudut tertutup 16% Complete Success, 48% Qualified Success, 36% Failure.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat keberhasilan trabekulektomi pada glaukoma primer
sudut terbuka dan glaukoma primer sudut tertutup.
Kata Kunci: Trabekulektomi, Glaukoma Primer Sudut Terbuka, Glaukoma Primer Sudut
Tertutup

ABSTRACT
SUCCESS RATE COMPARISON OF TRABECULECTOMY IN PRIMARY OPEN
ANGLE GLAUCOMA AND PRIMARY ANGLE CLOSURE GLAUCOMA
Background Primary open angle glaucoma is a common form of glaucoma which caused by
a blockage in the trabecular meshwork. Whereas primary angle closure glaucoma is caused
due to blocked drainage channels. Trabeculectomy is one of many therapies for glaucoma that
aims to reduce intraocular pressure by creating a new pathway for the flow of aqueous
humour. Objective: To determine the success rate of trabeculectomy in primary open angle
glaucoma and primary angle closure glaucoma. Methods: This is an observational study
using cross-sectional design. The data collected is secondary data from medical records and
follow up examination results post trabeculectomy. In this study, there are 50 patients treated
with trabeculectomy, consisting 25 patients with primary open angle glaucoma and 15
patients with primary angle closure glaucoma. Samples chosen in this study is based on a
certain criteria and had done their follow up for a minimum of 3 months. The data obtained
then processed using Chi-square statistic analysis. Results: The success rate in 3 months post
trabeculectomy in primary open angle glaucoma is 52% complete success, 44% qualified
success, and 4% failure. On the other hand, in primary angle closure glaucoma the result is

1105 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

16% complete success, 48% qualified success, and 36% failure. Conclusion: There is a
significant difference between the success rate of trabeculectomy in primary open angle
glaucoma and primary angle closure glaucoma.
Keywords: Trabeculectomy, Primary open angle glaucoma, Primary angle closure glaucoma

PENDAHULUAN glaukoma yang paling sering ditemukan,


Mata manusia merupakan alat indra dengan persentase 85%-90% dari seluruh
penglihatan yang berfungsi menyampaikan kasus glaukoma dan perkembangannya
informasi gambar ke otak. Apabila terjadi terjadi secara perlahan sehingga
kelainan seperti glaukoma, maka dapat menjadikan glaukoma ini diderita seumur
mengakibatkan gangguan penglihatan hidup.3,4
bahkan kebutaan. Glaukoma merupakan Glaukoma sudut tertutup
kumpulan penyakit yang menyebabkan disebabkan oleh tersumbatnya saluran
kerusakan pada nervus optikus dan dapat drainase sehingga menyababkan kenaikan
berujung pada kebutaan.1 Glaukoma juga tekanan intra okuler yang mendadak. Pada
merupakan penyebab kebutaan kedua glaukoma jenis ini, sudut antara iris dan
terbanyak setelah katarak di seluruh kornea sempit atau tertutup. Perkembangan
dunia.2 dari glaukoma ini terjadi sangat cepat dan
Terdapat dua jenis glaukoma yang gejala beserta tandanya sangat terlihat
sering ditemukan, yaitu glaukoma sudut sehingga segera dibutuhkan tindakan
terbuka dan sudut tertutup.1 Faktor risiko medis. Glaukoma sudut tertutup atau sudut
dari glaukoma sendiri adalah sempit memiliki beberapa stadium, yaitu:
meningkatnya usia dan factor keturunan, akut, subakut, kronik/menahun.3,4,5
adapun factor risiko lain yaitu myopia Salah satu penatalaksanaan yang
tinggi, diabetes mellitus, hipertensi dan dapat dilakukan untuk memperbaiki
pengobatan steroid jangka panjang.2 kondisi glaukoma adalah trabekulektomi
Glaukoma sudut terbuka atau yang bertujuan untuk menurunkan tekanan
glaukoma simpleks adalah dimana sudut intra okular dengan membuat saluran
antara iris dan kornea terbuka seperti humor akuos baru dari bilik mata depan
seharusnya. Penyebab dari glaukoma menuju lapisan subkonjungtiva.6,7
simpleks adalah sumbatan yang terjadi di Trabekulektomi biasanya baru dilakukan
trabecular meshwork secara perlahan- apabila terapi farmakologik gagal
lahan. Glaukoma ini merupakan bentuk mencapai TIO (Tekanan Intra Okular)

1106 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

yang diinginkan atau dapat menimbulkan dikombinasikan dengan ekstraksi lensa


efek samping yang tidak dapat ditoleransi harus dijadikan sebuah bahan
oleh pasien. Target TIO pasca pertimbangan, terlebih setelah adanya
trabekulektomi belum disepakati karena serangan akut dari sudut tertutup. Bisa juga
tergantung keadaan individu pasien itu apabila TIO kontrol tetap berada pada
sendiri. Target TIO secara umum yang tinggkat sub-obtimal meskipun terapi laser
diharapkan adalah 20-30% di bawah maupun pengobatan telah dilakukan,
normal, yaitu dengan nilai normal 10-21 khususnya pada kasus glaukoma sudut
mmHg.6 tertutup yang sudah berat, yang sudah
Trabekulektomi pada glaukoma berhubungan dengan sinekia anterior
primer sudut terbuka biasanya dilakukan perifer, kerusakan nervus optikus, atau
setelah maximum tolerated medical kerusakan lapangan pandang.
therapy (MTMT) dan argon laser Trabekulektomi memiliki tingkat
trabeculoplasty (ALT) telah gagal untuk kesuksesan yang rendah pada mata dengan
mengontrol TIO secara tepat. Jika tekanan inflamasi akut.11
intraokular sudah mencapai sangat tinggi Menurut Keith Barton
maka terapi argon laser trabeculoplasty menyebutkan bahwa setelah
(ALT) dan selective laser trabeculoplasty trabekulektomi, sebagian besar pasien akan
(SLT) cenderung tidak efektif untuk mendapatkan penurunan tekanan
mencapai target TIO yang sesuai, maka intraokuler tanpa membutuhkan
kelanjutan dari MTMT ke operasi sangat pengobatan tambahan. Tingkat kesuksesan
mungkin diindikasikan.8 Trabekulektomi trabekulektomi tergantung pada banyaknya
pada glaukoma primer sudut terbuka cukup faktor risiko.12
menguntungkan karena komplikasi yang Berdasarkan data tersebut dengan
lebih sedikit dan tidak membutuhkan dua mekanisme yang berbeda pada
antimetabolit intra operatif.9 glaukoma primer sudut terbuka dan
Trabekulektomi untuk pasien glaukoma primer sudut tertutup namun
dengan glaukoma sudut tertutup primer dengan tindakan yang sama, Oleh karena
menjadi perdebatan apakah trabekulektomi itu, digagaslah penelitian untuk
merupakan prosedur tentatif atau permanen mengetahui efek dan perbandingan
masih menjadi kontroversi.10 keberhasilan terapi trabekulektomi pada
Trabekulektomi baik itu sendiri atau

1107 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

glaukoma primer sudut terbuka dan yang terletak di kepala dan/atau


glaukoma primer sudut tertutup. leher.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama


Sampel dan Perlakuan bulan Agustus 2018 hingga Maret 2019 di
Penelitian ini menggunakan jenis unit rawat jalan bagian Ilmu Kesehatan
penelitian observasional analitik dengan Mata RSUP dr. Kariadi Semarang, dengan
desain belah lintang (Cross Sectional). jumlah sampel 25 tiap masing-masing
Sampel penelitian merupakan data kelompok. Cara pengumpulan sampel
sekunder dari rekam medik pasien yang adalah dengan mencatat data-data yang
menderita glaukoma primer sudut terbuka dibutuhkan dari catatan medik pasien
dan glaukoma primer sudut tertutup yang dengan glaukoma primer yang dirawat
menjalani terapi trabekulektomi di RSUP jalan dari tahun 2016 hingga 2018.
dr. Kariadi Semarang, dengan kriteria: Analisis Data
a. Kriteria inklusi : (1) Pasien Analisis data meliputi analisis
berusia 50-70 tahun, (2) Pasien deskriptif dan uji hipotesis, uji hipotesis
melakukan follow up rutin selama 3 yang digunakan adalah uji Chi-Square,
bulan, (3) Pasien yang belum yaitu apabila uji Chi-Square telah
pernah menjalani operasi mata terpenuhi, dimana dijumpai frekuensi
dan/atau terapi laser trabekuloplasti harapan <5 dengan jumlah lebih dari 20%.
sebelumnya. Perbedaan akan dianggap bermakna bila
b. Kriteria eksklusi: (1) Pasien p<0,05.
glaukoma yang datanya tidak
lengkap, (2) Pasien glaukoma yang HASIL PENELITIAN
memiliki komplikasi dan yang Karakteristik Subjek Penelitian
membutuhkan tindakan lebih Tabel 1 menunjukkan karakteristik
lanjut, (3) Pasien yang menjalani data subjek penelitian yang memenuhi
operasi intraocular setelah kriteria subjek penelitian. Sebagian besar
trabekulektomi, (4) Pasien yang (54%) jenis kelamin pasien dari kelompok
menderita kelainan sistemik berupa sampel glaukoma primer sudut terbuka dan
diabetes mellitus dan hipertensi, (5) glaukoma primer sudut tertutup pada
Pasien yang menderita penyakit penelitian ini adalah berjenis kelamin

1108 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

perempuan. Rerata usia pasien pada Perbandingan Keberhasilan


kelompok glaukoma primer sudut tertutup Trabekulektomi pada glaukoma primer
lebih tinggi dibandingkan dengan sudut terbuka dan glaukoma primer
kelompok glaukoma primer sudut terbuka. sudut tertutup.
Tabel 1 Karakteristik Sampel Penelitian Kriteria keberhasilan terapi
Glaukoma Primer trabekulektomi dilihat dari hasil TIO pasca
Karakteris
Sudut Sudut Total p
tik operasi, kriteria keberhasilan tersebut
Terbuka Tertutup
terbagi menjadi 3 kriteria yaitu complete
Jenis
success, qualified quccess dan failure.
Kelamin
Laki-Laki 15 8 (32%) 23 Penurunan TIO pasca prosedur
(60%) 17 (68%) (46%) trabekulektomi dikategorikan complete
Perempua 10 27 0,0 success bila TIO 6-21 mmHg tanpa
n (40%) (54%) 44£
tambahan obat anti glaukoma, qualified
*
quccess bila TIO 6-21 mmHg dengan
Usia
(Tahun) 55,4±4,9 59,1±6,3 tambahan obat anti glaukoma, dan failure
Rerata±SD bila TIO <6 atau >21 mmHg meskipun
Total 50 dengan tambahan obat anti glaukoma.
(100%)

Tabel 2 Hasil Uji Chi-Square Tingkat Keberhasilan Trabekulektomi


Trabekulektomi
Glaukoma Complete Qualified Failure p
Primer Success Success
n % n % n % 0,004*
Sudut Terbuka 4 16% 12 48% 9 36%
Sudut Tertutup 13 52% 11 44% 1 4%
* Signifikan (p<0,05)
DISKUSI pasien berjenis kelamin perempuan (68%).
Karakteristik sampel penelitian Data ini sesuai dengan penelitian oleh
Deskripsi karakteristik sampel yang Toris dkk, yang menyebutkan jenis
didapatkan pada kelompok glaukoma kelamin perempuan merupakan salah satu
primer sudut tertutup lebih besar pada faktor risiko pada glaucoma primer sudut

1109 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

tertutup, namun kejadian pada glaukoma glaukoma primer sudut terbuka,


primer sudut terbuka tidak berkaitan meningkatnya usia menyebabkan
dengan jenis kelamin.5 Hasil tersebut juga berkurangnya sel endotel pada trabekula,
didukung oleh penelitian McMonnies dan sehingga pengeluaran humor aquos
penelitian oleh Vajaranat dkk, yang menjadi terganggu yang berdampak pada
menyebutkan bahwa perempuan memiliki meningkatnya tekanan intra okular.17
tingkat kejadian glaukoma yang lebih Analisis data dan Uji Hipotesis
tinggi karena perempuan memiliki usia Berdasarkan hasil analisis data
hidup yang lebih lama dibandingkan dengan uji Chi-square didapatkan nilai
pria.13,14 significancy p 0,004. Berdasarkan nilai
Deskripsi karakteristik sampel tersebut karena nilai p<0,05 maka dapat
penelitian yang didapatkan sebanyak 50 diambil kesimpulan bahwa terdapat
pasien terdiagnosa sebagai glaukoma perbedaan yang signifikan dalam hal
primer sudut terbuka dan glaukoma primer keberhasilan terapi trabekulektomi antara
sudut tertutup yang menjalani prosedur glaukoma primer sudut terbuka dan
trabekulektomi, memiliki rerata usia glaukoma primer sudut tertutup.
55,4±4,9 tahun pada kelompok glaukoma Hasil analisis data dengan uji Chi-
primer sudut terbuka dan 59,1±6,3 tahun square didapatkan tingkat keberhasilan
pada kelompok glaukoma primer sudut trabekulektomi pada tiga bulan follow up
tertutup. Hasil tersebut didukung oleh dalam penelitian ini adalah 52% dari
penelitian dari Asia Pacific Glaukoma pasien dengan glaukoma primer sudut
Guidelines yang menyebutkan bahwa tertutup yang tidak menggunakan terapi
peningkatan usia merupakan salah satu medikamentosa (Complete Success) dan
faktor risiko yang konsisten terhadap 44% dari pasien dengan tambahan terapi
kejadian glaukoma, baik itu pada medikamentosa (Qualified Success).
glaukoma primer sudut terbuka maupun Sedangkan pada kelompok glaukoma
pada glaukoma primer sudut tertutup.15 primer sudut terbuka didapatkan 16% yang
Tingkat kejadian glaukoma primer sudut tidak menggunakan terapi medikamentosa
tertutup lebih tinggi pada usia lanjut karena (Complete Success) dan 48% pasien
terjadi proses penebalan lensa, sehingga dengan tambahan terapi medikamentosa
sudut iridokornealis menyempit dan (Qualified Success).
berpotensi menyebabkan glaukoma.16 Pada

1110 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

Pada penelitian ini angka dilakukan pada saat tatalaksana dengan


keberhasilan trabekulektomi pada medika mentosa tidak berhasil.19
glaukoma primer sudut tertutup sebesar Pada penelitian ini tidak tercatatnya
96% dan pada glaukoma primer sudut lama pengobatan obat anti glaukoma
terbuka sebesar 64%. Hasil analisis data sebelum dilakukan prosedur
pada seluruh kelompok sampel glaukoma trabekulektomi menjadi salah satu
primer sudut tertutup dan glaukoma primer keterbatasan dalam penelitian ini. Paparan
sudut terbuka pasca trabekulektomi terhadap kandungan pengawet dalam obat
menunjukkan perbedaan yang signifikan anti glaukoma yang lama dapat memicu
antara glaukoma primer sudut tertutup terjadinya fibrosis subkonjungtiva pada
dengan glaukoma primer sudut terbuka, pasien pasca trabekulektomi, sehingga
data dalam penelitian ini berbeda dengan dapat mempengaruhi tingkat kesuksesan
teori bahwa trabekulektomi pada glaukoma trabekulektomi pada glaukoma primer
primer sudut terbuka cukup sudut terbuka maupun pada glaukoma
menguntungkan karena komplikasi yang primer sudut tertutup. Kemudian, adanya
lebih sedikit.9 Namun ada penelitian serupa perbedaan operator dalam melakukan
yang dilakukan oleh Saputro dkk tindakan trabekulektomi pada penelitian ini
mendapatkan bahwa angka kesuksesan juga menjadi faktor lain yang dapat
trabekulektomi pada kasus glaukoma memberikan hasil yang berbeda pada hasil
primer sudut tertutup sebesar 86%.18 operasi.13,14
Tingkat keberhasilan trabekulektomi juga
dipengaruhi oleh waktu dilakukannya SIMPULAN DAN SARAN
trabekulektomi sejak awal pasien Simpulan
didiagnosis glaukoma, semakin lama jarak Pada penelitian ini terdapat
antara diagnosis dan trabekulektomi maka perbedaan tingkat keberhasilan
tingkat keberhasilan trabekulektomi juga trabekulektomi yang signifikan pada
akan menurun. Hal tersebut juga dapat pasien glaukoma primer sudut terbuka dan
menjadi alasan tingkat keberhasilan yang glaukoma primer sudut tertutup.
lebih rendah pada glaukoma primer sudut Saran
terbuka, karena trabekulektomi pada Perlu diadakan penelitian yang
glaukoma primer sudut terbuka hanya lebih lanjut mengenai keberhasilan
trabekulektomi pada glaukoma primer

1111 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

sudut terbuka dan glaukoma primer sudut Efek Samping Trabekulektomi


tertutup untuk jangka panjang, dan perlu Dengan 5-fluorouracil Dibandingkan
dilakukan pencatatan penggunaan obat anti Mitomycin C pada Pasien Glaukoma.
glaukoma serta menghitung lamanya Program Magister Program studi Ilmu
waktu pengobatan medika mentosa sejak Biomedik. Universitas Udayana; 2014.
terdiagnosis glaukoma sampai sebelum 7. Risna NI. Perubahan Densitas Dan
dilakukannya operasi trabekulektomi. Morfologi Sel Endotel Kornea Pasca
Trabekulektomi Pada Pasien
DAFTAR PUSTAKA Glaukoma Kronis. Universitas Gadjah
1. Gupta N, Tin A, Congdon N, Dada T, Mada; 2015.
Lerner F, Olawoye OO, et al. ICO 8. Biggerstaff KS. Primary Open-Angle
Guidelines for Glaucoma Eye Care. Glaucoma. Medscape [Internet]. 2016;
1st ed. International Council of Available from:
Ophtalmology; 2016. 28 p. http://emedicine.medscape.com/article
2. Oktariana VD. Situasi dan Analisis /1206147-overview#a5
Glaukoma. Kementerian Kesehatan RI 9. Abe H, Kitazawa Y, Kuwayama Y,
Pusat Data dan Informasi. 2014. Shirakashi M, Tanihara H, Yamamoto
3. Soeroso A. Patogenesis Glaukoma T. Guidelines for Glaucoma. In
Sudut Terbuka Primer dan Usaha Tokyo: Japan Glaucoma Society;
Pencegahannya. UPT Perpustakaan 2004. p. 41–2.
UNS, Semarang. Universitas Sebelas 10. Chen Y, Lu D, Cheng J.
Maret; 2008. Trabeculectomy in Patients With
4. Types of Glaucoma [Internet]. 2016 Primary Angle-closure Glaucoma.
[cited 2011 Mar 11]. Available from: AAO. 2009;18:679–80.
http://www.glaucoma.org/glaucoma/ty 11. Chew P, See J, Aquino MC, Aduan J.
pes-of-glaucoma.php Management of angle closure
5. Toris CB. Glaucoma Science and glaucoma. Indian J Ophthalmol.
Practice. Morrison J, Pollack I, editors. 2011;59.
Vol. 172, The Veterinary record. Hong 12. Barton K. Trabeculectomy. Int
Kong: Thieme Medical Publishers; Glaucoma Assoc. 2015;13–4.
2013. 74 p. 13. McMonnies CW. Glaucoma history
6. Ananta MR. Tekanan Intraokular dan and risk factors. PubMed Cent

1112 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Azhar Wirayudha, Fifin Luthfia Rahmi, Rsiki Prihatningtias, Maharani

[Internet]. 2016; Available from: https://www.omicsonline.org/angle-


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti closure-glaucoma-pathogenesis-and-
cles/PMC5383456/ evaluation-a-review-2155-9570.S4-
14. Vajaranat TS, Nayak S, Wilensky JT, 005.php?aid=3928
Joslin CE. Gender and Glaucoma. 17. Primary open angle glaucoma. 2016;
PubMed Cent [Internet]. 2015; 18. Saputro E, Rifada M, Soeherman R.
Available from: Success Rate of Trabeculectomy in
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti Primary Glaucoma at Cicendo Eye
cles/PMC4326058/ Hospital on January–December 2013.
15. Asia-Pacific Glaucoma Guidelines. Althea Med J. 2016;3(1):110–4.
Asia Pasific Glaukoma Soc [Internet]. 19. Bhatia J. Outcome of Trabeculectomy
2016;3. Available from: Surgery in Primary Open Angle
http://www.icoph.org/dynamic/attach Glaucoma [Internet]. PubMed Central.
ments/resources/asia_pacific_glaucom 2008. Available from:
a_guidelines_2016_third_edition.pdf https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
16. Fea AM. Angle Closure Glaucoma: cles/PMC3282429/
Pathogenesis and Evaluation. J Clin
Exp Ophthalmol [Internet]. 2012;
Available from:

1113 JKD : Vol. 8, No. 4, Oktober 2019 : 1105-1113

Anda mungkin juga menyukai