Oleh :
Adhytia B. C. P. Masola
16014101135
Masa KKM : 9 November 2019 – 5 Januari 2020
Pembimbing :
dr. Maria R. Kereh, SpKJ
NRI : 16014101135
Masa KKM :
Adhytia B. C. P. Masola
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Adhytia B. C. P. Masola
1614101135
Pembimbing :
iii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN......................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
LAPORAN KASUS................................................................................................. 1
Identitas Pasien............................................................................................... 1
Riwayat Psikiatrik........................................................................................... 2
Formulasi Diagnostik...................................................................................... 21
Evaluasi Multiaksial........................................................................................ 23
Daftar Masalah................................................................................................ 23
Rencana Terapi............................................................................................... 24
Prognosis......................................................................................................... 25
Diskusi............................................................................................................ 25
Kesimpulan..................................................................................................... 35
Wawancara Psikiatri....................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 58
LAMPIRAN............................................................................................................. 59
iv
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. RR
Umur : 56 Tahun
PendidikanTerakhir : S2
Pekerjaan : Dosen
Utara
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
2021.
A. Keluhan Utama
Pasien bekerja sebagai dosen dan saat ini masih melakukan kuliah
dengan webinar.
2
makin berdebar, kepala makin sakit dan kaki makin kaku. Dalam
tidur dan sering emosi pada orang – orang yang menyewa rumah
spesialis kejiwaan, dan mulai dirawat jalan Poliklinik RSJ Prof. Dr.
V. L. Ratumbuysang Manado.
3
Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala, kejang, tidak
sebelum sakit.
tanpa ada cacat fisik atau kelainan. Saat mengandung, ibu pasien
stadium oral (usia 0-1 tahun), pasien mendapatkan Air Susu Ibu
4
kepercayaan dasar lawan ketidakpercayaan dasar (usia 0-1 tahun),
ayah dan ibu pasien membesarkan pasien dengan baik. Pada masa
ini, pasien termasuk anak yang aktif seperti anak yang lainnya.
waktu kecil agak nakal, namun masih dalam taraf wajar dan tidak
berlebihan.
dapat bergaul dengan baik. Pada saat SD, pasien tidak pernah
5
D. Masa Kanak Akhir dan Remaja
E. Masa Dewasa
1. Riwayat pendidikan
2. Riwayat pekerjaan
3. Riwayat Psikoseksual
4. Riwayat Pernikahan
5. Riwayat beragama
6. Aktivitas sosial
9. Riwayat keluarga
SILSILAH KELUARGA/GENOGRAM
Keterangan:
: Perempuan : Pasien
6
G. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Lingkungannya
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
1. Mood : Hipotimia
2. Afek : Luas
3. Kesesuaian : Serasi
7
C. Pembicaraan
D. Gangguan Persepsi
kenyataan eksternal.
E. Proses Pikir
waham.
8
F. Sensorium dan Kognisi
2. Orientasi
sama dengannya.
3. Daya ingat
lalu.
9
4. Kemampuan membaca dan menulis
mampu membacanya.
5. Kemampuan visuospasial
7. Pengendalian impuls
rumahnya.
memadamkan api.
10
3. Tilikan : Derajat tilikan 6, dimana pasien menyadari dirinya
dipercaya.
A. Pemeriksaan Fisik
mentis.
20x/menit, S 36,0°C
ikterik
B. Status Neurologikus
1. GCS : E4M6V5
11
2. Mata : Gerakan mata normal, searah, dan isokor
a. N. olfaktorius (N.I)
b. N. optikus (N.II)
abducens (N.VI)
kekanan.
d. N. trigeminus (N.V)
terlihat simetris.
e. N. facialis (N.VII)
terlihat simetris.
f. N. vestibulocochlearis (N.VIII)
g. N. glosssopharyngeus (N.IX)
12
Tidak dilakukan evaluasi.
h. N. vagus (N.X)
i. N. aksesorius (N.XI)
j. N. hypoglossus (N.XII)
jemaat dan saat memimpin ibadah awalnya pasien baik-baik saja tetapi
13
istri pasien yang juga berprofesi sebagai pendeta untuk menggantikan
pasien memimpin ibadah. Sejak saat itu pasien sering merasakan rasa
keluhan muncul, pasien sampai merasa takut dan cemas untuk mandi.
ketika sedang mengemudikan mobil tapi waktu itu pasien masih bisa
adalah santai karena ibadah waktu di Manado Tua hanya hari minggu
pendeta yang sangat banyak dalam kegiatan ibadah dan lainnya serta
14
pemakaman seringkali pasien merasa takut sampai pasien harus minta
kedokteran jiwa karena pasien sudah tidak bisa menahan keluhan yang
ada.
masih muda dan minum kopi sebelum sakit. Riwayat masa kanak
15
dianamnesis, pasien tampak gelisah, kontak mata yang minimal, dan
Mood pasien hipotimia, afek luas dan serasi, emosi lain free
baik, tidak terdapat gangguan persepsi, proses pikir serta daya nilai.
multiaksial.
otot. Pasien juga mengeluh menjadi murah marah. Gejala ini sudah
dirasakan pasien sejak tahun lalu tapi masih dianggap biasa oleh
ibadah gejala mulai muncul setiap hari dan selalu dirasakan pasien
16
B. Pada aksis II, pasien memiliki ciri kepribadian narsisistik. Ciri
ibadah. Pasien senang ketika dipuji dan diakui oleh jemaat. Pasien
merasa stress. Begitu juga dengan jemaat yang harus dipimpin oleh
berfungsi cukup baik. GAF HLPY (High level past year): 90-81;
17
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
pasien.
X. RENCANA TERAPI
18
A. Psikofarmako
Fluoxetine 20 mg 1-0-0
B. Psikoterapi
C. Psikoedukasi
1. Terhadap pasien
obat.
2. Terhadap keluarga
19
gangguan dari penyakit pasien agar keluarga dapat
XI. PROGNOSIS
XII. DISKUSI
A. Diagnosis
20
gejala-gejala somatik seperti ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan
pekerjaan.1
marah.
DSM V:4
21
2. Pasien merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.
d. Iritabilitas
e. Ketegangan otot
langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum dan tidak
22
darah standar, elektrokardiogram, dan tes fungsi tiroid. Klinisi
B. Ciri Kepribadian
dengan baik, karena pasien ingin agar banyak orang mengenal dan
23
c) Yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat
tinggi.
sendiri.
h) Sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang
sombong.
C. Rencana Terapi
1. Psikofarmaka
24
Pilihan medikamentosa pada pasien gangguan cemas adalah
minggu.
Mekanisme kerja :6
inhibitory neurotransmitter).
mereda.6
25
Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,
melemah).
narkotika, oleh karena “at therapeutic dose they have low re-
dengan waktu paruh pendek lebih cepat dan hebat gejala putus
26
Untuk mengurangi risiko ketergantungan obat,
dosis terapiutik.6
mg diminum pagi.
2. Psikoterapi
meliputi:
menyeluruh:
27
(terutama ketegangan otot), emosi dan perilaku.
coping baru.
b) Terapi kognitif
situasi.
o Terapi perilaku
28
Terapi perilaku dibedakan menjadi 2 yaitu
penyakit tertentu.
dll
relaksasi
29
n. Yang harus memberi terapi adalah tenaga terlatih
Teknik-teknik relaksasi :
fisik.
XIII. KESIMPULAN
30
1. Pasien didiagnosis dengan gangguan cemas menyeluruh.
2019 di rumah pasien di Atep pada pukul 20.00 WITA – 22.00 WITA.
Keterangan:
P: Pasien
A : Umur Pak?
P : 56
31
A : Status perkawinan?
P : Kawin
A : Pendidikan terakhir?
P : S2
A : Pekerjaan pak?
P : Dosen
A : Di Unsrat Pak?
P : Hmhm
A : Agama pak?
P : Protestan
P : Hmhm
P : Hmhm
A : Waktu itu bapak satu bulan sebelumnya, yang sampai bapak pergi
ke Poli?
A : Waktu itu, bapak cuma tau itu rasa cemas pertama begitu?
P ; Iya, kemudian dalam waktu – waktu tertentu itu, ilang itu PD, tau
32
P : Saat mo.. misalnya mo sambutan... acara orang kaweng,
sambutan orang mati, itu kadang kala, jantung so berdebar, tapi tetap
P : Nda
mampunya kita manage... itu yang kita bilang, saat – saat tertentu kita
cemas?
P :
*Selesai*
33
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
35