ETIOLOGI
Biologis. Penelitian metabolik menunjukkan adanya penurunan aktivitas dan turnover
norepinefrin dan serotonin. Kadar plasma endorfin meningkat pada beberapa pasien
bulimia nervosa setelah mereka muntah, yang akan menjadikannya suatu kebiasaan.
Menurut DSM-IV-TR, terdapat peningkatan frekuensi pada kerabat tingkat pertama dari
penderita gangguan ini.
Sosial. Masyarakat melebih-lebihkan keadaan tubuh yang langsing. Pasien cenderung
perfeksionis dan berorientasi hasil.
Psikologis. Pasien memiliki kesulitan dengan tuntutan masa remaja, namun pasien
dengan bulimia nervosa lebih mudah marah, lebih mudah patah semangat, dan lebih
impulsif dibandingkan dengan pasien anoreksia nervosa.
BULIMIA NERVOSA
DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Bulimia Nervosa
A. Recurrent episodes for binge eating. An episode of binge eating is characterized by both of the following :
1. Eating, in a discrete period of time (e.g., within any 2-hour period), an amount of food that is definitely larger
than most people would eat during a similar period of time and under similar circumstances
2. A sense of lack of control over eating during the episode (e.g., feeling that one cannot stop eating or control
what or how much one is eating)
B. Recurrent inappropriate compensatory behavior in order to prevent weight gain, such as self-induced vomiting;
misuse of laxatives, diuretics, enemas, or other medications; fasting; or excessive exercise.
C. The binge eating and inappropriate compensatory behaviors both occur , on average, at least twice a week for 3
months.
D. Self-evaluation is unduly influenced by body shape and weight.
E. The disturbance does not occur exclusively during episodes of anorexia nervosa.
Specify type :
Purging type : during the current episode of bulimia nervosa, the person has regularly engaged in self-induced
vomiting or the misuse of laxatives, diuretics, or enemas
Nonpurging type : during the current episode of bulimia nervosa, the person has used other inappropriate
compensatory behavior, such as fasting or excessive exercise, but has not regularly engaged in self-induced
vomiting or the misuse of laxatives, diuretics, or enemas
BULIMIA NERVOSA
DIAGNOSIS BANDING
1. Penyakit neurologis. Kejang yang menyerupai epilepsi, tumor sistem
saraf pusat, sindrom Kluver-Bucy (peningkatan aktivitas oral dan
seksual), sindrom Kleine-Levin (hipersomnia, peningkatan nafsu
makan).
2. Gangguan kepribadian borderline. Pasien kadang-kadang makan
berlebihan dalam waktu singkat, namun disertai tanda lain dari
gangguan ini.
3. Gangguan depresif. Pasien jarang memiliki sikap yang tidak wajar
terhadap makanan.
BULIMIA NERVOSA
TATALAKSANA
Rawat inap. Gangguan keseimbangan elektrolit, alkalosis metabolik, dan percobaan
bunuh diri memerlukan rawat inap di rumah sakit. Perhatian khusus harus diberikan pada
komplikasi fisik dari bulimia (misalnya pengeroposan gigi dan esofagitis), yang beberapa
diantaranya dapat mengancam jiwa.
Psikologis
Terapi kognitif-behavioral. Pertimbangkan sebagai penanganan pertama untuk bulimia nervosa,
umumnya memerlukan 20 sesi dalam 5-6 bulan. Beberapa prosedur yang dilakukan bertujuan
untuk: (1) menghentikan siklus bingeing and dieting (makan berlebihan dan membatasi makan),
dan (2) merubah pandangan pasien tentang makanan, berat badan, bentuk tubuh, dan konsep diri
secara keseluruhan.
Psikoterapi dinamis. Terapi psikodinamis mempunyai kecenderungan ke arah mekanisme
pertahanan yang projektif dan introjektif. Dalam kelakuan yang analog dengan pemisahan, pasien
membagi makanan menjadi 2 kategori; yaitu yang bergizi dan yang tidak sehat. Makanan yang
dianggap bernutrisi mungkin ditahan karena dianggap sebagai benda introjek, tapi makanan sisa
dianggap sebagai simbol kehancuran, kebencian, dan keburukan, dan semuanya itu ditunjukkan
dengan muntah.
BULIMIA NERVOSA
TATALAKSANA
Farmakologi
Antidepresan sepertinya menjadi lebih menguntungkan dari pada dalam
anoreksia nervosa. Imipramine, desipramine, trazodone, dan MAO dapat
mengurangi gejala menurut studi. Fluoxetine juga menguntungkan karena
dapat mengurangi minum – minum.
Carbamazepine dan lithium tidak menunjukkan hasil yang memuaskan untuk
minum – minum, tapi digunakan untuk terapi pasien dengan gangguan mood.
BULIMIA NERVOSA
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Perjalanan penyakit umumnya kronis namun tidak terlalu
berbahaya saat tidak disertai gangguan keseimbangan
elektrolit dan alkalosis metabolik.
60% pasien akan sembuh dengan perawatan; namun tingkat
kekambuhan dapat mencapai 50% dalam periode 5 tahun.
Pada beberapa kasus, kesembuhan spontan dapat terjadi
dalam 1-2 tahun.
Gangguan makan yang tidak spesifik
DSM-IV-TR Diagnostic criteria for Eating Disorder Not Otherwise Specified.
The eating disorder not otherwise specified categories is for disorder of eating that do not meet
the criteria for any specific eating disorder. Examples include:
1. For females, allof the criteria for anorexia nervosa are met except that the individual has regular
menses.
2. All of the criteria for anorexia nervosa are met except that, The spite significant weight loss, the
individual’s current weight is in the normal range.
3. All of the criteria for bulimia nervosa are met except that the binge eating and innappropriate
compensatory mechanisms occur at a frequency of less than twice a week or for a duration of
less than three months.
4. The regular use of innappropriate compensatory behaviour by an individual of normal body
weight after eating a small amounts of food (e.g., self-induced vommiting after the consumption
of two cookies).
5. Repeatedly chewing and spitting out, but not swallowing, large amounts of food.
Binge-eating disorder: recurrent episodes of binge eating in the absence of the regular use of
innappropriate compensatory behaviours
OBESITAS
Obesitas adalah suatu kondisi yang ditandai oleh akumulasi dari lemak pada tubuh.
Obesitas dapat ditentukan bila berat badan sudah lebih dari 20% dari berat standard
yang sudah ditentukan.
EPIDEMIOLOGI
1. Lebih dari setengah penduduk USA adalah obesitas.
2. Obesitas lebih sering pada wanita daripada pria.
3. Obesitas 6 x lebih banyak pada wanita dengan sosioekonomi rendah daripada yang
sosioekonomi tinggi.
OBESITAS
ETIOLOGI
1. Biologi. Ada satu teori dimana ada gangguan pada signal metabolik pada hipotalamus sehingga seseorang terus
makan. Teori yang lain yaitu leptin, suatu hormon yang dibuat oleh sel lemak, beraksi sebagai termostat lemak.
2. Genetik. Sekitar 80% Pasien dengan obesitas mempunyai riwayat keluarga obesitas.
3. Aktifitas fisik. Kurangnya aktifitas fisik dalam kehidupan masyarakat menengah ke atas memainkan peranan
utama dalam perkembangan obesitas (kegemukan).
4. Obat-obatan psikotropik. Olanzapin antipsikotik atipikal (Zyprexa), Clozapine (Clozaril), dan Quetiapine memiliki
efek samping terhadap berat badan. Diantara pengatur mood, Lithium (Eskalith), Valproate (Depakene), dan
Carbamazepine (Tegretol) juga berhubungan dengan berat badan
5. Psikologis. Banyak orang yang menderita obesitas memiliki gangguan emosional, dan sesuai dengan
ketersediaan makanan dalam lingkungan mereka, belajar untuk menggunakan makan yang berlebihan sebagai
alat untuk menyelesaikan masalah-masalah psikologi.
6. Faktor-faktor klinis lainnya. Penyakit Cushing berhubungan dengan karakteristik distribusi lemak (adipositas
kerbau). Myxedema berhubungan denga berat badan yang diperoleh, meskipun tidak selalu. Penyakit
neuroendokrin lainnya mencakup dystrophy adiposogenital (sindrom Fröhlich), yang ditandai dengan obesitas
serta abnormalitas seksual dan skeletal.
OBESITAS
DIAGNOSIS BANDING
1. Sindrom makan-malam (night-eating syndrome): dipercepat dengan adanya
sirkumstansi tekanan dalam kehidupan (stress) dan ketika terjadi, cenderung
berulang setiap hari sampai stress berkurang.
2. Bulimia nervosa: penyakit pola makan yang berlebihan bersifat periodik dan lebih
sering berhubungan dengan percepatan sirskumstansi khusus.
3. Sindrom Pickwickian: terjadi disaat seseorang mengalami kelebihan berat badan
100% dari berat yang diinginkan dan berhubungan dengan respirator dan patologi
kardiovaskular.
4. Penyakit dysmorphic tubuh (dysmorphophobia): orang yang percaya bahwa
mereka mengalami obesitas tetapi kelebihan berat badan yang kecil/ringan.
OBESITAS
TATALAKSANA
1. Diet. Secara umum, metode pengurangan berat badan yang terbaik adalah diet yang seimbang dengan 1000
sampai 1200 kalori. Program diet seperti itu dapat diikuti untuk periode yang panjang akan tetapi seharusnya
diikuti dengan suplemen vitamin, terutama zat besi, asam folat, zinc, dan vitamin B6.
2. Latihan. Peningkatan aktivitas fisik secara nyata dapat menyebabkan pengurangan asupan makanan bagi
mereka yang banyak duduk.
3. Farmakoterapi. Beberapa obat (misalnya sibutramine [Meridia], orlistat [Xenical] juga digunakan untuk
mempertahankan berat badan yang ideal.
4. Operasi. Gastric bypass merupakan prosedur perawatan di mana lambung diperkecil dengan melakukan
transeksi atau memperkecil salah satu curvaturanya.
5. Psikoterapi. Modifikasi kebiasaan merupakan cara yang paling berhasil dalam psikoterapi. Pasien berpikir untuk
mengenali pola makan dan mengembangkan pola-pola kebiasaan makan. Terapi kondisi misalnya pujian atau
pakaian baru untuk mengurangi berat badan dapt juga berhasil. Terapi kelompok membantu untuk menjaga
motivasi, pengenalan identifikasi di antara para anggota terapi yang mengalami penurunan berat badan, dan
memberikan pendidikan tentang nutrisi . orientasi psikoterapi umumnya belum memberikan manfaat yang
signifikan.
6. Pendekatan Komprehensif. Mencakup fasilitas (misalnya ruang pengukuran metabolis) dan personil (misalnya
ahli diet dan ahli fisioterapi) pada suatu tempat; akan tetapi bagaimanapun hal-hal ini jarang tersedia. Program
kualitas tinggi dapat dipertimbangkan dengan ketersediaanya sumber daya (misalnya perawatan manual) dan
penggunaan pendekatan integrasi yang mengkombinasikan latihan, psikoterapi, dan farmakoterapi.
APA ITU PENYEBAB
GANGGUAN GANGGUAN GANGGUAN
MAKAN MAKAN? MAKAN?
• Genetika
Gangguan Makan 50% terjadi gangguan
makan yang sama pada
adalah lingkup kembar.
kondisi psikologis
yang menyebabkan • Ciri Kepribadian
Ciri Kepribadian
berkembangnya perfeksionis atau
kebiasaan makan Obsesive-Compulsive
yang tidak sehat Disorder cenderung
mengalami gangguan
makan