Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR

GANGGUAN MAKAN
Oleh :
Mardhiyyah Nurul H
142011101059

Pembimbing :
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ
dr. Inke Kusumastuti, Sp. KJ

KSM PSIKIATRI
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2019
DEFINISI

 Gangguan makan adalah penyakit kronis yang didefinisikan


sebagai gangguan perilaku makan atau perilaku dalam
mengontrol berat badan.

 Gangguan perilaku makan  mengurangi porsi makan secara


ekstrem atau makan terlalu banyak secara ekstrim dan atau
ada kekhawatiran yang berlebihan tentang berat atau bentuk
tubuh
ETIOLOGI GANGGUAN MAKAN

1 . Faktor Genetik
2. Faktor Sosiokultural
3. Faktor Hubungan Keluarga
4. Kepribadiaan: harga diri rendah, cenderung patuh, tertutup,
dan perfeksionist.
5. Pandangan Kognitif-Perilaku Rasa takut terhadap kegemukan
& gangguan citra tubuh sebagai faktor-faktor yang memotivasi
untuk melakukan kondisi melaparkan diri dan kondisi
pengurasan.
KLASIFIKASI

Gangguan Makan menurut PPDGJ III dibagi menjadi :


 Anorexia Nervosa (F50.0)
 Anorexia Nervosa Tak Khas (F50.1)
 Bulimia Nervosa (F.50.2)
 Bulimia Nervosa Tak Khas (F50.3)
 Makan Berlebihan Yang Berhubungan dengan Gangguan
Psikologis Lainnya (F50.4)
 Muntah Yang Berhubungan dengan Gangguan Psikologis
Lainnya (F50.5)
 Gangguan Makan Lainnya (F50.8)
 Gangguan Makan Y TT ( F50.9)
ANOREKSIA NERVOSA
(F50.0)

Annoreksia (Anorexia) berasal dari bahasa Yunani an- yang


artinya “tanpa” dan orexis, artinya “hasrat untuk”. Anoreksia
memiliki arti “tidak memiliki hasrat untuk (makan)

Ciri khas : Mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu, dan


atau dipertahankan oleh penderita.

Penderita anoreksia nervosa akan berusaha melaparkan diri,


hidup dengan sedikit atau tanpa makanan untuk waktu yang
sangat lama, namun mereka yakin bahwa mereka masih perlu
untuk menurunkan berat badan lebih banyak lagi. Hal ini
disebabkan karena penderita memiliki ketakutan bahwa berat
badannya akan bertambah.
DIAGNOSIS ANOREKSIA NERVOSA

Untuk Diagnosis yang pasti, dibutuhkan semua tanda-tanda seperti


berikut:

 Berat badan tetap dipertahankan 15% dibawah yang seharusnya


atau normal atau “Quetelet’s Body -mass Index” 17,5 atau
kurang.
 Cara mengurangi berat badan dilakukan sendiri dengan cara-
cara seperti:
- Menghindari makanan yang mengandung lemak
- Meransang muntah oleh diri sendiri
- Menggunakan obat pencahar
- Olahraga yang berlebihan
- Memakai/mengkonsumsi obat obatan penekan nafsu makan
atau diuretika.
 Terdapat distorsi “Body Image” dalam bentuk psikopatologi
secara terus menerus menyerang penderita.
 Adanya gangguan endokrin yang meluas melibatkan
“hypothalamic-pituitary -gonadal Axis” dengan manifestasi
pada wanita sebagai Amenore dan pada pria sebagai
kehilangan minat dan potensi seksual.

 Jika onset terjadinya pada masa pra-pubertas maka


perkembangan pubertas tertunda atau tertahan.
GEJALA ANOREKSIA NERVOSA
TERAPI ANOREKSIA NERVOSA

 Perawatan di rumah sakit diperlukan ntuk menangani pasien


anoreksia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan
secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Berat badan
dapat sangat kurang sehingga diperlukan pemberian makan
melalui infus untuk menyelamatkan nyawa pasien.

 Psikoterapi : Operant Conditioning


PROGNOSIS ANOREKSIA NERVOSA

 Anoreksia nervosa akan semakin memburuk apabila tidak


segera ditangani. Semakin cepat gangguan terdiagnosis dan
diobati maka prognosis akan lebih baik. Penderita Anoreksia
nervosa dapat sembuh dan bisa kembali ke berat badan
normal, tetapi seringkali penderita tidak mau mengakui
masalah dan menolak untuk melakukan pengobatan.
Penyembuhan penderita biasanya membutuhkan waktu yang
lama dan komitmen yang kuat dari penderita. Dukungan
keluarga dan orang-orang disekitar dapat membantu
meyakinkan penderita untuk menerima terapi.
ANOREKSIA NERVOSA TAK KHAS
(F50.1)

Digunakan untuk penderita yang tidak menunjukkan satu atau


lebih gambaran utama dari anoreksia nervosa (F50.0) tetapi
masih ada gambaran klinis yang agak khas.

Penderita yang menunjukkan semua gejala utama tetapi pada


derajat yang ringan.
BULIMIA NERVOSA
(F50.2)

Salah satu gangguan perilaku makan menyimpang


dengan karakteristik mengkonsumsi makanan dalam jumlah
besar kemudian memuntahkannya kembali dengan paksa
(purging), penggunaan obat pencahar yang berlebihan atau
berpuasa atau olahraga secara berlebihan.

Dalam DSM IV TR, episode makan berlebih dan pengurasan


harus terjadi sekurang-kurangnya dua kali seminggu selama
tiga bulanuntuk ditegakkan sebagai bulimia nervosa.
DIAGNOSIS BULIMIA NERVOSA

Untuk diagnosis pasti dibutuhkan semua tanda-tanda berikut :

 Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan dan ketagihan


(craving) terhadap makanan yang tidak bisa dilawan. Penderita merasa
tidak berdaya terhadap datangnya episode makan yang berlebihan
dimana makan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat.

 Penderita berusaha melawan efek kegemukkan dengan salah satu atau


lebih cara seper ti:
- Meransang muntah secara paksa
- M e n g g un a ka n o b a t p e n c a h a r s e c a r a b e r l e b i h a n
- Puasa berlebihan
- M e m a ka i / m e n g ko n s ums i o b a t - o b a t a n s e p e r t i p e n e ka n n a f s u m a ka n a t a u d i u r et i k .

 Gejala psikopatologinya terdiri dari ketakutan yang luar biasa akan


kegemukan dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari
ambang berat badannya .
Seringkali, tetapi tidak selalu penderita yang mengalami bumilia
ner vosa terdapat riwayat episode anoreksia ner vosa sebelumnya.
Inter val antara kedua gangguan tersebut berkisar antara beberapa
bulan sampai beberapa tahun

Tipe bulimia ner vosa:

 Tipe purging :
- berusaha untuk mengeluarkan makanan yang telah mereka
makan dari tubuh; dengan cara memaksakan diri untuk muntah
atau minum obat pencahar atau diuretik .
 Tipe non-purging :
melakukan kompensasi atas apa yang mereka makan denga puasa
atau olahraga yang secara berlebihan.
GEJALA BULIMIA NERVOSA
TERAPI BULIMIA NERVOSA

 Karena bulimia sering kali mengalami komorbid dengan


depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai
antidepresan yaitu fluoksetin yang lebih memberikan hasil
untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga
mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang makan.

 Psikoterapi : CBT (cognitif behavior therapy) Merupakan


standar penangan bulimia yang paling baik tervalidasi dengan
baik dan paling terkini.
PROGNOSIS BULIMIA NERVOSA

 Bulimia adalah kondisi yang sulit disembuhkan. Banyak orang


yang dikatakan sembuh namun dapat kambuh kembali. Tetapi
secara umum prognosis penderita bulimia lebih baik daripada
penderita anoreksia
BUMILIA NERVOSA TAK KHAS
(F50.3)

Digunakan untuk penderita yang tidak menunjukkan satu atau


lebih gambaran utama dari anoreksia nervosa (F50.0) tetapi
masih ada gambaran klinis yang agak khas.

Umumnya ditujukan pada orang dengan BB normal atau


berlebihan tetapi mengalami periode khas kebanyakan makan
yang diikuti dengan muntah atau konsumsi obat pencahar.
MAKAN BERLEBIHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA (F50.4)

 Makan berlebihan sebagai reaksi terhadap hal yang


menyebabkan stres sehingga menimbulkan “obesitas reaktif”.
 Obesitas sebagai penyebab timbulnya gangguan psikologis
tidak termasuk kedalam diagnosis ini.
 Obesitas karena efek samping penggunaan obat-obatan tidak
termasuk dalam kategori ini.
MUNTAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS LAINNYA
(F50.5)

 Selain muntah karena bulimia nervosa, muntah ini juga dapat


terjadi pada gangguan disosiatif (F44), gangguan hipokondrik
(F45.2).
 diagnosis ini termasuk : hiperemis gravidarum psikogenik ,
muntah psikogenik .
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai