ANEROKSIA NERVOSA
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
PENDAHULUAN
Setiap orang saat ini terlihat begitu memperhatikan berat badan dan karena
kebanyakan orang pernah melakukan diet setidaknya sekali, sangat susah untuk
menyatakan diet yang normal dan diet yang dapat membahayakan dan kebahagiaan
Anoreksia nervosa telah dilaporkan lebih sering terjadi pada beberapa decade
belakangan ini dibandingkan di masa lalu, dengan meningkatnya laporan gangguan pada
anak perempuan prapubertas dan pada laki-laki. Usia yang tersering untuk onset
gangguan adalah pada awal 20 tahun. Anoreksia nervosa diperkirakan terjadi pada kira-
kira 0.5 sampai 1 persen gadis remaja. Gangguan ini terjadi 10 sampai 20 kali sering pada
wanita dibanding laki-laki.
Etiologi
Faktor biologis, sosial, dan psikologi terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa.
Beberapa bukti menyatakan tingginya angka kesesuaian pada kembar monozigotik
dibandingkan kembar dizigotik. Saudara perempuan dari anoreksia nervosa
kemungkinan terkena, tetapi hubungan tersebut dapat lebih mencerminkan
pengaruh sosial dibandingkan faktor genetik.
Secara neurokimiawi, turn over dan aktivitas norepinefrin yang menurun
diperkirakan oleh penunrunan 3 methoxy-4-hydroxypnehylglycol (MHPG) pada urin
dan cairan serebrospinalis beberapa anoreksia nervosa. Suatu hubungan terbalik
ditemukan antara MHPG dan depresi pada pasien dengan anoreksia nervosa
Patogenesis
BIologIs
Keturunan pertama wanita pada orang yang mengalami gangguan makan beresiko tinggi
dari pada populasi umum. Model biologis etiologi gangguan makan difokuskan kepada pusat
pengatur nafsu makan di hipotalamus, yang mengendalikan mekanisme neurokimia khusus
untuk makan dan kenyang. Serotonin dianggap terlibat dalam patofisiologi gangguan makan
walaupun model biologis ini masih dalam tahap perkembangan
Anoreksia nervosa biasanya terjadi selama masa remaja dan diyakini bahwa
penyebabnya berhubungan dengan antara perkembangan pada tahap kehidupan ini .
Keterlibatan faktor kepribadian dinyatakan oleh fakta bahwa penderita anoreksia
cenderung wanita tertentu, muda, berkulit putih dan dari keluarga yang bergerak
keatas yang menenkankan pada pencapaian. Jenis latar belakang ini menyebabkan
tuntutan dan harapan keluarga yang menimbulkan stress, dan dalam konteks ini,
penolakan wanita untuk makan mungkin tampaknya (tanpa disadari) sebagai cara
menunjukkan kendali.
LIngkungan
Berbagai faktor lingkungan dapat mempengaruhi individu untuk mengalami
gangguan makan. Riwayat terdahulu pasien mengalami gangguan makan sering
dipersulit oleh penyakit dalam dan bedah, kematian keluarga dan lingkungan keluarga
dengan konflik.
PsIkologIs
Pada situasi remaja meghadapi perceraian orang tau atau situasi lainnya remaja
mengalami kehilangan kontrol diri, keputusan untuk sabar atau tidak makan menjadi sebuah
area yang dapat melatih kontrol individu.
Sosiokultural
Psikoterapi Dinamik
Memandang dampak medis dan psikologik anoreksia nervosa Psikoterapi ekspresif-suportif yang dinamik kadang-
yang rumit, disarankan melakukan rencana terapi yang kadang digunakan untuk terapi pasien anoreksia nervosa,
komprehensif termasuk rawat inap di rumah sakit, jika diperlukan
tetapi resistensi pasien bisa membuat proses menjadi sulit
dan terapi individual maupun keluarga.
dan harus dilakukan seksama. . Fase pembukaan proses
Pertimbangan pertama di dalam terapi anoreksia adalah psikoterapi harus diarahkan untuk membangun hubungan
mengembalikan keadaan gizi pasien. Dehidrasi, kelaparan, dan
terapeutik. Pasien akan mungkin merasakan interpretasi awal
ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius serta pada beberapa kasus dapat seolah-olah seseorang mengatakan pada mereka apa yang
menyebabkan kematian benar-benar mereka rasakan sehingga yang sebenarnya
dirasakan sendiri menjadi minimal dan tidak berlaku lagi.
Adapun beberapa terapi untuk pasien anoreksia nervosa seperti
:
Diatas semua itu, psikoterapis harus fleksibel, persisten, dan
tahan lama dalam menghadapi kecenderungan pasien
Psikoterapi mengalahkan semua upaya untuk membantu mereka.
Terapi Perilaku-Kognitif
Farmakoterapi
Terapi perilaku ternyata efektif untuk peningkatan berat badan.
Pantauan adalah komponen penting pada terapi perilaku-kognitif. Sejumlah laporan mendukung penggunaan
Pada metode ini, pasien belajar berpikir dan membuat strategi untuk cyproheptadine (periactin), suatu obat dengan antihistaminic
menghadapi masalah interpersonal serta masalah yang berkaitan dan antiserotonergik, untuk pasien dengan tipe anoreksia
dengan makanan. nervosa yang membatasi. Obat lain yang dicobakan kepada
Terapi Keluarga pasien anoreksia nervosa dengan beragam hasil seperti
clomipramine (anafranil), pimozide (orap), dan
Analisis keluarga harus dilakukan pada semua pasien anoreksia
nervosa yang tinggal bersaama keluarganya. Berdasarkan analisis chlorpromazine (thorazine). Percobaan fluoxetine (Prozac)
ini, penilaian klinis dapat dibuat untuk menentukan jenis terapi dalam beberapa laporan menyebabkan kenaikan berat
keluarga atau konseling yang disarankan. badan,.
Prognosis
Waktu : Baik Preokupasi : Ada, pasien merasa cemas jika suaminya lambat
mengangkat telfonnya dan terlambat pulang kerja
Tempat : Baik -Gangguan isi pikir : Tidak ada
Orang : Baik Pengendalian Impuls : Baik selama wawancara
3. Daya ingat Daya Nilai dan Tilikan
Norma Sosial : Baik
Jangka panjang : Baik
Uji Daya Nilai : Baik
Jangka pendek : Baik
Penilaian Realitas : Baik
Jangka segera : Baik Tilikan :
4. Konsentrasi dan Perhatian : Tidak terganggu Derajat V ( Menyadari penyakitnya dan faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam
5. Pikiran abstrak : Baik perilaku praktisnya)
6. Bakat Kreatif : Tidak ada Taraf Dapat Dipercaya
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik Dapat dipercaya
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA