Anda di halaman 1dari 22

REFARAT

ANOREKSIA NERVOSA
Anne listiane, S.Ked
10 16 777 14 063

Pembimbing : dr. Nyoman S, M.


Biomed, Sp.KJ
DEFINISI
Anoreksia nervosa dimaksudkan dengan
keengganan untuk menetapkan berat
badan kira-kira 85% dari yang diprediksi,
ketakutan yang berlebihan untuk
menaikkan berat badan, dan tidak
mengalami menstruasi selama 3 siklus
berturut-turut. (Menurut DSM-IV)
AN terbagi kepada dua jenis.
1. restricting-tye anorexia, individu
tersebut menurunkan berat badan
dengan berdiet sahaja tanpa makan
berlebihan (binge eating) atau muntah
kembali (purging). Mereka terlalu
mengehadkan konsumsi karbohidrat dan
makan mengandung lemak.

2. tipe binge-eating/purging, individu


tersebut makan secara berlebihan
kemudian memuntahkannya kembali
secara segaja (APA, 2005)
EPIDEMIOLOGI
Usia tersering untuk onset gangguan adalah pada
awal 20 tahun. Anoreksia nervosa diperkirakan
terjadi pada kira-kira 0,5 sampai 1 % gadis remaja.
Gangguan ini terjadi 10-20 kali lebih sering pada
wanita dibanding laki-laki. Prevalensi wanita muda
yang memiliki beberapa gejala anoreksia nervosa
tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik
diperkirakan adalah mendekati 5 persen.
ETIOLOGI
Faktor biologis, sosial, dan psikologis adalah
terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa.
Beberapa bukti menyatakan tingginya
angka kesesuaian pada kembar
monozigotik dibandingkan kembar dizigotik.
Secara neurokimiawi, turnover dan aktivitas
norepinefrin yang menurun diperkirakan
oleh penurunan 3 methoxy-4-
hydroxypnehylglycol (MHPG) pada urin dan
cairan serebrospinalis beberapa anoreksia
nervosa.
Tiga faktor yang terlibat
dalam penyebab anoreksia
nervosa :
1. Faktor biologis
Opioiod endogen berperan dalam penyangkalan
rasa lapar pada pasien anoreksia nervosa.
Kelaparan menimbulkan banyak perubahan
biokimia, beberapa diantaranya juga terdapat pada
depresi, seperti hiperkolestrolemia dan non supresi
oleh deksametason. Fungsi tiroid juga ditekan.

Kelainan ini diperbaiki dengan pemberian asupan


nutrisi kembali. Kelaparan menyebabkan amenore,
yang mencerminkan penurunan kadar hormon
(luteinizing, follicle-stimulating, dan gonadotropin-
releasing). Namun beberapa pasien anoreksia
nervosa menjadi amenorik sebelum menurunnya
berat badan secara signifikan.
2. Faktor sosial
Pasien anoreksia nervosa mendapat
dukungan atas perbuatan mereka
melalui tekanan masyarakat akan
olahraga dan kekurusan. Tidak ada
kelompok keluarga yang spesifik untuk
anoreksia nervosa, tetapi beberapa
bukti menunjukkan bahwa pasien ini
memiliki hubungan yang dekat tetapi
bermasalah dengan orang tuanya.
3. Faktor psikologis
Anoreksia nervosa tampak sebagai reaksi
terhadap tuntutan yang mengharuskan
remaja untuk berperilaku lebih mandiri dan
meningkatkan fungsi sosial serta seksualnya.

Pasien dengan gangguan ini mengganti


preokupasi mereka, yang menyerupai obsesi,
terhadap makan dan kenaikan berat badan
untuk mengejar kesetaraan dengan remaja
normal lainnya. Pasien seperti ini khasnya
tidak memiliki rasa autonomi dan
kemandirian.
Gambaran Klinis
Berdasarkan gambaran klinis ada 2 tipe anoreksia
nervosa :
Tipe membatasi (restricting type)
Selama periode anoreksia ini, orang tersebut
menghindari makan berlebihan, mereka biasanya
menyediakan makanan sendiri.

Tipe makan berlebihan (binge-eating type)


Selama periode anoreksia ini, orang tersebut makan
melakukan kegiatan makan yang berlebihan atau
perilaku mengeluarkan kembali makanannya
(membuat diri sendiri muntah atau penyalahgunaan
laksatif, diuretik, atau enema) secara teratur.
Diagnosis
Kriteria diagnostik anoreksia nervosa: Berdasarkan DSM-
IV-TR

Penolakan mempertahankan berat badan pada


atau diatas, berat badan normal minimal sesuai
dengan usia dan tinggi badan (penurunan berat
badan untuk mempertahankan berat badan hingga
dibawah 85% dari yang diharapkan atau kegagalan
mencapai berat badan yang diharapkan selama
periode pertumbuhan, sehingga menyebabkan
berat badan dibawah 85% dari yang diharapkan).
Rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan
atau menjadi gemuk meskipun berat badannya
kurang.
Lanjutan...
Gangguan cara menghayati berat atau
bentuk tubuhnya, pengaruh yang tidak
semestinya pada evaluasi diri mengenai
berat badan atau bentuk tubuh, atau
penyangkalan betapa seriusnya berat badan
saat ini yang rendah.
Pada perempuan pasca menstruasi,
amenore, tidak adanya siklus menstruasi
sedikitnya tiga bulan berturut-turut.
(Seorang perempuan dianggap mengalami
amenore jika periode menstruasinya terjadi
hanya setelah pemberian hormon). (3,4)
Berdasarkan PPDGJ III
Ciri khas gangguan adalah mengurangi
berat badan dengan sengaja, dipacu dan
atau dipertahankan oleh penderita.
Untuk diagnosis pasti dibutuhkan semua
hal-hal sepeti dibawah ini :
Berat badan tetap dipertahankan 15%
dibawah yang seharusnya (baik yang
berkurang maupun yang tak pernah
dicapai). Pada penderita pra-pubertas bisa
saja gagal mencapai berat badan yang
diharapkan selama periode pertumbuhan.
Lanjutan...
Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri
dengan menghindarkan makanan yang
mengandung lemak dan salah satu dari hal-
hal seperti; merangsang muntah oleh diri
sendiri, olahraga berlebihan, memakai obat
penekan nafsu makan dan atau diuretika.
Terdapat distorsi body image dalam
bentuk psikopatologi yang spesifik dimana
ketakutan gemuk terus menerus menyerang
penderita, penilaian berlebihan terhadap
berat badan yang rendah.
Lanjutan...
Adanya gangguan endokrin yang meluas,
melibatkan hypothalamic-pituitary-gonadal
axis, dengan manifestasi pada wanita sebagai
amenore dan pada pria sebagai kehilangan
minat dan potensi seksual.
Jika onset terjadinya pada masa prapubertas,
perkembangan pubertas tertunda, atau dapat
juga tertahan (pertumbuhan berhenti, pada
anak perempuan buah dadanya tidak
berkembang dan terdapat amenore primer,
pada anak laki-laki genitalnya tetap kecil).
Pada penyembuhan, pubertas kembali normal,
tetapi menarche terlambat.
Diagnosa Banding
Diagnosa banding anoreksia
dipersulit oleh penyangkalan pasien
terhadap gejala, kerahasiaan
seputar ritual makan mereka yang
aneh, dan penolakan mereka untuk
mencari terapi. Dengan demikian,
pengidentifikasian mekanisme
penurunan berat badan dan pikiran
mengenai distorsi citra tubuh
mungkin sulit
Penatalaksanaan
Memandang dampak medis dan psikologik
anoreksia nervosa yang rumit, disarankan
melakukan rencana terapi yang komprehensif
termasuk rawat inap di rumah sakit, jika diperlukan
dan terapi individual maupun keluarga. Pendekatan
kognitif, interpersonal, dan perilaku, serta
beberapa kasus, obat-obatan, harus
dipertimbangkan.
Pertimbangan pertama di dalam terapi anoreksia
adalah mengembalikan keadaan gizi pasien.
Dehidrasi, kelaparan, dan ketidakseimbangan
elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan
yang serius serta pada beberapa kasus dapat
menyebabkan kematian.
PSIKOTERAPI
Terapi Perilaku-Kognitif
Psikoterapi Dinamik
Terapi Keluarga
FARMAKOTERAPI
Studi farmakologi belum berhasil
menemukan obat yang
menghasilkan perbaikan yang pasti
untuk gejala inti anoreksia nervosa.
Sejumlah laporan mendukung
penggunaan cyproheptadine
(periactin), suatu obat dengan
antihistaminic dan antiserotonergik,
untuk pasien dengan tipe anoreksia
nervosa yang membatasi.
PROGNOSIS
Gangguan anoreksia nervosa sangat
beragam pemulihan spontan tanpa
terapi, pemulihan setelah berbagai
terapi, perjalanan kenaikan berat
badan yang berfluktuasi disertai
kekambuhan, perjalanan gangguan
yang secara bertahap memburuk
sehingga terjadi kematian yang
disebabkan komplikasi kelaparan.
KESIMPULAN
Anoreksia nervosa merupakan suatu kelainan yang
akhirnya menyebabkan seseorang menolak untuk
mempertahankan berat badan diatas berat badan
normal minimal menurut usia dan tinggi badan,
dan mengalami gangguan dalam cara memandang
berat atau bentuk badannya sendiri. Sehingga
dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi
yang serius bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu penderita anoreksia nervosa
membutuhkan pengobatan medis dan psikis yang
menyeluruh, yaitu perawatan dirumah sakit jika
diperlukan, terapi individual serta keluarga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai