Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI

Dari hasil anamnesis ibu pasien, seorang bayi perempuan usia 27 hari masuk
dengan keluhan perut kembuh sejak 5 hari yang lalu disertai demam yang terus-
menerus. Ibu pasien juga mengeluh bahwa pasien malas untuk minum ASI.
Muntah (+) > 5 kali setiap habis minum ASI. Hal ini sesuai dengan teori yang
menjelaskan bahwa sepsis neonatorum adalah suatu keadaan dimana terjadi
infeksi pada bayi, pada 28 hari pertama kehidupan. Tterdapat kelainan susunan
saraf pusat (kadang-kadang terdengar high pitch cry, bayi menjadi iritabel dan
dapat),. Bayi dapat pula memperlihatkan kelainan hematologik, gastrointestinal
ataupun gangguan respirasi (perdarahan, ikterus, muntah, diare, distensi abdomen,
intoleransi minum, waktu pengosongan lambung yang memanjang, takipnea,
apnea, merintih dan retraksi).

Dari hasil anamnesis juga didapatkan bahwa berat bayi pada saat lahir rendah
(2100 gram) dan air ketuban warna hijau, Ibu pasien juga mengaku pada saat
kehamilan, ibu pasien sedang dalam pengobatan keputihan. Hal ini sesuai dengan
teori yang menjelaskan bahwa kriteria sepsis neonatorum baik berdasarkan
anamnesis (termasuk adanya faktor resiko ibu dan neonatus terhadap sepsis),
gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang.

Faktor risiko ibu:


Cairan ketuban hijau keruh dan berbau.
Infeksi dan demam (>38C) pada masa peripartum akibat korioamnionitis,
infeksi saluran kemih, kolonisasi vagina oleh Streptokokus grup B (SGB),
kolonisasi perineal oleh E. coli, dan komplikasi obstetrik lainnya.
Faktor risiko pada bayi:
Prematuritas dan berat lahir rendah.

Saat pasien masuk, pasien berusia 27 hari. Sedangkan ibu pasien mengeluhkan
perut kembung pada bayinya sudah dialami sejak 5 hari yang lalu (22hari). Hal ini
sesuai penjelasan teori berdasarkan klasifikasi sepsis neonatorum bahwa sepsis
neonatorum awitan lambat yang terjadi setelah minggu pertama kehidupan.

Dari hasil pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan darah lengkap,


ditemukan adanya leukositosis (WBC 14,6) hal ini sesuai dengan penjelasan teori
yang mengatakan bahwa pada sepsis neonatorum terjadi karena proses infeksi
yang akan menyebabkan aktivasi sel darah putih sebagai sistem pertahanan tubuh.

Dari hasil observasi skor sepsis, ditemukan beberapa kriteria sepsis pada pada
pasien sebagai berikut :

Kritria A Kriteria B
Frekuensi napas > 60 x/menit Iritable atau rewel
Suhu tubuh tidak normal (> 38C) tidak memberi Muntah (menyokong ke arah sepsis)
respon setelah terapi
Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis Distensi abdomen
Air ketuban bercampur mekonium

Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa :

27
Neonatus diduga mengalami sepsis (tersangka sepsis) bila ditemukan tanda-
tanda dan gejala yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Bila bayi mempunyai dua tanda atau lebih pada Kategori A (tabel), atau
tiga tanda atau lebih pada Kategori B (tabel).

Pada pasien ini mendapat terapi injeksi cefotaxime dengan dosis


100mg/12jam/iv dan injeksi gentamisin 6mg/12jam/iv, cefotaxime dan gentamisin
ini merupakan antibiotik sefalosporin generasi ketiga. Hal ini sesuai dengan
penjelasan teori bahwa terapi sepsis neonatorum awitan lambat dipilih pemakaian
netilmisin atau amikasin. Amikasin resisten terhadap proses degradasi yang
dilakukan oleh sebagian besar enzim bakteri yang diperantarai plasmid, begitu
juga yang dapat menginaktifkan aminoglikosida lain. Infeksi bakteri Gram negatif
dapat diobati dengan kombinasi turunan penisilin (ampisilin atau penisilin
spektrum luas) dan aminoglikosida. Sefalosporin generasi ketiga yang
dikombinasikan dengan aminoglikosida atau penisilin spektrum luas dapat
digunakan pada terapi sepsis yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif.

28

Anda mungkin juga menyukai