Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN

Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan
air di dalam tinja melebihi normal (10 mL/KgBB/hari) dengan peningkatan defekasi
lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di
seluruh dunia, yang menyebabkan 2 miliar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap
tahunnya. Berdasarkan hasil Rikesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakan
penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%, untuk
golongan umur 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2% dibandingkan
pneumonia 15,5%.
Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000 kematian terjadi akibat disentri
basiler pada anak-anak di bawah umur 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri
basiler ditemukan di negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih
kurang. Disentri amuba tersebar hampir ke seluruh dunia terutama di negara yang
sedang berkembang yang berada di daerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor
kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi lingkungan dan kondisi sosial
ekonomi serta kultural yang menunjang.2

Penyebab utama disentri akut adalah Shigella, penyebab lain adalah


Campylobacter jejuni, E coli enteroinvasive, Salmonella, dan Entamoeba histolytica.
Aeromonas juga diketahui sebagai bakteri penyebab diare disentri. Dalam satu studi
pasien diare dengan Aeromonas positif, gejala klinis yang muncul 30% diare
berdarah, 37% muntah-muntah, dan 31% demam.

Cerebral palsy (CP) merupakan terminologi yang digunakan untuk menunjukkan


adanya gangguan fungsi motorik akibat lesi non-progresif pada awal proses
perkembangan otak. Cerebral palsy dapat disebabkan oleh faktor genetika, metabolik,
iskemik, infeksi, serta etiologi didapat lainnya. Pada awalnya cerebral palsy disebut
sebagai static encephalopathy, namun terminologi ini kurang tepat mengingat
gambaran neurologis cerebral palsy biasanya berubah seiring dengan waktu. Cerebral
palsy biasanya berhubungan dengan gangguan bicara, penglihatan, serta intelektual.
Meskipun demikian, cerebral palsy merupakan gangguan secara selektif terhadap
sistem motorik otak.
Mikrosefali merupakan temuan klinis, didefinisikan sebagai lingkar kepala di
bawah -2 standar deviasi lingkar kepala berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang
dapat disebabkan oleh gangguan pertumbuhan otak awal. Mikrosefali pada anak tidak
hanya berupa kelainan bentuk kepala namun juga disertai dengan retardasi mental,
cerebral palsy, gangguan pada mata, gangguan motorik, epilepsi.

BAB II
LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N
Jenis kelamin : Perempuan
Lahir pada tanggal/umur : 11oktober 2007 / 9 Tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Suku bangsa : Kaili
Nama ibu : Ny. Efrianti Umur : 28 tahun
Nama ayah : Tn. Adam Umur : 35 tahun
Pekerjaan ayah : Wirasuwasta
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Pipa air
No. Telp : -
Masuk dengan diagnose : DBD
Tanggal masuk rumah sakit : 21 Mei 2016
Masuk ke ruangan : Nuri bawah ( kelas 3)

FAMILY TREE
Ayah Ibu

Anak Anak

Penderita Sehat

ANAMNESIS (diberikan oleh : Orang tua)


Keluhan Utama (dilanjutkan dengan anamnesis pelengkap) : BAB Darah
Pasien anak perempuan An.N masuk rumah sakit dengan keluhan BAB darah sejak
4 hari, sebanyak > 5 kali dalam sehari, konsistensi kental, warna hijau, ada lendir.
Nafsu makan berkurang.
Orang tua An.N juga mengeluh anaknya panas sehari sebelum masuk rumah sakit.
Tidak ada batuk, flu dan juga sesak. BAK lancar, warna kuning, nyeri saat BAK (-).

Anamnesis antenatal dan riwayat persalinan : ANC rutin, saat hamil ibu
pernah sakit, Bayi lahir kurang bulan, lahir spontan. Bayi lahir ditolong oleh
bidan dengan berat badan lahir 1800 gram bayi lahir tidak menangis dan
sempat dirawat di Puskesmas. Pasien merupakan anak pertama dari 2
bersaudara.

Penyakit yang sudah pernah di alami :


- Morbili : -
- Varicella : -
- Pertussis : -
- Diare : +
- Cacing : -
- Batuk / pilek : jarang
- Lain lain :-

Riwayat Kemampuan dan Kepandaian :


Membalik : -
Tengkurap : -
Duduk : 1 tahun tetapi dibantu dan tidak bisa lama
Merangkak : -
Berdiri : -
Berjalan : -
Berceloteh : -
Memanggil papa mama : 1 tahun tetapi tidak jelas.

Anamnesis makanan sejak bayi sampai sekarang :


Anak meminum ASI (air susu ibu) sejak lahir sampai berumur 1 bulan dan
dilanjutkan dengan susu formula sampai berumur 2 tahun. Saat anak
memasuki usia 1 tahun diberikan juga makanan tambahan seperti biskuit dan
bubur saring. Usia 1 tahun sampai sekarang anak diberikan makan bubur dan
makanan keluarga.

Anamnesis kebiasaan, lingkungan dan sosial:


Anak tinggal di jalan pipa air. Lingkungan rumah merupakan lingkungan
padat penduduk. Status sosial ekonomi anak masuk dalam kategori tidak
mampu.

Riwayat Imunisasi Dasar :


- Imunisasi dasar lengkap.

Ikhtisar Penyakit menurut status UGD


- Bab darah sejak 4 hari
- Nafsu makan berurang
- Panas sehari sebelum masuk RS

II. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 16 kg
Panjang Badan : 110 cm
Lingkar Kepala : 40 cm (< -2 SD = Mikrosefali)
Status Gizi : Gizi Kurang ( CDC 84%)
Tanda Vital
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Denyut nadi : 100 Kali/menit
- Suhu : 38,3o C
- Respirasi : 28 kali/menit
Kulit : Sianosis (-), ikterus (-), pucat (-), eritema (-),
turgor 2 detik (lambat).

Kepala :
- Wajah : Simetris, edema periorbital (-)
- Deformitas : Tidak ada
- Bentuk : Mikrocephal.
- Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata
- Konjungtiva : Anemis -/-
- Sklera : Ikterik -/-
- Pupil : Isokor, RCL+/+, RCTL+/+
- Cekung : (+)
- Mulut : Bibir kering (+) Lidah Kotor (-)
StomatitisAngularis(-)
Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
- Hidung : Rhinore (-)

Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)


Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
Paru-paru
- Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-), sikatriks (-)
- Palpasi : Vokal fremitus (+) ka=ki, massa (-), nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru,
- Auskultasi : Bunyi vesikular (+), Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
- Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V linea
axilla
anterior
- Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop(-)

Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, massa (-), distensi (-), sikatriks (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menigkat.
Perkusi : Timpani (+), asites (-)
Palpasi : Nyeri Tekan region abdomen (-), organomegali (-)
Genital : Tidak ditemukan kelainan
Anggota gerak : Ekstremitas atas dan bawah akral hangat, edema (-),
Deformitas (+)
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kyphosis (-)
Otot-otot : Atrofi (-)
Refleks : Refleks fisiologis normal, patologis (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

WBC 5.6 4,0-10,0 103/ l

RBC 3,9 3,80-6,50 106/l

HGB 10,7 11,5-17 g/dl

HCT 31,7 37,0-54,0 %

PLT 183 150-500 103/l


RESUME
Pasien anak perempuan An.N masuk rumah sakit dengan keluhan defekasi
cair sejak 4 hari, sebanyak > 5 kali dalam sehari, konsistensi kental, warna
hijau, ada lendir. Anoreksia (+). Menurut ibu anaknya juga febris sehari
sebelum masuk, mikturisi lancar. Pada anamnesis kemampuan anak kurang
aktif tidak sesuai dengan usia anak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda
tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg, Denyut nadi 100 Kali/menit, Suhu
38.3o C, Respirasi 28 kali/menit, status gizi : gizi kurang, lingkar kepala 40
(mikrosefali), mata cekung, bibir kering, pada kulit didapatkan turgor kembali
lambat, pemeriksaan jantung normal, pemeriksaan abdomen di dapatkan
peristaltik (+) kesan meningkat, pemeriksaan ekstremitas bawah di dapatkan
deformitas pada kedua tungkai. pada pemeriksaan darah WBC 5,6 RBC 3,9
HGB 10,7 HCT 31,7 PLT 183.

Diagnosis kerja : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.

Terapi :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air Hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv
Inj. Dexamethashone amp/8j/iv
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1 1/2 cth
FOLLOW UP

Perawatan Hari ke 1
Tanggal : 22 Mei 2016
Subjek (S) : BAB darah >5 kali, konsistensi kental, warna kehijauan,
Lendir (+). Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (+) hari ke 2. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 110 kali/menit
o Respirasi : 28 kali/menit
o Suhu : 380C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor 2 detik
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan meningkat, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari II)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari II)
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1 1/2 cth

Anjuran : Analisis Feses

Perawatan Hari ke 2
Tanggal : 23 Mei 2016
Subjek (S) : BAB darah >5 kali, konsistensi kental, warna kehijauan,
Lendir (+). Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (-) hari 3. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 110 kali/menit
o Respirasi : 28 kali/menit
o Suhu : 37.30C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor 2 detik
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan meningkat, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari III)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari III)
Nifural 3x1 1/2 cth
Gentian violet 3x1 gtt
Probiokid 3x1 sach
Anjuran : USG Abdomen. Kesan Sugestif Collitis

Perawatan Hari ke 3
Tanggal : 24 Mei 2016
Subjek (S) : BAB cair >3 kali, warna kehijauan, Lendir (+), darah (+).
Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (+) hari ke 4. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 110 kali/menit
o Respirasi : 28 kali/menit
o Suhu : 37.80C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor 2 detik
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan meningkat, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari IV)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari IV)
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1/2 cth

Perawatan Hari ke 4
Tanggal : 25 Mei 2016
Subjek (S) : BAB darah 5 kali, konsistensi kental, warna kehijauan, Lendir
(+). Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (+) hari ke 5. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 105 kali/menit
o Respirasi : 26 kali/menit
o Suhu : 37.70C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan meningkat, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari V)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari V)
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Metronidazole 3x1 cth
Gentian violet 3x1 gtt
Nifural 3x1/2 cth
Probiokid 2x1 sach

Perawatan Hari ke 5
Tanggal : 26 Mei 2016
Subjek (S) : BAB darah >8 kali, konsistensi kental, warna kuning, Lendir
(+). Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (+) hari ke 6. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 112 kali/menit
o Respirasi : 26 kali/menit
o Suhu : 37.80C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan meningkat, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari VI)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari VI)
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1/2 cth
Metronidazole 3x1 cth
Gentian violet 3x1 gtt
Probiokid 2x1 sach

Perawatan Hari ke 6
Tanggal : 27 Mei 2016
Subjek (S) : BAB darah 3 kali, konsistensi kental, warna kuning, Lendir
(+). Muntah (-) Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (+) hari ke 7. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 112 kali/menit
o Respirasi : 26 kali/menit
o Suhu : 37.60C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) dalam batas normal, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv (Hari VII)
Inj. Dexamethasone amp/8j/iv (Hari VII)
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1/2 cth
Metronidazole 3x1 cth
Gentian violet 3x1 gtt
Probiokid 2x1 sach
Perawatan Hari ke 7
Tanggal : 28 Mei 2016
Subjek (S) : BAB 3 kali, padat (+) warna kuning, Lendir (+). Muntah (-)
Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (-) hari ke 8, Bebas panas hari I. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 110 kali/menit
o Respirasi : 27 kali/menit
o Suhu : 370C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (-)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) dalam batas normal, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu

MEDIKAMENTOSA
L zink 1x2 cth
Metronidazole 3x1 cth
Probiokid 2x1 sach
Nystatin drop 3x1 gtt
Perawatan Hari ke 8
Tanggal : 29 Mei 2016
Subjek (S) : BAB 4 kali, padat (+) warna kuning, Lendir (+). Muntah (-)
Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (-) hari ke 9, Bebas panas hari II. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 125 kali/menit
o Respirasi : 25 kali/menit
o Suhu : 36.70C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (-)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) dalam batas normal, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
MEDIKAMENTOSA
Flagyl 3x1/2 cth
Probiokid 2x1 sach
Nystatin drop 3x1 gtt

Perawatan Hari ke 9
Tanggal : 30 Mei 2016
Subjek (S) : BAB 2 kali, padat (+) warna kuning, Lendir (-). Muntah (-)
Batuk (-), Sesak napas (-). Panas (-) hari ke 10, Bebas panas hari III. BAK Lancar
Objek (O) :
a. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 110 kali/menit
o Respirasi : 27 kali/menit
o Suhu : 36.50C
o Kesadaran : Compos mentis
b. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor kembali cepat.
c. Kepala : konjungtiva hiperemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (-)
d. Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
e. Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral, Vokal fremitus (+) kesan normal, Sonor (+)
Bunyi vesikular (+).
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
f. Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) dalam batas normal, timpani (+),
NTA (-)
Assesment (A) : Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali.
Plan (P) :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
MEDIKAMENTOSA
Flagyl 3x1/2 cth
Probiokid 2x1 sach
Nystatin drop 3x1 gtt

Pasien pulang atas permintaan sendiri

BAB III
DISKUSI KASUS
Diagnosis pada kasus ini Disentri + Cerebral Palsy + Mikrosefali berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dari anamnesis pada pasien anak An.N masuk rumah sakit dengan keluhan BAB
darah sejak 4 hari, sebanyak > 5 kali dalam sehari konsistensi kental disertai lendir.
Pada teori Disentri adalah radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan
gejala buang air besar dengan tinja berdarah bercampur lendir, diare berkonsistensi
cair dengan volume sedikit.
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan
tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai
sindroma disentri yakni: 3

- Sakit perut yang disertai dengan tenesmus


- Diare
- Tinja mengandung darah dan lendir

Penyebab diare dapat bermacam-macam, adapun penyebab diare pada anak dapat
dilihat pada bagan berikut.
Penyebab terbanyak diare akut pada anak-anak dinegara berkembang adalah
rotavirus, escherichia coli enterotoksigenik, shigella, vibrio cholera, sallmonella, dan E.
coli enteropatogenik. Setiap infeksi bakteri atau virus memiliki gambaran khas masing-
masing, meskipun pemeriksaan kultur merupakan pemeriksaan pasti untuk mengetahui
penyebab dari diare.

Tabel 01. dibawah ini merupakan karakteristik dari beberapa agen infeksius
penyebab diare.
Shigella Vibrio
Rotavirus Salmonella ETEC EIEC
disentri cholera
Mual &
Permulaan + - - + Jarang
muntah
Demam + + - + + -
Tenesmus
Kadang- Tenesmus
Sakit Tenesmus Kolik (+) kolik, Kolik
kadang kolik
pusing
Sangat
Volume Sedang Menurun Banyak Menurun Menurun
banyak
Sering Terus
Frekuensi >10x Sering Sering Sering
sekali menerus
Konsistensi Berair Berair Berair Kental Kental Lendir
Mukus Jarang + + + Sering Flacks
Kadang-
Darah - - + Sering -
kadang
Tidak Tidak
Bau - Telur busuk Tinja Anyir
spesifik berbau
Hijau Tidak Hijau Hijau Putih
Warna Hijau
kuning berwarna darah darah keruh
Leukosit +/- + - + + +

Pada kasus ini, kemungkinan infeksi yang terjadi adalah shigella disentri. Hal ini
dengan mengamati anamnesis pasien yaitu konsistensi feses kental, warna feses hijau
disertai lendir.

Pada pasien ini berdasarkan pemeriksaan fisik yang didapatkan pasien febris
dengan suhu 38.3 C, feses mengandung lendir dan darah. Kemungkinan disebabkan
oleh disentri basiler. Berdasarkan teori :
- Disentri basiler
Masa inkubasi sangat bervariasi antara beberapa jam sampai 8 hari. Mula
mula gejalanya seperti gejala infeksi umumnya yaitu demam, kemudian diare
yang mengandung lendir dan darah, tenesmus. Bila penyakit menjadi berat dapat
disertai dengan tanda septisemia yaitu panas tinggi disertai kesadaran menurun.
- Disentri amoebiasis
Disentri amoeba ringan gejalanya akan timbul secara perlahan. Penderita
biasanya mengeluhkan perut kembung, terkadang juga mengeluhkan nyeri perut
ringan yang hilang timbul, diare yang timbul dapat 4-5 kali sehari dengan tinja
berbau busuk dan terkadang dapat ditemukan lendir serta darah dan nyeri tekan.
Keadaan umum pasien pada umumnya baik dengan tanpa demam atau subfebris.

Pada anamnesis riwayat kehamilan dan persalinan ANC rutin, saat hamil ibu tidak
pernah sakit, Bayi lahir kurang bulan, lahir spontan. Bayi lahir ditolong oleh bidan
dengan berat badan lahir 1800 gram bayi lahir tidak menangis dan sempat dirawat di
Puskesmas.
Asfiksia sering dijumpai pada bayi-bayi dengan kesulitan persalinan. Asfiksia
menyebabakan rendahnya suplai oksigen pada otak bayi pada periode lama, anak
tersebut akan mengalami kerusakan otak yang dikenal hipoksik iskemik
encephalopathi. Angka mortalitas meningkat pada kondisi asfiksia, tetapi beberapa
bayi yang bertahan hidup dapat menjadi cerebral palsy, dimana dapat bersama dengan
gangguan mental dan kejang.

Cerebral palsy pada kasus ini merupakan tipe spastik quadriplegia dimana otot
mengalami kekauan dan secara permanen akan menjadi kontraktur. Quadriplegia
merupakan kelemahahan pada keempat ekstremitas tubuh. Yang di dapatkan pada
kasus ini dan terapi yang di anjurkan untuk cerebral palsy pada anak ini yaitu
fisioterapi.
Pada Skrining perkembangan dengan DENVER II didapatkan bahwa anak tersebut
mengalami Delayed/Keterlambatan. Pasien tidak dapat melakukan semua uji coba
yang terletak di sebelah kiri garis umur. 1) Personal sosial pasien hanya mampu
menatap muka dan tersenyum, 2) Motorik kasar hanya mampu mengangkat kepala 3)
Motorik halus (tidak bisa) dan 4) Bahasa (tidak bisa). Sehingga pasien dikatakan
mengalami keterlambatan disemua bagian (bahasa, motorik, kasar, motorik halus dan
sosial)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan lingkar kepala 40cm. Dilakukan pengukuran


lingkar kepala didapatkan < -2 SD. Berdasarkan teori Mikrosefali merupakan temuan
klinis, didefinisikan sebagai lingkar kepala di bawah -2 standar deviasi lingkar kepala
berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang dapat disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan otak awal.
Prognosis
Prognosis ditentukan dari berat ringannya penyakit, diagnosis dan pengobatan
dini yang tepat serta kepekaan ameba terhadap obat yang diberikan. Pada
umumnya prognosis amobiasis adalah baik terutama pada kasus tanpa
komplikasi. Prognosis yang kurang baik adalah abses otak ameba.

Pada bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali bila mendapatkan
pengobatan dini. Tetapi pada bentuk yang sedang, biasanya angka kematian
rendah bentuk disentri biasanya berat dan masa penyembuhan lama meskipun
dalam bentuk yang ringan. Bentuk flexneri mempunyai angka kematian yang
rendah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Boyle, JT., Diare Kronis, In: Nelson, WE (Ed.): Nelson Ilmu Kesehatan Anak
Edisi 15 Volume 3, Jakarta: EGC, 2000: 1354-64.
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Edisi
pertama, Jakarta : Badan Penerbit IDAI, 2012.
3. Departemen Kesehatan RI. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta,
2008.
4. Makassar Pediatric Update. Klinis Praktis Tatalaksana Kasus Bayi dan Anak.
Makassar 2013.
5. Johnston MV. Encephalopaties: Cerebral Palsy dalam Kliegman: Nelson
Textbook of Pediatrics, 18th ed. eBook Nelson Textbook of Pediatrics, 2007.
6. Saharso D. Cerebral Palsy Diagnosis dan Tatalaksana dalam Naskah Lengkap
Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXVI Kapita Selekta Ilmu
Kesehatan Anak VI. Surabaya: RS DR. Soetomo, 2006
7. Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta.3.Salter,
Robert B. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal
system.Edisi 3, 2008. Jakarta : FKUI RSCM

Anda mungkin juga menyukai