Anda di halaman 1dari 43

REFLEKSI KASUS

DISENTRI + CEREBRAL PALSY +


MIKROSEFALI

Syafiqah Achmad. B

Pembimbing: dr. Christina Kolondam, Sp.A


dr. Renny
PENDAHULUAN
Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang
terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam
tinja melebihi normal (10 mL/KgBB/hari)
dengan peningkatan defekasi lebih dari 3 kali
dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14
hari.
Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan
650.000 kematian terjadi akibat disentri
basiler pada anak-anak di bawah umur 5
tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri
basiler ditemukan di negara berkembang
dengan kesehatan lingkungan yang masih
kurang.
Penyebab utama disentri akut adalah Shigella,
PENDAHULUAN
Cerebral palsy (CP) merupakan terminologi yang
digunakan untuk menunjukkan adanya gangguan
fungsi motorik akibat lesi non-progresif (statik)
pada awal proses perkembangan otak. Cerebral
palsy dapat disebabkan oleh faktor genetika,
metabolik, iskemik, infeksi, serta etiologi
didapat lainnya
Mikrosefali merupakan temuan klinis,
didefinisikan sebagai lingkar kepala di bawah -2
standar deviasi lingkar kepala berdasarkan usia
dan jenis kelamin, yang dapat disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan otak awal. Mikrosefali
pada anak tidak hanya berupa kelainan bentuk
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N
Jenis kelamin : Perempuan
Lahir pada tanggal/umur : 11 Oktober 2007/ 9 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Suku bangsa : Kaili
Nama ibu : Ny. Efrianti Umur : 28 tahun
Nama ayah : Tn. Adam Umur : 35 tahun
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Masuk dengan diagnosa : DBD
Tanggal masuk rumah sakit : 21 Mei 2016
Masuk ke ruangan : Nuri Bawah ( kelas 3)
IDENTITAS PASIEN
FAMILY TREE

AYAH IBU

ANAK ANAK

PENDERI ANAK
TA
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA : BAB Darah


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien anak perempuan An.N masuk rumah
sakit dengan keluhan BAB darah sejak 4 hari,
sebanyak > 5 kali dalam sehari, konsistensi
kental, warna hijau, ada lendir. Nafsu makan
berkurang.
Orang tua An.N juga mengeluh anaknya panas
sehari sebelum masuk rumah sakit. Tidak ada
batuk, flu dan juga sesak. BAK lancar, warna
kuning, nyeri saat BAK (-).
ANAMNESIS
Anamnesis antenatal dan riwayat
persalinan :
ANC rutin, saat hamil ibu pernah sakit, Bayi
lahir kurang bulan, lahir spontan. Bayi lahir
ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir
1800 gram bayi lahir tidak menangis dan
sempat dirawat di Puskesmas. Pasien
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.

Penyakit yang sudah pernah di alami :


Morbili (-), Varicella (-), Pertussis (-), Diare
(+), Cacing (-), Batuk / pilek (+), Lain lain
(-)
ANAMNESIS
Riwayat Kemampuan dan Kepandaian :
Membalik : -
Tengkurap : -
Duduk : 1 tahun tetapi dibantu dan tidak bisa
lama
Merangkak : -
Berdiri : -
Berjalan : -
Berceloteh : -
Memanggil papa mama : 1 tahun tetapi tidak
jelas.
ANAMNESIS

Anamnesis makanan sejak bayi sampai


sekarang :
Anak meminum ASI (air susu ibu) sejak lahir
sampai berumur 1 bulan dan dilanjutkan dengan
susu formula sampai berumur 2 tahun. Saat anak
memasuki usia 1 tahun diberikan juga makanan
tambahan seperti biskuit dan bubur saring. Usia 1
tahun sampai sekarang anak diberikan makan
bubur dan makanan keluarga.
ANAMNESIS
Anamnesis kebiasaan, lingkungan dan sosial:
Anak tinggal di jalan pipa air. Lingkungan rumah
merupakan lingkungan padat penduduk. Status
sosial ekonomi anak masuk dalam kategori tidak
mampu.

Riwayat Imunisasi Dasar :


Imunisasi dasar lengkap.
ANAMNESIS

Ikhtisar Penyakit menurut status UGD


Bab darah sejak 4 hari
Nafsu makan berkurang
Panas sehari sebelum masuk RS
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 16 kg
Panjang Badan : 110 cm
Lingkar Kepala : 40 cm (< -2 SD = Mikrosefali)
Status Gizi : Gizi Kurang ( CDC 84%)
Tanda Vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Denyut nadi : 100 Kali/menit
Suhu : 38,3o C
Respirasi : 28 kali/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Sianosis (-), ikterus (-), pucat (-),
eritema (-),
turgor 2 detik (lambat).

Kepala :
Wajah : Simetris, edema periorbital (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Mikrocephal.
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
PEMERIKSAAN FISIK
Mata
Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isokor, RCL+/+, RCTL+/+
Cekung : (+)
Mulut : Bibir kering (+) Lidah Kotor (-) Stomatitis
Angularis(-)
Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Hidung : Rhinore (-)

Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)


Pembesaran kelenjar tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-),
sikatriks (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+) ka=ki, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru,
Auskultasi : Bunyi vesikular (+), Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V
linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-),
gallop(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, massa (-), distensi (-),
sikatriks (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menigkat.
Perkusi : Timpani (+), asites (-)
Palpasi : Nyeri Tekan region abdomen (-),
organomegali (-)
Genital : Tidak ditemukan kelainan
Anggota gerak : Ekstremitas atas dan bawah akral
hangat, edema (-), Deformitas (+)
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kyphosis (-)
Otot-otot : Atrofi (-)
Refleks : Refleks fisiologis normal, patologis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Hasil Rujukan

WBC 5.6 4,0-10,0 103/ l

RBC 3,9 3,80-6,50 106/l

HGB 10,7 11,5-17 g/dl

HCT 31,7 37,0-54,0 %

PLT 183 150-500 103/l


RESUME
Pasien anak perempuan An.N masuk rumah sakit
dengan keluhan defekasi cair sejak 4 hari,
sebanyak > 5 kali dalam sehari, konsistensi
kental, warna hijau, ada lendir. Anoreksia (+).
Menurut ibu anaknya juga febris sehari sebelum
masuk, mikturisi lancar. Pada anamnesis
kemampuan anak kurang aktif tidak sesuai dengan
usia anak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tanda tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg,
Denyut nadi 100 Kali/menit, Suhu 38.3o C,
Respirasi 28 kali/menit, status gizi : gizi kurang,
lingkar kepala 40 (mikrosefali), mata cekung, bibir
kering, pada kulit didapatkan turgor kembali
lambat, pemeriksaan jantung normal, pemeriksaan
abdomen di dapatkan peristaltik (+) kesan
DIAGNOSIS

Disentri + Cerebral Palsy


+ Mikrosefali.
Terapi :
NON-MEDIKAMENTOSA
Diet bubur + susu
Kompres Air Hangat

MEDIKAMENTOSA
IVFD Asering 24 tpm
Inj. Cefotaxime 400mg/12j/iv
Inj. Dexamethashone amp/8j/iv
Inj. Novalgin 140mg/8j/iv
Nifural 3x1 1/2 cth
Follow Up (22 Mei 2016)
Perawatan Hari I

S O A P
BAB darah >5 N : 110 kali/menit Disentri + Medikamentosa
kali, konsistensi R : 28 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24
kental, warna S : 380C Palsy tpm
kehijauan, Lendir + Inj. Cefotaxime
(+). Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal
400mg/12j/iv (Hari
Panas (+) hari ke mata cekung (-), bibir i
2 kering(+) II)
Muntah (-) Thorax : dalam batas Inj. Dexamethasone
Batuk (-) normal amp/8j/iv (Hari II)
Sesak napas (-) Abd : peristaltik (+) kesan Inj. Novalgin
BAK Lancar meningkat Nyeri tekan (-) 140mg/8j/iv
Ext : akral hangat, edema Nifural 3x1 1/2 cth
(-)
Non-Medikamentosa
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat
Anjuran : Analisis Feses
HASIL ANALISIS FAECES
NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI
FEACES RUJUKAN
1 MAKROSKOPIS

KONSISTENSI LEMBEK
WARNA COKLAT

BAU KHAS

LENDIR NEGATIF

DARAH +3

2 MIKROSKOPIS

LEUKOSIT 1-2 0-5

ERITROSIT TIDAK 05
TERHITUNG

AMUBA TIDAK NEGATIF


DITEMUKAN

TELUR CACING TIDAK NEGATIF


DITEMUKAN
Follow Up (23 Mei 2016)
Perawatan Hari II

S O A P

BAB darah >5 N : 110 kali/menit Disentri + Medikamentosa


kali, konsistensi R : 28 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24 tpm
kental, warna S : 37.30C Palsy Inj. Cefotaxime
kehijauan, Lendir + 400mg/12j/iv (Hari III)
(+). Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal Inj. Dexamethasone
Panas (-) hari 3. mata cekung (-), bibir i amp/8j/iv (Hari III)
Muntah (-) kering(+) Nifural 3x1 1/2 cth
Batuk (-) Thorax : dalam batas Gentian violet 3x1 gtt
Sesak napas (-). normal Probiokid 3x1 sach
BAK Lancar Abd : peristaltik (+) kesan
meningkat Nyeri tekan (-) Non-Medikamentosa
Ext : akral hangat, edema Diet bubur + susu
(-) Kompres Air hangat

Anjuran : USG Abdomen. Kesan Sugestif


Collitis
Follow Up (24 Mei 2016)
Perawatan Hari III

S O A P

BAB darah 5 N : 105 kali/menit Disentri + Medikamentosa


kali, konsistensi R : 26 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24 tpm
kental, warna S : 37.70C Palsy Inj. Cefotaxime
kehijauan, + 400mg/12j/iv (Hari V)
Lendir (+) Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal Inj. Dexamethasone
Panas (+) hari mata cekung (-), bibir i amp/8j/iv (Hari V)
ke 4 kering(-) Inj. Novalgin
Muntah (-) Thorax : dalam batas 140mg/8j/iv
Batuk (-) normal Nifural 3x1/2 cth
Sesak napas (-) Abd : peristaltik (+) kesan
BAK Lancar meningkat Nyeri tekan (-) Non-Medikamentosa
Ext : akral hangat, edema Diet bubur + susu
(-) Kompres Air hangat
Follow Up (25 Mei 2016)
Perawatan Hari IV

S O A P
BAB darah 5 N : 105 kali/menit Disentri + Medikamentosa
kali, konsistensi R : 26 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24 tpm
kental, warna S : 37.70C Palsy Inj. Cefotaxime
kehijauan, + 400mg/12j/iv (Hari V)
Lendir (+) Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal Inj. Dexamethasone
Panas (+) hari mata cekung (-), bibir i amp/8j/iv (Hari V)
ke 5. kering (+) Inj. Novalgin
Muntah (-) Thorax : dalam batas 140mg/8j/iv
Batuk (-), normal Metronidazole 3x1 cth
Sesak napas (-) Abd : peristaltik (+) kesan Gentian violet 3x1 gtt
BAK Lancar meningkat Nyeri tekan (-) Nifural 3x1/2 cth
Ext : akral hangat, edema Probiokid 2x1 sach
(-)
Non-Medikamentosa
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat
Follow Up (26 Mei 2016)
Perawatan Hari V

S O A P
BAB darah >8 N : 112 kali/menit Disentri + Medikamentosa
kali, konsistensi R : 26 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24 tpm
kental, warna S : 37.80C Palsy Inj. Cefotaxime
kuning, Lendir + 400mg/12j/iv (Hari VI)
(+) Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal Inj. Dexamethasone
Panas (+) hari mata cekung (-), bibir i amp/8j/iv (Hari VI)
ke 6 kering (+) Inj. Novalgin
Muntah (-) Thorax : dalam batas 140mg/8j/iv
Batuk (-) normal Nifural 3x1/2 cth
Sesak napas (-) Abd : peristaltik (+) kesan Metronidazole 3x1 cth
BAK Lancar meningkat Nyeri tekan (-) Gentian violet 3x1 gtt
Ext : akral hangat, edema Probiokid 2x1 sach
(-)
Non-Medikamentosa
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat
Follow Up (27 Mei 2016)
Perawatan Hari VI

S O A P
BAB darah 3 N : 112 kali/menit Disentri + Medikamentosa
kali, konsistensi R : 26 kali/menit Cerebral IVFD Asering 24 tpm
kental, warna S : 37.60C Palsy Inj. Cefotaxime
kuning, Lendir + 400mg/12j/iv (Hari
(+) Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal VII)
Panas (+) hari mata cekung (-), bibir i Inj. Dexamethasone
ke 7 kering (+) amp/8j/iv (Hari VII)
Muntah (-) Thorax : dalam batas Inj. Novalgin
Batuk (-) normal 140mg/8j/iv
Sesak napas (-) Abd : peristaltik (+) dbn. Nifural 3x1/2 cth
BAK Lancar Nyeri tekan (-) Metronidazole 3x1 cth
Ext : akral hangat, edema Gentian violet 3x1 gtt
(-) Probiokid 2x1 sach
Non-Medikamentosa
Diet bubur + susu
Kompres Air hangat
Follow Up (28 Mei 2016)
Perawatan Hari VII

S O A P

BAB 3 kali, N : 110 kali/menit Disentri + Medikamentosa


padat (+) R : 27 kali/menit Cerebral L zink 1x2 cth
warna kuning, S : 37 0C Palsy Metronidazole 3x1 cth
Lendir (+) + Probiokid 2x1 sach
Panas (-) hari ke Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal Nystatin drop 3x1 gtt
8, Bebas panas mata cekung (-), bibir i
hari I. kering (-) Non-Medikamentosa
Muntah (-) Thorax : dalam batas Diet bubur + susu
Batuk (-) normal
Sesak napas (-) Abd : peristaltik dbn. Nyeri
BAK Lancar tekan (-)
Ext : akral hangat, edema
(-)
Follow Up (29 Mei 2016)
Perawatan Hari VIII

S O A P

BAB 4 kali, N : 125 kali/menit Disentri + Medikamentosa


padat (+) R : 25 kali/menit Cerebral Flagyl 3x1/2 cth
warna kuning, S : 36.7 0C Palsy Probiokid 2x1 sach
Lendir (+) + Nystatin drop 3x1 gtt
Panas (-) hari ke Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal
9, Bebas panas mata cekung (-), bibir i Non-Medikamentosa
hari II. kering (-) Diet bubur + susu
Muntah (-) Thorax : dalam batas
Batuk (-) normal
Sesak napas (-). Abd : peristaltik dbn. Nyeri
BAK Lancar tekan (-)
Ext : akral hangat, edema
(-)
Follow Up (30 Mei 2016)
Perawatan Hari IX

S O A P

BAB 2 kali, N : 110 kali/menit Disentri + Medikamentosa


padat (+) R : 27 kali/menit Cerebral Flagyl 3x1/2 cth
warna kuning, S : 36.5 0C Palsy Probiokid 2x1 sach
Lendir (-) + Nystatin drop 3x1 gtt
Panas (-) hari ke Kepala : sklera Ikterik (-/-) Mikrosefal
10, Bebas mata cekung (-), bibir i Non-Medikamentosa
panas hari kering (-) Diet bubur + susu
IIIMuntah (-) Thorax : dalam batas
Batuk (-) normal
Sesak napas (-) Abd : peristaltik dbn. Nyeri
BAK Lancar tekan (-)
Ext : akral hangat, edema
(-)

Pasien pulang atas permintaan


sendiri
DISKUSI

Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Diagnosis
pada kasus ini adalah
Disentri + Cerebral Palsy +
Mikrosefali
Dari anamnesis pada pasien anak An.N masuk
rumah sakit dengan keluhan BAB darah sejak 4
hari, sebanyak > 5 kali dalam sehari konsistensi
kental disertai lendir.

Pada teori Disentri adalah radang usus yang


menimbulkan gejala meluas dengan gejala
buang air besar dengan tinja berdarah
bercampur lendir, diare berkonsistensi cair
dengan volume sedikit.
Penyebab terbanyak diare akut pada anak-anak dinegara berkembang adalah rotavirus, escherichia
coli enterotoksigenik, shigella, vibrio cholera, sallmonella, dan E. coli enteropatogenik. Setiap
infeksi bakteri atau virus memiliki gambaran khas masing-masing, meskipun pemeriksaan kultur
merupakan pemeriksaan pasti untuk mengetahui penyebab dari diare.
karakteristik dari beberapa agen infeksius penyebab Diare
Shigella Vibrio
Rotavirus Salmonella ETEC EIEC
disentri cholera
Mual &
Permulaan + - - + Jarang
muntah
Demam + + - + + -
Tenesmus
Kadang- Tenesmus
Sakit Tenesmus Kolik (+) kolik, Kolik
kadang kolik
pusing
Sangat
Volume Sedang Menurun Banyak Menurun Menurun
banyak
Sering Terus
Frekuensi >10x Sering Sering Sering
sekali menerus
Konsistensi Berair Berair Berair Kental Kental Lendir
Mukus Jarang + + + Sering Flacks
Kadang-
Darah - - + Sering -
kadang
Tidak Tidak
Bau - Telur busuk Tinja Anyir
spesifik berbau
Tidak Putih
Warna Hijau kuning Hijau Hijau darah Hijau darah
berwarna keruh
Leukosit +/- + - + + +
Pada kasus ini, kemungkinan infeksi yang terjadi adalah shigella disentri. Hal ini dengan
mengamati anamnesis pasien yaitu konsistensi feses kental, warna feses hijau disertai darah.
Pada pasien ini berdasarkan pemeriksaan fisik
yang didapatkan pasien febris dengan suhu 38.3
C, feses mengandung lendir dan darah.
Kemungkinan disebabkan oleh disentri basiler.

Disentri basiler
Masa inkubasi sangat bervariasi antara
beberapa jam sampai 8 hari. Mula mula
gejalanya seperti gejala infeksi umumnya yaitu
demam, kemudian diare yang mengandung
lendir dan darah, tenesmus. Bila penyakit
menjadi berat dapat disertai dengan tanda
septisemia yaitu panas tinggi disertai
kesadaran menurun.
Pada anamnesis riwayat kehamilan dan persalinan ANC rutin, saat hamil ibu
pernah sakit, Bayi lahir kurang bulan, lahir spontan. Bayi lahir ditolong oleh bidan
dengan berat badan lahir 1800 gram bayi lahir tidak menangis dan sempat dirawat
di Puskesmas.

Asfiksia sering dijumpai pada bayi-bayi dengan kesulitan persalinan. Asfiksia


menyebabakan rendahnya suplai oksigen pada otak bayi pada periode lama, anak
tersebut akan mengalami kerusakan otak yang dikenal hipoksik iskemik
encephalopathi. Angka mortalitas meningkat pada kondisi asfiksia, tetapi beberapa
bayi yang bertahan hidup dapat menjadi cerebral palsy, dimana dapat bersama
dengan gangguan mental dan kejang.
Cerebral palsy pada kasus ini merupakan tipe spastik quadriplegia dimana otot
mengalami kekauan dan secara permanen akan menjadi kontraktur. Quadriplegia
merupakan kelemahahan pada keempat ekstremitas tubuh. Yang di dapatkan pada
kasus ini dan terapi yang di anjurkan untuk cerebral palsy pada anak ini yaitu
fisioterapi.
Pada Skrining perkembangan dengan DENVER II didapatkan bahwa anak
tersebut mengalami Delayed/Keterlambatan. Pasien tidak dapat melakukan
semua uji coba yang terletak di sebelah kiri garis umur. 1) Personal sosial
pasien hanya mampu menatap muka dan tersenyum, 2) Motorik kasar hanya
mampu mengangkat kepala 3) Motorik halus (tidak bisa) dan 4) Bahasa (tidak
bisa). Sehingga pasien dikatakan mengalami keterlambatan disemua bagian
(bahasa, motorik, kasar, motorik halus dan sosial)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan lingkar kepala 40cm. Dilakukan pengukuran
lingkar kepala didapatkan < -2 SD.

Berdasarkan teori Mikrosefali merupakan temuan klinis, didefinisikan sebagai


lingkar kepala di bawah -2 standar deviasi lingkar kepala berdasarkan usia dan
jenis kelamin, yang dapat disebabkan oleh gangguan pertumbuhan otak awal
PROGNOSIS

Prognosis ditentukan dari berat ringannya penyakit,


diagnosis dan pengobatan dini yang tepat serta
kepekaan ameba terhadap obat yang diberikan. Pada
umumnya prognosis amobiasis adalah baik terutama
pada kasus tanpa komplikasi.
Pada bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali
bila tidak mendapatkan pengobatan dini. Tetapi pada
bentuk yang sedang, biasanya angka kematian rendah
bentuk disentri biasanya berat dan masa penyembuhan
lama meskipun dalam bentuk yang ringan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai