Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

SINDROMA NEFROTIK DAN


SELULITIS CRURIS
OLEH:
ANINDHITA DYAH SEKARTAJI
132010111086

Pembimbing:
dr. YULI HERMANSYAH, Sp. PD
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku : Madura
Alamat : Slateng, Ledokombo, Jember
Tanggal MRS : 1 Mei 2017
Tanggal pemeriksaan : 8 Mei 2017
Tanggal KRS : 9 Mei 2017
No. RM : 16656
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bengkak seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan badan bengkak semua sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan bengkak dialami terutama di kedua kaki, tangan, dan kelopak
mata. Bengkak diawali pada daerah kelopak mata dan muka sejak 6
minggu yang lalu, bengkak terutama pada pagi hari setelah bangun tidur
dan membaik pada siang hari. Keluhan bengkak kemudian menjalar ke
daerah kaki sejak 4 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
bengkak makin bertambah ke daerah perut, dan kedua tangan. Selama
bengkak, pasien mengeluh BAK berwarna kuning keruh. Pasien mengaku
frekuensi BAK 3-4 kali dalam sehari. Tidak ada nyeri saat BAK. Pasien
mengaku ada rasa mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Keluhan
Riwayat sering terbangun pada malam hari untuk BAK disangkal. Keluhan
bengkak ini tidak disertai sesak napas saat tidur dan masih bisa tidur
dengan satu bantal. Selama bengkak pasien tidak pernah tampak pucat,
lemah, atau lesu.
Pasien mengaku terkena flu sekitar 2 bulan yang lalu dengan
keluhan utama nyeri telan. Kemudian pasien membeli obat di
warung dan sembuh dari flu. Meskipun begitu, pasien mengaku
sering terkena flu terutama jika dia sedang kecapekan.
Sekitar 2 minggu yang lalu pasien mengaku kakinya yang
bengkak terasa panas, nyeri, dan berwarna kemerahan.
Keluhan ini berlangsung semakin lama semakin berat. Awalnya
kaki pasien yang bengkak terasa gatal kemudian digaruk
sehingga timbul sedikit luka kemudian kaki menjadi terasa
panas, nyeri, dan kemerahan.
Riwayat Penyakit Riwayat Pengobatan
Dahulu Minyak urut dan
Infeksi saluran kompress hangat
pernapasan atas
Riwayat Penyakit Keluarga
Diabetes mellitus Orang tua pasien memiliki penyakit
disangkal
DM
Riwayat penyakit hati
disangkal
Riwayat penyakit
jantung disangkal
Hipertensi disangkal
Gagal ginjal disangkal
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal : Nyeri kepala (-)
Sistem Kardiovaskular : Nyeri sekitar jantung dan epigastrium (-),
bedebar (-)
Sistem Pernapasan : Sesak (-), batuk (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (+), muntah (+) muntah darah (-),
nafsu makan menurun (+), abdominal discomfort (+), BAB
berwarna hitam (-) asites (+)
Sistem Urogenital: BAK spontan berwarna kuning keruh
Sistem Integumentum : Purpura (-), ptekie (-), spider telengiektasis (-),
ikterus (-), edema palpebra dex et sin (+)
Sistem Muskuloskeletal : Edema (+) ekstremitas superior et inferior
Kesimpulan: Ditemukan gejala mual, abdominal discomfort, urin
berwarna kuning keruh, dan tanda edema anasarka.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : 4-5-6 Compos Mentis
Vital sign :
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Nadi : 88 x / menit, reguler, kuat angkat
Pernafasan : 20x / menit
Suhu aksila : 36,2 o C
Dahulu (Sebelum Sekarang
Status gizi : sakit)
BB 60 kg BB 75 kg
TB 155 cm TB 155 cm

Kesimpulan: keadaan umumBMI 24,97 kg/m2


lemah dan
(normal)
BMI 29,13 kg/m2
status gizi
(overweight)
kesan peningkatan berat badan dalam waktu singkat
Pemeriksaan Kepala Leher
Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, lurus
Mata : Konjungtiva anemis : -/-
Sklera ikterus : -/-
Edema palpebra : +/+
Refleks cahaya : +/+
Hidung : sekret (-), bau (-), pernapasan cuping hidung (-),
perdarahan (-)
Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
Mulut : sianosis (-), kering, bau (-)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak membesar
JVP : tidak dilakukan
Kaku kuduk : tidak ada
Deviasi trakea : tidak ada
Kesimpulan: edema palpebra
Thoraks
Umum
Bentuk : simetris,
Kulit : normal, spider nevi (-), vena kolateral (-), ikterik (-)
Axilla : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Paru
Ventral Dorsal
Inspeksi
Simetris +/+ Simetris +/+
ICS tidak melebar ICS tidak melebar
Retraksi -/- Retraksi -/-
Ketertinggalan gerak -/- Ketertinggalan gerak -/-
Paru
Paru Kesimpulan

Kesimpulan : paru dalam


batas normal
Jantung
Abdomen
Ekstremitas

impulan: edema ekstremitas superior et inferior, makula eritematosa berbatas tidak t


ekstremitas inferior dex et sin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 1 Mei 2017
Kesimpulan: proteinuria, ketonuria, lekosituria, hematuria, dan
piuria
Kesimpulan: proteinuria, ketonuria, dan
lekosituria.
Foto Roentgen Thoraks PA
Kesimpulan : thoraks dan
jantung dalam batas normal.
Terdapat peningkatan
gambaran cabang bronkiolus
dan vaskularisasinya. Kesan
paru: peradangan jaringan
bronkiolus
RESUME
Anamnesis :
Pasien wanita usia 26 tahun mengeluhkan badan bengkak semua
sejak 1 bulan yang lalu. Bengkak diawali pada daerah kelopak mata dan
muka kemudian menjalar ke daerah kaki lalu bengkak makin bertambah
ke daerah perut, dan kedua tangan. Selama bengkak, pasien mengeluh
BAK berwarna kuning keruh. Keluhan bengkak ini tidak disertai sesak
napas saat tidur. Sekitar 2 minggu yang lalu pasien mengaku kakinya
yang bengkak terasa panas, nyeri, dan berwarna kemerahan.
Keluhan ini berlangsung semakin lama semakin berat. Awalnya kaki
pasien yang bengkak terasa gatal kemudian digaruk sehingga timbul
sedikit luka kemudian kaki menjadi terasa panas, nyeri, dan kemerahan.
Selain itu, pasien mengaku terkena flu sekitar 2 bulan yang lalu
dengan keluhan utama nyeri telan. Kemudian pasien membeli obat di
warung dan sembuh dari flu.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum lemah
Thoraks:
Pulmo: asimetris, retraksi -/-, ICS hemithoraks dalam batas normal,
fremitus raba hemithoraks dalam batas normal, perkusi hemithoraks
sonor, auskultasi vesikuler pada seluruh hemithoraks. Tidak
ditemukan adanya suara tambahan rhonki -/- maupun wheezing -/-
Abdomen :
Cembung, distended, hepar dan lien sulit dievaluasi,
shifting dullnes (+) fluid wave (+) asites
Ekstremitas superior dalam batas normal dan edema ekstremitas
inferior, inflamasi jaringan kulit ekstremitas inferior dextra et
sinistra.
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium :
DL : anemia
Faal hati : hipoalbuminemia
Faal ginjal : penurunan RFT

Profil Lipid : hiperlipidemia


UL : proteinuria, ketonuria, lekosituria makro dan mikro,
hematuria makro dan mikro, piuria
ASSESMENT

Sindroma Nefrotik
Selulitis kruris dextra et sinistra
PLANNING
Planning Diagnostik:
Sindroma Nefrotik :
DL, SGOT/SGPT, Albumin, GDA, RFT, UL, Urin rebus, Profil lipid
Selulitis kruris
Klinis dan kultur bakteri
Daftar masalah:
Bengkak seluruh tubuh
Mual dan muntah
Lemas
Kaki luka kemerahan disertai nyeri
Planning Terapi:
inf. RL 10 tpm
Inj Ceftriaxone 2x1
Inj santagesik 3x1
Inj Metronidazole 2x500 mg
Inj ranitidin 2x1
Inj Ondansentron 3 x 1
Inj Lasix 2x1
Transfusi Albumin 20% 100cc
Fluconazole tablet 3x150 mg
Methylprednisolone 3 x 16 mg
Planning Monitoring:
Gejala klinis (bengkak, BB, dan kesadaran)
Vital sign (TD, nadi, RR, Tax)
Urine output
GDA, DL, RFT, UL, Sedimen urin, dan Albumin
Planning Edukasi:
Menjelaskan mengenai penyakit, pemeriksaan yang perlu
dilakukan, dan tindakan medis kepada pasien serta keluarga.
Menjelaskan kemungkinan komplikasi dan prognosis kepada
pasien dan keluarga.
Menjelaskan tentang faktor risiko yang perlu dihindari nantinya.
Perlu menjaga asupan cairan moderat dan jangan berlebihan.
Diet tinggi kalori, cukup protein esensial dan rendah lemak
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
SINDROM NEFROTIK
DEFINISI
Sindrom nefrotik adalah kumpulan gejala-gejala
yang terdiri dari
proteinuria massif (lebih dari 3,5 gram/hari pada dewasa
atau 40 mg/ m2 LPB/ hari pada anak),
hipoalbuminemia (2,5 gr/dL),
edema,
hiperlipidemia (250 mg/uL), dan
lipiduria (oval fat bodies)
(Tjokroprawiro, 2015).
EPIDEMIOLOGI
Sindrom nefrotik lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita (2:1)
Kebanyakan terjadi pada umur 2 - 6 tahun.
Sindrom nefrotik 15 kali lebih
sering ditemukan pada anak dari pada dewasa
Prevalensi sindrom nefrotik di Indonesia yaitu 6 dari 100.000
anak dibawah 14 tahun (Handayani dkk., 2007)

(Nurdjanah, 2010)
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI

(Tjokroprawiro, 2015)
PATOFISIOLOGI

Abnormalitas

hipoalbuminemia

(Silbernagl dan Lang, 2012)


hipoalbuminemia

Akumulasi
GEJALA KLINIS
Edema. Pada awalnya dijumpai edema terutamanya jelas
pada kaki, namun dapat juga pada daerah periorbital,
skrotum atau labia. Bisa juga terjadi asites dan efusi
pleura. Akhirnya sembab menjadi menyeluruh dan masif
(anasarka).
Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 40 mg/ m2 LPB/
hari pada anak
Hipoalbuminemia 2,5 gr/dL.
Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia > 250mg/dl
(Tjokroprawiro, 2015)

(Tjokroprawiro, 2015)
Pada sebagian pasien dapat ditemukan gejala lain yang
jarang:
Hipertensi
Hematuria
Diare
Anorexia
Fatigue atau malaise ringan
Nyeri abdomen atau nyeri perut
Berat badan meningkat
Hiperkoagulabilitas
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
UL
Protein urin kuantitatif (urin 24 jam atau ratio protein : kreatinin
DL
Albumin
Profil lipid
Titer ASTO
Biopsi Ginjal
KOMPLIKASI

Hiperkoagulabilitas
Infeksi sekunder berupa infeksi kulit oleh
streptococcus, staphylococcus, tbc dengan erupsi
erysipelas dan selulitis
AKI
Anemia
Peritonitis
Gangguan keseimbangan hormon dan elektrolit
(Longo et al., 2013)
TATA LAKSANA
Terapi

(Tjokroprawiro, 2015)
SELULITIS
EFUSI PLEURA
DEFINISI
Infeksi dermis hingga jaringan subkutis oleh bakteri, dengan
penyebab tersering adalah Streptococcus beta hemolitikus dan
Staphylococcus aureus
(Djuanda, 2013)
EPIDEMIOLOGI

Dapat terjadi pada semua usia terutama < 3


tahun dan usia dekade 4 dan 5.
Insidensi selulitis ekstremitas masih
menduduki peringkat 1
(Djuanda, 2013)
ETIOLOGI

(Longo et al., 2013)


FAKTOR PREDISPOSISI
Luka atau ulkus kulit
Edema
CKD
DM
Malnutrisi
Alkoholisme
Stasis vena
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Gejala dan tanda Selulitis

Gejala prodormal : Demam, malaise, nyeri sendi dan menggigil

Daerah predileksi : Ekstremitas atas dan bawah, wajah, badan dan


genitalia
Makula : Eritema cerah
eritematous
Tepi : Batas tidak tegas
Penonjolan : Tidak terlalu menonjol
Vesikel atau bula : Biasanya disertai dengan vesikel atau bula

Edema : Edema
Hangat : Tidak terlalu hangat
Fluktuasi : Fluktuasi
DIAGNOSIS BANDING

Trombophlebitis
Insect bite
Dermatitis statis
Dermatitis kontak
Giant urtikaria
dll
TATA LAKSANA
Penisilin prokain G 600.000-2.000.000 IU secara IM selama 6
hari
Penisilin V 500 mg/ 6 jam selama 10-14 hari
Ampisilin 100-200 mg/kgBB/hari
Eritromisin 250-500 g
Klindamisin 300-450 mg/ hari
Dikloksasilin 500 mg/ hari selama 7-10 hari

Anda mungkin juga menyukai