Anda di halaman 1dari 64

Dengue

Hemorrhagic
Fever
dr. Septo Andry Soesanto

Pembimbing : dr. Salma Kamarudin Sp.


A
Charitas Hosptal KM 7
2023
Pendahuluan
• Infeksi Virus dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan virus genus
Flavivirus,famili Flaviviridae
• Terdapat 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN –4
• Transmisi melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti
• Kasus Dengue tahun 2023 sebanyak 57.884 dan kematian sebanyak 422 kasus
• Dengue merupakan penyakit dengan SKDI 4A
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : An AA
Umur / Tanggal Lahir : 10 tahun ( 24 Juli 2013)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Palembang
Suku bangsa : Sumatera Selatan
MRS : 3 September 2023
Anamnesis
• Heteroanamnesis dengan ayah kandung pasien
• Keluhan utama :Demam hari ke 3
• Keluhan tambahan : Nyeri perut
Anamnesis
Riwayat perjalanan penyakit
• Pasien dibawa oleh ayah pasien ke IGD rumah sakit Myria dengan keluhan demam hari ke 3,
demam mendadak tinggi, dirasakan terus menerus, suhu tidak diukur, demam disertai dengan
mengigil, tetapi tidak berkeringat. Keluhan bintik-bintik merah, gusi berdarah, mimisan disangkal.
• Keluhan disertai dengan keluhan mual , tanpa muntah, Ayah pasien mengatakan pasien juga
mengeluhkan nyeri perut dan BAB cair tetapi frekuensi ayah pasien tidak mengetahui. Makan dan
minum masih baik
• Keluhan sakit kepala, batuk pilek, sesak nafas, kejang, pingsan disangkal
• Pasien memiliki Gangguan pendengaran dan bicara sejak lahir
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat terdiagnosa Demam dengue, DBD , demam tifoid tidak ada
• Riwayat kejang demam sebelumnya disangkal
• Riwayat alergi makanan, susu dan obat- obatan disangkal

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Riwayat anggota keluarga lain yang menderita demam dengue, DBD , demam tifoid tidak ada
Riwayat anggota keluarga lain yang pernah mengalami kejang demam tidak ada
Anamnesis
• Riwayat Pengobatan
• Pasien sudah berobat ke bidan setempat dan di berikan paracetamol dan Amoksisilin

• Riwayat lingkungan
• Ayah pasien mengaku tetangga sedang banyak yang menderita DBD
Riwayat Kehamilan dan persalinan
• Riwayat Kehamilan
• Perawatan antenatal : 4 kali kunjungan
• Penyakit kehamilan : tidak ada

• Riwayat Persalinan
• Tempat kelahiran : Rumah Sakit
• Penolong persalinan : Dokter
• Cara persalinan : Pervaginam
• Masa gestasi : Aterm
Riwayat Kelahiran dan Tumbuh
Kembang
• Riwayat Kelahiran
• Berat badan lahir : 2650 gram
• Panjang badan lahir : 49 cm
• Lingkar kepala : ayah tidak tahu
• Langsung menangis : ayah pasien mengaku pasien langsung menangis saat lahir
• Kelainan bawaan : gangguan pendengaran dan bicara
• Riwayat Tumbuh Kembang: ayah pasien hanya mengingat bahwa pasien baru bisa berjalan usia 2
tahun
• Kesan : tidak dapat dinilai karena tidak lengkap
Riwayat Imunisasi
DASAR BOOSTER
HB0 V

BCG V
DPT 1 V DPT 2 V DPT 3 V -
HEPATITIS B 1 V HEPATITIS B 2 V HEPATITIS B 3 V -
Hib 1 V Hib 2 V Hib 3 V -
POLIO 1 V POLIO 2 V POLIO 3 V -
MMR POLIO 4 V -

Imunisasi dasar lengkap


Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Kompos mentis
• Nadi : 92 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Pernapasan : 22 x/menit
• Suhu : 38,2°c
• SpO2 : 99%
• Berat Badan : 31 kg
• Tinggi Badan : 135 cm
• BMI : 17
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Spesifik
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-/-)
Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-), bekuan darah (-), pendarahan aktif (-)
Telinga : Sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), edema (-), mukosa mulut kering (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Thorax
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Paru-paru
• Palpasi : iktus kordis tidak teraba
• Inspeksi : statis, dinamis simetris, retraksi
(-/-) • Perkusi : irama reguler, BJ I-II
normal, Murmur (-), gallop (-)
• Palpasi : taktil fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
wheezing (-).
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi : datar dan simetris
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Palpasi : NTE + lemas, hepar dan lien tidak teraba, turgor normal
• Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
• Lipat paha : pembesaran KGB (-)
• Genitalia : tidak ada kelainan
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, ptekie (-), Rumpel Leede Test (+)
Pemeriksaan Fisik
Fungsi motorik Lengan Kanan Lengan Kiri Kaki kanan Kaki kiri
Gerakan Luas Luas Luas Luas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - -
Refleks fisiologis Tidak ada kelainan
Refleks patologis Tidak ada kelainan
Gejala rangsang meningeal Tidak ada kelainan
Fungsi motorik Dalam batas normal
Nervi kraniales Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 3/9/23
• Hb : 14,5 (N 11,8-15)
• Leukosit : 3,1 ( N 4,5 –13,5)
• Eritrosit : 4,8 ( N 3,8-5,2)
• Ht : 40% (N 35-47%)
• Trombosit : 86 (N 154- 442)
Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Demam berdarah dengue grade I
• Demam dengue
• Demam tifoid

Diagnosis Kerja
tersangka Demam berdarah dengue grade I atau demam berdarah dengue dengan warning sign
Tatalaksana
Non farmakologis Farmakologis
Tirah baring IVFD asering kecepatan gtt 20x/menit
Observasi tanda-tanda syok dan perdarahan makro

Balance diuresis Paracetamol 500mg tab 3x1

Cek Ht dan trombosit setiap 24 jam Omeprazole injeksi 1x 30 mg

Edukasi kepada keluarga pasien tentang Ceftriaxone injeksi 2x 750mg


penyakit pasien.
Menjelaskan prognosis penyakit
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Qui ad sanationam : ad bonam
Follow up (4/9/23)
• S : demam naik turun , nyeri perut sudah berkurang
• O : CM S 37, N 90x/menit, RR 22x/menit, SpO2 99%
• Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir kering (-)
• Thorax : simetris, retraksi (-)
• Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
• Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : datar, lemas, BU(+) normal, hepar dan lien tak teraba, turgor kulit baik
• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
Follow up 4/9/23
Lab :
Ht : 41
Trombosit 72
Diagnosis : DBD grade I
Therapi :
IVFD asering kecepatan gtt 20x/makro
Paracetamol 500mg tab 3x1
Omeprazole injeksi 1x 30 mg
Ceftriaxone injeksi 2x750mg
Follow up (5/9/23)
• S : demam naik turun , nyeri perut sudah tidak ada
• O : CM S 37, N 90x/menit, RR 22x/menit,, SpO2 99%
• Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir kering (-)
• Thorax : simetris, retraksi (-)
• Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
• Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : datar, lemas, BU(+) normal, hepar dan lien tak teraba, turgor kulit kembali cepat
• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
Follow up 5/9/23
Lab :
Ht : 39
Trombosit 62
Diagnosis : DBD grade I
Therapi :
IVFD asering kecepatan gtt 20x/makro
Paracetamol 500mg tab 3x1
omeprazole injeksi 1x30mg
ceftriaxone injeksi 2x750mg
Follow up (6/9/23)
• S : demam sudah tidak ada
• O : CM S 36,5, N 91x/menit, RR 22x/menit, SpO2 99%
• Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir kering (-)
• Thorax : simetris, retraksi (-)
• Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
• Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : datar, lemas, BU(+) normal, hepar dan lien tak teraba, turgor kulit kembali cepat
• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
Follow up 6/9/23
Lab :
Ht : 41
Trombosit 58
Diagnosis : DBD grade I
Therapi :
IVFD asering kecepatan gtt 20x/makro
Paracetamol 500mg tab 3x1
omeprazole injeksi 1x 30 mg
ceftriaxone injeksi 2x750mg
Follow up 6/9/23
Lab pukul 16.00
Ht : 41
Trombosit 75
Diagnosis : DBD grade I
Therapi :
IVFD asering kecepatan gtt 20x/makro
Paracetamol 500mg tab 3x1
omeprazole injeksi 1x30mg
ceftriaxone injeksi 2x 750 mg
Follow up (7/9/23)
• S : Tidak ada keluhan
• O : CM S 36, N 90x/menit, RR 22x/menit, SpO2 99%
• Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir kering (-)
• Thorax : simetris, retraksi (-)
• Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
• Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : datar, lemas, BU(+) normal, hepar dan lien tak teraba, turgor kulit kembali cepat
• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
Follow up 7/9/23
Lab :
Ht : 41
Trombosit 74
Diagnosis : DBD grade I
Therapi :
IVFD asering kecepatan gtt 20x/makro
Paracetamol 500mg tab 3x1
omeprazole injeksi 1x 30mg
ceftriaxone injeksi 2x 750 mg
boleh pulang
Tinjauan
Pustaka
Definisi
• Demam Dengue (DD) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus
Flavivirus, famili Flaviviridae, yang mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,
dan DEN-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor yang paling
utama, namun spesies lain seperti Ae. albopictus juga dapat menjadi vektor penular.

• Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
Aedes dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada demam berdarah dengue
terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh.
Etiologi
• Virus Dengue
• Genus: Flavivirus, dari keluarga Flaviviridae
• Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm, terdiri dari +ssRNA
• Terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
• Terbanyak di Indonesia: DEN-3
Klasifikasi
Warning Sign
Patofisiologi
Gejala Klinik
Pada fase demam terjadi
peningkatan suhu mendadak,
terjadi terus-menerus selama 3
hari. Gejala yang dapat ditemukan
antara lain muka memerah, nyeri
retroorbital, nyeri pada otot,
tulang, sendi, nyeri kepala, dan
ruam. Keluhan seperti nyeri
tenggorok dan mual muntah dapat
terjadi.
Gejala Klinik
• Fase kritis terjadi akibat peningkatan permeabilitas vascular sehingga terjadi kebocoran plasma.
Pada fase ini suhu turun, biasanya antara hari ke 4-6, umumnya berlangsung 1-2 hari. Tanda
bahaya umumnya terjadi menjelang akhir fase demam, yaitu antara hari sakit ke-3 sampai ke-7,
berupa peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler bersamaan dengan peningkatan kadar
hematokrit.

• Pada fase pemulihan, reabsorbsi cairan ekstravaskular secara bertahap akan berlangsung selama
48–72 jam berikutnya. Keadaan umum akan membaik, nafsu makan membaik, gejala
gastrointestinal menghilang, status hemodinamik stabil, dan diikuti dengan perbaikan diuresis.
Diagnosis
Tersangka DBD: bila definisi kasus DBD belum terpenuhi.
Definisi kasus DBD: bila ditemukan seluruh 4 kriteria berikut:
• Demam atau riwayat demam, berlangsung 2 – 7 hari.
• Terdapat manifestasi/tanda-tanda perdarahan ditandai dengan:
 Uji bendung (Tourniquet test) positif atau easy bruising
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
 Hematemesis dan/atau melena
• Trombositopenia (≤100.000/mm3).
• Bukti plasma leakage, ditandai dengan sekurang-kurangnya satu dari keadaan berikut:
 Peningkatan hematokrit ≥20% di atas rata-rata usia, jenis kelamin, dan populasi.
 Penurunan hematokrit ≥20% setelah tatalaksana penggantian volume.
 Bukti plasma leakage lainnya: efusi pleura, asites, dan hipoproteinemia.
DIAGNOSIS
Derajat
DBD Tanda dan Gejala Klinis Laboratorium

Demam dengan manifestasi perdarahan tidak spontan (uji


I
bendung positif atau easy bruising) dan bukti kebocoran plasma
II Sama dengan derajat I ditambah perdarahan spontan  Trombositopenia
≤100.000/mm3
Sama dengan derajat I atau II ditambah kegagalan sirkulasi  Peningkatan Ht
III*
(nadi lemah, tekanan nadi sempit ≤20 mmHg, hipotensi, letargi) ≥ 20%

Sama dengan derajat III ditambah syok profunda dengan nadi


IV*
tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria rawat inap
Kriteria Pulang
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Secara klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit >50.000/ml
• Tidak dijumpai distres pernapasan
Analisis Kasus
Analisis Kasus
Definisi kasus DBD: bila ditemukan seluruh 4 kriteria berikut:
Kasus :
• Demam atau riwayat demam, berlangsung 2 – 7 hari.
Demam hari ke 3
• Terdapat manifestasi/tanda-tanda perdarahan ditandai dengan:
Tourniquet test +
 Uji bendung (Tourniquet test) positif atau easy bruising
Trombositopenia (86.000)
 Ptekie, ekimosis, purpura
Ht : 40%
 Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
 Hematemesis dan/atau melena belum memenuhi 4 kriteria DBD ->
• Trombositopenia (≤100.000/mm3). tersangka DBD
• Bukti plasma leakage, ditandai dengan sekurang-kurangnya satu dari
keadaan berikut:
 Peningkatan hematokrit ≥20% di atas rata-rata usia, jenis
kelamin, dan populasi.
 Penurunan hematokrit ≥20% setelah tatalaksana penggantian
volume.
 Bukti plasma leakage lainnya: efusi pleura, asites, dan
hipoproteinemia.
Analisis kasus
Derajat
DBD Tanda dan Gejala Klinis Laboratorium

Demam dengan manifestasi perdarahan


I tidak spontan (uji bendung positif atau easy • Tersangka
bruising) dan bukti kebocoran plasma
DBD grade 1
II Sama dengan derajat I ditambah
perdarahan spontan
 Trombositopeni
a ≤100.000/mm3
Sama dengan derajat I atau II ditambah  Peningkatan Ht
III* kegagalan sirkulasi (nadi lemah, tekanan ≥ 20%
nadi sempit ≤20 mmHg, hipotensi, letargi)

Sama dengan derajat III ditambah syok


IV* profunda dengan nadi tidak teraba dan
tekanan darah tidak terukur
Kriteria Pulang
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Secara klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit >50.000/ml
• Tidak dijumpai distres pernapasan
Daftar Pustaka
• PNPK dengue 2021
• https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-singkat-dbd-2023
Baku / standar
Pertumbuhan :
Antropometri  Kurva pertumbuhan
• Kurva BB, TB
WHO, untuk Balita,
menggunakan Mean dan SD
NCHS, CDC, untuk > 5 tahun,
menggunakan Persentil,
P50 sebagai 100 %
• KurvaLingkaran kepala
Nellhaus, menggunakan Mean dan SD
• Ceftriaxone dosis : 50-70mg/kgbb/hari di bagi 2
interpretasi
Cairan maintainance
pada anak
KAEN 3A -> K 10, KKAEN 3B -> K 20 -> tidak bia diberikan cepat
pada KAEN 3b -> hyperkalemia
KAEN 1B : D5 1/4NS

Asering vs RL ->
- Asering -> asetat 28
- RL -> laktat 28

Anak neonatus pilihan cairannya D10+1/5 NS

Anak < 3 tahun pilihan cairannya D5+1/4 NS

Anda mungkin juga menyukai