Anak G
dengan Gizi
Buruk Tipe
Marasmus
Pembimbing : dr. Wahyu Kusuma Wardhani,SpA, MBiomed
Disusun oleh : dr. Nazamta Yusfiatuzzahra
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : An. GS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 11 Tahun
Tanggal lahir : 12/2/2010
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cikiara, Mekarjaya,Ciemas,Sukabumi
Identitas Orang Tua
Ayah Ibu Nenek
Pekerjaan : Buruh Lepas Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Berat badan sama sekali tidak naik walaupun sudah diberi makan 3x sehari
dengan porsi berbagi dengan orang dewasa dirumah yang terkadang habis
dan kadang tidak.
Menu makanan yang diberikan berupa nasi, sayur, ikan, telur, daging, tahu,
tempe dengan penolahan yang variatif sesuai dengan menu makanan hari
itu. Pasien juga diberikan camilan serta susu dan habis jika dimakan.
Pasien selama ini diasuh oleh neneknya, ibu jarang mengurus pasien dan
sibuk mengurus adik pasien, ayah pasien sibuk bekerja.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien BAB lancar, tidak cair, berwarna kuning. BAK cukup dengan warna kuning
terang.
Pada tanggal 30 Mei 2022, pasien datang untuk control kondisi gizi buruknya
dan mengalami kejang.
Kejang 2x tanpa demam dan riwayat infeksi , kejang pertama saat menunggu
antrian poli kurang lebih 10 menit kaku seluruh tubuh kemudian kelojotan
sehabis kejang pasien tertidur, kejang kedua di IGD RSUD Jampang Kulon
kurang lebih 1 menit dengan pola yang sama.
Riwayat demam (-), batuk (-), pilek(-), Riw kejang pertama usia 1 tahun, kejang
lagi usia 5 tahun dan sering, kejang lagi sekarang
Riwayat Penyakit yang pernah diderita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit ginjal (-)
Penyakit
Cacingan (-) Diare (-) (-)
jantung
Usia 1
DBD (-) Kejang tahun & 5 Radang paru (-)
tahun
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain (-)
● Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien pernah memiliki riwayat
kejang tanpa demam saat usia 1 tahun dan 5 tahun.
Riwayat Kehamilan & Kelahiran
Kehamilan Kelahiran
Morbiditas kehamilan Tempat persalinan
•Kehamilan Cukup Bulan •Praktik Bidan
Cara persalinan
•Normal
Masa gestasi
•39 Minggu
Keadaan bayi
•Berat lahir : 2800 gram
•Panjang lahir : tidak tahu
•Lingkar kepala : tidak tahu
•Langsung menangis (+)
•Merah (+)
•Pucat (-)
•Biru (-)
•Kuning (-)
•Nilai APGAR : tidak tahu
•Kelainan bawaan : tidak ada
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : 5 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
8 – 10 Susu Formula** + + +
Campak 9 bulan - - - - - -
● Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap dan ulangan belum dilakukan
Riwayat Keluarga
● Corak Reproduksi
● Riwayat Kebiasaan:
○ Keluarga pasien yang tinggal serumah ada yang merokok, tidak ada yang suka meminum
alkohol atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Riwayat Keluarga
● Riwayat Pernikahan
● Kesimpulan sosial ekonomi: Pasien berasal dari keluarga dengan taraf sosial
ekonomi dan penghasilan keluarga kurang.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan pada tanggal 10 Mei 2022
Status Generalis
● Keadaan Umum
○ Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
○ Kesadaran : CM,Letargis
○ Kesan Gizi : Gizi Buruk
○ Keadaan lain : Tidak tampak anemis, ikterik, sianosis,
dyspnea
Status Generalis
Data Antropometri (10/5/2022) Status Gizi
• Berat Badan sekarang : 8,8 kg • BB/U=8,8/36 kg= 24% (<p5)
• Panjang Badan : 98 cm • TB/U=98/143 cm = 68% (<p5)
• Lingkar kepala : 44 cm • BB/TB = 8,8/15 kg = 58%
• Lingkar perut : 50 cm
• Lingkar Lengan Atas : 10 cm
TBA
BBIdeal
BB/TB
BBA
Status Generalis • KEPALA : Lingkar kepala 44 cm,
normocephali, tidak terdapat deformitas,
UUB sudah menutup dan tidak cekung
Tanda Vital • RAMBUT : Rambut hitam,
distribusi merata dan tidak mudah
• Tekanan Darah : 90/70 mmHg dicabut, tebal
• Nadi : 88 x/ menit, kuat, isi • WAJAH : Wajah simetris, tidak
cukup, equal kanan dan kiri, regular ada luka atau jaringan parut, Old man
• Nafas :24x / menit, tipe face (+)
abdomino-torakal • MATA :Alis mata merata, Bulu
• Suhu : 36°C (diukur dengan mata hitam, merata, Conjungtiva
thermometer dahi) anemis, sklera tidak ikterik, tampak
cekung
• HIDUNG : simetris, tidak ada deviasi,
sekret
Status Generalis
• BIBIR : Mukosa pucat, kering tidak sianosis
• MULUT : Tidak terdapat trismus, oral hygiene baik, mukosa gusi dan pipi
berwarna pucat, bercak koplik tidak didapatkan
• LIDAH : Normoglosia, tidak terdapat atrofi papil, tidak terdapat coated
tongue
• TENGGOROKAN : Arkus faring simetris, tidak hiperemis, uvula ditengah, tonsil T1-
T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar
• LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid
maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun
KGB, trakea teraba di tengah
Status Generalis
• THORAKS : Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas tidak ada, dan retraksi
tidak ada, Iga Gambang (+)
• JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tampak.
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra.
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : BJ I-II regular, tidak terdapat murmur dan gallop
• PARU
• Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada
pernapasan yang tertinggal, tipe pernapasan abdomino-torakal,
• Palpasi : Tidak dilakukan
• Perkusi :Sonor di kedua lapang paru.
• Suara napas vesikuler, reguler, tidak terdapat rhonki atau wheezing
Status Generalis
● ABDOMEN :
○ Inspeksi : Perut datar, tidak dijumpai adaya efloresensi pada kulit perut maupun benjolan
○ Palpasi : Supel, turgor baik
○ Hepar tidak teraba
○ Lien tidak teraba
○ Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
○ Auskultasi : Bising usus (+) 2 kali / menit
● KULIT : Sawo matang, tidak ikterik, turgor normal
● KGB : Tidak teraba
Status Generalis
● ANGGOTA GERAK :
○ Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak ada edema
○ CRT < 3 detik. Hipotrofi otot (+), Baggy Pants, Lemak subkutan menipis
N.Segmen 67 % 50-70
Limfosit 25 % 25-40
Monosit 5 % 2-6
Laju Endap Darah 15* jam 3-7
Kimia Klinik
Albumin 3,3* g/dL 3.5-5.0
Natrium 141 mmol/L 136-145
Kalium 3,8 mmol/L 3,5-5,5
N.Batang 0* % 3-5
N.Segmen 55 % 50-70
Limfosit 36 % 25-40
Monosit 6 % 2-6
Kimia Klinik
Natrium 139 mmol/L 136-145
Kalium 3,9 mmol/L 3,5-5,5
Mengalami gangguan
perkembangan karena
Diberi camilan dan susu Diasuh oleh nenek
belum bisa berbicara dan
berjalan
Mendapatkan perawatan
30 Mei datang lagi ke poli Kejang 2x tanpa demam dan
gizi buruk selama 7 hari di
untuk kontrol infeksi
RSUD Jampang Kulon
Resume
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium
9,4
9,4
9,2
9,2
9,0
8,8
8,8
8,8 8,8
8,6
8,57
8,5
8,4
8,2
8,0
10 11 12 13 14 15 16
BB
Tanggal 11/5/22 Hari ke 1 MRS
S Lemas, mau makan tapi keluarga merasa anak makin kurus, susu selalu habis, tampak lemas, tidur
terus menerus, belum bisa bicara, belum bisa berjalan
• Ministry of Child and Adolescent Health and Development. Malnutition and Severe Malnutrition in Management of The
Child With a Serious Infection or Severe Malnutrition, World Health Organization, 2018 : 80-91.
• Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Update Status Gizi Balita di Indonesia, 2018 .
An.G
•Sosioekonomi kebawah
•Variasi makanan rumah
tangga yang seadanya
•Kurangnya perawatan dari
ibu
•Lingkungan rumah yang
tidak sehat
Ahmed T, Hossain MI, Islam M, Ahmed AMS, Afroze F, Chisti MJ. Protein-Energy Malnutrition in
Children. In: Hunter’s Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases [Internet]. Elsevier;
2020 [cited 2022 Jun 6]. p. 1034–41. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780323555128001435
An.G
Terlambat dalam
Protein Lemak
perkembangan
Untuk pemecahan
Untuk stimulus
energi dan
otot
cadangannya
Gagal
tumbuh
Malnutrition: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2022 May 27
[cited 2022 Jun 6]; Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/985140-overview#a6
Patofisiologi Gizi Buruk
Kemampuan Katabolisme
Karbohidrat
Karbohidrat, tubuh untuk protein Karbohidrat
(glukosa)
protein dan menyimpan terjadi Asam amino di hepar dan
sebagai
lemak karbohidrat setelah di ginjal
bahan bakar,
sangat sedikit beberapa jam
Otot dapat
Jaringan Protein akan
memperguna
Selama lemak akan Tidak dapat dipecah untuk
kan asam Tidak dapat
kurangnya dipecah jadi mencukupi memenuhi
lemak dan memenuhi
intake asam lemak, kebutuhan kebutuhan
keton bodies kebutuhan
makanan gliserol dan energi metabolisme
sebagai
keton bodies basal tubuh
sumber energi
•Mata cekung
•Tidak ada muntah & diare
•BB sulit naik
•Makan menyesuaikan makan keluarga
•Mau minum susu (namun hanya diberikan saat
mampu)
•Jumlah makanan menyesuaikan makan keluarga
•Kontak campak dan TB tidak diketahui
•Adik sehat
•BBL : 2800 gram
•Belum dapat berbicara dan berjalan
•Riwayat imunisasi lengkap (menurut nenek)
•Timbang saat imunisasi
•PF Generalis
•Kongjungtiva Anemis
•Mulut Kering, mukosa pucat
•Wajah old man appearance
•Ictus cordis tampak, Iga gambang
•Perut datar, turgor kembali cepat
•Hipotrofi otot, Baggy pants
11 Kurva
An.G
tahun CDC
• CDC Growth Charts - Homepage [Internet]. 2019 [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.cdc.gov/growthcharts/index.htm
• The WHO Child Growth Standards [Internet]. [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.who.int/tools/child-growth-standards
Pemeriksaan Status Gizi Berdasarkan Kurva WHO dan
CDC
Status Gizi BB/TB (WHO) BMI/U (WHO) BB/TB % (BBI %) BMI/U
Median (CDC)
(CDC)
Obesitas >+3 >+3 >120% >P95
Status Gizi
• BB/U=8,8/36 kg= 24% (<p5)
• TB/U=98/143 cm = 68% (<p5)
• BB/TB = 8,8/15 kg = 58%
MEP
Lama dan
berat MEP An.G
Marasmus
Marasmur-
Marasmus Kwashiokor
Kwashiokor
• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi
nutrisi berbasis komunitas. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED,
Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan
penyakit metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011. Malnutrisi Edema-
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak Wasting
gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
edematosa wasting
Klasifikasi Marasmus Kwashiokor Marasmur-
•Wasting •Malnutrisi Kwashiokor
•Old Man Face edematosa •Edema-wasting
•Baggy Pants, •Asites,
•Atrofi Otot •Hepatomegali,
•Iga Gambang •Rambut
Jagung,
•Crazy
• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi Pavement
nutrisi berbasis komunitas. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED,
Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan Dermatosis
penyakit metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak
gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
An.G
• LILA 10 cm
• Edema (-)
• Letargis
• Anemia
• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi nutrisi berbasis komunitas.
Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan penyakit
metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
Rawat Inap pada Balita Gizi Buruk
Dengan komplikasi
dan/atau edema +3
Balita gizi buruk usia
2 Jenis Protokol 6-59 bulan
BB <4kg
RS/Puskesmas
Walau tanpa
Bayi <6 bulan
komplikasi
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Fase Tatalaksana Gizi Buruk
Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi
•Pada fase ini diprioritaskan •Kondisi stabil ke kondisi •Di layanan rawat jalan, atau
penanganan yang memenuhi syarat tetap di layanan rawat inap
kegawatdaruratan yang untuk menjalani rawat jalan. bila tidak tersedia layanan
mengancam jiwa: •Komplikasi medis teratasi; rawat jalan.
•Hipogikemia •Tidak ada hipoglikemia; •Kebutuhan zat gizi pada
•Hipotermia •Nafsu makan pulih; Fase Rehabilitasi adalah:
•Dehidrasi dan gangguan •Edema berkurang. •Energi : 150-220
keseimbangan elektrolit kkal/kgBB/hari
•Infeksi •Protein : 4-6 g/kgBB/hari
•Bila menggunakan RUTF:
sama seperti pemberian
RUTF pada layanan rawat
jalan.
•Bila menggunakan F-100
(lihat panduan)
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Hipoglikemia Hipotermia
•Kadar glukosa darah yang sangat rendah •Suhu aksiler < 36 C (ukur selama 5 menit)
(< 3 mmol/liter atau < 54 mg/dl) •Biasanya terjadi bersama-sama dgn hipoglikemia
•Biasanya terjadi bersamaan dengan •Hipotermia + hipoglikemia :
hipotermia •Tanda dari adanya infeksi sistemik serius
•Tanda lain : letargis, nadi lemah, •Terapi u/ ketiganya
kehilangan kesadaran •Hipotermia + hipoglikemia + infeksi
•Gejala hipoglikemia berupa berkeringat •Cadangan energi balita gizi buruk sangat terbatas
dan pucat sangat jarang dijumpai pada •Tidak mampu memproduksi panas utk
balita gizi buruk mempertahankan suhu tubuh
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
An.G
F75 (10/5)
2 jam pertama: 95 cc dibagi 4 dosis → 25 cc tiap 30 menit Bila perbaikan (tidak letargis)
observasi tanda vital (HR,RR,S,Kesadaran) • 10 jam berikutnya → per 2 jam 95cc
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 1 bulan - - - - - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6bulan - - - -
Campak 9 bulan - - - - - -
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
An.G
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Memberikan Stimulasi Sensorik dan
Dukungan Emosional
● Pada anak gizi buruk terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku
karenanya harus diberikan :
○ Kasih sayang
○ Lingkungan yang ceria
○ Terapi bermain terstruktur selama 15 30 menit /hari (permainan ci luk ba, dll)
○ Aktifitas fisik segera setelah sembuh
○ Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya)
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Tindak lanjut di rumah bagi Anak Gizi Buruk
● Bila gejala klinis dan BB/TB-PB >-2 SD, dapat dikatakan anak sembuh
● Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah
setelah penderita dipulangkan
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Kriteria Pemulangan Anak Gizi Buruk dari
Ruang Rawat Inap
● Persiapan untuk tindak lanjut di rumah dapat dilakukan sejak anak dalam
perawatan, misalnya melibatkan ibu dalam kegiatan merawat anaknya. Kriteria
sembuh bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis.
Anak dapat dipulangkan bila memenuhi kriteria pulang sebagai berikut :
1. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3. Komplikasi sudah teratasi
4. Ibu telah mendapat konseling gizi
5. Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
6. Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan.
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012
REFERENCES
• Departement of Child and Adolescent Health and Development. Malnutition and Severe
Malnutrition in Management of The Child With a Serious Infection or Severe Malnutrition,
World Health Organization, 2018 : 80-91.
• Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Update Status Gizi Balita di Indonesia, 2018 .
• Ahmed T, Hossain MI, Islam M, Ahmed AMS, Afroze F, Chisti MJ. Protein-Energy Malnutrition
in Children. In: Hunter’s Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases [Internet].
Elsevier; 2020 [cited 2022 Jun 6]. p. 1034–41. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780323555128001435
• Malnutrition: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2022 May 27 [cited 2022 Jun
6]; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/985140-overview#a6
• Behrman RE, RM Kliegman, HB Jenson. Food Insecurity, Hunger, and Undernutrition in
Nelson Textbook of Pediatric 18th edition, 2004 : 225-232
• Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak gizi buruk: buku II. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012.
• Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
TERIMA KASIH