Anda di halaman 1dari 84

Laporan Kasus Dokter Internship

RSUD Jampang Kulon 2022

Anak G
dengan Gizi
Buruk Tipe
Marasmus
Pembimbing : dr. Wahyu Kusuma Wardhani,SpA, MBiomed
Disusun oleh : dr. Nazamta Yusfiatuzzahra
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : An. GS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 11 Tahun
Tanggal lahir : 12/2/2010
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cikiara, Mekarjaya,Ciemas,Sukabumi
Identitas Orang Tua
Ayah Ibu Nenek

Nama : Tn. D Nama: Ny. I Nama : Ny S

Umur : 40 tahun Umur : 31 tahun Umur : 60 Tahun

Alamat : Kp. Cikiara, Alamat : Kp. Cikiara, Alamat : Kp. Cikiara,


Mekarjaya,Ciemas, Sukabumi Mekarjaya,Ciemas, Sukabumi Mekarjaya,Ciemas, Sukabumi

Pekerjaan : Buruh Lepas Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan: - Penghasilan: - Penghasilan : -

Pendidikan : SD Pendidikan : SMP Pendidikan : -

Suku Bangsa : Sunda


Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Agama : Islam Agama : Islam

● Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung


Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Tn.D (Ayah Pasien)
Tanggal / waktu : 31 Mei 2022 pukul 12.00
Tanggal masuk : 10 Mei 2022 pukul 11.20

Keluhan Utama

• Pasien datang dengan badan semakin kurus sejak 6


bulan SMRS

Keluhan Tambahan

• Belum dapat berbicara dan berjalan, nafsu makan kurang


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien An. GS laki-laki berumur 11 tahun datang dengan keluhan badan
semakin kurus sejak 6 bulan SMRS.

Berat badan sama sekali tidak naik walaupun sudah diberi makan 3x sehari
dengan porsi berbagi dengan orang dewasa dirumah yang terkadang habis
dan kadang tidak.

Menu makanan yang diberikan berupa nasi, sayur, ikan, telur, daging, tahu,
tempe dengan penolahan yang variatif sesuai dengan menu makanan hari
itu. Pasien juga diberikan camilan serta susu dan habis jika dimakan.

Pasien juga mengalami gangguan perkembangan karena hingga sekarang


belum dapat berbicara dan berjalan.

Pasien selama ini diasuh oleh neneknya, ibu jarang mengurus pasien dan
sibuk mengurus adik pasien, ayah pasien sibuk bekerja.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien BAB lancar, tidak cair, berwarna kuning. BAK cukup dengan warna kuning
terang.

Pasien kemudian mendapatkan perawatan untuk gizi buruk selama kurang


lebih 7 hari dan diizinkan pulang dengan konsultasi gizi terlebih dahulu.

Pada tanggal 30 Mei 2022, pasien datang untuk control kondisi gizi buruknya
dan mengalami kejang.

Kejang 2x tanpa demam dan riwayat infeksi , kejang pertama saat menunggu
antrian poli kurang lebih 10 menit kaku seluruh tubuh kemudian kelojotan
sehabis kejang pasien tertidur, kejang kedua di IGD RSUD Jampang Kulon
kurang lebih 1 menit dengan pola yang sama.

Riwayat demam (-), batuk (-), pilek(-), Riw kejang pertama usia 1 tahun, kejang
lagi usia 5 tahun dan sering, kejang lagi sekarang
Riwayat Penyakit yang pernah diderita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit ginjal (-)
Penyakit
Cacingan (-) Diare (-) (-)
jantung

Usia 1
DBD (-) Kejang tahun & 5 Radang paru (-)
tahun
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain (-)

● Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien pernah memiliki riwayat
kejang tanpa demam saat usia 1 tahun dan 5 tahun.
Riwayat Kehamilan & Kelahiran
Kehamilan Kelahiran
Morbiditas kehamilan Tempat persalinan
•Kehamilan Cukup Bulan •Praktik Bidan

Perawatan antenatal Penolong persalinan


•Tidak dilakukan •Bidan

Cara persalinan
•Normal

Masa gestasi
•39 Minggu

Keadaan bayi
•Berat lahir : 2800 gram
•Panjang lahir : tidak tahu
•Lingkar kepala : tidak tahu
•Langsung menangis (+)
•Merah (+)
•Pucat (-)
•Biru (-)
•Kuning (-)
•Nilai APGAR : tidak tahu
•Kelainan bawaan : tidak ada
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : 5 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Gangguan perkembangan mental : Tidak ada

Psikomotor

Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : belum bisa (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan : belum bisa (Normal: 13 bulan)

Bicara : 1 Kata tidak jelas (Normal: 9-12 bulan)

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : Terdapat keterlambatan dalam

perkembangan karena anak belum dapat berdiri, berjalan, dan berbicara


Riwayat Makanan
Umur
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
0–2 ASI* - - -
2–4 ASI* - - -
4–6 Susu Formula** + - -

6–8 Susu Formula** + + -

8 – 10 Susu Formula** + + +

10 -12 Susu Formula** + + +


* Frekuensi pemberian ASI 3-4x/hari
** Susu formula diberikan hanya jika tersedia → jika tidak tersedia diberikan minuman yang ada
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 1 bulan - - - - - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6b ulan - - - -

Polio 0 bulan 2bulan 4bulan - - - -

Campak 9 bulan - - - - - -

Hepatitis B 0 bulan 2bulan 6bulan - - - -

● Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap dan ulangan belum dilakukan
Riwayat Keluarga
● Corak Reproduksi

Jenis Lahir Mati Keterangan


No Tanggal lahir (umur) Hidup Abortus
kelamin mati (sebab) kesehatan
1 11 Tahun Laki-laki + - - - Pasien
2 2 Tahun Laki-laki + - - - Adik Pasien

● Riwayat Penyakit Keluarga


○ Pasien merupakan anak pertama berumur 11 tahun. Tidak ada penyakit yang menyerupai
pasien yang dialami oleh keluarga dan orang yang tinggal dalam 1 rumah.

● Riwayat Kebiasaan:
○ Keluarga pasien yang tinggal serumah ada yang merokok, tidak ada yang suka meminum
alkohol atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Riwayat Keluarga
● Riwayat Pernikahan

Ayah / Wali Ibu / Wali


Nama Tn. D Ny. I
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 30 19
Pendidikan terakhir SD SMP
Agama Islam Islam
Suku bangsa Sunda, Indonesia Sunda, Indonesia
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas Tidak ada Tidak ada
Penyakit, bila ada Tidak ada Tidak ada
Riwayat Lingkungan Perumahan
● Pasien tinggal bersama dengan ayah, ibu, adik, dan nenek pasien. Rumah pasien
rumah semi permanen berupa rumah setengah tembok dan setengah dinding
bebak berlantai kasar, biasanya memasak di dalam rumah menggunakan kompor,
saat memasak air menggunakan tungku api. Rumah memiliki pintu dan jendela
tetapi tidak mempunyai lubang angin. Memiliki 1 kamar mandi yang menggunakan
jamban yang dibuat sendiri (pit latrine). Jarak rumah ke Faskes terdekat kira-kira 30
menit dengan kendaraan.

● Kesimpulan keadaan lingkungan: Lingkungan perumahan tidak baik.


Riwayat Sosial Ekonomi
● Ibu pasien sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan Ayah pasien
bekerja sebagai seorang buruh lepas dengan penghasilan seadanya. Menurut Ibu
pasien mengatakan penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

● Kesimpulan sosial ekonomi: Pasien berasal dari keluarga dengan taraf sosial
ekonomi dan penghasilan keluarga kurang.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan pada tanggal 10 Mei 2022
Status Generalis
● Keadaan Umum
○ Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
○ Kesadaran : CM,Letargis
○ Kesan Gizi : Gizi Buruk
○ Keadaan lain : Tidak tampak anemis, ikterik, sianosis,
dyspnea
Status Generalis
Data Antropometri (10/5/2022) Status Gizi
• Berat Badan sekarang : 8,8 kg • BB/U=8,8/36 kg= 24% (<p5)
• Panjang Badan : 98 cm • TB/U=98/143 cm = 68% (<p5)
• Lingkar kepala : 44 cm • BB/TB = 8,8/15 kg = 58%
• Lingkar perut : 50 cm
• Lingkar Lengan Atas : 10 cm

Didapatkan Gizi Buruk menurut


kurva pertumbuhan CDC
TBI

TBA

BBIdeal

BB/TB
BBA
Status Generalis • KEPALA : Lingkar kepala 44 cm,
normocephali, tidak terdapat deformitas,
UUB sudah menutup dan tidak cekung
Tanda Vital • RAMBUT : Rambut hitam,
distribusi merata dan tidak mudah
• Tekanan Darah : 90/70 mmHg dicabut, tebal
• Nadi : 88 x/ menit, kuat, isi • WAJAH : Wajah simetris, tidak
cukup, equal kanan dan kiri, regular ada luka atau jaringan parut, Old man
• Nafas :24x / menit, tipe face (+)
abdomino-torakal • MATA :Alis mata merata, Bulu
• Suhu : 36°C (diukur dengan mata hitam, merata, Conjungtiva
thermometer dahi) anemis, sklera tidak ikterik, tampak
cekung
• HIDUNG : simetris, tidak ada deviasi,
sekret
Status Generalis
• BIBIR : Mukosa pucat, kering tidak sianosis
• MULUT : Tidak terdapat trismus, oral hygiene baik, mukosa gusi dan pipi
berwarna pucat, bercak koplik tidak didapatkan
• LIDAH : Normoglosia, tidak terdapat atrofi papil, tidak terdapat coated
tongue
• TENGGOROKAN : Arkus faring simetris, tidak hiperemis, uvula ditengah, tonsil T1-
T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar
• LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid
maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun
KGB, trakea teraba di tengah
Status Generalis
• THORAKS : Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas tidak ada, dan retraksi
tidak ada, Iga Gambang (+)
• JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tampak.
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra.
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : BJ I-II regular, tidak terdapat murmur dan gallop
• PARU
• Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada
pernapasan yang tertinggal, tipe pernapasan abdomino-torakal,
• Palpasi : Tidak dilakukan
• Perkusi :Sonor di kedua lapang paru.
• Suara napas vesikuler, reguler, tidak terdapat rhonki atau wheezing
Status Generalis
● ABDOMEN :
○ Inspeksi : Perut datar, tidak dijumpai adaya efloresensi pada kulit perut maupun benjolan
○ Palpasi : Supel, turgor baik
○ Hepar tidak teraba
○ Lien tidak teraba
○ Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
○ Auskultasi : Bising usus (+) 2 kali / menit
● KULIT : Sawo matang, tidak ikterik, turgor normal
● KGB : Tidak teraba
Status Generalis
● ANGGOTA GERAK :
○ Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak ada edema
○ CRT < 3 detik. Hipotrofi otot (+), Baggy Pants, Lemak subkutan menipis

● Pemeriksaan Neurologis (30/5/2022)


○ Rangsang Meningen : Kaku kuduk (-)
○ Saraf Kranial I-XII : Pupil isokor, RCL +/+ RCTL +/+, tidak ada lateralisasi
○ Motorik : 5555/5555, Sensorik : dalam batas normal
Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Leukosit 11,020* /uL 4000-9000

Hemoglobin 10,8* g/dL 14,0-18,0


Hematokrit 35* % 39,9-51,5
Trombosit 556,000* /uL 154-353
Hitung Jenis
Pemeriksaan Basofil 0 % 0-1
Penunjang
Eosinofil 2* % 2-4
(10/5/2022)
N.Batang 1* % 3-5

N.Segmen 67 % 50-70

Limfosit 25 % 25-40

Monosit 5 % 2-6
Laju Endap Darah 15* jam 3-7
Kimia Klinik
Albumin 3,3* g/dL 3.5-5.0
Natrium 141 mmol/L 136-145
Kalium 3,8 mmol/L 3,5-5,5

Pemeriksaan Chlorida 104 Mmol/L 98-106

Penunjang Kalsium 2.51 Mmol/L 2.10-2.70


(10/5/2022) Glukosa Sewaktu 86 mg/dL 80-120
Immunoserologi
Rapid Test Covid Negatif Negatif
Antigen
Anti HIV Negatif Negatif
Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Leukosit 7950 /uL 4000-9000

Hemoglobin 10,9* g/dL 14,0-18,0


Hematokrit 35* % 39,9-51,5
Trombosit 499,000* /uL 154-353

Pemeriksaan Hitung Jenis

Penunjang Basofil 0 % 0-1

(30/5/2022) Eosinofil 3 % 2-4

N.Batang 0* % 3-5

N.Segmen 55 % 50-70

Limfosit 36 % 25-40

Monosit 6 % 2-6
Kimia Klinik
Natrium 139 mmol/L 136-145
Kalium 3,9 mmol/L 3,5-5,5

Pemeriksaan Chlorida 112* Mmol/L 98-106

Penunjang Kalsium 2.46 Mmol/L 2.10-2.70


(30/5/2022) Glukosa Sewaktu 114 mg/dL 80-120
Stik
Immunoserologi
Rapid Test Covid Negatif Negatif
Antigen
Resume
Pasien An. GS laki-laki
berumur 11 tahun datang ke
Berat badan sama sekali Menu makanan diolah
RSUD Jampang Kulon
tidak naik walaupun sudah variatif sesuai kondisi rumah
datang dengan keluhan
diberi makan 3x sehari tangga
badan semakin kurus sejak 6
bulan SMRS

Mengalami gangguan
perkembangan karena
Diberi camilan dan susu Diasuh oleh nenek
belum bisa berbicara dan
berjalan

Mendapatkan perawatan
30 Mei datang lagi ke poli Kejang 2x tanpa demam dan
gizi buruk selama 7 hari di
untuk kontrol infeksi
RSUD Jampang Kulon
Resume
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium

•Pasien tampak sakit sedang •Leukositosis dengan nilai 11.020/uL,


•Kesadaran Compos Mentis, kesan letargis •Trombositosis dengan nilai 556.000/uL,
•Status gizi buruk. dan peningkatan hematokrit sebesar 35%,
•Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan LED 15 jam, Albumin 3,3 g/dL.
dalam batas normal. •Pemeriksaan imunoserologi, yakni rapid
•Berat badan 8,8kg, Panjang badan 98cm, antien covid dengan hasil negatif dan Anti
Lingkar kepala 44 cm, Lingkar perut 50 HIV hasil negative.
cm, dengan status gizi menurut CDC
adalah gizi buruk.
•Pada pemeriksaan status generalis
didapatkan konjungtiva anemis, mukosa
mulut pucat, mata tampak cekung, Old
man face, perut tampak datar,baggy
pants, dan Hipotrofi otot ekstremitas dan
penipisan lemak subkutis.
Diagnosis

● Diagnosis Kerja ● Diagnosis Banding


● Gizi Buruk tanpa ● Gizi Buruk dengan
edema Kondisi IV edema
● Kejang Demam
Fase Stabilisasi
Kompleks
● Suspek Epilepsi
● Global Delayed
Development
Penatalaksanaan
IGD 10/5/2022
10 Langkah Utama

1. Atasi / cegah hipoglikemia


2.Atasi / cegah hipotermia
3.Atasi / cegah dehidrasi
4.Koreksi ketidakseimbangan elektrolit
5.Atasi / cegah infeksi
6.Koreksi defisiensi mikronutrien
7.Memulai pemberian makan
8.Mengupayakan tumbuh-kejar
9.Memberikan stimulasi sensoris dan dukungan
emosional
10.Mempersiapkan untuk tindak lanjut pasca
perbaikan
Rencana 4 (Gizi Buruk + Letargis)
● Dx IGD : Gizi Buruk Tipe Marasmus Kondisi IV Fase Stabilisasi
● IVFD D5 ¼ NS 880 cc/24 jam
● Bolus D10% IV 5ml/kgBB → 44cc → Lanjut D10% via NGT 50 ml
● F75
○ 2 jam pertama: 95 cc dibagi 4 dosis → 25 cc tiap 30 menit observasi tanda
vital (HR,RR,S,Kesadaran)
○ Bila perbaikan (tidak letargis)
■ 10 jam berikutnya → per 2 jam 95cc
○ Inj. Ampicilin 450 mg/6jam
○ Vitamin A 1x200.000 IU
○ Vitamin E 1x100 IU
○ Vitamin D 1x400 IU
IGD 30/5/2022
● IVFD Lar 1:4 400cc/4 jam
● O2 2 lpm Nasal Canule
● Inj Diazepam 2,7mg bolus
perlahan bila kejang
● Protap Kejang IDAI
● Pasang NGT
● Inj Paracetamol 110 mg bila
demam
● Tatalaksana Rencana IV
● Inj Ampicilin 450mg/6 jam
● F100 sesuai anjuran
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam
Follow Up
7 hari perawatan
Follow Up Berat Badan
Follow Up Berat Badan
9,6

9,4
9,4

9,2
9,2

9,0
8,8
8,8
8,8 8,8

8,6
8,57
8,5
8,4

8,2

8,0
10 11 12 13 14 15 16

BB
Tanggal 11/5/22 Hari ke 1 MRS
S Lemas, mau makan tapi keluarga merasa anak makin kurus, susu selalu habis, tampak lemas, tidur
terus menerus, belum bisa bicara, belum bisa berjalan

O - Sakit Sedang, CM BB= 8,8 kg N: 88x/menit S:37C RR:30 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering+

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Global Delayed Development, Anemia, Hipoalbumin

P - Vitamin B Compleks 1x1 - Susu F75 150cc/3jam/oral-NGT


- Vitamin C 1x100 mg - Cegah atasi hipotermia
- Asam Folat 1x1 mg
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
- Vitamin A 1x200.000 IU
- Inj Ampicilin 450 mg/6jam/IV (2)
Tanggal 12/5/22 Hari ke 2 MRS
S Lemas, mau minum susu, tidur sering, belum bisa bicara, BAB (+), BAK,(+)

O - Sakit Sedang, CM BB= 9,2 kg N: 100x/menit S:36,5C RR:32 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering+

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Global Delayed Development, Anemia,
Hipoalbumin
P - Vitamin B Compleks 1x1 - Susu F100 200cc/4jam/oral-NGT
- Vitamin C 1x100 mg
- Asam Folat 1x1 mg
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
- Vitamin A 1x200.000 IU
- Inj Ampicilin 450 mg/6jam/IV (3)
Tanggal 13/5/22 Hari ke 3 MRS
S Lemas, mau minum susu, bangun hanya sebentar.

O - Sakit Sedang, CM BB= 8,5 kg N: 110x/menit S:36,5C RR:30 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering-

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Global Delayed Development, Anemia,
Hipoalbumin
P - Vitamin B Compleks 1x1 - Susu F100 4x200ml
- Vitamin C 1x100 mg - Diet bubur 900kkal/hari
- Asam Folat 1x1 mg
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
- Inj Ampicilin 450 mg/6jam/IV (4)
Tanggal 14/5/22 Hari ke 4 MRS
S Lemas, mau minum susu, bangun hanya sebentar.

O - Sakit Sedang, CM BB= 9,4 kg N: 110x/menit S:36,5C RR:20 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering-

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Anemia, Hipoalbumin, Global Delayed
Development
P - Vitamin B Compleks 1x1 - Diet bubur halus 1000kkal/hari dibagi
- Vitamin C 1x100 mg menjadi 3x pemberian
- Asam Folat 1x1 mg - F100 4x200ml
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
- Inj Ampicilin 450 mg/6jam/IV (5)
Tanggal 15/5/22 Hari ke 5 MRS
S Keluarga merasa anak tampak lebih gemuk dari sebelumnya, mulai aktif, minum dan
makan selalu dihabiskan, demam (-)

O - Sakit Sedang, CM BB= 8,8 kg N: 110x/menit S:36,5C RR:24 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering-

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Anemia, Hipoalbumin, Global Delayed
Development, Phlebitis
P - Vitamin B Compleks 1x1 - Diet bubur halus 1000kkal/hari
- Vitamin C 1x100 mg - F100 4x200ml
- Asam Folat 1x1 mg - Tunda pemasangan akses vena
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
Tanggal 16/5/22 Hari ke 6 MRS
S Anak tampak lebih aktif, makan bubur dan minum susu habis, mual (-), muntah (-),
demam (-)

O - Sakit Sedang, CM BB= 8,57 kg N: 110x/menit S:36,5C RR:24 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering-

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Gizi buruk tipe Marasmus Anemia, Hipoalbumin, Global Delayed
Development, Phlebitis
P - BLPL - Konsul Gizi untuk rencana menu makan
- Vitamin B Compleks 1x1 dirumah
- Vitamin C 1x100 mg
- Asam Folat 1x1 mg
- Vitamin E 1x100 IU
- Vitamin D 1x400 IU
Tanggal 31/5/22 Hari ke 1 MRS 2
S Kejang (-) selama dibangsl, demam (-), mual (-), muntah (-), tampak lemas

O - Sakit Sedang, CM BB= 9,5 kg N: 110x/menit S:36,5C RR:24 x/menit

- Mata: CA -/-, SI-/-

- Mulut: sianosis -, kering-

- Thoraks: SNV, Wh-/-. Rh -/-; BJ 1&2 reg, M -, G -

- Abdomen: BU + 2x/m, turgor kulit kembali cepat, tampak cembung lembab

- Ekstremitas: hangat(+), CRT <2 detik


A Obs Seizure susp Epilepsi Gizi Buruk tipe Marasmus fase stabilisasi
P - IVFD Lar 1:4 500cc/24 jam - F100 sesuai program
- O2 2 lpm NC - Konsul Gizi untuk rencana menu makan
- Inj Paracetamol 110 mg/IV prn demam dirumah
- Inj Ampicilin 450 mg/6 jam - EEG
- BLPL
Pembahasan
Kasus Gizi Buruk
Gizi Buruk
● Gizi buruk (severe malnutrition)→ suatu istilah
teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi,
kesehatan dan kedokteran.
● Bentuk terparah dari proses terjadinya
kekurangan gizi menahun.
● Gizi Buruk adalah status gizi yang didasarkan
pada indeks berat badan menurut umur (BB/U)
yang terbagi menjadi istilah underweight (gizi
kurang) dan severely underweight (gizi buruk).
● Balita disebut gizi buruk apabila indeks Berat
Badan menurut Umur (BB/U) kurang dari -3 SD .

• Ministry of Child and Adolescent Health and Development. Malnutition and Severe Malnutrition in Management of The
Child With a Serious Infection or Severe Malnutrition, World Health Organization, 2018 : 80-91.
• Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Update Status Gizi Balita di Indonesia, 2018 .
An.G

•Sosioekonomi kebawah
•Variasi makanan rumah
tangga yang seadanya
•Kurangnya perawatan dari
ibu
•Lingkungan rumah yang
tidak sehat

Ahmed T, Hossain MI, Islam M, Ahmed AMS, Afroze F, Chisti MJ. Protein-Energy Malnutrition in
Children. In: Hunter’s Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases [Internet]. Elsevier;
2020 [cited 2022 Jun 6]. p. 1034–41. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780323555128001435
An.G

Kurang asupan Kurangnya


nutrisi stimulus

Terlambat dalam
Protein Lemak
perkembangan

Untuk pemecahan
Untuk stimulus
energi dan
otot
cadangannya

Gagal
tumbuh
Malnutrition: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2022 May 27
[cited 2022 Jun 6]; Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/985140-overview#a6
Patofisiologi Gizi Buruk

Kemampuan Katabolisme
Karbohidrat
Karbohidrat, tubuh untuk protein Karbohidrat
(glukosa)
protein dan menyimpan terjadi Asam amino di hepar dan
sebagai
lemak karbohidrat setelah di ginjal
bahan bakar,
sangat sedikit beberapa jam

Otot dapat
Jaringan Protein akan
memperguna
Selama lemak akan Tidak dapat dipecah untuk
kan asam Tidak dapat
kurangnya dipecah jadi mencukupi memenuhi
lemak dan memenuhi
intake asam lemak, kebutuhan kebutuhan
keton bodies kebutuhan
makanan gliserol dan energi metabolisme
sebagai
keton bodies basal tubuh
sumber energi

Behrman RE, RM Kliegman, HB Jenson. Food Insecurity, Hunger, and


Undernutrition in Nelson Textbook of Pediatric 18th edition, 2004 : 225-232
Pemeriksaan
An.G

•Mata cekung
•Tidak ada muntah & diare
•BB sulit naik
•Makan menyesuaikan makan keluarga
•Mau minum susu (namun hanya diberikan saat
mampu)
•Jumlah makanan menyesuaikan makan keluarga
•Kontak campak dan TB tidak diketahui
•Adik sehat
•BBL : 2800 gram
•Belum dapat berbicara dan berjalan
•Riwayat imunisasi lengkap (menurut nenek)
•Timbang saat imunisasi

Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak


gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
Pemeriksaan
An.G

•Kesan Sakit : Tampak sakit sedang


•Kesadaran : Letargis

•Tekanan Darah: 90/70 mmHg


•Nadi : 88 x/ menit, kuat, isi cukup, equal kanan dan kiri, regular
•Nafas :24x / menit, tipe abdomino-torakal
•Suhu : 36°C (diukur dengan thermometer dahi)

•Kesan Gizi menurut CDC : Gizi Buruk

•PF Generalis
•Kongjungtiva Anemis
•Mulut Kering, mukosa pucat
•Wajah old man appearance
•Ictus cordis tampak, Iga gambang
•Perut datar, turgor kembali cepat
•Hipotrofi otot, Baggy pants

Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak


gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
Penilaian Status Gizi
•Untuk •Untuk
usia 0-5 usia 0-18
tahun tahun
Kurva
Kurva CDC
WHO

11 Kurva
An.G
tahun CDC
• CDC Growth Charts - Homepage [Internet]. 2019 [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.cdc.gov/growthcharts/index.htm
• The WHO Child Growth Standards [Internet]. [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.who.int/tools/child-growth-standards
Pemeriksaan Status Gizi Berdasarkan Kurva WHO dan
CDC
Status Gizi BB/TB (WHO) BMI/U (WHO) BB/TB % (BBI %) BMI/U
Median (CDC)
(CDC)
Obesitas >+3 >+3 >120% >P95

Overweight >+2 SD hingga >+2 SD hingga >110% >P85


>+3 SD >+3 SD
Normal +2 SD hingga - +2 SD hingga - >90% P5-P85
2SD 2SD
Gizi Kurang <-2SD hingga -3 <-2SD hingga -3 70-90% <P5
SD SD
Gizi Buruk <-3SD <-3SD <70%
• CDC Growth Charts - Homepage [Internet]. 2019 [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.cdc.gov/growthcharts/index.htm
• The WHO Child Growth Standards [Internet]. [cited 2022 Jun 13]. Available from:
https://www.who.int/tools/child-growth-standards
An.G

Status Gizi
• BB/U=8,8/36 kg= 24% (<p5)
• TB/U=98/143 cm = 68% (<p5)
• BB/TB = 8,8/15 kg = 58%

Didapatkan Gizi Buruk menurut


kurva pertumbuhan CDC
Gizi Buruk

MEP

Lama dan
berat MEP An.G

Klasifikasi MEP derajat


ringan sedang
MEP derajat
berat
Tampak kurus, edema (-)

Old Man Face, Baggy Pants,


Atrofi Otot, Iga Gambang
Gizi Kurang Gizi Buruk

Marasmus
Marasmur-
Marasmus Kwashiokor
Kwashiokor
• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi
nutrisi berbasis komunitas. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED,
Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan
penyakit metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011. Malnutrisi Edema-
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak Wasting
gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
edematosa wasting
Klasifikasi Marasmus Kwashiokor Marasmur-
•Wasting •Malnutrisi Kwashiokor
•Old Man Face edematosa •Edema-wasting
•Baggy Pants, •Asites,
•Atrofi Otot •Hepatomegali,
•Iga Gambang •Rambut
Jagung,
•Crazy
• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi Pavement
nutrisi berbasis komunitas. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED,
Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan Dermatosis
penyakit metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak
gizi buruk: buku II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
An.G

• LILA 10 cm
• Edema (-)
• Letargis
• Anemia

• Susanto JC, Mexitalia, Nasar SS. Malnutrisi akut berat dan terapi nutrisi berbasis komunitas.
Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku ajar nutrisi dan penyakit
metabolik. Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
Rawat Inap pada Balita Gizi Buruk

Dengan komplikasi
dan/atau edema +3
Balita gizi buruk usia
2 Jenis Protokol 6-59 bulan
BB <4kg
RS/Puskesmas

Walau tanpa
Bayi <6 bulan
komplikasi

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana


Gizi Buruk pada Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita.Kemenkes
RI,Jakarta,2019
Hal-hal penting yang harus diperhatikan
● Jangan berikan Fe sebelum minggu ke 2 (Fe diberikan pada fase rehabilitasi)
● Jangan berikan cairan intra vena, kecuali syok atau dehidrasi berat
● Jangan berikan protein terlalu tinggi pada fase stabilisasi
● Jangan berikan diuretik pada penderita kwashiorkor

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Fase Tatalaksana Gizi Buruk
Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi

•Pada fase ini diprioritaskan •Kondisi stabil ke kondisi •Di layanan rawat jalan, atau
penanganan yang memenuhi syarat tetap di layanan rawat inap
kegawatdaruratan yang untuk menjalani rawat jalan. bila tidak tersedia layanan
mengancam jiwa: •Komplikasi medis teratasi; rawat jalan.
•Hipogikemia •Tidak ada hipoglikemia; •Kebutuhan zat gizi pada
•Hipotermia •Nafsu makan pulih; Fase Rehabilitasi adalah:
•Dehidrasi dan gangguan •Edema berkurang. •Energi : 150-220
keseimbangan elektrolit kkal/kgBB/hari
•Infeksi •Protein : 4-6 g/kgBB/hari
•Bila menggunakan RUTF:
sama seperti pemberian
RUTF pada layanan rawat
jalan.
•Bila menggunakan F-100
(lihat panduan)

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk


pada Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
An.G

•Tanda syok (-)


•Letargis
•Tanda dehidrasi (-)
•Pemeriksaan
•BB : 8,8 kg
•Suhu : 36 C
•Tindakan :
•Menghangatkan tubuh
•Rencana IV
•Antibiotik → Inj Ampicilin 450
mg/6jam/IV

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Hipoglikemia Hipotermia

•Kadar glukosa darah yang sangat rendah •Suhu aksiler < 36 C (ukur selama 5 menit)
(< 3 mmol/liter atau < 54 mg/dl) •Biasanya terjadi bersama-sama dgn hipoglikemia
•Biasanya terjadi bersamaan dengan •Hipotermia + hipoglikemia :
hipotermia •Tanda dari adanya infeksi sistemik serius
•Tanda lain : letargis, nadi lemah, •Terapi u/ ketiganya
kehilangan kesadaran •Hipotermia + hipoglikemia + infeksi
•Gejala hipoglikemia berupa berkeringat •Cadangan energi balita gizi buruk sangat terbatas
dan pucat sangat jarang dijumpai pada •Tidak mampu memproduksi panas utk
balita gizi buruk mempertahankan suhu tubuh

SEMUA ANAK GIZI BURUK Menutup Seluruh tubuh, termasuk


DIANGGAP HIPOGLIKEMIA kepala, dengan pakian dan selimut

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana


Gizi Buruk pada Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
Mencegah dan mengatasi dehidrasi dan gangguan keseimbangan
elektrolit
•Jangan gunakan infus untuk rehidrasi
• Beri ReSoMal,secara oral atau melalui NGT, lakukan lebih lambat dari rehidrasi pada
anak dengan gizi baik:
• Beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama;
• Selanjutnya, berikan ReSoMal 5-10 ml/kgBB/jam berselang-seling dengan F-75
dengan jumlah yang sama, setiap jam selama 10 jam. Jumlah yang pasti tergantung
seberapa banyak anak mau, volume tinja yang keluar dan apakah anak muntah.
• Selanjutnya berikan F-75 secara teratur setiap 2 jam.
• Jika masih diare, beri ReSoMal setiap kali diare. Untuk usia < 2 tahun: 50-100 ml
setiap buang air besar, usia ≥ 2 tahun: 100-200 ml setiap buang air besar.

Semua balita gizi buruk dengan diare/penurunan jumlah urin


dianggap mengalami dehidrasi ringan

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana


Gizi Buruk pada Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
An.G (IGD 10/5/2022)

•10 Langkah tatalaksana gizi buruk


•IVFD D5 ¼ NS 880 cc/24 jam
•Bolus D10% IV 5ml/kgBB → 44cc → Lanjut D10% via
NGT 50 ml
•F75
•2 jam pertama: 95 cc dibagi 4 dosis → 25 cc tiap 30
menit observasi tanda vital (HR,RR,S,Kesadaran)
•Bila perbaikan (tidak letargis)
•10 jam berikutnya → per 2 jam 95cc
•Inj. Ampicilin 450 mg/6jam (mengobati infeksi)
•Vitamin A 1x200.000 IU
•Vitamin E 1x100 IU
•Vitamin D 1x400 IU

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
An.G

F75 (10/5)
2 jam pertama: 95 cc dibagi 4 dosis → 25 cc tiap 30 menit Bila perbaikan (tidak letargis)
observasi tanda vital (HR,RR,S,Kesadaran) • 10 jam berikutnya → per 2 jam 95cc

F75 150cc/3 jam/oral-NGT (11/5)

F100 200cc/4 jam/oral-NGT (12/5)

F100 4x200cc (13/5-pulang)

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 1 bulan - - - - - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6bulan - - - -

Polio 0 bulan 2bulan 4bulan - - - -

Campak 9 bulan - - - - - -

Hepatitis B 0 bulan 2bulan 6bulan - - - -

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
An.G

•Vitamin B Compleks 1x1


•Vitamin C 1x100 mg
•Asam Folat 1x1 mg
•Vitamin E 1x100 IU
•Vitamin D 1x400 IU
•Vitamin A 1x200.000 IU
F100 + Diet bubur F100 + Diet bubur F100 + Diet bubur
An.G F75 (11/5) F100 (12/5) 900kkal/hari 1000kkal dibagi 3 1000kkal/hari
(13/5) pemberian (14/5) (15/5)

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Memberikan Stimulasi Sensorik dan
Dukungan Emosional
● Pada anak gizi buruk terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku
karenanya harus diberikan :
○ Kasih sayang
○ Lingkungan yang ceria
○ Terapi bermain terstruktur selama 15 30 menit /hari (permainan ci luk ba, dll)
○ Aktifitas fisik segera setelah sembuh
○ Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya)

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Tindak lanjut di rumah bagi Anak Gizi Buruk

● Bila gejala klinis dan BB/TB-PB >-2 SD, dapat dikatakan anak sembuh
● Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah
setelah penderita dipulangkan

Berikan contoh kepada Orang Tua : Sarankan :


•Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai
•Menu dan cara membuat makanan dengan dengan umur anak
kandungan energi dan zat gizi yang padat, •Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
sesuai dengan umur berat badan anak •Bulan 1 Bulan II Bulan III-VI
•Terapi bermain terstruktur •Bulan 1: 1x/minggu
•Bulan 2: 1x/2 minggu
•Bulan 3-6: 1x/bulan
•Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
•Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis
sesuai umur)

Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012
Kriteria Pemulangan Anak Gizi Buruk dari
Ruang Rawat Inap
● Persiapan untuk tindak lanjut di rumah dapat dilakukan sejak anak dalam
perawatan, misalnya melibatkan ibu dalam kegiatan merawat anaknya. Kriteria
sembuh bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis.
Anak dapat dipulangkan bila memenuhi kriteria pulang sebagai berikut :
1. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3. Komplikasi sudah teratasi
4. Ibu telah mendapat konseling gizi
5. Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
6. Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan.
Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012
REFERENCES
• Departement of Child and Adolescent Health and Development. Malnutition and Severe
Malnutrition in Management of The Child With a Serious Infection or Severe Malnutrition,
World Health Organization, 2018 : 80-91.
• Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Update Status Gizi Balita di Indonesia, 2018 .
• Ahmed T, Hossain MI, Islam M, Ahmed AMS, Afroze F, Chisti MJ. Protein-Energy Malnutrition
in Children. In: Hunter’s Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases [Internet].
Elsevier; 2020 [cited 2022 Jun 6]. p. 1034–41. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780323555128001435
• Malnutrition: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2022 May 27 [cited 2022 Jun
6]; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/985140-overview#a6
• Behrman RE, RM Kliegman, HB Jenson. Food Insecurity, Hunger, and Undernutrition in
Nelson Textbook of Pediatric 18th edition, 2004 : 225-232
• Kementerian Kesehatan RI. Buku Bagan Tatalaksana Gizi Buruk: buku I. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
• Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis tatalaksana anak gizi buruk: buku II. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012.
• Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita.Kemenkes RI,Jakarta,2019
TERIMA KASIH

RSUD JAMPANG KULON 2022

Anda mungkin juga menyukai