Pemeriksaan Dalam :
Genital
VT: Vulva/uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio lunak, OUE
terbuka 1 jari , darah (+) tidak aktif, discharge (-)
Pemeriksaan Penunjang
hematologi rutin Pemeriksaan USG (24-04-20 pukul
24 maret 2020 10.49)
pukul: 00.03
Regularitas Regular
Rate 83x/menit
Axis Normoaxis
ST Segmen Isoelektrik
T-wave Normal
Kesimpulan RBBB
Resume
Wanita G5P4A0 gravida 8 minggu dengan keluhan keluar perdarahan dari
jalan lahir sejak 10 hari SMRS.
Pemeriksaan fisik tanda tanda vital dan head to toe dalam batas normal
Status obstetrik
Thorax : Glandula mammae hipertrofi (+), areola mammae hiperpigmentasi (+)
Abdomen : cembung, striae gravidarum (+), Bekas luka (-)
Pemeriksaan VT: portio lunak, OUE terbuka 1 cm , darah (+) tidak aktif,
discharge (-).
Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit : 11.950 mm3
Pemeriksaan EKG : kesan RBBB
Pemeriksaan USG: kesan sisa hasil konsepsi.
Diagnosa Kerja
G5P4A0 gravida 8 minggu dengan Abortus
inkomplit
Tatalaksana Prognosis
Nonmedikamentosa Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Edukasi Penyakit Abortus Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Rawat bangsal
Medikamentosa
IVFD RL 500cc /8 jam
Cefotaxime 1 gr 2x1 iv
Cek darah rutin
Rencana kuretase
Konsul Anestesi
Follow up
POD 0/ 24 maret 2020 jam 12.00 POD 1/25 maret 2020 jam 10.00
Keadaan umum : Baik, compos mentis Keadaan umum : Baik, compos mentis
Keluhan : keluar darah sedikit, Keluhan : tidak ada keluhan
mulas (-) Tanda vital : T = 110/70 mmHg,
Tanda vital : T = 110/70 mmHg R= 20x/menit
R = 20x/menit N = 84x/menit Suhu = 36,4 0C
N = 80x/menit S = 36,20C Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-) Thorax : Cor : dalam batas normal
Thorax : Cor : dalam batas normal Pulmo : dalam batas normal
Pulmo : dalam batas normal Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), TFU tidak teraba.
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), Tinggi Genital : Perdarahan (-) Discharge (-)
Fundus Uteri tidak teraba Diagnosa :P4A1 Post kuretase atas indikasi abortus
Genital : Perdarahan (+) sedikit inkomplit dalam perawatan hari ke-1
Diagnosis :P4A1 Post kuretase atas indikasi Terapi: Cefadroxil tablet 2 x 500 mg po
abortus inkomplit dalam perawatan hari ke-0 Asam mefenamat 3x 500 mg po
Terapi: Cefadroxil tablet 2 x 500 mg tab Metergin 3x1 po
Asam mefenamat 3x 500 mg tab Obs TTV dan tanda-tanda perdarahan
Metergin 3x1 tab Plan : BLPL Hb post kuretase 13,1 g/dL
Obs TTV dan tanda-tanda perdarahan
Cefadroxil 2x500 mg 10 tablet
Parasetamol 3x500 mg 15 tablet
Kontrol poli obsgyn
Tinjauan Pustaka
Abortus adalah menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai penghentian
kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau berat janin
kurang dari 500 gram atau usia kehmilan <22 mg. (Sarwono
Prawirohardjo,2016)
Klasifikasi
1. Menurut waktu, abostus dini dan abostus lanjut
2. Menurut terjadinya, Abortus spontan dan abortus buatan
3. Menurut klinisnya, abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, missed
abortion, habitualis dan infeksiosa
Gejala Pemeriksaan fisik
Abortus iminens - perdarahan berupa flek-flek - TFU sesuai dengan umur kehamilan
- nyeri perut ringan - Dilatasi serviks (-)
- keluar jaringan (-)
Abortus insipient - perdarahan banyak dari uterus pada kehamilan - TFU sesuai dengan umur kehamilan
sebelum 20 minggu - Dilatasi serviks (+)
- nyeri perut berat
- keluar jaringan (-)
Abortus inkomplit - perdarahan banyak - TFU kurang dari umur kehamilan
- nyeri perut ringan - Dilatasi serviks (+)
- keluar jaringan sebagian (+) - teraba jaringan dari cavum uteri atau
masih menonjol pada osteum uteri
eksternum
Abortus komplit - perdarahan (-) - TFU kurang dari umur kehamilan
- nyeri perut (-) - Dilatasi serviks (-)
- keluar jaringan (+)
Missed abortion - perdarahan (-) - TFU kurang dari umur kehamilan
- nyeri perut (-) - Dilatasi serviks (-)
- biasanya tidak merasakan keluhan apapun
kecuali merasakan pertumbuhan
kehamilannya tidak seperti yang diharapkan.
Abortus infeksious - Abortus insipien atau abortus inkomplit yang
di sertai dengan demam, lokia yang bau
busuk,nyeri perut bawah dan kembung.
(Bagian obtetri dan ginekologi FK Unpad, 2016)
(Cunningham, 2014)
Abortus inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan
masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.
(Cunningham, 2014)
etiologi
1. faktor genetik
2. gangguan plasenta
3. kelainan uterus
4. kelainan endokrin
5. infeksi
6. penyakit kronik
7. kelainan imunologi
8. trauma
9. psikosomatik
(Mansjoer, 2014) (Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad 2016)
Faktor resiko
1. Bertambahnya usia ibu
2. Riwayat abortus
3. Kebiasaan orang tua
Meroko
Konsumsi alkohol
Radiasi
AKDR (Cuningham, 2014)
(bagian obstetri ginekologi FK Unpad 2016)
Gejala Klinis Diagnosis