Anda di halaman 1dari 49

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUNGAH, GRESIK

Laporan Mini Project

Oleh :
d r. Tr y P u t r a H e n y C e n d e k i a w a n
Pembimbing :
d r. S e t y o R i n i

Puskesmas Bungah, Gresik


PENDAHULUAN

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah


cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa
memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga.
Pencegahan terhadap timbulnya penyakit dapat
diusahakan melalui pemberdayaan perilaku hidup bersih
dan sehat.
Penerapan PHBS pada masyarakat Indonesia masih
merupakan suatu masalah. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan pendidikan masyarakat akan manfaat
hidup bersih dan sehat masih kurang.
PENDAHULUAN...

PHBS dilakukan melalui pendekatan tatanan yaitu :


PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, PHBS di Tempat
Kerja, PHBS di Institusi Kesehatan dan PHBS di Tempat Umum.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai rumah


tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. PHBS seseorang
berhubungan dengan peningkatan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.
PENDAHULUAN…

Hampir 50-60% penduduk Indonesia yang berada


dalam kota, tidak memiliki fasilitas sanitasi dasar.
Berbagai faktor yang menghambat masyarakat
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat antara
lain adalah pendidikan dan pengetahuan terhadap
PHBS yang kurang.
Masing-masing faktor ini saling berinteraksi dan
pengaruh terhadap fase akhir, yaitu praktek PHBS.
PENDAHULUAN...

• Berdasarkan latar belakang di atas,


peneliti ingin mengetahui gambaran
perilaku hidup bersih dan sehat
Rumusan masyarakat yang berkunjung ke
Masalah Puskesmas Bungah.

• Berdasarkan rumusan masalah diatas


maka tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui gambaran perilaku hidup
Tujuan bersih dan sehat Masyarakat di wilayah
Penelitian kerja Puskesmas Bungah.
 
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI :

• PHBS merupakan wujud keberadaan masyarakat yang sadar,


mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
• PHBS adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian dalam bidang kesehatan baik
pada masyarakat maupun pada keluarga, dimana harus ada
komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk
memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.
• PHBS dilakukan melalui pendekatan tatanan yaitu, PHBS di
rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja,
PHBS di institusi kesehatan dan PHBS di tempat umum.
 
PHBS DI RUMAH TANGGA

DEFINISI PHBS DI RUMAH TANGGA :


• Merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran terhadap hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dan merupakan
cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa
memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga.
• PHBS di Rumah Tangga merupakan salah satu upaya
strategis untuk menggerakkan dan memberdayakan keluarga
atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat.
Melalui ini setiap anggota rumah tangga diberdayakan agar
tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat
serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Sasaran PHBS rumah tangga adalah seluruh anggota
rumah tangga yang terdiri dari :
 Pasangan Usia Subur

 Ibu Hamil dan Menyusui

 Anak dan Remaja

 Usia Lanjut

 Pengasuh Anak
Manfaat PHBS di Rumah
Tangga
Bagi Rumah Tangga :
 Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak
mudah sakit
 Anak tumbuh sehat dan cerdas
 Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
 Pengeluaran rumah tangga dapat ditujukan untuk
memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal
usaha untuk menambah pendapatan keluarga
Manfaat PHBS di Rumah
Tangga
Bagi Masyarakat :
 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah
kesehatan
 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
 Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan
masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan
lingkungan sehat dan penyediaan sarana kesehatan merata,
bermutu dan terjangkau
 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan
ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa, dan lain-lain.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

• Tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga medis lainnya)


merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,
sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
• Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan obstetrik dan
neonatal darurat serta pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan
kematian ibu maupun bayi.
• Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
2. Memberi ASI Eksklusif

• ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak


dilahirkan sampai usia enam bulan, tanpa menambahkan atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain seperti bubur susu
atau susu formula.
• Setelah bayi berusia 6 bulan selain ASI diberikan pula makanan
pendamping ASI dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang
sesuai dengan perkembangan umur bayi. Pemberian ASI tetap
dilanjutkan hingga berusia 2 tahun.
• Keunggulan ASI: Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI
mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi bayi dari
alergi dan menjamin kesehatan bayi secara optimal.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
3. Menimbang Balita Setiap Bulan

• Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan


balita setiap bulan dan megetahui apakah balita berada pada
kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
• Penimbangan balita dilakukan setiap bulan sampai berusia 5 tahun.
• Melakukan intervensi dini tumbuh kembang berarti melakukan
tindakan koreksi untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh
kembang pada anak, sehingga pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan anak merupakan salah satu perilaku hidup bersih
dan sehat.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
4. Menggunakan Air Bersih
• Air yang sehat harus mempunyai persyaratan khusus agar air
tersebut tidak menimbulkan penyakit.
• Syarat-syarat air minum yang sehat :
• Syarat fisik : Bening (tidak berwarna), tidak berasa,
tidak berbau, suhu dibawah suhu udara di
luarnya.
• Syarat Bakteriologis : Air minum tidak boleh mengandung
bakteri-bakteri penyakit (patogen) seperti
bakteri e colli melebihi batas-batas yang telah
ditentukan.
• Syarat Kimia : Air minum yang sehat harus mengandung
zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu
pula.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
5. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih &
Sabun
• Mencuci tangan sangat berguna untuk membunuh kuman penyakit
yang ada ditangan. Tangan yang bersih akan mencegah penularan
berbagai macam penyakit.
• Waktu yang tepat untuk mencuci tangan adalah:
• Setiap kali tangan kita kotor
• Setelah buang air besar
• Setelah menceboki bayi atau anak
• Sebelum makan dan menyuapi anak
• Sebelum memegang makanan
• Sebelum menyusui bayi
• Sebelum menyuapi anak
• Setelah bersin, batuk, membuang ingus
• Setelah pulang dari bepergian
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
6. Menggunakan Jamban Sehat
• Jamban yang sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
• Tidak mencemari sumber air minum
• Tidak berbau
• Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
• Cukup luas dan miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak
mencemari tanah sekitar
• Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
• Dilengkapi dinding dan atap pelindung
• Dilengkapi penerang yang cukup
• Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
• Ventilasi cukup baik
• Tersedia air, sabun dan alat pembersih
Indikator PHBS di Rumah Tangga

 Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan


akan menjamin beberapa hal, yaitu:
 Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit
 Melindungi dari gangguan estetika, bau dan
penggunaan sarana yang aman
 Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai
vektor penyakit
 Melindungi pencemaran pada penyediaan air
bersih dan lingkungan
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
7. Memberantas Jentik Dirumah
• Pemberantasan jentik nyamuk dilakukan dengan cara
“3M Plus” menghindari gigitan nyamuk.
• Gerakan 3M antara lain :
• Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air,
seperti bak mandi, wc, drum seminggu sekali
• Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
gentong air, tempayan, dan lainnya
• Mengubur dan menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air hujan
Indikator PHBS di Rumah Tangga

 Plus menghindari gigitan nyamuk dengan cara:


 Menggunakan kelambu ketika tidur
 Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk (obat
nyamuk, semprot, dan lotion anti nyamuk)
 Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar
 Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
 Memperbaiki saluran talang air yang rusak
 Menaburkan bubuk pembunuh jentik di tempat yang sulit
dikuras
 Memelihara ikan pemakan jentik di kolam
 Menanam tanaman pengusir nyamuk
 Memasang kawat kasa
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
8. Mengkonsumsi Buah dan Sayur
• Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang
sangat baik untuk membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap
sehat.
• Didalam buah dan sayur juga terdapat vitamin yang bekerja
sebagai antioksidan. Antioksidan bekerja dengan cara mengikat
lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh
dari reaksi yang menghasilkan racun.
• Dalam sebuah penelitian menunjukkan asam folat yang terdapat
dalam buah dan sayur dapat mengurangi resiko terkena penyakit
jantung koroner. Selain itu konsumsi buah dan sayur akan
mengurangi resiko diabetes, stroke, kanker, dan tekanan darah
tinggi.
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
• Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
• Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur:
• Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit
• Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh
• Berat badan terkendali
• Otot menjadi lentur dan tulang menjadi lebih kuat
• Lebih bertenaga dan bugar
• Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik
Indikator PHBS di Rumah
Tangga
10. Tidak Merokok Didalam Rumah
• Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa kebiasaaan
merokok mengakibatkan resiko timbulnya berbagai penyakit
seperti penyakit jantung, paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, tekanan darah tinggi, impotensi, gangguan kekamilan serta
cacat pada janin.
• Dalam satu batang rokok yang dihisap akan mengeluarkan sekitar
4000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya
adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Nikotin menyebabkan
ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan
kerusakan paru-paru dan kanker. Karbonmonoksida menyebabkan
berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-
sel tubuh akan mati.
METODE PENELITIAN 

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Metode deskriptif
bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Bungah, Gresik.

Lokasi dan WaktuPenelitian


Penelitian dilakukan kepada masyarakat yang berkunjung ke Poli KIA dan
MTBS pada jam kerja Puskesmas.
Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan September – Oktober 2020.
METODE PENELITIAN...

Subjek Penelitian
Sampel :
Ibu rumah tangga di Poli
Populasi : KIA dan MTBS yang datang
Seluruh ibu rumah tangga ke Puskesmas Bungah. Dari
yang berkunjung ke Poli setiap pengunjung poli
KIA dan MTBS Puskesmas diambil 30 orang ibu rumah
Bungah, Gresik. tangga. Teknik pengambilan
sampel adalah Simple
Random Sampling.
METODE PENELITIAN...

Kriteria Inklusi
Seluruh ibu rumah tangga yang berkunjung ke poli KIA dan MTBS di
Puskesmas Bungah, Gresik.

Kriteria Eksklusi
Ibu rumah tangga yang tidak Ibu rumah tangga yang tidak mampu
bersedia menjadi responden. membaca dan menulis.

Metode Pengumpulan Data


Menggunakan alat bantu kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan tentang
pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.
METODE PENELITIAN...

Pengolahan Data Penyajian Data Analisa Data

Menggunakan analisa
Pengolahan data univariant yaitu
dilakukan dengan Penyajian data analisa yang
menggunakan dilakukan dalam digunakan terhadap
Microsoft Excel Office bentuk diagram setiap variabel dari
2013 dan Microsoft dan narasi hasil penelitian.
Word 2013 Dalam analisa ini
menghasilkan
distribusi dan
persentase dari tiap
variabel yang diteliti
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

Mini Project ini dilakukan di Puskesmas Bungah,


Gresik. Mini Project ini dilakukan dengan metode
penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 30
responden. Seluruh responden diambil dari Poli
KIA dan MTBS yang berkunjung ke Puskesmas
Bungah. Dari penelitian ini didapatkan gambaran
perilaku hidup bersih dan sehat ibu rumah tangga
dari masyrakat di wilayah kerja Puskesmas Bungah.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa dari semua responden (100 %) persalinannya
ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter dan bidan). Sebagian besar ditolong oleh bidan
dan beberapa orang ditolong oleh dokter.

Persalinan ditolong oleh


Tenaga Kesehatan

100%

Gambar 1. Diagram pertolongan persalinan


Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan diharapkan
dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Meningkatnya proporsi ibu bersalin dengan bantuan
tenaga kesehatan yang terlatih adalah langkah awal
terpenting untuk mengurangi kematian ibu dan
kematian neonatal dini.
Pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
menjadi sangat penting dalam upaya penurunan
kematian ibu.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

2. Memberikan ASI Eksklusif


Pada penelitian ini dapat dilihat sebagian besar yaitu 21 orang responden (70%) yang
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, sisanya sebanyak 9 orang responden (30%)
tidak memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Sebagian responden mengaku tidak
memberikan ASI sama sekali, sebagian memberikan ASI tidak lebih dari 3 bulan,
namun ada responden yang menjawab memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
Responden yang tidak memberikan ASI mengaku bahwa ASI nya tidak keluar dan
tidak berobat ke puskesmas untuk mendapatkan vitamin.

30%

70%

Memberikan ASI ekslusif Tidak memberikan ASI eksklusif


Gambar 2. Diagram pemberian ASI eksklusif
 Faktor-faktor yang menyebabkan responden tidak
memberikan ASI eksklusif:
 Kurangnya konsultasi gizi pada ibu menyusui sehingga ASI
tidak mencukupi.
 Ibu bekerja sehingga waktu bersama anak berkurang.
 Penyuluhan tentang ASI eksklusif masih kurang.
 Solusinya:
 Perlu adanya konsultasi gizi pada ibu menyusui sehingga
kebutuhan gizi untuk ibu menyusui tercukupi.
 Mengajarkan mengenai cara pompa ASI dan menyimpan
ASI.
 Meningkatkan kegiatan penyuluhan ASI eksklusif.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

3. Mengukur berat badan balita setiap bulan

Pada penelitian ini didapatkan bahwa 29 orang responden (97%) mengukur berat badan
balitanya setiap bulan. satu orang responden (3%) mengaku tidak mengukur berat
badan balitanya setiap bulan.

3%

97%

Mengukur BB balita setiap bulan Tidak

Gambar 3. Diagram mengukur BB balita setiap bulan


 Faktor-faktor yang menyebabkan ibu tidak
mengukur berat badan balita setiap bulan :
 tingkat pengetahuan yang rendah
 ibu kurang menyadari pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita setiap bulannya.
 Solusinya:
 Kader harus lebih aktif untuk mengajak warganya
datang ke posyandu.
 Penyuluhan mengenai manfaat menimbang berat
badan setiap bulan.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

4. Tersedia sarana air bersih di rumah


Syarat air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Untuk
keperluan mandi dan mencuci harus menggunakan air bersih. Air terlebih dahulu
dimasak sampai mendidih sebelum diminum. Pada penelitian ini didapatkan bahwa
sebagian besar yaitu 21 orang responden (70%) memiliki air bersih di rumah. Sembilan
orang responden (30%) mengaku terdapat endapan pada air di rumahnya serta jarak
sumber air bersih seperti sumur dekat dengan pembuangan kotoran. Ketersediaan air
bersih sangat erat kaitannya dengan penyakit diare.

30%

70%

Tersedia air bersih di rumah Tidak


Gambar 4. Diagram tersedia sarana air bersih di rumah
Air yang sehat harus mempunyai persyaratan khusus
agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia.
Syarat-syarat air minum yang sehat yaitu tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Ketersediaan air bersih sangat erat kaitannya dengan
penyakit diare. Untuk itu diperlukan adanya
sosialisasi mengenai ciri-ciri air bersih.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

5. Mencuci tangan sebelum makan


Mencuci tangan sebelum makan dilakukan untuk membunuh kuman yang ada di
tangan agar tidak tertelan pada saat makan. Pada penelitian ini dapat dilihat seluruh
responden (100 %) mencuci tangan sebelum makan. Sebagian menjawab mencuci
tangan menggunakan sabun dan sebagian menjawab mencuci tangan menggunakan air
bersih ataupun air yang mengalir.

Mencuci tangan sebelum


makan

100%

Gambar 5. Diagram mencuci tangan sebelum makan


HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

6. Terdapat jamban sehat di rumah


Pada penelitian ini didapatkan hampir semua responden yaitu 28 orang responden
(97%) memiliki jamban sehat di rumah. dua orang responden (3%) sisanya mengaku
tidak memiliki jamban sehat di rumah karena tidak memiliki akses jamban yang
dilengkapi unit penampungan kotoran dan air yang sesuai standar, oleh sebab itu
responden mengaku untuk keperluan mandi dan BAB masih menumpang di WC
tetangga.
7%

Memiliki jamban sehat


dirumah
Tidak

93%

Gambar 6. Diagram jamban sehat


Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan
akan melindungi masyarakat dari penyakit dan bukan
tempat berkembangnya serangga sebagai vektor
penyakit. Kotoran manusia adalah sumber
penyebaran penyakit yang multikompleks yakni
melalui berbagai macam jalan atau cara.
Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
manusia antara lain tipus, disentri, kolera, cacingan,
skistosomiasis dan sebagainya.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

7. Membersihkan jentik nyamuk


Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 23 orang responden (77%) rutin melakukan
pemberantasan jentik nyamuk khususnya pada tempat terbuka dan tergenang air.
Sedangkan 7 orang responden (23%) sisanya mengaku rumahnya sebagai sarang
nyamuk. Penyebabnya bervariasi, mulai dari sampah yang dibuang sembarangan, tidak
menguras bak mandi, dan terdapat genangan air.

23%

Membersihkan jentik nyamuk


min. 1x/minggu
Rumah menjadi sarang
nyamuk

77%

Gambar 7. Diagram membersihkan jentik nyamuk


 Solusinya:
 Perlu ditingkatkan kerja bakti.
 Perlu diusulkan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di
setiap RT.
 Penempelan stiker bebas jentik.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

8. Mengkonsumsi buah dan sayur


Apabila dipandang dari sudut manfaatnya, buah dan sayur mengandung vitamin dan
mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung
serat yang tinggi. Pada penelitian ini didapatkan bahwa 22 orang responden (73%)
mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari ataupun beberapa kali dalam seminggu.
Delapan orang responden (27%) mengaku sama sekali tidak atau jarang
mengkonsumsi buah dan sayur.

27%

Mengkonsumsi buah dan


sayur
Tidak

73%

Gambar 8. Diagram mengkonsumsi buah dan sayur


HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

9. Melakukan aktivitas fisik / berolahraga


Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 25 orang responden (83%) melakukan aktivitas
fisik setiap hari ataupun berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu. Lima orang
responden (17%) sisanya, mengaku tidak berolahraga sama sekali dan tidak
melakukan aktivitas fisik dirumah. Responden yang tidak melakukan aktivitas fisik /
berolahraga dikarenakan tingkat pengetahuan yang rendah akan manfaatnya bagi
kesehatan. Aktivitas fisik yang dilakukan responden yaitu kegiatan sehari-hari seperti
berjalan kaki, mencuci pakaian, mencuci mobil, menyapu / mengepel lantai ataupun
naik turun tangga.
17%

Melakukan aktivitas fisik


setiap hari
Tidak

83%

Gambar 9. Diagram melakukan aktivitas fisik setiap hari


HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN…

10. Tidak merokok didalam rumah


Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 10 orang responden (33%) yang
memiliki anggota keluarga yang merokok di rumah. Sebagian besar 20 orang
responden (67%) yang anggota keluarganya tidak ada yang merokok. Seluruh
responden dalam penelitian ini memiliki balita di rumahnya yang sangat rentan
terserang penyakit saluran pernafasan apabila terpapar asap rokok. Meskipun sudah
mengerti bahwa di dalam satu punting rokok yang dihisap terdapat banyak bahan
kimia berbahaya, namun masih ditemukan anggota keluarga responden yang tetap
melakukannya dan mengabaikan kesehatan anggota keluarga lain.

33%

Anggota keluarga tidak ada


yang merokok
Terdapat anggota keluarga
yang merokok di rumah

67%

Gambar 10. Diagram anggota keluarga yang merokok di rumah


 Solusinya:
 Diperlukan adanya penyuluhan mengenai bahaya asap
rokok.
 
KESIMPULAN&SARAN

KESIMPULAN :
• Seluruh responden melakukan persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan.
• Sebagian besar responden telah memberikan ASI
eksklusif.
• Sebagian besar responden menimbang berat badan
balita setiap bulan.
• Sebagian besar responden memiliki sarana air bersih di
rumah yang sesuai dengan kriteria.
• Seluruh responden mencuci tangan sebelum makan
menggunakan air bersih.
• Sebagian besar responden memiliki jamban sehat di
rumah sesuai dengan kriteria.
KESIMPULAN…
 Sebagian besar responden melakukan pemberantasan jentik
nyamuk dirumah dengan cara menguras, menutup, dan
mengubur. Hanya sebagian kecil responden yang rumahnya
menjadi sarang nyamuk.
 Sebagian besar responden mengkonsumsi buah dan sayur
setiap hari.
 Hanya sebagian kecil responden yang berolahraga minimal
tiga kali dalam seminggu.
 Sebagian kecil masih ditemukan responden dengan balita
yang memiliki anggota keluarga yang merokok di dalam
rumah.
 

SARAN :
Kepada Puskesmas & Masyarakat :
• Kader Posyandu diharapkan terus meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat yang baik untuk diri dan lingkungan
masyarakatnya sehingga masyarakat dapat mencontohnya.
• Puskesmas sebaiknya terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang mendukung terwujudnya rumah tangga sehat seperti
melaksanakan pemeriksaan jentik berkala bersama masyarakat,
senam bersama, serta kegiatan lainnya.
• Penyuluhan mengenai manfaat menimbang berat badan setiap
bulan.
• Perlu adanya kegiatan kelas ibu hamil. Nantinya perlu lebih
ditekankan mengenai tanda-tanda persalinan.
• Perlu adanya konsultasi gizi pada ibu menyusui sehingga
kebutuhan gizi untuk ibu menyusui tercukupi.
• Meningkatkan kegiatan penyuluhan ASI eksklusif.
• Perlu adanya sosialisasi cuci tangan enam langkah.
• Perlu ditingkatkan kerja bakti agar lingkungan menjadi bersih dan sehat.
• Perlu diusulkan Juru Pemantau Jentik di setiap RT.
• Melakukan penyuluhan mengenai manfaat konsumsi buah dan sayur
serta menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsinya setiap hari.
• Menganjurkan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik / berolahraga
minimal 3 kali seminggu.
• Perlu adanya penyuluhan mengenai bahaya asap rokok.
• Kader harus lebih aktif untuk mengajak warganya datang ke posyandu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai