Disusun oleh:
1461050160
Pembimbing:
PENDAHULUAN
Hipertensi pada anak harus mendapat perhatian yang serius, karena apabila
tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menetap hingga dewasa. Pemeriksaan
tekanan darah perlu dilakukan secara cermat dan dilakukan secara berkala setiap
tahun setelah anak berusia tiga tahun agar dapat mendeteksi penyakit hipertensi pada
anak sedini mungkin dan dapat ditangani secata tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINSI
Peningkatan tekanan darah pada anak berdasarkan persentil dari populasi anak
yang sehat. Tekanan darah normal pada anak adalah tekanan sistol dan tekanan
diastol kurang dari persentil 90 menurut usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
Hipertensi pada anak adalah tekanan sistolik dan atau tekanan diastolik tetap atau
lebih pada persentil 95 berdasarkan jenis kelamin, usia dan tinggi badan dan diukur
paling sedikit tiga kali pemeriksaan dengan metode auskutasi.
Anak dengan nilai rata-arata tekanan sistol atau diastol pada persentil 90 atau
lebih tetapi kurang dari persentil 95 diklasifikasikan sebagai prehipertensi. Remaja
dengan tekanan darah 120/80 mmHg atau jika kurang dari persentil 90 juga
diklasifikasikan sebagai prehipertensi.1
Menurut Redwine et al, anak yang memiliki tekanan darah tinggi normal
mempunyai resiko yang tinggi menjadi hipertensi di kemudian hari. Pada kelompok
prehipertensi harus diperhatikan apakah terdapat faktor resiko lain seperti obesitas.
Hipertensi emergensi pada anak adalah hipertensi berat disertai komplikasi yang
mengancam jiwa,seperti ensefalopati, edema paru, aneurisma aorta, atau gagal ginjal
akut.2
Tabel 1. Tekanan Darah Anak Perempuan Berdasarkan Usia dan Persentil Tinggi
Badan3
Tabel 2. Tabel tekanan darah anak laki-laki berdasarkan usia dan persentil tinggi
badan3
B. Etiologi
Tabel 3. Penyebab Hipertensi menurut Kelompok Umur1
Usia Penyebab
Neonatus Trombosis arteri renalis stenosis arteri
renalis, malformasi kongenital,
koarktasio aorta, displasia
bronkopulmoner
Bayi – 6 tahun Penyakit parenkim ginjal, stenosis arteri
renalis, koarktasio aorta
6 – 10 tahun Hipertensi esensial, penyakit parenkim
ginjal, stenosis arteri renalis
Adolesens Hipertensi esensial, penyakit parenkim
ginjal
C. Faktor Resiko
Faktor resiko pada hipertensi anak yang tidak bisa di modifikasi yatu riwayat
keluarga hipertensi dan penyakit kardiovaskular, berat badan lahir rendah, jenis
kelamin ras, status sosioekonomi, genetik, lahir prematur dan penggunaan kateter
umbilikal.
Faktor resiko pada hipertensi anak yang dapat dimodifikasi yaitu penggunaan
dekongestan, tetes mata atau tetes hidung, kontrasepsi oral, antidepresan,
bronkodilator, pola makan, intake garam, tingkat aktivitas fisik, paparan asap rokok
dan kualitas tidur yang buruk.5
Menurut Mengheti et al, penelitian di sekolah di Italia didapatkan hubungan
antara hipertensi anak dan kelebihan berat badan. Anak yang memiiki tekanan darah
tinggi juga memiliki berat badan lebih yaitu overweight dan obesitas. Selain itu anak
yang memiliki tekanana darah tinggi juga mengkonsumsi makanan tinggi garam dan
kurang serat, dan kurang aktifitas fisik. Anak yang obestas memiliki resiko 4 kali
lebih besar hipertensi di kemuidian hari dibandingkan anak yang memiliki berat
badan normal.
Klasifikasi Batasan
Tekanan Darah Normal Sistolik dan diastolik kurang dari
persentil ke-90
Prehipertensi Sistolik atau diastolik lebih besar atau
sama dengan presentil ke-90 tetapi lebih
kecil dari persentil ke-95
Hipertensi Sistolik atau diastolik lebih besar atau
sama dengan persentil ke-95
Hipertensi derajat 1 Sistolik dan diastolik antara presentil ke-
95 dan 99 ditambah 5 mmHg
Hipertensi derajat 2 Sistolik atau diastolik di atas persentil ke-
99 ditambah 5 mmHg
Usia (tahun)
Presentase 1-5 6-12
Derajat
kenaikan di atas TD Diastolik TD Diastolik
Hipertensi
batas normal (mmHg) (mmHg)
Ringan 5 - 15% 75-85 90-100
Sedang 15 - 30% 85-95 100-110
Berat 30 – 50% 95-112 110-120
Krisis > 50% > 112 > 120
E. PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini masih banyak yang belum diketahui mengenai patofisiologi dari
hipertensi. Pada sebagian kasus hipertensi memang ditemukan penyakit dasar yang
menyebabkan terjadinya hipertensi tersebut di mana yang terbanyak adalah kelainan
atau penyakit ginjal. Namun, pada sebagian kasus tidak dapat diidentifikasi suatu
penyebab dasar dari hipertensi dan diperkirakan hipertensi ini disebabkan oleh
interaksi berbagai faktor dan berbagai mekanisme, pada kasus seperti ini disebut
dengan hipertensi esensial.
Tekanan darah diatur oleh keseimbangan antara curah jantung dengan tahanan
perifer pembuluh darah di mana beberapa faktor dan mekanisme berperanan dalam
proses ini, di antaranya adalah sistem renin angiotensin, sistem saraf otonom,
disfungsi endotelial, zat-zat vasoaktif, resistensi insulin, genetis, dan pengaruh
intrauterine (masa kehamilan). Kelainan dalam faktor dan mekanisme ini akan dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Tahanan perifer ditentukan oleh arteri
kecil (arterioles) yang dindingnya mengandung otot polos yang dapat berkontraksi.
Kontraksi yang berkepanjangan dari otot polos yang kemungkinan diperantarai oleh
angiotensin akan mengakibatkan perubahan tebal dari dinding pembuluh darah
sehingga dapat mengakibatkan peningkatan tahanan perifer yang irreversible.
Panjang cuff manset harus melingkupi minimal 80% lingkar lengan atas,
sedangkan lebar cuff harus lebih dari 40% lingkar lengan atas (jarak antara akromion
dan olekranon. Ukuran cuff yang terlalu besar akan menghasilkan nilai tekanan
darah yang lebih rendah, sedangkan ukuran cuff yang terlalu kecil akan
menghasilkan nilai tekanan darah yang lebih tinggi.
Tekanan darah diukur setelah istirahat selama 3 – 5 menit, dan suasana
pemeriksaan dalam keadaan tenang. Bayi diukur dalam posisi telentang dan anak
diukur dalam posisi duduk dengan lengan kanan diletakkan di atas meja sejajar
dengan jantung.. Jika tekanan darah menunjukkan angka di atas persentil ke 90,
tekanan darah harus diulang dua kali pada kunjungan yang sama untuk menguji
kesahihan hasil pengukuran tekanan darah.
G. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Anamnesis pada hipertensi meliputi faktor resiko yang dapat diubah dan tidak
dapat diubah yaitu adanya riwayat keluarga hipertensi dan penyakit
kardiovaskular, pola hidup seperti intake garam, aktivitas fisik, dan
penggunaan obat yang dapat meningkatkan tekanan darah.5
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang perlu diperhatikan adalah berat badan, dan
pemeriksaan tekanan darah paling sedikit tiga kali.
H. EVALUASI
b. Evaluasi Tambahan
Kadar hormon dan pemeriksaan urin 24 jam dapat diperiksa oleh semua
dokter, tetapi pemeriksaan khusus seperti angiografi ginjal harus dilakukan di
rumah sakit khusus dengan fasilitas lengkap. Jika diagnosis penyebab hipertensi
mengarah ke penyakit renovaskular, maka dianjurkan untuk dilakukan
pemeriksaan angiografi tetapi teknik pemeriksaan ini bersifat invasif.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dan kurang invasif adalah magnetic
resonance angiography.
H. PENATALAKSANAAN
Diet rendah garam yang dianjurkan adalah 1,2 g/hari pada anak usia 4-8
tahun dan 1,5 g/hari pada anak yang lebih besar. Diet rendah garam yang
dikombinasikan dengan buah dan sayuran, serta diet rendah lemak menunjukkan
hasil yang baik untuk menurunkan tekanan darah pada anak. Asupan makanan
mengandung kalium dan kalsium juga merupakan salah satu upaya untuk
menurunkan tekanan darah. Olahraga secara teratur merupakan cara yang sangat
baik dalam upaya menurunkan berat badan dan tekanan darah sistolik maupun
diastolik. Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah dengan cara
meningkatkan aliran darah, mengurangi berat badan dan kadar kolesterol dalam
darah, serta stres.
2. Pengobatan farmakologis:
1. Hipertensi simtomatik
3. Hipertensi sekunder
4. Diabetes melitus
6. Hipertensi tingkat 2.
Benazepril sampai 40
mg/hari
Dosis: 0,07
mg/kg/hari
Lisinopril
sampai 40
Fosinopril
mg/hari
Kuinapril
Anak > 50 kg:
dosis 5 s/d 10
mg/hari
Dosis
maksimum: 40
mg/ hariDosis: 5
s/d 10 mg/hari
Dosis
maksimum: 80
mg/ hari
Angiotensin Irbesartan 6 s/d 12 tahun: Semua ARB
Receptor 75 sampai 150 dikontra
Blocker (ARB) mg/hari (satu indikasikan
kali perhari) pada ibu hamil
kali sehari
Felodipin
Dosis: 2,5
Isradipin mg/hari
Extended Dosis
release maksimum: 10
nifedipin mg/hari
Dosis: 0,15
sampai 0,2 mg/
kg/hari (dibagi
3 sampai 4
dosis)
Dosis
maksimum: 0,8
mg/ kg/hari
sampai 20
mg/hari
Dosis 0,25
sampai 0,5 mg/
kg/hari (satu
sampai dua kali
perhari)
Alpha dan Beta Labetalol Dosis: 1 s/d 3 Kontraindikasi
Blocker mg/kg/hari pada penderita
Dosis: 1 s/d 2
mg/kg/ hari(dua
kali perhari)
Dosis
maksimum: 6
mg/kg/ hari
Propanolol
sampai 200
mg/hari
Dosis: 1-2
mg/kg/hari
(dibagi dua
sampai tiga
dosis)
Dosis
maksimum: 4
mg/kg/ hari
sampai 640
mg/hari
Vasodilator Hidralazin Dosis: 0,75 Sering
mg/kg/hari menyebabkan
mg/hari menyebabkan
lupus like
Anak < 12
syndrome
Minoxidil tahun:
Kontraindikasi
Dosis: 0,2
pada efusi
mg/kg/hari
pericardium,
(dibagi satu
supraventrikula
sampai 3 dosis)
r takikardia,
Dosis dan
maksimum: 50 takidisritmia
mg/ hari Minoxidil
biasanya
digunakan
pada pasien
hipertensi yang
resisten
terhadap
multiple drug
maksimum: 3
s/d 4 mg/hari
J. PENCEGAHAN
KESIMPULAN
Hipertensi pada anak adalah tekanan sistolik dan atau tekanan diastolik tetap
atau lebih pada persentil 95 berdasarkan jenis kelamin, usia dan tinggi badan dan
diukur paling sedikit tiga kali pemeriksaan dengan metode auskutasi. Penegakkan
diagnosis hipertensi pada anak dengan anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit,
pola hidup, riwayat keluarga dan faktor resiko serta dengan pemeriksaan fisik dengan
mengukur tekanan darah anak paling sedikit tiga kali pemeriksaan. Hipertensi pada
anak harus di deteksi secara dini dengan mengukur tekanan darah secara rutin apabila
anak memiliki faktor resiko menderita hipertensi seperti obesitas dan kurangnya
aktivitas fisik. Pengobatan hipertensi pada anak bertujuan untuk mengurangi risiko
jangka pendek maupun panjang terhadap penyakit kardiovaskular dan kerusakan
organ target. Pengobatan hipertensi pada anak dengan metode non-farmakologis dan
farmakologis tergantung dengan derajat hipertensi anak.
DAFTAR PUSTAKA