Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani Program Internship Dokter
Indonesia di Puskesmas
Oleh:
Pembimbing:
dr. M. OSMAN REDHA
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan mini project ini. Mini project ini akan menggambarkan“Penerapan
Perilaku Cuci Tangan yang Benar yang dilakukan anak-anak panti asuhan taman
harapan’’ yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dokter internsip. Penyusunan
mini project ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. M. Osman Redha selaku dokter pendamping yang telah meluangkan waktu
dan memberikan bimbingan.
2. Teman sejawat dokter internsip Puskesmas Langsa Kota yang selalu memberikan
dukungan dan membantu penyelesaian mini project ini.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun merupakan sesuatu yang
penulis harapkan.
Semoga Tuhan memberikan pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah seperti Diare,
cacingan, infeksi saluran pernafasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat
buruknya sanitasi dan keamanan pangan serta permasalahan perilaku sehat pada anak usia
sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi
yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri, perilaku berisiko
seperti merokok, semakin menguatkan bahwa penanaman nilai PHBS pada anak-anak,
khususnya anak usia sekolah dasar masih minimal dan belum dapat mencapai tingkat yang
diharapkan.3,4,5
Khususnya masalah PHBS pada anak usia sekolah di Yayasan Panti Asuhan seperti
kurangnya konsumsi sayur dan buah, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, kebersihan perorangan yang sangat rendah ditandai dengan jarang menggosok gigi
sesudah makan dan sebelum tidur. Dari berbagai permasalahan di atas, perlu banyak pihak
yang seharusnya memperhatikan masalah ini baik sekolah, departemen terkait maupun otang
tua sendiri. Jumlah anak usia sekolah mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau
sekitar 73 juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-
nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahan
untuk mempendidikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. 6,7,8
.
II. Judul Kegiatan
Kegiatan ini merupakan sebuah penyuluhan dengan judul “perilaku hidup bersih dan sehat
pada anak yayasan panti asuhan”
Tujuan Kegiatan
Untuk menerapkan perilaku cuci tangan yang benar dalam rangka pencegahan infeksi
menular pada anak-anak di yayasan panti asuhan
V. Metode Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan cara pemaparan dalam bentuk edukasi menggunakan
leaflet tentang 6 langkah cuci tangan
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cuci tangan
Definisi
Cuci tangan merupakan suatu proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi
jumlah mikroorganisme sementara. 1,2
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau
terkontaminasi dan menggunakan hand rub berbasis alkohol secara rutin untuk
dekontaminasi tangan, jika tangan tidak terlihat ternoda. Pada kondisi cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir keringkan dengan lap/ handuk tisu sekali pakai. Hand hygiene adalah
istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan antiseptik pencuci tangan.2,3,4
Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk
perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama
dengan keluarga. Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran
orang tua dalam mengasuh, menjaga dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak
menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap
masyarakat di kemudian hari. 5,6
Beberapa manfaat yang diperoleh setelah melakukan cuci tangan pakai sabun, yaitu antara
lain : 8,9
o Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
o Mencegah penularan penyakit
o Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
Jenis-Jenis Perilaku
Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian
organisme tersebut memberikan respon atas stimulus yang diperoleh. Untuk itu Skinner
membagi dua jenis perilaku berdasarkan respon terhadap stimulus-stimulus yang mungkin
muncul, antara lain :11,12
a. Perilaku Tertutup (Covert Behavior)
Perilaku tertutup merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
perilaku tertutup (tidak terlihat/tidak tampak). Reaksi ini terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus.
b. Perilaku Terbuka (Overt Behavior)
Perilaku terbuka merupakan respon terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terlihat. Perilaku ini dapat diamati oleh orang lain dengan mudah.