Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN UKM

LATAR BELAKANG
Jamban sehat menurut Kementrian Kesehatan
RI (2008) adalah fasilitas pembuangan tinja
yang efektif untuk memutus mata rantai

penularan penyakit.
Syarat jamban sehat (Depkes RI 2004)
Tidak mencemari sumber air minum, lubang dan

penampungan berjarak 10-15 meter.


Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh

tikus atau serangga


Cukup luas dan landai atau miring kearah lubang

jongkok, sehingga tidak mencemari tanah sekitar.


Mudah dibersihkan dan aman penggunaan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding

Penggunaan

kedap air.
Cukup penerangan
Lantai kedap air
Ventilasi cukup baik.
Tersedia air dan alat pembersih.
jamban tidak sehat erat kaitannya dengan bahaya

yang diakibatkan oleh tinja. Tinja yang tidak


tertampung

ditempat

tertutup

dan

aman

dapat

menyebabkan beberapa penyakit menular, seperti


polio, kolera, hepatitis A dll. Bakteri E. Coli adalah
bakteri yang menjadi indicator pencemaran air.
PERMASALAHAN

Permasalahan yang banyak ditemui pada jamban rumah


tangga adalah jarak septic tank yang kurang dari angka
standart serta bentuk lubang jamban yang tidak sesuai
ketentuan.

Banyak

masyarakat

yang

tidak

terlalu

mempedulikan regulasi jarak jamban serta bentuk lubang


kakus, padahal jarak jamban erat kaitannya dengan
kontaminasi dengan sumber air dan lubang kakus erat
kaitannya dengan penyebaran vector penyakit.
PERENCANAAN DAN Intervensi direncanakan dengan penyuluhan mengenai
PEMILIHAN

jamban sehat keluarga. Selain itu juga melakukan

INTERVENSI
PELAKSANAAN

penelusuran sumber air rumah tangga.


Pelaksanaan pada 2 Januari 2015, pukul 13.30 di rumah
pasien Ny. SA. Dilakukan penyuluhan didepan keluarga
inti, yang meliputi pasien, suami, dan anak.

Dalam

pelaksanaan home visit, diketahui bahwa sumber air untuk


mandi dan mencuci baju digunakan air dari sungai, sedang
air untuk memasak digunakan air PDAM dan untuk
minum digunakan air galon. Permasalahan jarak jamban,
hanya berkisar 2 meter dari rumah. Mengenai hal ini,
menurut keluarga dikarenakan masalah ekonomi, mereka
tidak mampu memindahkan septic tank. Keluarga ini
diberi fasilitas kontrakan oleh pihak tempat bekerja
(Ponpes Al-Barokah) karena tidak mampu menyewa
rumah kontrakan secara mandiri. Sehingga menerima
kondisi yang tidak layak. Menurut pasien, keluarga
tersebut

sering

terkena

penyakit

kulit.

Hal

ini

kemungkinan besar dikarenakan pola hidup yang tidak


sehat serta penggunaan air mandi yang bersumber dari air
MONITORING
EVALUASI

sungai.
DAN Saat kunjungan monitoring dan evaluasi pada tanggal 9
Januari 2015, keadaan masih belum berubah. Masih tetap
digunakan air dari sungai. Pada awalnya mereka mencoba
memasok air PDAM lebih banyak, namun tidak
berlangsung lama. Hal ini dikarenakan supply air PDAM
harus dibagi untuk beberapa KK. Sehingga mereka
memprioritaskan untuk memasak saja.
Masalah septik tank, tidak ada perubahan dikarenakan
masalah ekonomi.

Samarinda, 18 Februari 2015


Peserta

Pendamping

(dr. Aulia Kurnia Putri)

Komentar/umpan balik dari pendamping :


1. Komunikasi
2. Kepribadian dan profesionalisme

(dr. Siti Mardiah Thahir)

Anda mungkin juga menyukai