Anda di halaman 1dari 42

CASE REPORT

“ SEORANG WANITA 25 TAHUN G1 A0 P0



DENGAN
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI UNSTABLE

Muhammad Nur Alamsyah


J510195032
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2019
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny.S
• Usia : 25 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Alamat : Dukuh Pintu/Sidorejo
• Tanggal MRS : 10-06-2019
• RM : 422xxx
ANAMNESIS
Keluhan Sesak
Utama
Pasien datang ke RSUD DR. Harjono dengan keluhan sesak sejak satu hari yang lalu.
Sesak dirasakan mulai jam 03.00 dini hari hingga keesokan hari jam 10.00 lebih 24 jam.
Riwayat Sesak dirasakan semakin memberat. Sebelumnya pasien mengaku pernah sesak yang

Penyakit hilang timbul, tetapi tidak pernah dengan durasi sepanjang ini. Pasien mengaku keluhan
sesak biasanya hilang jika setelah merasakan mual dan muntah, tetapi pada keluhan
Sekarang
kali ini sesak tidak menghilang meskipun sudah mual hingga muntah. Pasien
menyangkal adanya trauma pada dada, sesak dirasakan dirasakan tiba tiba. Keluhan
lain adalah nyeri dada ketika pasien mengambil nafas panjang, pasien juga mengaku
berdebar debar. Menurut pengakuan pasien semua keluhan terkadang hilang dengan
istirahat.

Pasien mengaku saat ini sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 20 minggu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Sakit Serupa : diakui (sejak SMP, dengan durasi 2-3 menit dan frekuensi yang jarang)
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat Penggunaan obat : disangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat penyakit ginjal : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat Sakit Serupa : disangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Kebiasaan
• Riwayat minum jamu-jamuan : disangkal
• Riwayat alkoholik : disangkal
• Riwayat merokok : disangkal (tetapi ayah pasien adalah seorang perokok)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Tampak lemas

Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)

Vital Sign
TD : 110/70 (kemudian menjadi 90/70)mmHg)
Suhu : 36,4 °C di axillar
Nadi : 180 x/ menit ( sebelumnya 210 x) Saat
pemeriksaan kedua didapatkan 195x
RR : 26 x/menit
SpO2 : 96 % saat periksaan dilakukan
Status Lokalis
Kepala : Normochepal (+), Konjungtiva pucat (-/-),
Sklera ikterik (-/-),
Leher : Peningkatan JVP (-), pembesaran limfe (-
).
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
• Inspeksi : bentuk dada kanan dan kiri • Inspeksi : ictus cordis tampak
simetris (+), pengembangan dada kanan dan kiri • Palpasi : ictus cordis teraba kuat
sama. Spider navi (-) • Perkusi Batas jantung:
• Palpasi : fremitus dada kanan sama dengan • Batas jantung kanan atas : SIC II linea
kiri. parasternalis dextra
• Perkusi • Batas jantung kanan bawah : SIC V linea
• Kanan: sonor parasternalis dextra
• Kiri : sonor, mulai redup pada batas jantung. • Batas jantung kiri atas : SIC II linea
• Auskultasi parasternalis sinistra
• Kanan : suara dasar vesikuler (+), suara • Batas jantung kiri bawah : SIC V linea
tambahan ronchi basah kasar (-), ronchi basah midklavikularis sinistra
halus (-), wheezing (-) • Auskultasi : bunyi jantung I-II
• Kiri : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan reguler, bising (-), gallop (-).
ronchi basah kasar (-), ronchi basah halus (-),
wheezing (-).

Thoraks Jantung
• Inspeksi : distended (+), spider navi (-)
• Auskultasi : peristaltik usus (+) normal
• Perkusi
Abdomen : timpani 4 region abdomen, pekak alih (-),
area pekak troube (-)
• Palpasi : supel, defans muscular (-), pembesaran
hepar(-) Nyeri epigastrik (-).

• Atas : edema (-/-), ruam (-/-), akral dingin (-/-),


CRT < 2 detik (+/+)
Ekstremitas • Bawah : edema (-/-), ruam (-/-), akral dingin (-/-),
CRT < 2 detik (+/+)
• Kuku sendok (-)
Parameter Hasil Nilai normal
Hemoglobin (HGB) 11.8 11.7-15.5 gr/dL
Eritrosit (RBC) 3.81 3.80-5.20
Leukosit (WBC) 13.5 4.1 – 10,9
Hematokrit 35.6 36,0 – 56,0
Trombosit (PLT) 281 150 -450
MCV 93.4 80,0 – 100,0
MCH 31.0 28,0 – 36,0
MCHC 33.1 31,0 – 37,0
RDW-CV 13.9 10,0 – 16,5
PDW 18.1 12,0 – 18,0
MPV 6.2 5,0 – 10,0
PCT 0.17 0,10 – 1,00
Eosinofil 1.0 0,0 – 6,0
Basofil 0.9 0,0 – 2,0
Neutrofil 79.5 42,0 – 85,0
Limfosit 13.3 11,0 – 49,0
Monosit 5.3 0,0 – 9,0
Glukosa sewaktu 107 30 – 180
EKG
EKG

Frekuensi : 187 x/menit


Ritme : Regular
Jenis irama : Irama atrial
Aksis : Normal
Pre Kardioversi 50 joule

Frekuensi : 180 x/menit


Ritme : Regular
Jenis irama : Irama atrial
Aksis : Normal
Post Kardioversi 50 joule

Frekuensi : 180 x/menit


Ritme : Regular
Jenis irama : Irama atrial
Post Kardioversi 100 joule

Frekuensi : 187 x/menit


Ritme : Regular
Jenis irama : Irama atrial
Post Kardioversi 150 joule

Frekuensi : 180 x/menit


Ritme : Regular
Jenis irama : Irama atrial
Post Kardioversi 150 joule kedua

Frekuensi : 81 x/menit
Ritme : Regular
Jenis irama : Irama sinus
EKG SETELAH KARDIOVERSI/TANGGAL 11(hari 2)
Frekuensi : 88 x/menit
Ritme : Regular
Jenis irama : Irama sinus
Aksis : Normal
EKG TANGGAL 12 (hari 3)
Frekuensi : 78 x/menit
Ritme : Regular
Jenis irama : Irama sinus
Aksis : Normal
EKG POST MRS
Frekuensi : 62 x/menit
Ritme : Regular
Jenis irama : Irama sinus
Aksis : Normal
POMR (Problem Oriented Medical Record)
Temuan abnormal Assesment Planning Diagnosa Planning Terapi Planning
Monitoring
Anamnesis : sesak , berdebar de Supraventriku - Cardiac marker Inf. NaCl 7tpm - Tekanan
bar, dan nyeri dada (CKMB dan
lar Takikardi Troponin I/T) Inj. Digoxin 1 amp darah
Pemeriksaan fisik : - Pemeriksaan Maintenance propan - HR
tiroid olol 2x40mg
TD : 110/70 (kemudian menjadi - EKG
90/70) - Foto thorax As folat 3x1 tab
- Tanda
Nadi: 195x/menit Dobutamin5mg/kgBB
tanda
Pemeriksaan penunjang: Jika tensi turun >90 di
lakukan kardioversi m vital
EKG: Supraventrikular takikardi ulai 50 joule

Anamnesis : Pasien mengaku saat ini Konsul ke tanda tanda


G1 A0 P0 Antenatal care
sedang hamil anak pertama dengan bagian ogbyn
usia kehamilan 20 minggu. vital
LATAR
BELAKANG
PENDAHULUAN Anatomi jantung
Kehamilan menyebabkan terjadinya
( relative)
sejumlah perubahan fisiologis dari
system kardiovaskuler yang dapat di
tolerir dengan baik oleh wanita yang
sehat, namun akan menjadi ancama
Hemodinamik
n yang berbahaya bagi wanita hamil
yang memiliki kelainan jantung sebel
umnya.

Metabolik
LATAR
BELAKANG Sinus bradikardi
Sinus takikardi
AF
Supraventrikuler Atrial flutter
(QRS Sempit)
SVT

Aritmia .

Ventrikular VF
(QRS lebar) VT
EKSITASI
Insert the title of your subtitle Here
Supraventrikular takikardi
Insert the title of your subtitle Here

Takiaritmia yang ditandai dengan perubahan denyut jantung


yang mendadak bertambah cepat
Frekuensinya > 150 kali per menit
EPIDEMIOLOGI
SVT SVT
jantung yang Dengan peny SVT
normal akit jantung,
obat obatan
atau demam Pasien
kambuh

50- 15 33
60 %
%
%

Takikardi supraventrikular merupakan kegawatdaruratan


kardiovaskular yang sering ditemukan.
1 per 250.000 sampai 1 per 250
ETIOLOGI
Insert the title of your subtitle Here

3. Sindrom WPW

2. Penyakit
jantung
1. Idiopatik bawaan(anomaly
ebstein, single
ventricle)
Patofisiolgi terjadinya
disritmia Atrial
Kelainan
pembentukan
rangsang
1. Re entry
Mekanisme yang
mendasarinya adalah 2. Automaticity
3. Triggered activity
Konduksi
impuls
Mekanisme terjadinya SVT

01 AVNRT ( Atrioventrikular Nodal Reentrant Tachycardia)

02 AVRT ( Atrioventricular Reentrant Tachycardia)

03 Atrial Tachycardia
AVNRT ( Atrioventrikular Nodal
Reentrant Tachycardia)

.
AVRT ( Atrioventrikular
Reentrant Tachycardia)

.
Atrial tachycardia

.
Ekg pasien

.
Manifestasi klinis

01 Takikardi, ritme reguler


Dispnoe, pusing, lemas,
04 nyeri dada

02 Palpitasi,tampak pucat
05 Sinkop

03 Mudah Lelah,
Diagnosis
Insert the title of your subtitle Here

Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan EKG:
fisik Supraventrikular
Anamnesis TD : 110/70 takikardi
Sesak , Nadi:
berdebar debar, 195x/menit
dan nyeri dada
Penatalaksanaan Segera

Direct synchronized Cardioversion


Manuver vagal
Adenosine
Verapamil
Digoksin
Sotalol
Beta blocker
Penatalaksanaan Jangka Panjang
Medika
mentosa

Sodium channel blocker

Beta blocker

Potassium channel blocker

Calcium channel blocker


Penatalaksanaan Jangka
Panjang

Sebagian besar adalah obat obatan golongan kelas C


Penatalaksanaan Jangka Panjang

Ablasi kateter
Pacu jantung
Terapi bedah
Edukasi dan kesimpulan
Insert the title of your subtitle Here

G1 A0 P0 Supraventrikular
takikardi
DAFTAR PUSTAKA
• American Heart Association, 2011. Guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular
care: Advanced life support. Circulation, Volume 112, pp. 167-187.
• Chun, T. U. H. & Van Hare, G. F., 2010. Advances in the approach to treatment of supraventricular tachycardia i
n population. Current Cardiology Reports, Volume 6, pp. 322-326.
• Delacrétaz, E., 2012. Supraventricular Tachycardia. New England Journal of Medicine, 354(10), pp. 1039-1051.
• Doniger, S. J. & Sharieff, G. Q., 2010. Dysrythmias. Clinics of North America, Volume 53, pp. 85-105.
• Dubin, A., 2012. Cardiac arrhythmias. In: R. Kliegmann, R. Behrmann, H. Jenson & B. Stanton, eds. Philadelphi
a: Saunders, Elsevier, pp. 1942-1950.
• Hanash, C. R. & Crosson, J. E., 2010. Emergency Diagnosis and Management of Arrhythmias. J Emerg Trauma
Shock, Volume 3(3), p. 251–260.
• Hanisch, D., 2012. Arrhythmias. Journal of Nursing, Volume 16, pp. 351-362.
• Iyer, V. R., 2013. Drug Therapy Considerations in Arrhythmias. Indian Pacing and Electrophysiology Journal, Vo
lume 8 (3), pp. 202-210.
• Kannankeril, P. & Fish, F., 2011. Disorders of Cardiac Rhythm and Conduction. In: , eds. . 7th ed.. In: H. Allen,
D. Driscoll, R. Shaddy & T. Feltes, eds. Moss and Adams' Heart Disease in Infants, Children, and Adolescents: I
ncluding the Fetus and Young Adults 7th Ed. Philadelphia: Lippincott, Williams and Wilkins, pp. 293-342.
• Kantoch, M. J., 2011. Supraventricular tachycardia. Indian Journal, Volume 72, pp. 609-619.
• Kim, Y. H., Park, H.-S., Hyun, M. C. & Kim, Y.-N., 2012. Tachyarrhythmia and Radiofrequency Catheter Ablation
: Results From 1993 to 2011. Korean Circulation Journal, Volume 42, pp. 735-740.
• Kothari, D. S. & Skinner, J. R., 2013. Tachycardias: an update. Volume 91, p. 136–144.
DAFTAR PUSTAKA
• Link, M. S., 2012. Evaluation and Initial Treatment of Supraventricular Tachycardia. The
New England Journal of Medicine, 367(15), pp. 1438-1448.
• Manole, M. D. & Saladino, R. A., 2013. Emergency Department Management of the Pati
ent With Supraventricular Tachycardia. Emergency Care, 23(3), pp. 176-189.
• Moghaddam, M. Y. A., Dalili, S. M. & Emkanjoo, Z., 2011. Efficacy of Adenosine for Acut
e Treatment of Supraventricular Tachycardia. The Journal of Tehran University Heart Ce
nter, Volume 3(3), pp. 157-162.
• Schlechte, E. A., Boramanand, N. & Funk, M., 2011. Supraventricular Tachycardia in the
Primary Care Setting: Agerelated Presentation, Diagnosis, and Management. Journal of
Health Care, 22(5), pp. 289-299.
• Sekar, R. P., 2013. Epidemiology of Arrhythmias. Indian Pacing and Electrophysiology J
ournal, Volume 8, pp. 8-13.
• Wong, K. K., Potts, J. E., Etheridge, S. P. & Sanatani, S., 2012. Medications used to ma
nage supraventricular tachycardia: A North American Survey. Cardiology, Volume 27, pp.
199-203
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai