Anda di halaman 1dari 16

Karsinoma Serviks

REFERAT

1
REFERAT
KARSINOMACERVIKS

Disusun Oleh :
I Dian Ayu Kharisma, S. Ked (J510195014)
Dian Arni Nur Azura, S. Ked (J510195072)
Antung Khairina, S. Ked (J510195075)
Vera Febriana, S. Ked (J510195089)
Fathan Sulistyo Widodo (J510195114)
Pembimbing :
Dr. Arief Prijatna, Sp.OG
Dr. Ratna Widyastuti, SpOG
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU PENYAKIT OBGYN RSUD DR. HARJONO S.
PONOROGO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2
2020
Pendahuluan
Karsinoma Leher Rahim (Karsinoma Serviks) atau biasa disebut kanker
serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks
(bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).

Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35 – 55 tahun. Penyakit ini


berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan perilaku sel epitel
serviks

Risiko terinfeksi virus HPV dan beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual,
kontrasepsi, atau merokok merupakan faktor resiko terjadinya kanker serviks.

3
BAB I
ISI JURNAL

4
Definis
◦ Kanker Leher Rahim adalah tumor ganas yang mengenai lapisan permukaan
(epitel) dari leher rahim atau mulut rahim, dimana sel – sel permukaan
(epitel) tersebut mengalami penggandaan dan berubah sifat tidak seperti sel
yang normal. Kanker serviks berkembang secara bertahap, tetapi progresif.

5
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan distribusi umur, Dari laporan FIGO
(Internasional Federation Of Gynecology and Obstetrics)
tahun 1988, kelompok umur 30-39 tahun dan kelompok
umur 60-69 tahun terlihat sama banyaknya
stadium IA lebih sering ditemukan pada kelompok umur
30-39 tahun, sedangkan untuk stadium IB dan II sering
ditemukan pada kelompok umur 40-49 tahun, stadium III
dan IV sering ditemukan pada kelompok umur 60-69
tahun. 6
KLASIFIKASI DAN STAGING

Klasifikasi berdasarkan histopatologi


• CIN 1 (Cervical Intraepithelial Neoplasia), perubahan sel-sel
abnormal lebih kurang setengahnya.
• CIN 2, perubahan sel-sel abnormal lebih kurang tiga
perempatnya, dipertimbangkan sebagai luka derajat tinggi (high-
grade lesion).
• CIN 3, perubahan sel-sel abnormal hampir seluruh sel. adalah
luka derajat tinggi (high grade lesion).
7
KLASIFIKASI DAN STAGING
Klasifikasi berdasarkan terminologi dari sitologi serviks
• ASCUS (Atypical Squamous Cell Changes of Undetermined Significance) Kata
"squamous" menggambarkan sel-sel yang tipis dan rata yang terletak pada
permukaan dari cervix.
• LSIL (Low-grade Squamous Intraepithelial Lesion) berarti perubahan-perubahan
karakteristik dari dysplasia ringan diamati pada sel-sel cervical.
• HSIL (High Grade Squamous Intraepithelial Lesion) merujuk pada fakta bahwa
sel-sel dengan derajat yang parah dari dysplasia terlihat. .

8
KLASIFIKASI DAN STAGING
HPV dibagi menjadi 2 yaitu virus tipe low-risk (resiko rendah)
dan high-risk (resiko tinggi) yang dihubungkan dengan resiko
keganasan.
• Tipe low-risk cendrung menyebabkan tumor jinak meskipun kadangkala dapat
menyebabkan kanker antara lain kanker anogenital yaitu tipe 6, 11, 42, 43, 44,
54, 61, 70, 72, dan 81. 7
• Tipe high-risk (resiko tinggi) cenderung menyebabkan tumor ganas. Lebih dari
30 tipe HPV yang diklasifikasikan onkogenik atau resiko tinggi (highrisk)
sebab hubungannya dengan kanker serviks yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 34, 35, 39,
45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68 dan 82.
• HPV tipe 16 paling sering dijumpai dan sekitar 50% kanker serviks invasif
dijumpai HPV tipe 18, 45, 31, 33, 52 dan 58.6
• Infeksi persisten HPV-16, HPV-18, HPV-31, HPV-45 sering menyebabkan
kanker serviks 9
Faktor Predisposisi
Pola hubungan seksual
Paritas
Merokok
Kontrasepsi oral
Defisiensi gizi
Sosial ekonomi
Pasangan seksual
10
PATOFISIOLOGI

11
12
DIAGNOSIS
Gejala dan Tanda
• Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
• Perdarahan setelah senggama ( post coital bleeding) yang kemudian berlanjut
ke perdarahan yang abnormal.
• Timbulnya perdarah setelah masa menopause
• Pada tahap invasif dapat muncul cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau
dan dapat bercampur dengan darah
• Timbul gejala-gejala anemia akibat dari perdarahan yang abnormal
• Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvic) atau pada daerah perut bagian bawah
bila terjadi peradangan pada panggul
• Pada stadium kanker lanjut, badan menjadi kurus karena kekurangan gizi,
edema pada kaki,, atau timbul gejala-gejala lain yang disebabkan oleh
metastasis jauh dari kanker serviks itu sendiri. 13
Diagnosis kanker serviks
Anamnesis,

Pemeriksaan fisik,

Pemeriksaan penunjang.

Diagnosis definitif harus didasarkan pada konfirmasi histopatologi dari hasil


biopsi lesi sebelum sebelum pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
dilakukan.
14
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer

• Menghindari faktor-faktor risiko


• Vaksinasi :
• VLP (virus like protein) yang merupakan hasil
cloning dari L1 (viral capsid gene) yang
mempunyai sifat imunogenik kuat

15
PENCEGAHAN
Pencegahan Test Pap / Pap Smear
sekunder
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

HPV TES

KOLPOSKOPI

16

Anda mungkin juga menyukai