SKOLIOSIS
HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Pembimbing :
SKOLIOSIS
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian dalam Pendidikan Profesi
Dokter Stase Ilmu Radiologi Fakultas Kedokteran
Disusun oleh :
Pembimbing :
dr. Agus Mulyanto, Sp. Rad ( )
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Agus Mulyanto, Sp. Rad ( )
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................2
A. ANATOMI.........................................................................................................2
B. DEFINISI............................................................................................................4
C. KLASIFIKASI....................................................................................................4
D. MANIFESTASI KLINIS....................................................................................6
E. PATOFISIOLOGI..............................................................................................7
F. KOMPLIKASI....................................................................................................8
G. GAMBARAN DAN PERANAN RADIOLOGI.................................................8
H. TATALAKSANA.............................................................................................14
I. PROGNOSIS....................................................................................................16
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Skoliosis adalah deviasi tulang belakang lebih dari 10 derajat dari garis tengah
pada bidang frontal. Skoliosis umumnya disertai rotasi vertebrae dengan rotasi
maksimal pada apeks kelengkungan. pada populasi umum terdapat 4,5% pasien
skoliosis. Prevalensi skoliosis pada masa kanak-kanak dan remaja antara 0,5 sampai
3%. Skoliosis idiopatik pada remaja usia 10-16 tahun adalah 2-4%. Prevalensi
skoliosis dengan kelengkungan > 300 dilaporkan antara 0,04 sampai 0,29 %.
Skoliosis kanak-kanak pada kelompok infantil dilaporkan 0,5 %, kelompok juvenil
dilaporkan 10,5% dan 89% pada kelompok remaja.
Skoliosis dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, lokasi kelengkungan,
usia, dan tipe kelengkungan. Berdasarkan etiologi skoliosis dibagi menjadi skoliosis
kongenital, neuromuskular, degeneratif, trauma, idiopatik.
Skoliosis mempunyai dampak yang cukup begitu besar bagi penderitanya.
Keluhan utama adalah nyeri. Pada skoliosis berat dapat menyebabkan masalah
kardiopulmonal. Dampak emosional dan keterbatasan aktivitas sosial juga menjadi
masalah yang penting. Terdapat 49% pasien pasca operasi skoliosis mengalami
keterbatasan aktifitas sosial. Dari seluruh kasus bedah tulang belakang, 1/3 nya
adalah skoliosis. Di Amerika Serikat, setiap tahunnya terpasang 20.000 batang
Herrington pada pasien-pasien skoliosis dan menghabiskan 120.000 per operasi.
Radiologi memegang peranan yang sangat penting. Peranan radiologi pada
skoliosis untuk mendeteksi, menentukan karakteristik tipe kelengkungan dan derajat
beratnya, mengidentifikasi penyebab, mengikuti progresifitas, dan memonitor hasil
terapi. Kebanyakan kasus-kasus skoliosis adalah idiopatik dan imaging digunakan
secara rutin untuk memonitor perubahan deformitas selama pertumbuhan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
2
3
B. DEFINISI
Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung
arti kondisi patologi. Merupakan deformitas tulang belakang yang
menggambarkan deviasi vertebra ke arah lateral dan rotasional. Skoliosis
didefinisikan sebagai kelengkungan tulang belakang ke arah lateral yang memiliki
sudut Cobb lebih dari10 derajat. Kelengkungan yang abnormal tersebut bisa
terjadi karena kelainan kongenital, kelainan pembentukan tulang atau kelainan
neurologis, tapi pada sebagian kasus bersifat idiopatik.
C. KLASIFIKASI
1. Skoliosis Postural
Skoliosis postural adalah deformitas yang fleksibel oleh karena
kesalahan posisi, deformitas ini bisa jelas terlihat ketika pasien menekuk ke
arah kelengkungan cembung. Tidak ada ditemukannya deformitas rotasional
atau desakan antar vertebrae. Walaupun skoliosis postural timbulnya
5
b. Penyebab mesodermal
1) Neurofibromatosis (NF)
2) Osteogenesis imperfecta
3) Marfan syndrome
c. Penyebab neuromuskular
1) Mielomeningokel
2) Siringomelia
3) Diastematomyelia
4) Muscular dystrophy
5) Poliomyelitis
6) Cerebral palsy
7) Motor neuron disease
d. Infeksi
1) Osteomielitis piogenik
2) Tuberkulosis
3) Brusellosis
e. Tumor
1) Osteoblastoma
2) Meningiomas
3) Neurofibromas
4) Astrocytomas
5) Metastasis
D. MANIFESTASI KLINIS
Perkembangan kejadian skoliosis dapat dijelaskan secara biomekanik
berdasarkan hukum Heuter-Volkmann, yang menyatakan bahwa tekanan pada
epifisis memperlambat kecepatan pertumbuhan dan regangan pada epifisis
meningkatkan kecepatan pertumbuhan.
7
E. PATOFISIOLOGI
Perjalanan penyakit skoliosis ditandai oleh kecepatan kelengkungan
sebanyak lebih dari 5° per tahun. Perjalanan ini ditandai selama adanya
percepatan pada pertumbuhan masa anak-anak dan remaja. Dan 60% dari
pertumbuhan cepat dapat menjadi lebih buruk.
Vertebrae melanjutkan untuk tumbuh pada sisi yang cembung dan
dihambat pada sisi yang cekung. Kelengkungan lebih dari 30 ° tidak berlanjut
setelah matur. Kelengkungan antara 30-50° berlanjut jika ada rotasi lebih dari
8
25°, pada kecepatan 1° per tahun. Kelengkungan lebih dari 50-75° berlanjut tanpa
melihat maturitas.
F. KOMPLIKASI
Fungsi pulmoner dapat berpengaruh pada skoliosis yang berat. Deformitas
skoliotik ini mengakibatkan penekanan pada kedua paru, sehingga timbul adanya
defek pada tes fungsi paru yang restriktif. Ini terlihat sebagai dispnea yang bisa
timbul pada orang dewasa tergantung keparahannya tapi jarang ditemukan pada
anak-anak. Kelainan jantung bisa dihubungkan dengan skoliosis idiopatik.
Skoliosis idiopatik ditemukan pada 1-5% pasien dengan PJK; insidensnya
tertinggi pada orang yang memiliki penyakit jantung sianosis.
b. Gambaran Radiografi
Temuan radiografi dari skoliosis terutama skoliosis idiopatik bisa
digambarkan sebagai berikut:
1) Terlihat kelengkungan lateral dari tulang punggung dan dinilai bagian
sisi cembung dan cekung.
9
2) Klasifikasi King-Moe
Klasifikasi King-Moe memiliki 4 tipe:
a) I, dominan pada lumbal dan berbentuk S (10%);
b) II, dominan pada torakal dan berbentuk S (33%);
c) III, lengkung torakal dimana torakal dan lumbal tidak melewati
garis tengah. (33%)
d) IV, torakal yang panjang atau double torakal dengan T1 miring ke
arah kelengkungan atas (10%).
11
H. TATALAKSANA
1. Non Operatif
Kelengkungan yang ringan (<200) umumnya ditangani secara
konservatif. Pada kebanyakan kasus apabila kelengkungan <100 biasanya
cukup diobservasi kecuali pada pasien usia muda dengan skoliosis
neuromuskular atau dengan resiko progresivitas tinggi. Pada skoliosis 100-
200 biasanya tidak ada bergejala dan tidak membutuhkan penanganan aktif
namun cukup dilakukan follow-up setiap 4-6 bulan sekali dengan pemeriksaan
15
Gambar 7. Fusi Spinal dengan screw pada pedikulus dan batang berkontur
I. PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada penyebab, lokasi dan beratnya kelengkungan.
Semakin besar kelengkungan skoliosis, semakin tinggi resiko terjadinya
progresivitas sesudah masa pertumbuhan anak berlalu. Skoliosis ringan yang
hanya diatasi dengan brace memiliki prognosis yang baik dan cenderung tidak
menimbulkan masalah jangka panjang selain kemungkinan timbulnya sakit
punggung pada saat usia penderita semakin bertambah. Penderita skoliosis
idiopatik yang menjalani pembedahan juga memiliki prognosis yang baik dan bisa
hidup secara aktif dan sehat.
17
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
5. Richards BS, Sucato DJ, Konigsberg DE, Ouellet JA. Comparison of reliability
between the Lenke and King classification systems for adolescent idiopathic
scoliosis using radiographs that were not premeasured. Spine. Jun 1
2003;28(11):1148-56; discussion 1156-7.
6. Lenke LG, Betz RR, Harms J, et al. Adolescent idiopathic scoliosis: a new
classification to determine extent of spinal arthrodesis. J Bone Joint Surg Am.
Aug 2001;83-A(8):1169-81.
7. Sangole AP, Aubin CE, Labelle H, Stokes IA, Lenke LG, Jackson R, et al.
Three-dimensional classification of thoracic scoliotic curves. Spine. Jan 1
2009;34(1):91-9.
19