“DISLOKASI”
Dosen Pengampuh Mata Kuliah
AGUS SUTRIAWAN, S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
SAFRUDDIN (210301500053)
RESTU ABADI RUSTAM (210301500054)
ATHIRA HARDYANTI (210301501111)
RAHMAT FAJAR S.N (210301501114)
GRACE PRAMAYU (210301501120)
ZULFIKAR (1931041084)
Assalamualaikum WR.WB
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DISLOKASI” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari bapak dosen Agus
Sutriawan, S.Pd.,M.Pd pada mata kuliah Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga
(PPCO). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Dislokasi bagi para pembaca dan penulis.
Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan maupun kesalahan, kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga kedepannya dapat menjadi lebih lagi dalam
pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Wassalamualaikum WR.WB
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................3
A. Latar Belakang………………….……………….…….……….3
B. Rumusan Masalah……………………….……….…….……...4
C. Tujuan…………………………………………….…….…..….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………….………...5
A. Definisi Dislokasi......................................................................5
B. Etiologi……………………………………..........................…6
C. Fatofisiologi…….…………………………….…….….……..7
D. Manifestasi Klinis…………………………………....……….8
E. Klasifikasi………………………………………….…………9
F. Pemeriksaan Penunjang…………………………….………..10
G. Penatalaksanaan Medis………………………………..……..11
A. Kesimpulan…………………………………………………...12
B. Saran………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ii
i
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran dan mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada pasien “dislokasi”
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti konsep dasar medis penyakit dislokasi
b. Mahasiswa mampu mengerti konsep pemberian asuhan keperawatan
penyakit dislokasi
i
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dislokasi
Dislokasi persendian adalah suatu kondisi dimana posisi tulang pada tubuh tidak
berada ditempat yang tepat. (Pearce EC, 2000)
Dislokasi merupakan cedera sendi yang serius dan jarang terjadi.Dislokasi terjadi
bila sendi terlepas dan terpisah, dengan ujung ujung tulang tidak lagi menyatu. Bahu,
siku, jari, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki merupakan sendi sendi yang paling
sering mengalami dislokasi. (Thygerson A, dkk, 2011)
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang seharusnya.Seseorang
yang tidak dapat mengatupkan mulut, adalah karena sendi rahangnya terlepas dari
tempatnya. Dengan kata lain sendi rahangnya terlepas atau mengalami dislokasi.
(Mohamad kartono, 1975)
Dislokasi adalah pergeseran permukaan articular suatu sendi sehingga aposisi
hilang.Sendi harus diistirahatkan dan diimobilisasi hingga jaringan lunak sembuh, dan
pada beberapa kasus, sendi mungkin perlu pemulihan terbuka. (Brooker Chris,EGC)
Dislokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang
membentuk persendian terhadap tulang lain. (Sjamsuhidajat,2011. Buku Ajar lImu
Bedah, edisi 3,Halaman 1046)
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang
membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis. (Brunner & Suddart, 2002,
KMB, edisi 8, vol 3,Halaman 2355)
Dislokasi sendi adalah fragmen frakrtur saling terpisah dan menimbulkan
deformitas.(Kowalak, 2011, Buku Ajar Patofisiologi, Halaman 404).
5
B. Etiologi
Etiologi adalah studi tentang penyebab atau sumber suatu penyakit atau kelainan.
Etiologi sering digunakan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan seseorang
terkena penyakit tertentu, bagaimana penyakit tersebut menyebar, dan bagaimana
penyakit tersebut dapat dicegah atau diobati. (Anindyadevi Aurellia 2023)
1. Cedera olah raga. Olahraga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak
bola dan hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat
bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering
mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja
menangkap bola dari pemain lain.
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga seperti benturan keras pada sendi
saat kecelakaan motor biasanyamenyebabkan dislokasi
3. Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
4. Patologis: terjadinya ‘tear’ligament dan kapsul articuler yang merupakan kompenen
vital penghubung tulang.
Contoh pertama etiologi tentang penyakit diabetes. Dari etiologi penyakit diabetes, ada
beberapa faktor penyebab seperti factor genetic, gaya hidup, lingkungan dan juga faktor
risiko.
Kedua ada contoh etiologi penyakit hepatitis. Pada kasus penyakit hepatitis, etiologinya
akan sedikit berbeda antara hepatitis A maupun B. Etiologi hepatitis B biasa disebabkan
oleh virus HBV. Virus ini biasanya terletak di struktur filamen melingkar dalam partikel
sub viral.Sedangkan untuk etiologi hepatitis A sendiri disebabkan oleh virus HA yang
digolongkan sebagai sebagai hepatovirus.
Dimana virus ini berpolar berpolar positif dengan diameter 28 nm dan bisa dilihat dengan
mikroskop elektron.Virus penyebab penyakit hepatitis A umumnya bisa hidup lama
hingga bertahun-tahun. Tak hanya itu, virus ini juga terbilang kebal terhadap asam
dengan PH 3, pengeringan, eter dan juga suhu tinggi. Meski demikian, virus ini tetap bisa
dihilangkan menggunakan iodin, klorin dan harus dimasak dengan air mendidih. (suyud
2022)
6
C. Patofisiologi
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gangguan fungsi fungsi
mekanis, fisik dan biokimia, baik disebabkan oleh suatu penyakit, gejala atau
kondisi abnormal yang tidak layak disebut sebagai suatu penyakit. (Dasar-dasar
patofisiologi / Endra Susanti 2016).
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan fisiologis yang diakibatkan
oleh proses patologis. Gangguan dalam proses seluler normal mengakibatkan terjadinya
perubahan adaptif atau letal. Perubahan antara sel yang sanggup beradaptasi dan yang
cedera adalah pada dapat atau tidaknya sel itu “mengikuti” dan mengatasi atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dan merusak iu. Sel cedera
menunjukkan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh dan
bermanifestasi sebagai penyakit.(sandi 2023).
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan congenital yang
mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga terjadi penurunan stabilitas sendi, dari
adanya traumatic akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik karena
adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi.Dari 3 hal tersebut,
menyebabkan dislokasi sendi.Dislokasi mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan
tulang, penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga terjadi
perubahan struktur.Dan yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dari dislokasi sendi,
perlu dilakukan adanya reposisi dengan cara dibidai
7
D. Manifestasi Klinis
Pengertian manifestasi klinis ialah sebuah gejala klinis yang bisa ditemukan di
seseorang ketika ia menderita penyakit. Manifestasi klinis berupa dampak-dampak
yang muncul di dalam diri seseorang akibat berkembangnya sebuah penyakit.
Manifestasi klinis adalah sebuah istilah dalam dunia kedokteran. Pengertiannya
adalah sebuah gejala klinis yang dialami seseorang saat mereka terkena penyakit.
Sebagai contoh, kita akan ambil dari kasus alergi obat antiretroviral pada anak
penderita HIV yang dikutip dari buku berjudul Manajemen HIV/AIDS milik Rumah
Sakit Universitas Airlangga.
8
7. Rasa nyeri sering terdapat pada dislokasi : Sendi bahu, sendi siku, metakarpal
phalangeal dan sendi pangkal paha servikal.
8. Kekakuan
E. Klasifikasi
Klasifikasi dislokasi menurut penyebabnya (Brunner & Suddart, 2002, KMB, edisi
8, vol 3,Halaman 2356) adalah:
1. Dislokasi congenital, terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan, paling
sering terlihat pada pinggul.
2. Dislokasi spontan atau patologik, akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar
sendi. misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh
kekuatan tulang yang berkurang
3. Dislokasi traumatic, kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan
mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena
mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat
mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak
struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi pada
orang dewasa.
Dislokasi berdasarkan tipe kliniknya (Brunner & Suddart, 2002, KMB, edisi 8, vol
3,Halaman 2356)dapat dibagi menjadi :
1. Dislokasi Akut, Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri
akut dan pembengkakan di sekitar sendi
2. Dislokasi Berulang. Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi
dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi
berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.Dislokasi
biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang / fraktur yang disebabkan oleh
berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau
kontraksi otot dan tarikan.
Disloksi berdasarkan tempat terjadinya :
1. Dislokasi Sendi Rahang .Dislokasi sendi rahang dapat terjadi karena :Menguap atau
terlalu lebar dan terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka, akibatnya
penderita tidak dapat menutup mulutnya kembali.
9
2. Dislokasi Sendi Bahu. Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral, berada
di anterior dan medial glenoid (dislokasi anterior), di posterior (dislokasi posterior),
dan di bawah glenoid (dislokasi inferior).
3. Dislokasi Sendi Siku. Merupakan mekanisme cederanya biasanya jatuh pada tangan
yang dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior dengan siku jelas
berubah bentuk dengan kerusakan sambungan tonjolan-tonjolan tulang siku.
4. Dislokasi Sendi Jari. Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak ditolong
dengan segera sendi tersebut akan menjadi kaku kelak. Sendi jari dapat mengalami
dislokasi ke arah telapak tangan atau punggung tangan.
5. Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan Interphalangeal. Merupakan dislokasi
yang disebabkan oleh hiperekstensi-ekstensi persendian.
6. Dislokasi Panggul. Bergesernya caput femur dari sendi panggul, berada di posterior
dan atas acetabulum (dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi
anterior), dan caput femur menembus acetabulum (dislokasi sentra).
7. Dislokasi Patella. Paling sering terjadi ke arah lateral, reduksi dicapai dengan
memberikan tekanan ke arah medial pada sisi lateral patella sambil
mengekstensikan lutut perlahan-lahan.Apabila dislokasi dilakukan berulang-ulang
diperlukan stabilisasi secara bedah.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X (Rontgen)
Pemeriksaan rontgen merupakan pemeriksaan diagnostik untuk menegakkan diagnosa
medis. Pada pasien dengan dislokasi sendi ditemukan adanya pergeseran sendi dari
mangkuk sendi dimana tulang dan sendi berwarna putih.
2. CT Scan
CT Scan yaitu pemeriksaan sinar X yang lebih canggih dengan bantuan komputer,
sehingga memperoleh gambar yang lebih detail dan dapat dibuat gambaran secara
3 dimensi. Pada pasien dislokasi ditemukan gambar 3 dimensi dimana sendi tidak
berada pada tempatnya.
3. MRI
MRI merupakan pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnet dan frekuensi
radio tanpa menggunakan sinar X atau bahan radio aktif, sehingga dapat diperoleh
gambaran tubuh (terutama jaringan lunak) dengan lebih detail. Seperti halnya CT-
10
Scan, pada pemeriksaan MRI ditemukan adanya pergeseran sendi dari mangkuk
sendi.
Tujuan dan manfaat pemeriksaan penunjang:
•Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
•Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yangdiderita
oleh pasien
•Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis. (Muhammad arif
munandar 2012)
G. Penatalaksanaan Medis
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dislokasi persendian adalah suatu kondisi dimana posisi tulang pada tubuh tidak
berada ditempat yang tepat. (Pearce EC, 2000)
Dislokasi merupakan cedera sendi yang serius dan jarang terjadi.Dislokasi terjadi
bila sendi terlepas dan terpisah, dengan ujung ujung tulang tidak lagi menyatu. Bahu,
siku, jari, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki merupakan sendi sendi yang paling
sering mengalami dislokasi. (Thygerson A, dkk, 2011)
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang seharusnya.Seseorang
yang tidak dapat mengatupkan mulut, adalah karena sendi rahangnya terlepas dari
tempatnya. Dengan kata lain sendi rahangnya terlepas atau mengalami dislokasi.
(Mohamad kartono, 1975)
Dislokasi terjadi saat ligarnen rnamberikan jalan sedemikian rupa sehinggaTulang
berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh
faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir
(kongenital).
B. Saran
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar
penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14